Review Film Sinden Gaib (2024) | Dihantui Makhluk Astral Akibat Menari Di Tempat Sakral

“Sinden Gaib” adalah film horor yang diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di daerah Trenggalek, Jawa Timur.

Dua orang yang cukup punya nama di kalangan konten kreator dunia mistis, Genta dan Gaduh, turut menjadi karakter di dalam film tersebut.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Sinden Gaib di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film sinden gaib

poster film sinden gaib

Seorang pemuda mengambil batu keramat saat syuting di Watu Kandang, Trenggalek.

Setelah itu Ayu terus didatangi sosok sinden dari alam gaib yang masih bersemayam di tubuh Ayu.

Tanggal Rilis: 22 Februari 2024
Durasi: 1 jam 30 menit
Sutradara: Faozan Rizal
Produser: Riza, Chand Parwez Servia, Dienan Silmy
Penulis Naskah: Gerald Mamahit, B.W. Purba Negara
Produksi: StarVision Plus, Evergreen Pictures
Negara: Indonesia
Pemain: Sara Fajira, Riza Syah, Dimas Aditya, Naufal Samudra Weichert, Arla Ailani, Laras Sardi, Rizky Hanggono, Yeyen Lydia, Liek Suyatno, Yuyun Arfah, Novita Hardini

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Ayu (diperankan oleh Sara Fajira) dan Rara (diperankan oleh Laras Sardi) melakukan syuting sebagai penari di area Watu Kandang, Trenggalek.

Usai syuting, Ayu mendadak kerasukan.

Melihat hal itu, 3 orang kru malah buru-buru pamit pulang.

Anehnya, sejak itu, Ayu terus menerus dirasuki oleh sosok seorang pesinden yang belakangan diketahui bernama Saritem (diperankan oleh Yuyun Arfah).

Ayu dan keluarganya, serta Rara, juga acap diteror oleh arwah Saritem.

cuplikan film sinden gaib

cuplikan film sinden gaib

Tidak itu saja, 3 orang kru tidak diketahui kabarnya.

Setelah melihat hasil rekaman, Rara menduga yang dialami Ayu ada kaitannya dengan ulah salah satu kru, Abidin. Ia rupanya diam-diam mengambil batu lintang yang disakralkan dari sungai dekat lokasi syuting.

Gagal menemukan Abidin dkk, Ayu coba disembuhkan dengan bantuan beberapa paranormal. Semuanya gagal.

Rara lantas menyarankan agar mereka minta bantuan pada sekelompok orang yang sering membuat konten penelusuran dunia gaib. Yaitu Gaduh (diperankan oleh Dimas Aditya), Genta (diperankan oleh Naufal Samudra Weichert), dan Thea (diperankan oleh Arla Ailani).

Berhasilkah mereka menyembuhkan Ayu? Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Saritem?

Ulasan / Review Film Sinden Gaib

Satu lagi film horor yang diadaptasi dari kisah nyata yang gagal memenuhi ekspektasi.

Walau punya bekal karakter ‘nyata’ duo konten kreator mas Gaduh dan mas Genta (salah satu pendiri Kisah Tanah Jawa yang kemudian memutuskan untuk keluar), naskah skenario yang berantakan membuat pengalaman menonton terasa membosankan.

Alurnya sama sekali tidak berkembang.

Ayu kerasukan, yang lain panik, hadir satu dua petunjuk, berakhir Ayu pingsan. Begitu terus sampai setidaknya dua pertiga durasi.

Bahkan ketika karakter Gaduh, Genta, dan Thea yang seharusnya menjadi solusi muncul, siklus si Ayu masih tetap sama.

Jadi makin garing saat mendengar dialog yang setali tiga uang.

Selalu saja bertanya Ayu kenapa. Lha wong sudah jelas dia bolak balik kesurupan. Masih aja ditanya kenapa.

kamu kenapa jadi dialog andalan

kamu kenapa jadi dialog andalan

Ditambah dengan ketidakjelasan sebenarnya apa yang dilakukan oleh Gaduh dkk saat itu.

Membuat konten Youtube? Menulis artikel / buku?

Pasalnya, dalam sebuah percakapan, mereka mengungkit perihal subscriber dan viral. Dua kata yang berhubungan dengan Youtube. Sementara yang dilakukan oleh Thea sebagai pemegang kamera hanyalah memotret. Bukan merekam video.

Dari segi horor juga kurang berhasil menakut-nakuti. Bekal sinden dan tembang Jawa yang sebenarnya bisa bikin creepy gagal dimanfaatkan dengan baik.

modal beginian harusnya bisa creepy

modal beginian harusnya bisa creepy

Tembang yang acap dinyanyikan oleh Saritem malah terus terang terdengar agar nge-pop.

Di sisi lain, saya suka dengan pemilihan Sara Fajira dan Arla Ailani sebagai salah dua karakter utama. Terlihat cocok dan meyakinkan sebagai orang ‘kampung’.

Tidak seperti Adhisty Zara dalam “Munkar” yang vibe-nya masih terasa sebagai orang kota yang gaul.

Akting Sara cukup berkelas. Terutama saat kerasukan dua sosok sekaligus.

Untuk sinematografi tidak ada masalah. Cuma sayangnya mungkin tidak cukup untuk mendongkrak kualitas film secara keseluruhan.

Penutup

Dialog berulang dengan alur berputar-putar membuat sulit untuk menyukai film “Sinden Gaib” ini.

Ditambah dengan akting jajaran pemain yang terbilang standar. Tidak ada yang benar-benar mencuri perhatian selain Sara Fajira.

Sayang mengingat di hari pertama tayang film ini cukup banyak diminati. Bahkan sampai sold out di beberapa bioskop.

Ya semoga saja pendapat saya yang salah dan pada prosesnya “Sinden Gaib” bisa memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Sinden Gaib” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

review film sinden gaib 2024
Review Sinden Gaib 2024
  • Story
  • Acting / Characters
  • Horror / Jump Scare
  • Recommended Watching
1.3

Summary

Alur cerita berulang dan lebih banyak berputar di tempat. Ditambah dengan dialog yang membosankan, polah karakter yang bikin heran, serta horor yang tidak berkesan. Sara Fajira satu-satunya pembeda.

Leave a Reply