Hadir mengisi tahun kabisat 2024, “Pasar Setan” menjadi judul yang kesekian di bulan Februari yang menggunakan gimik kisah nyata sebagai inspirasinya.
Mitos tentang pasar bagi para makhluk halus yang hanya muncul di waktu-waktu tertentu memang acap ditemui di berbagai daerah di Indonesia.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Pasar Setan di bawah ini.
Sekilas Tentang
Misteri sering dikaitkan dengan Pasar Setan, termasuk cerita orang-orang yang menghilang setelah mengunjungi tempat tersebut atau mengalami pengalaman horor di sekitarnya.
Tanggal Rilis: 29 Februari 2024
Durasi: 1 jam 36 menit
Sutradara: Wisnu Surya Pratama
Produser: Susanti Dewi
Penulis Naskah: Pratiwi Juliani
Produksi: IDN Pictures
Negara: Indonesia
Pemain: Audi Marissa, Roy Sungkono, Shindy Huang, Pangeran Lantang, Agni Pratistha, Michelle Tahalea, Kiki Narendra, Fajar Gomez, Fang Tatis, Epy Kusnandar
Sinopsis Film / Alur Cerita
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Ketahuan membuat penampakan settingan, vlogger Tamara (diperankan oleh Audi Marissa) memutuskan untuk pergi ke kaki Gunung Salak dan mencari keberadaan pasar setan.
Ia pergi bersama timnya. Ada Kevin (diperankan oleh Roy Sungkono), Yunus (diperankan oleh Pangeran Lantang), dan Caca (diperankan oleh Shindy Huang).
Walau menyetujui rencana tersebut, Kevin sebagai pemimpin tim yang ambisius bertekad melakukan segala cara untuk mengembalikan nama besar mereka.
Termasuk jika harus menggunakan konten settingan lagi. Atau bahkan mengganti Tamara dengan Caca sebagai host.
Setelah berkeliling sekian lama, Tamara dkk berhasil menemukan pasar yang dimaksud.
Tamara pun melakukan ritual untuk memanggil Nyi Salimah (diperankan oleh Agni Pratistha), sosok gaib penguasa pasar.
Tak disangka, Nyi Salimah benar datang. Namun tidak untuk bersilahturahmi. Melainkan untuk membunuh mereka.
Dapatkah Tamara dan teman-temannya meninggalkan Gunung Salak dengan selamat?
Ulasan / Review Film Pasar Setan
Saya awalnya pesimis dengan kebiasaan film adaptasi kisah nyata yang gagal memikat.
Ditambah dengan premis tentang penelusuran content creator horor yang sebenarnya sudah usang.
Di luar dugaan, film ini justru jadi debut yang sangat menjanjikan dari sutradara Wisnu Surya Pratama.
Kombinasi sudut pandang orang pertama dengan lost footage menjadi kejutan yang menyenangkan.
Walau menggunakan alur maju mundur, namun alur ceritanya tetap mudah dipahami. Berkat transisi antar adegan yang mulus.
Naskah rapi dan eksekusi yang nyaris tanpa cela dibungkus oleh akting jajaran pemain yang benar-benar meyakinkan.
Apalagi hampir seluruh karakter punya kepribadian yang kuat. Hingga tidak terasa ada yang sekedar lewat.
Audi Marissa, Roy Sungkono, dan Michelle Tahalea bisa dibilang yang paling mencuri perhatian.
Sedikit noda adalah sikap Kevin yang mendadak berubah 180 derajat di tengah jalan.
Dari yang awalnya hanya peduli pada dirinya sendiri dan konten, ujug-ujug mau mencari Tamara yang hilang.
Juga mobil yang diklaim tidak bisa balik arah dan terpaksa jalan mundur tiba-tiba bisa kembali berjalan maju alias sudah berbalik arah dengan sendirinya.
Untunglah kesalahan minor tersebut bisa diabaikan dengan mudahnya.
Elemen horornya pun tidak buruk. Mampu menakut-nakuti walau tidak menggunakan efek CGI.
Sayangnya, masih terasa nanggung.
Memang ada adegan yang bikin merinding. Tapi pada akhirnya tidak terasa memorable. Hilang begitu saja saat keluar dari pintu studio.
Pula bagian ending. Yang terkesan datar dan tanpa tensi.
Penutup
Menjalani debutnya dalam penyutradaraan film layar lebar, Wisnu Surya Pratama sukses memoles premis usang penelusuran horor menjadi sebuah karya yang berkualitas.
Walau memang ada kekurangannya, namun secara keseluruhan naskahnya cukup rapi dengan eksekusi yang tidak main-main.
Karakter dan akting pemain bisa dibilang sebagai poin plus yang paling menonjol.
Pemilihan aktor dan aktris yang tepat menjadikan pertunjukan seni peran mereka sangat meyakinkan.
Sayang, meski horornya oke, namun tidak ada momen yang benar-benar berkesan di sepanjang durasi.
Membuat segala sesuatunya terlupakan begitu saja.
Pada saat artikel ini ditulis, film “Pasar Setan” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Pasar Setan 2024
- Story
- Acting / Characters
- Horror / Jump Scare
- Recommended Watching
Summary
Alur maju mundur namun mudah dicerna berkat transisi yang mulus. Naskah rapi, eksekusi matang, akting berkualitas, dan horor tidak mengecewakan. Sayang tidak ada momen yang memorable serta tendangan di bagian penutup.
Leave a Reply