Review Film Mangkujiwo 2 (2023) | Misi Memperkuat Sekte Dengan Segala Care

“Mangkujiwo 2” adalah sekuel dari “Mangkujiwo” yang dirilis 2 tahun lalu, beberapa minggu sebelum apes harus turun layar akibat PPKM.

Film tersebut merupakan spin-off dari seri “Kuntilanak”. Kesuksesannya membuat Rizal Mantovani menciptakan Jagat Sinema Kuntilanak di tahun 2019 lalu. Dimana sekte Mangkujiwo adalah poros utamanya.

“Mangkujiwo 2” sendiri mengambil lini masa beberapa waktu setelah akhir dari “Mangkujiwo”. Seluruh jajaran pemeran utamanya masih sama. Mulai dari Yasamin Jasem, Djenar Maesa Ayu, Sujiwo Tejo, hingga Karina Suwandi.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Mangkujiwo 2 di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film mangkujiwo 2

poster film mangkujiwo 2

Setelah peristiwa kematian Cokrokusumo, Uma berusaha melawan trauma sambil mencari jawaban atas misteri keterlibatan Kuntilanak dalam hidupnya. Sementara itu, Brotoseno, Nyi Kenanga, dan Karmila menempuh cara keji untuk membawa Mangkujiwo ke puncak kejayaan, di mana darah akan kembali tumpah.

Tanggal Rilis: 26 Januari 2023
Durasi: 120 menit
Sutradara: Azhar Kinoi Lubis
Produser: Raam Punjabi
Penulis Naskah: Dirmawan Hatta
Produksi: MVP Pictures
Negara: Indonesia
Pemain: Yasamin Jasem, Djenar Maesa Ayu, Sujiwo Tejo, Karina Suwandi, Widika Sidmore, Kiki Narendra, Yayu A.W. Unru, Marthino Lio, Pritt Timothy

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Pabrik batik “Mangkujiwo” yang didirikan oleh Brotoseno (diperankan Sujiwo Tejo), Nyi Kenanga (diperankan oleh Djenar Maesa Ayu), dan Karmila (diperankan oleh Karina Suwandi) berkembang dengan pesat.

cuplikan film mangkujiwo 2

cuplikan film mangkujiwo 2

Untuk mempromosikan batik-batik produksi mereka, dibuatlah sebuah film yang dibintangi oleh Maureen (diperankan oleh Widika Sidmore).

Bioskop milik Dargo Sentono (diperankan oleh Yayu A.W. Unru) digunakan sebagai lokasi pemutaran film tersebut selama masa promosi.

Sedang ‘anak angkat’ dari Dargo, Rimba (diperankan oleh Marthino Lio), dipercaya sebagai fotografer. Ia juga merupakan sahabat Maureen sejak lama.

Seiring berjalannya waktu, hubungan Rimba dengan Uma (diperankan oleh Yasamin Jasem), putri dari Brotoseno, semakin dekat.

Uma sendiri masih belum bisa memahami apa yang sebenarnya dialami saat peristiwa tewasnya Tjokro Kusumo beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, kuntilanak, yang merupakan arwah dari Kanti, ibu kandungnya, masih kerap muncul untuk menyelamatkan Uma ketika nyawanya terancam.


Kendati sudah meraih sukses, Brotoseno belum merasa puas. Ia ingin menguasai pabrik perak milik Dargo demi memperkuat sekte Mangkujiwo.

Terlebih ia tahu banyak rahasia Dargo. Mulai dari ritual penyembahan siluman tikus yang ia lakukan hingga fakta bahwa Rimba sebenarnya adalah putra dari Kunto Haryo (diperankan oleh Pritt Timothy), pemilik bioskop sebelumnya.

Dargo berkewajiban untuk menumbalkan Rimba dalam waktu dekat jika ingin tetap hidup.

Agar hal itu tidak terlaksana, dengan bantuan Nyi Kenanga dan Karmila, Brotoseno lantas mengadu domba Rimba dengan jenderal Amperawan (diperankan oleh Kiki Narendra), rekan Dargo yang naksir dengan Maureen.

Di balik itu, Brotoseno ternyata punya rencana lain terhadap Uma.

Ulasan / Review Film Mangkujiwo 2

Saya mulai dari sisi horornya. Dibanding sebelumnya, nuansa horornya lebih mendingan. Penampilan kuntilanaknya pun lebih serem.

kuntilanak datang lagi

kuntilanak datang lagi

Kendati demikian porsi jump scare-nya tidak banyak. Jadi jangan terlalu berharap bakal puas ditakut-takuti.

Berikutnya untuk akting. Yang ini juga tidak ada masalah.

Seperti sudah saya sampaikan sebelumnya, belakangan justru sulit untuk menemukan film yang karakternya bermain di bawah standar. Mayoritas cukup oke dalam membawakan perannya.

Yang masih menjadi kendala adalah dialog. Jika dalam “Mangkujiwo” yang mengganggu adalah penggunaan bahasa yang tidak konsisten, “Mangkujiwo 2” sebenarnya sudah memperbaikinya.

Tidak lagi bahasa campur campur seperti sebelumnya.

Namun kemudian timbul masalah baru. Hampir seluruh dialog yang ada MEMBOSANKAN dan berpotensi MEMBINGUNGKAN.

Momen-momen yang harusnya bisa creepy malah jadi ackward gegara percakapan yang tidak jelas arahnya.

Interaksi Uma dan Rimba tak jauh berbeda. Seperti berputar-putar tanpa alasan.

Di satu adegan, Rimba tidak percaya pada Uma. Di adegan berikutnya, di saat Rimba percaya pada Uma, ganti Uma yang tidak percaya pada Rimba. Begitu seterusnya.

Sama tidak jelasnya dengan premis cerita yang ada.

Hubungan Rimba dengan Uma misalnya. Tidak jelas apakah sejak awal mereka sudah saling kenal atau baru berkenalan saat di bioskop.

Fakta-fakta penting yang sudah ada dalam film “Mangkujiwo” pun baru diungkap di babak akhir.

Saya yakin sebagian besar penonton yang TIDAK menonton prekuelnya bakal kebingungan memahami jalan ceritanya.

By the way, ada penampilan singkat dari Sara Wijayanto dan Kimberley Ryder. Berturut-turut sebagai Sri Sukma Rahayu dan Sri Sukma Rahimi. Feeling saya keduanya bakal muncul di film selanjutnya dari Jagat Sinema Kuntilanak.

Penutup

Sebagai salah satu yang merasa “Mangkujiwo” seharusnya bisa masuk jajaran film 1 juta penonton, saya pribadi merasa kecewa dengan sekuelnya ini.

Modal asal usul sekte Mangkujiwo serta sepak terjang kuntilanak di film-film sebelumnya benar-benar tidak dimanfaatkan dengan baik.

Alih-alih kualitas meningkat, yang ada justru tambah nyungsep.

Penyebabnya dua — naskah skenario yang buruk serta rentetan dialog yang hancur. Sayang sekali.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Mangkujiwo 2” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

review film mangkujiwo 2 2023
Review Mangkujiwo 2 2023
  • Story
  • Acting / Characters
  • Horror / Jump Scare
  • Recommended Watching
1.1

Summary

“Mangkujiwo 2” gagal memanfaatkan modal cerita sekte / trah Mangkujiwo dan urban legend kuntilanak yang sudah dibangun dengan baik di film-film sebelumnya. Naskahnya berantakan dan berpotensi bikin bingung penonton yang tidak menonton film sebelumnya. Dialognya kacau. Membosankan dan seringkali tanpa arah tujuan.

Leave a Reply