Review Film Malam Para Jahanam (2023) | Kisah Tragis Pertikaian Kaum Agamis Versus Komunis

Sebagai penggemar film zombie, “Malam Para Jahanam” jadi salah satu film horor lokal yang saya tunggu-tunggu kehadirannya.

Trailer-nya pun sekilas cukup menjanjikan.

Tapi yah, sudah bukan hal aneh kalau kualitas film dan trailer tidak berbanding lurus.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Malam Para Jahanam di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film malam para jahanam

poster film malam para jahanam

Tiga malam neraka paling berbahaya, setiap tahun melanda desa Winongo.

Seluruh desa dihantui oleh makhluk halus, yang berjuang sepanjang hidup mereka, dan menyimpan dendam sampai keturunan mereka!

Tanggal Rilis: 7 Desember 2023
Durasi: 1 jam 29 menit
Sutradara: Indra Gunawan
Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Penulis Naskah: Indra Gunawan, Sugeng Wahyudi
Produksi: StarVision Plus
Negara: Indonesia
Pemain: Harris Illano Vriza, Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Daffa Wardhana, Teddy Syah, Zoul Pandjoul, Amel Carla, Derry Oktami, Sas Widjanarko, Odilia Yohana, M.N. Qomaruddin, Ibnu Widodo

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Rendi (diperankan oleh Harris Illano Vriza) menjalankan wasiat kakeknya yang baru saja meninggal untuk dimakamkan di desa Winongo yang letaknya terpencil.

Ia pergi ke sana dengan ditemani oleh dua sahabatnya, Martin (diperankan oleh Zoul Pandjoul) dan Siska (diperankan oleh Amel Carla).

Juga ada Tarja (diperankan oleh Sas Widjanarko), sang sopir ambulans.

Baru saja tiba di sana, sudah muncul kejadian aneh.

Ratusan mayat hidup alias zombie yang sepertinya terdiri dari 2 kelompok saling serang di sekitar tempat mereka bermalam.

Tarja lalu tewas menjadi korban.

Rendi dkk sendiri ditolong oleh kakak beradik Mirna (diperankan oleh Djenar Maesa Ayu) dan Dira (diperankan oleh Aghniny Haque).

Terungkap bahwa dulunya, pasca peristiwa G30S/PKI, memang ada dua organisasi masyarakat yang berseteru dan saling bantai di desa tersebut.

Kelompok agamis dipimpin oleh kyai Malik (diperankan oleh Teddy Syah), yang kebetulan merupakan kakek Mirna.

Sedang kelompok komunis dipimpin oleh Bahtiar (diperankan oleh Derry Oktami).

cuplikan film malam para jahanam

cuplikan film malam para jahanam

Sejak itu, arwah penasaran dari kedua kubu, dalam 3 malam berturut-turut setiap tahunnya, selalu bangkit dan melanjutkan pertikaian mereka.

Bahkan tidak jarang penduduk desa dan pendatang menjadi korbannya.

Apesnya, Rendi dkk datang tepat di saat malam pertama mereka bangkit.

Mirna pun memberitahu bahwa satu-satunya cara agar Rendi, Martin, dan Siska bisa selamat adalah dengan tetap bertahan di desa tersebut selama 3 hari.

Berhasilkah mereka lolos dari para jahanam dan meninggalkan desa Winongo dalam keadaan hidup?

Ulasan / Review Film Malam Para Jahanam

Dari segi cerita, film ini menghadirkan sesuatu yang berbeda. Dan jujur sangat menarik bagi saya pribadi.

Mungkin malah seharusnya tayang di awal bulan Oktober. Biar lebih terasa vibe G30S/PKI-nya.

Sayangnya, premis yang berpotensi tersebut dirusak oleh lubang-lubang dalam cerita.

Di satu sisi mungkin bermaksud untuk meninggalkan petunjuk bagi twist di akhir film.

Di sisi lain, pengalaman menonton terus terang jadi berkurang.

Terutama karena apa yang disampaikan melalui dialog antar karakter tidak sesuai dengan fakta di TKP.

Akting pemain juga tidak membantu. Satu dua oke, sisanya memprihatinkan.

akting para bintang utama yang kurang meyakinkan

akting para bintang utama yang kurang meyakinkan

Ditambah dengan karakter (karakter ya, bukan akting) Siska yang lumayan annoying.

Udah tahu dikejar mayat hidup kok ya malah teriak-teriak.

Walau demikian, dari segi teknis, “Malam Para Jahanam” punya kualitas eksekusi yang bagus.

Penampilan para zombie-nya menyeramkan, meyakinkan dan tidak asal-asalan.

Penutup

Ide cerita wah yang dirusak naskah meh.

Punya potensi dengan eksekusi teknis yang sebenarnya di atas rata-rata film zombie lokal sebelum-sebelumnya.

Sayang gagal dimaksimalkan dengan adanya berbagai lubang cerita serta kualitas akting yang di bawah standar.

Ditambah adanya momen kilas balik yang durasinya terlalu panjang dan berpotensi bikin penonton bosan.

Sepertinya bakal sulit untuk bertahan mengingat pada dasarnya penonton Indonesia belum terlalu menerima kehadiran tema zombie.

zombienya keren keren

zombienya keren keren

Terlebih ada “Siksa Neraka” yang bakal tayang minggu depan. Kemungkinan tergeser dari layar semakin besar.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Malam Para Jahanam” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

review film malam para jahanam 2023
Review Malam Para Jahanam 2023
  • Story
  • Acting / Characters
  • Horror / Jump Scare
  • Recommended Watching
1.5

Summary

Premis wah, eksekusi meh. Secara teknis sebenarnya oke. Tapi untuk naskah keseluruhan dan akting agak menyedihkan. Ada momen kilas balik yang cukup panjang dan terasa membosankan.

Leave a Reply