Review Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul (2023) | Teror Dukun Sakti Yang Tak Berhenti Meski Sudah Mati

“Pocong Gundul” adalah film horor pertama yang diangkat dari jagat Kisah Tanah Jawa.

Ceritanya diadaptasi dari buku bertajuk sama yang dirilis oleh Gagas Media pada tahun 2019 dan ditulis oleh Bonaventura D. Genta, Mada Zidan (Mbah KJ), serta Hari Kurniawan (Om Hao).

Bedanya, sosok makhluk halus yang dibahas fokus pada si pocong saja. Tidak melebar kemana-mana seperti pada bukunya.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film ktj pocong gundul

poster film ktj pocong gundul

Hao, dengan kesadaran kembali, menyelamatkan Sari dari murka Pocong Gundul, seorang penyihir jahat dalam wujud hantu, mempertaruhkan nyawanya untuk menghentikan rencana jahatnya.

Tanggal Rilis: 21 September 2023
Durasi: 1 jam 47 menit
Sutradara: Awi Suryadi
Produser: Manoj Punjabi
Penulis Naskah: Agasyah Karim, Khalid Kashogi, Om Hao, Awi Suryadi
Produksi: MD Pictures
Negara: Indonesia
Pemain: Deva Mahenra, Della Dartyan, Iwa K, Moh Abe, Joanna Dyah, Nayla D Purnama, Pritt Timothy, Diajeng Shinta, Anissa Hertami, Brilliana Arfira, Budi Ros, Kukuh Riyadi, Aradhana Rahadi, Siena Hafsah, Fairu

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Hao (diperankan oleh Deva Mahenra) adalah seorang pria yang memiliki kemampuan retrokognisi. Ia acap mengadakan seminar dengan dibantu oleh sahabat masa kecilnya Rida (diperankan oleh Della Dartyan).

Suatu hari, pasangan suami istri Sujatmiko (diperankan oleh Muhammad Abe Baasyin dan Joanna Dyah) meminta bantuan Hao untuk mencari putrinya, Sari (diperankan oleh Nayla D. Purnama), yang sudah hilang selama 2 malam di sekolah.

Dengan kemampuannya, Hao berhasil menemukan Sari dalam sebuah sumur di hutan belakang sekolah. Ia rupanya diculik oleh sosok pocong berkepala botak.

Pasca kejadian tersebut, teror dari pocong gundul mulai menghantui Sari dan Hao.

Tidak itu saja, ada hantu seorang pria berkepala botak yang kemungkinan besar ada kaitannya dengan pocong tersebut.

Belakangan terungkap bahwa Sari hendak dijadikan tumbal oleh si pocong dengan cara dihisap jiwanya melalui ujung jari telunjuk.

Sari bahkan bukan korban pertama. Pernah ada 2 kejadian serupa sebelumnya di sekolah.

Dengan teror yang semakin mengancam nyawa, mau tidak mau Hao harus menyelidiki siapa sebenarnya pocong gundul tersebut.

cuplikan film pocong gundul

cuplikan film pocong gundul

Dan bagaimana cara menghentikannya… sebelum ia sendiri ikutan mati.

Ulasan / Review Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul

Ini adalah jenis film horor yang membutuhkan kesabaran dari penonton.

Terlihat sekali bagaimana sang sutradara berusaha membangun suasana mencekam tanpa diburu waktu.

Beberapa metode pengambilan gambar dikombinasikan. Mungkin agar kita tidak merasa bosan.

Bisa dibilang berhasil. Walau ada satu dua momen yang saya pribadi merasa sudah terlalu bertele-tele.

Dengan fokus pada atmosfer, jump scare di dua babak awal bisa dihitung dengan jari. Untungnya tidak gagal menakut-nakuti.

wajib sabar dihantui suasana mencekam

wajib sabar dihantui suasana mencekam

Keseruan sebenarnya disuguhkan di babak akhir. Seluruh penantian seolah terbayar lunas.

Bikin tegang, bikin kaget, plus bikin ketawa ngik ngik.

Di sisi lain, alur cerita terbilang biasa saja. Dengan plot yang sudah bisa diterka.

Syukurlah jajaran pemainnya berakting di atas rata-rata.

Deva Mahenra tidak mengecewakan. Namun Della Dartyan sukses jadi the show stealer.

gak banyak inframe tapi tetap berakting oke

gak banyak inframe tapi tetap berakting oke

Penggunaan dialog bahasa Jawa pun oke. Tidak lagi ngawur seperti dalam “KKN di Desa Penari“.

Memang masih ada sedikit bagian yang kurang tepat. Tapi no problem, salah dikit gak ngaruh. Masih dalam tahap bisa dikompromi.

Yang agak bingung justru penggunaan mobil dengan kap transparan. Latar cerita bukannya tahun 90-an ya?

Satu yang saya suka adalah penggambaran proses retrokognisi di film ini.

Bagi saya Awi Suryadi berhasil menerjemahkan hal itu dengan baik.

Kemampuan Hao sekaligus menjadi alasan tersendiri untuk menonton “Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul”.

Jarang ada film horor lokal yang memiliki karakter dengan kemampuan tersebut. Kalo pun ada momen kilas balik ke masa lalu, biasanya hanya bersifat kebetulan.

Untuk sinematografi secara keseluruhan tidak perlu disenggol. Meski tidak dalam level yang bisa bikin eyegasm tapi setidaknya masih ada jauh di atas batas standar.

Berbeda dengan penggarapan efek visual. Yang masih terasa kurang rapi.

Penutup

“Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul” jelas berpotensi meraup torehan penonton 7 digit.

Suasana horor dibangun dengan perlahan di awal, lantas dimuntahkan habis-habisan di babak akhir. Bikin tegang, takut, sekaligus ngakak.

Akting jajaran pemain super oke. Dengan Della Dartyan sebagai pencuri perhatian.

Kemampuan retrokognisi dari karakter utama menjadi nilai plus sekaligus pembeda dari film horor lokal lainnya.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

review film kisah tanah jawa pocong gundul 2023
Review Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul 2023
  • Story
  • Acting / Characters
  • Horror / Jump Scare
  • Recommended Watching
4

Summary

Sabar membangun suasana di awal, namun dituntaskan habis-habisan di akhir. Seru, tegang, mencekam, sekaligus bikin ngakak. Della Dartyan jadi show stealer. Dialog oke, namun CGI kurang oke. Recommended.

Leave a Reply