Berbeda dengan “Pengabdi Setan“, “Kafir: Bersekutu Dengan Setan” bukanlah remake dari film tahun 2002 yang berjudul (hampir) sama.
Pun begitu ada sedikit persamaan di antara film ini dan “Kafir (Satanic)”. Yaitu hadirnya Sudjiwo Tejo yang berperan sebagai dukun dan dianggap sesat oleh warga sekitar.
Mungkin 1-2 minggu lagi akan saya review film tersebut.
Lalu bagaimanakah cerita dari film ini? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkatnya di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Alur Cerita / Sinopsis Singkat
Ketika sedang makan malam bersama keluarganya, Herman (diperankan oleh Teddy Syach) tiba-tiba muntah beling dan meninggal.
Kejadian tersebut membuat syok istrinya, Sri (diperankan oleh Putri Ayudya), dan kedua anaknya, Andi (diperankan oleh Rangga Azof) dan Dina (diperankan oleh Nadya Arina).
Satu bulan berlalu, Sri masih belum bisa move on dari Herman. Namun berkat hadirnya Hanum (diperankan oleh Indah Permatasari), kekasih Andi, sedikit demi sedikit Sri mulai bisa menerima kepergian suaminya.
Di sisi lain, sejak kedatangan Hanum, kejadian-kejadian mistis juga sering dialami oleh Sri.
Puncaknya, Sri mengalami muntah beling sama seperti Herman. Untung nyawanya masih bisa diselamatkan.
Beberapa hari kemudian, Dina mendapati bahwa pecahan beling yang dimuntahkan ibunya ternyata sama persis dengan yang dimuntahkan oleh ayahnya.
Ia jadi yakin bahwa kejadian tersebut bukanlah kejadian biasa. Dina juga percaya ibunya sebenarnya tahu akar permasalahannya.
Pun begitu, Andi tidak mempercayai Dina begitu saja.
Esok harinya, Sri pergi menemui Jarwo (diperankan oleh Sudjiwo Tejo), dukun desa.
Setelah diperiksa, Jarwo menyatakan Sri terkena santet. Tidak terima, ia meminta agar Jarwo membalasnya.
Sri sempat menunjukkan selembar foto, mengkonfirmasi apakah orang tersebut pelakunya. Jarwo mengiyakan.
Apes, di tengah ritual, Jarwo terkena serangan balik dan tewas terbakar beserta rumahnya.
Dina yang belakangan tahu ibunya baru saja dari tempat Jarwo kemudian mendatangi rumah Jarwo yang sudah terbakar habis. Di sana ia menemukan foto yang sebelumnya ditunjukkan ibunya pada Jarwo.
Ada seorang wanita bersama ayah dan ibunya, berdiri di depan sebuah rumah.
Karena Andi masih belum mempercayainya, Dina memutuskan untuk menyelidiki sendiri identitas wanita misterius yang ada di foto tersebut.
Dari seorang nenek, diketahui wanita tersebut bernama Leila (diperankan oleh Nova Eliza). Ia dulu diusir oleh warga desa karena sebuah kasus.
Sementara itu, Andi yang mengetahui ibunya diganggu oleh arwah Jarwo mulai curiga bahwa benar ada kejadian aneh di keluarganya.
Pulang ke rumah, Dina diserang oleh seseorang hingga pingsan. Sri juga lantas menghilang begitu saja.
Hanum pun menyarankan agar Andi dan adiknya untuk sementara tinggal di rumahnya.
Setibanya di sana, mereka disambut dengan baik oleh Ratna, ibu Hanum.
Usai makan malam, Andi menemukan foto dan catatan investigasi Dina. Ratna rupanya adalah Leila, wanita yang ada di foto.
Andi lalu meminta bantuan pada Hanum untuk membawanya dan juga Dina pergi dari rumah.
Celaka, aksinya terpergok oleh Leila.
Ketika Andi mengkonfrontasi Leila, Hanum justru memukulnya dari belakang hingga pingsan.
Beberapa waktu kemudian Andi tersadar. Ia dalam kondisi terikat bersama Dina di ruang bawah tanah.
Leila menceritakan bahwa dulu Sri telah merebut Herman, suami Leila, darinya.
Ditinggalkan Herman dalam keadaan hamil, Leila diusir oleh warga setempat karena dianggap sebagai aib, hamil tanpa suami.
Sri sendiri saat itu memelet Herman dengan bantuan Jarwo.
Sedangkan Hanum ternyata adalah anak Herman alias kakak kandung Andi.
Leila melanjutkan dengan memanggil Sri yang sudah dikuasai pikirannya dengan ilmu hitam Leila. Ia lalu mengikatnya di kursi, menghadap ke arah kedua anaknya.
Masih dengan ilmu hitamnya, Leila lantas menyiksa Dina habis-habisan.
Belum puas, ia berniat untuk lanjut membunuh Dina.
Di saat bersamaan, Leila memanggil arwah Jarwo yang sudah ia kuasai untuk mengubur Sri hidup-hidup.
Untunglah pada akhirnya Andi berhasil melepaskan diri dari ikatannya dan membunuh Leila serta Hanum.
Bergegas keduanya menjemput ibu mereka yang dikubur di makam Jarwo. Sri pun berhasil terselamatkan.
Keesokan harinya, jenazah Leila dan Hanum dibawa oleh mobil ambulans. Perlahan kantong jenazah Leila terbuka dengan sendirinya dan tangan Leila terangkat.
Tanggal Rilis: 2 Agustus 2018
Durasi: 97 menit
Sutradara: Azhar Kinoi Lubis
Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia, Upi
Penulis Naskah: Rafki Hidayat, Upi
Produksi: Starvision Plus, Indie Picture
Pemain: Putri Ayudya, Sujiwo Tejo, Rangga Azof, Nadya Arina, Indah Permatasari, Teddy Syach, Nova Eliza, Slamet Ambari, Oce Permatasari, Djenar Maesa Ayu, Dolly Martin, Yayu Unru, Laksmi Notokusumo
Review Singkat Kafir: Bersekutu Dengan Setan
“Kafir” adalah contoh film horor yang dieksekusi dengan baik.
Walau masih menggunakan plot twist standar dimana karakter yang terlalu baik sebenarnya adalah tokoh antagonis (Hanum), namun setidaknya efek CGI api yang digunakan tidak kacangan seperti kebanyakan film sejenis.
Nyaris tidak ada lubang kejanggalan yang bisa saya temui.
Selain tentang makam Jarwo yang dari jalannya cerita seharusnya dimakamkan seadanya di pinggir hutan, namun justru terlihat dibuatkan lubang yang cukup besar. Tidak terlihat seperti kuburan orang yang dimakamkan seadanya.
Penyelesaian akhir juga sedikit menimbulkan tanda tanya. Dengan mudahnya Leila dan Hanum takluk cuma gegara botol santet mereka dibakar. Terasa antiklimaks jadinya.
Endingnya sendiri masih memberikan ruang untuk sekuel. Mungkin saya salah, tapi pengemudi ambulans sepertinya adalah Salim, tukang kebun Sri.
Bisa jadi sedari awal ia bekerjasama dengan Leila dan Hanum untuk menyantet Herman serta Sri.
Untuk unsur horor, film ini mengandalkan kengerian suasana yang dibangun. Bukan jump scare.
Untungnya, sinematografinya luar biasa memanjakan mata. Sangat mendukung atmosfer horor yang ingin disampaikan.
Terakhir, untuk akting para pemain rata-rata di atas rata-rata. Tidak ada yang tampil mengecewakan.
Penutup
Dengan persaingan film layar lebar yang luar biasa ketat di tahun 2018, “Kafir: Bersekutu Dengan Setan” memang gagal untuk masuk ke dalam jajaran 10 besar film box office.
Kendati demikian, film horor ini tidak gagal dalam menakut-nakuti sekaligus memuaskan orang-orang yang rela merogoh kocek untuk menontonnya. Termasuk saya.
Kombinasi naskah yang tersusun rapi, akting berkualitas, serta eksekusi yang nyaris tanpa cela menasbihkan film ini sebagai salah satu judul yang menurut saya pribadi wajib untuk ditonton para penggemar film horor.
8/10.
Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Kafir: Bersekutu Dengan Setan
- Story
- Acting / Characters
- Element of Surprise
- Recommended Watching
Summary
Naskah rapi, akting berkualitas, dan eksekusi nyaris sempurna adalah kombinasi yang kita dambakan dari sebuah film horor. Film ini mampu menghadirkannya, walau dengan twist yang tidak terlalu mengejutkan dan alur yang cenderung standar.
Leave a Reply