Review Film Jin Khodam (2023) | Aksi Ustaz Yang Nekat Menyikat Penggiat Maksiat

“Jin Khodam” menandai kembalinya Boy Hamzah ke kancah perfilman layar lebar di tanah air setelah terakhir membintangi “Marmut Merah Jambu” di tahun 2014.

Suami dari Rina Amalina tersebut sebelumnya pernah turun andil dalam film horor “Tiran: Mati Di Ranjang” (2010) dan “Pulau Hantu 3” (2012).

Kali ini ia berduet dengan Haviza Devi Anjani sebagai pasangan pemeran utama. Yang bersangkuan kebetulan juga pernah menunjukkan kemampuan aktingnya dalam film bergenre horor di tahun 2018. Yaitu “Dongeng Mistis”.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Jin Khodam di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film jin khodam

poster film jin khodam

Bagas kembali ke kampung halamannya untuk menghidupkan kembali kegiatan keagamaan dan norma sosial namun dianiaya dan dibunuh oleh Wirya dan anak buahnya, hanya untuk hidup kembali dan menghantui mereka dengan bel sepedanya.

Tanggal Rilis: 25 Mei 2023
Durasi: 1 jam 27 menit
Sutradara: Tema Patrosza, Dedy Mercy
Produser: Dedy Mercy
Penulis Naskah: Ahmad Madani, Imam Salimy
Produksi: Mercusuar Films, 786 Production
Negara: Indonesia
Pemain: Boy Hamzah, Haviza Devi Anjani, Ray Sahetapy, Ayu Dyah Pasha, Egi Fedly, Piet Pagau, Kukuh M Prasetyo, Widi Dwinanda, Norma, Diego Fiorentina

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Pasca kematian suaminya, Ajengan (diperankan oleh Piet Pagau), Marni (diperankan oleh Ayu Dyah Pasha) meminta putranya, Bagas (diperankan oleh Boy Hamzah), untuk pulang dari pesantren.

Ia meminta agar Bagas meneruskan perjuangan ayahnya untuk menegakkan agama di kampung halaman mereka.

Belum apa-apa, usaha Bagas langsung mendapat perlawanan dari para pelaku maksiat di kampung.

cuplikan film jin khodam

cuplikan film jin khodam

Terutama dari Wirya (diperankan oleh Ray Sahetapy) dan anak buahnya — Ranto (diperankan oleh Kukuh M Prasetyo), Asep (diperankan oleh Diego Fiorentina), dan Mardani (diperankan oleh Wan Afox).

Wirya sempat meminta bantuan mbah Kliwon (diperankan oleh Egi Fedly), seorang dukun ilmu hitam, untuk memfitnah Bagas dengan Ayu (diperankan oleh Haviza Devi Anjani).

Namun di saat genting sosok pria tua misterius muncul dan menyelamatkan keduanya dari tuduhan keji.

usir dia dari kampung ini moment

usir dia dari kampung ini moment

Tidak mau penduduk kampung kembali ke jalan yang benar, Wirya dan anak buahnya akhirnya nekat membunuh Bagas. Jasadnya mereka buang ke sungai.

Anehnya, sejak kejadian itu, sosok Bagas tetap eksis di kampung. Bahkan masih rutin memimpin sholat dan pengajian di mushola.

sudah mati malah asik naik sepeda

sudah mati malah asik naik sepeda

Sebaliknya, Ranto, Asep, dan Mardani mulai dihantui oleh genderuwo bertubuh tinggi besar.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Ulasan / Review Film Jin Khodam

Jujur, nuansa film religi di sepanjang durasi lebih kental ketimbang horornya.

Seolah tengah menonton sinetron Azab versi layar lebar.

Buruk, kah?

Tidak juga. Justru sebaliknya. Unsur religi dalam “Jin Khodam” bisa dibilang digarap dengan serius dan hati-hati. Tidak serampangan atau asal dijejalkan seperti mayoritas film horor religi yang ada.

Pun begitu, dibandingkan di Indonesia, saya yakin film ini malah bakal jauh lebih laku jika dirilis di negara tetangga, Malaysia.

Dari segi cerita cukup mudah untuk dicerna. Tidak rumit dan tidak bikin kening berkernyit.

Twist yang dihadirkan lumayan menarik. Walau ada satu adegan yang terlalu dipaksakan untuk menutupi twist tersebut.

Dan anehnya, meski tidak berusaha membuat orang tertawa, saya malah bisa tertawa di beberapa bagian. Entah karena memang lucu secara alami, atau lucu karena absurd.

Untuk horornya sendiri terbilang tidak seram. Tidak ada jump scare maupun penampakan dengan wajah yang bikin tidak nyaman.

genderuwo di balik tirai nomer satu

genderuwo di balik tirai nomer satu

Akting oke. Di atas rata-rata namun tidak ada yang benar-benar berkesan.

Oh ya. Satu kritik adalah untuk dialog yang menyelipkan bahasa Sunda. Tolong lah lain kali disertakan pula subtitle-nya.

Penutup

Meski gak bakalan kecewa dengan “Jin Khodam”, tapi kemungkinan besar kita bakal melupakan apa yang sudah kita tonton begitu meninggalkan studio bioskop.

Satu-satunya yang saya ingat sampai sekarang justru lantunan sholawat Asyghil yang menjadi salah satu kunci utama cerita.

Bisa dibilang wajar karena unsur religi dalam film ini sangatlah kuat. Saking kuatnya, saya sampai yakin 100% film ini bakalan mendapat respon positif jika dirilis di Malaysia. Yang memang doyan film horor dengan unsur religi kuat seperti ini.

Akting jajaran pemain oke walau tidak ada yang benar-benar berkesan maupun menonjol.

Cerita mudah dicerna dengan twist yang menyenangkan. Dan bagi saya pribadi, ada beberapa titik tawa yang hadir secara alami. Bukan karena dipaksakan untuk membuat penonton tertawa.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Jin Khodam” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

review film jin khodam 2023
Review Jin Khodam 2023
  • Story
  • Acting / Characters
  • Horror / Jump Scare
  • Recommended Watching
2.3

Summary

Tidak buruk namun juga tidak berkesan. Unsur religi lebih kuat ketimbang horornya. Bahkan bisa dibilang tidak seram sama sekali. Ceritanya sendiri mudah dicerna dengan twist yang menyenangkan untuk diikuti.

Leave a Reply