“Jailangkung: Sandekala” adalah sekuel dari “Jailangkung 2” yang dirilis pada tahun 2018 lalu.
Bisa disebut juga sebagai “Jailangkung 3”, film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel. Sutradara yang belakangan namanya melambung berkat kesuksesannya menggarap “Ivanna”.
Dengan dua film Jailangkung sebelumnya yang sebenarnya punya potensi namun gagal konsisten dalam menghadirkan logika, saya pribadi berharap masalah tersebut tidak lagi ada.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Jailangkung: Sandekala di bawah ini.
Daftar Isi
Sekilas Tentang
Teror supranatural berpusat pada sebuah keluarga kecil yang terdiri dari Adrian dan istrinya Sandra, serta dua anak mereka, Niki dan Kinan, yang sedang berlibur ke luar kota.
Tanggal Rilis: 22 September 2022
Durasi: 1 jam 32 menit
Sutradara: Kimo Stamboel
Produser: Wicky V. Olindo, Justin Kim
Penulis Naskah: Kimo Stamboel, Rinaldy Puspoyo
Produksi: Sky Media, CJ ENM, Rapi Films, Legacy Pictures, Nimpuna Sinema
Negara: Indonesia
Pemain: Titi Kamal, Syifa Hadju, Muzakki Ramdhan, Giulio Parengkuan, Dwi Sasono
Sinopsis Film / Alur Cerita
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Untuk memperbaiki hubungan putrinya, Niki (diperankan oleh Syifa Hadju), dengan ibu tirinya, Sandra (diperankan oleh Titi Kamal), Adrian (diperankan oleh Dwi Sasono) membawa keluarga bepergian dengan menggunakan jalur darat.
Kinan (diperankan oleh Muzakki Ramdhan), adik Niki, juga ikut bersama mereka.
Dalam perjalanan, mereka mampir ke sebuah waduk untuk mengagumi keindahannya.
Kinan yang hobi selfie langsung kelayapan masuk ke dalam hutan yang berada di dekat waduk. Niki diminta untuk menemaninya.
Di dermaga yang ada di sisi lain hutan, Kinan bertemu dengan seorang pria misterius bernama Sarno (diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana).
Karena ketakutan, ditambah dengan malam yang mulai tiba, Kinan bergegas kembali masuk ke hutan dan mencari Niki yang kebetulan sedang pergi ke toilet.
Di satu tempat, Kinan melihat ada sebuah boneka jailangkung tertancap di tanah.
Penasaran, ia pun mengambilnya.
Sesaat kemudian, sesuatu menariknya masuk ke dalam tanah.
Niki yang gagal menemukan adiknya segera memberitahukan hal tersebut pada Adrian dan Sandra.
Pencarian terhadap Kinan terus dilakukan. Kini melibatkan tim SAR.
Karena sudah tengah malam dan cuaca memburuk, Madjid (diperankan oleh Mike Lucock), kepala polisi setempat sekaligus pemimpin tim pencarian, mengajak Adrian dan keluarganya untuk sementara menginap di rumahnya.
Madjid sendiri tinggal bersama keponakannya, Faisal (diperankan oleh Giulio Parengkuan).
Esok harinya, pencarian kembali berlanjut.
Andrian bergabung bersama Madjid dan tim SAR, sedang Sandra dan Niki ditemani oleh Faisal.
Di tengah hutan, Sandra, Niki, dan Faisal numpang beristirahat di rumah milik Saijah (diperankan oleh Pipien Putri).
Belakangan diketahui Saijah memiliki seorang putri berusia 17 tahun yang bernama Inggi (diperankan oleh Gabby Andina).
Saat hendak mengambil mobil, Niki dan Faisal menemukan sebuah boneka jailangkung di hutan.
Niki juga hampir tertarik masuk ke dalam lubang oleh sosok hantu berwajah menyeramkan. Untung masih bisa diselamatkan oleh Faisal.
Meyakini semua itu ada hubungannya dengan Kinan, Niki membawa pulang boneka jailangkung.
Sejak kejadian itu, berulangkali Sandra, yang sedang hamil tua, mengalami teror gaib.
Begitu pun dengan Niki.
Faisal curiga penyebabnya adalah boneka jailangkung yang dibawa oleh Niki.
Sahabatnya, Rama (diperankan oleh Jefri Nichol), juga pernah mengingatkan bahayanya bermain dengan boneka tersebut.
Lantas benarkah kecurigaan Niki? Bahwa misteri hilangnya Kinan berkaitan dengan jailangkung?
Dapatkah Kinan berkumpul kembali bersama keluarganya?
Ulasan / Review Film Jailangkung: Sandekala
Meski menghadirkan cameo karakter Rama dari film “Jailangkung” dan “Jailangkung 2”, cerita dalam “Jailangkung: Sandekala” ini sama sekali tidak berhubungan dengan kedua judul tersebut.
Saya pribadi mendukung keputusan untuk ‘memulai dari awal’. Mengingat tema yang diusung dalam prekuel sudah terbilang sering diangkat.
Secara keseluruhan, saya tidak ada masalah dengan alur dan konflik yang dihadirkan.
Tidak unik namun sukses dikemas dengan baik. Terlebih didukung oleh pertunjukan seni peran luar biasa dari jajaran pemain utamanya.
Memang masih ada satu dua adegan yang gagal diterima nalar.
Seperti Niki yang langsung saja mengulurkan tangannya ke dalam lubang di tanah tanpa terlebih dahulu mengecek menggunakan fitur senter di ponsel yang sedang ia pegang.
Atau Adrian dan Sandra yang bisa dengan tenangnya membiarkan Kinan dan Niki keluyuran masuk ke dalam hutan di tempat yang benar-benar sepi.
Namun setidaknya seluruh konflik yang ada bisa diselesaikan tanpa membuat kita yang menonton bertanya-tanya.
Termasuk juga ketidakakuran antara Sandra dan Niki yang terkikis dengan manis tanpa melalui drama yang berlebihan.
Dari segi jumlah, jump scare maupun penampakan tidak banyak.
Untungnya semua hadir secara efektif dan pada waktu yang tepat.
Tidak sekedar dijejalkan untuk menakut-nakuti penonton tanpa sebab.
Babak puncak juga lumayan mengurus emosi yang menonton.
Di sisi lain, bagi yang mengharapkan adegan sadis seperti dalam “Ivanna” atau film-film laga Kimo sebelumnya, bersiap saja untuk kecewa.
Tetap ada sih. Cuma tidak terlalu banyak. Mungkin sengaja agar bisa masuk ke rating PG13.
Penutup
Definitely an upgrade from its two prequels. Baik dari segi kualitas cerita maupun eksekusinya.
Sayangnya, dari segi horor bisa dibilang kurang menyeramkan. Setidaknya bagi saya.
Mungkin karena sang sutradara terkendala kewajiban untuk menjaga rating film ini tetap berada di PG13.
Yang jelas, jika butuh satu alasan kenapa harus datang ke bioskop dan menonton film “Jailangkung 3”, let me say this.
Twist dalam adegan berpindah ke alam lain yang menuju ke akhir cerita adalah salah satu twist terbaik dari seluruh film horor yang pernah saya tonton.
Pada saat artikel ini ditulis, film “Jailangkung: Sandekala” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Jailangkung: Sandekala 2022
- Story
- Acting / Characters
- Horror / Jump Scare
- Recommended Watching
Summary
Akting berkualitas dari jajaran pemeran utama dipadu dengan eksekusi naskah yang juga berkualitas. Secara keseluruhan ceritanya memuaskan walau sayang masih belum bisa terlepas dari adegan luar nalar.
Leave a Reply