Bulan Agustus ditutup dengan hadirnya film horor lokal paling menggelikan yang saya tonton di sepanjang tahun 2019 ini. Bukan menggelikan dalam arti lucu, ya. Melainkan dalam arti menyedihkan alias sama sekali tidak layak tayang. Judulnya? Cari sendiri deh di arsip situs ini kategori Film Horor. Buat nyebut judulnya aja saya males, saking nyeselnya nonton, hehehe. Nah, bagaimana dengan bulan September mendatang? Film horor lokal apa saja yang bakal dirilis di bioskop nasional? Adakah yang layak tonton? Simak liputannya di bawah ini ya ges.
Kembalinya Anak Iblis
Rama (Al Ghazali), Garin (Endy Arfian), Farel (Atta Halilintar), Quincy (Steffi Zamora) dan Celsi (Valerie Thomas) selamat dari terror arwah penasaran di resort Pulau Ayunan yang menyimpan sejarah mengerikan tentang pembantaian satu keluarga dan karyawan resort. Rama kalut: kekasihnya masuk rumah sakit jiwa, jenazah Hana (Marsha Aruan), adiknya, dan Fira (Mumuk Gomez) belum ditemukan. Rama kembali ke Pulau Ayunan untuk mencari mereka. Namun rintangan menghadang.
Tanggal Rilis: 5 September 2019
Durasi: – menit
Sutradara: Rudi Soedjarwo
Produser: Melia Indriati
Penulis Naskah: Demas Garin, Talitha Tan
Produksi: RA Pictures
Pemain: Al Ghazali, Mikha Tambayong, Valerie Thomas, Achmad Megantara, Atta Halilintar, Endy Arfian, Steffi Zamora
Ini adalah sekuel dari film “13: The Haunted” yang tayang pada bulan Juli 2018 lalu. Baik sutradara maupun penulis naskahnya pun sama. Pun begitu dengan pemain utamanya. Yang masih bertahan hidup dari cerita sebelumnya kembali beraksi di sini. Yang membedakan hanyalah nama pada kursi produser, dimana Melia Indriati menggantikan Raffi Ahmad. Saya sendiri belum menonton “13: The Haunted”, namun dari mayoritas review buruk yang beredar, penempatan Melia yang sebelumnya menangani “Roh Fasik” dan “Rumput Tetangga” diharapkan bisa membawa perubahan yang positif. Setidaknya yang disebut pertama tidak jelek-jelek amat, sementara yang kedua — meski penjualan tiketnya belum sesuai yang diharapkan — mendapat banyak pujian dari kritikus.
Masalahnya, jika disimak dari trailernya, sepertinya saya pribadi tidak akan menyukainya. Setan dengan make up wajah seram sudah benar-benar ketinggalan jaman bagi saya. Apalagi ada Atta Halilintar. Bukannya anti, tapi jujur saja, diakui atau tidak doi masih perlu banyak latihan akting sebelum masuk ke ranah film layar lebar…
Review film “Kembalinya Anak Iblis” bisa disimak di https://curcol.co/review-film-kembalinya-anak-iblis-2019-16918
Lorong
Terbangun pasca melahirkan, Mayang (Prisia Nasution) mendapatkan kabar tidak seperti yang ia harapkan dari Reza (Winky Wiryawan), suami: bayi pertama mereka telah meninggal dunia. Keduanya mengalami depresi luar biasa. Mayang tidak rela. Semua orang di rumah sakit yakin bahwa Mayang berhalusinasi. Dia menghubungi pihak kepolisian untuk mencari titik terang kasus janggal ini. Dr Vera (Nova Eliza) yang membantunya melahirkan, memberikan bukti berupa dokumen kematian bayinya, lengkap dengan beberapa foto kejadian. Mayang yang memilih tidak menyerah akhirnya mulai dianggap gila oleh sebagian orang di rumah sakit, termasuk suaminya sendiri. Apalagi Mayang merasa terus diikuti roh penasaran.
Tanggal Rilis: 12 September 2019
Durasi: 93 menit
Sutradara: Hestu Saputra
Produser: Raam Punjabi
Penulis Naskah: Andy Oesman, Hestu Saputra
Produksi: MVP Pictures
Pemain: Winky Wiryawan, Prisia Nasution, Nova Eliza
Trailernya memberi kesan positif sekaligus negatif. Di satu sisi, sepertinya ini film bakalan menarik karena terasa kental nuansa psikologisnya. Di sisi lain, pemilihan adegan di dalamnya sepertinya kurang tepat sehingga kemungkinan besar sudah terlihat gambaran ceritanya seperti apa. Termasuk twist atau jawaban misteri yang ada. Yah, semoga saja sih tebakan saya meleset. Masalah lain adalah nama Andy Oesman di departemen cerita. Karya terakhirnya, “Sacred Riana: The Beginning”, memiliki kualitas di bawah rata-rata dengan berhamburannya adegan tidak masuk akal. Lagi-lagi hanya bisa berharap bahwa yang ada di film tersebut murni kesalahan sang sutradara dalam mengeksekusi naskah yang ada, bukan kesalahan si penulis naskah…
Review singkat film ini bisa dibaca di https://curcol.co/review-film-lorong-2019-17000
Danur 3: Sunyaruri
Setelah bertahun-tahun bersahabat dengan hantu-hantu kecilnya, Risa (Prilly Latuconsina) mulai merasa bahwa dirinya harus memiliki kehidupan normal seperti perempuan lainnya. Apalagi sekarang Risa sudah memiliki pacar bernama Dimas (Rizky Nazar), penyiar radio. Risa tidak menceritakan kepada Dimas tentang kemampuannya melihat hantu, dan kenyataan bahwa dia memiliki lima sahabat kecil yang bukan manusia. Persahabatan Risa dengan Peter (Yassien Omar) dkk menjadi goyah, setelah dia merasa Peter dkk mulai mengusili Dimas. Risa akhirnya memilih menutup mata batinnya agar bisa hidup normal. Tapi mulai terjadi kejadian aneh. Dia memang tidak bisa lagi melihat Peter dkk, tapi kembali mencium bau danur.. Ada hantu jahat masuk ke rumah lewat hujan deras: hantu perempuan jahat yang bukan hanya mengancam hidupnya, tapi juga Peter dkk.
Tanggal Rilis: 26 September 2019
Durasi: 90 menit
Sutradara: Awi Suryadi
Produser: Manoj Punjabi
Penulis Naskah: Lele Laila
Produksi: MD Pictures, Pichouse Films
Pemain: Prilly Latuconsina, Rizky Nazar
Tiga kali saya nonton teaser trailernya di bioskop, tiga kali pula saya mampu dibikin merinding oleh atmoster yang dihadirkan. Jika filmnya tidak melenceng dari trailer, maka bisa diharapkan adanya perpaduan yang pas antara kisah horor, color tone yang mendukung, serta suasana yang mencekam. Wajib tonton sih ini.
Review singkat film ini bisa dibaca di https://curcol.co/review-film-danur-3-sunyaruri-2019-17142
Kesimpulan Akhir
Dari tiga film yang dijadwalkan untuk rilis di bulan September 2019, hanya satu yang benar-benar menarik minat saya. Apalagi kalau bukan “Danur 3: Sunyaruri”. Sayangnya, film tersebut justru hadir di minggu-minggu terakhir. Jadi bikin tambah geregetan karena harus menunggu dan menunggu, hehehe. Bagaimana dengan teman-teman yang lain? Film mana yang sekiranya bakal ditonton? Atau sebaliknya, judul apa yang sudah pasti tidak akan ditonton? Bagikan pendapatnya di kolom komentar di bawah ya.
By the way, “Lampor Keranda Terbang” yang sebelumnya sempat nongol di deretan rilis bulan depan lagi-lagi mundur ke jadwal bulan Oktober. Yah, sepertinya sudah tidak perlu diharapkan lagi. Sudah malas diiming-imingi terus setiap bulannya…
Leave a Reply