Ada keuntungan dan kerugian tersendiri membeli tiket jauh-jauh hari. Keuntungannya jelas, harganya jauh lebih murah ketimbang harga normal. Sudah beberapa kali saya merasakan nikmatnya. Seperti tiket PP Jogja – Kuala Lumpur 200rb, PP Surabaya – Jepang 2.9jt, juga Surabaya – Bangkok 270rb. Yang disebutkan terakhir inilah yang pada hari Senin tanggal 18 Juli besok bakal saya lakoni. Tapi travelling bukan fokus ke negeri sejuta waria gajah putih itu sendiri yang hanya menjadi persinggahan sementara, melainkan lanjut ke negara di sebelah kirinya (di peta), Myanmar (atau Burma di masa lalu).
Dibanding negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, Myanmar memang masih jauh tertinggal. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa kehidupan di sana 50 tahun lebih lambat ketimbang di Thailand. Sebagai negara yang dikuasai oleh pihak militer dan baru membuka diri bagi turis luar dalam waktu beberapa tahun terakhir ini saja, memang wajar jika kondisinya seperti itu. Dan terus terang justru itulah yang membuat saya tertarik untuk bepergian ke sana.
Sayangnya, waktu saya tidak banyak. Ini sekaligus yang menjadi poin kerugian membeli tiket jauh hari dengan modal penerawangan 😀 Terkadang ada kewajiban tidak terduga yang membuat rencana menjadi berantakan. Pada kasus saya, rencana awal travelling sebenarnya satu bulan. Mulai dari Myanmar, Thailand bagian Utara, Laos, dan sebagian Vietnam yang belum sempat saya jelalahi tahun lalu. Apesnya, ternyata sebelum berganti bulan saya sudah harus kembali ke Surabaya. Dobel apesnya, akhir bulan ini bertepatan dengan berakhirnya liburan kuliah, yang artinya, tiket pulang (yang kebetulan belum saya beli) sudah banyak yang sold out dan yang tersisa harganya melambung tinggi. Alhasil, hanya jadwal pulang Bangkok – Surabaya pada tanggal 24 Juli yang bisa diamankan 🙁
Alhasil pula harus memendam cita-cita untuk mengunjungi Dee Doke cave di Mandalay (padahal sudah bela-belain beli senter buat eksplore gua), naik kereta api uzur melewati Gokteik Viaduct yang berketinggian 96 meter di atas tanah, selfie di Golden Triangle Chiang Rai dan menyeberang ke pulau kecil Don Sao yang ada di tengah perbatasan tiga negara, serta melihat salah satu misteri dunia Plain of Jars di Laos. Tapi #akukudukuat, toh journey over destination, alias lebih penting perjalanannya ketimbang destinasinya *menghiburdiri
Kembali ke Myanmar. Dengan jatah waktu travelling yang tersisa 6 hari saja (18-24 Juli), sedang ada beberapa tempat di Thailand yang ingin saya kunjungi (masih galau antara Garden of Hell di Chon Buri dekat Pattaya atau Santorini dkk di daerah Hua Hin), terpaksa itinerary menjelajah Myanmar yang sudah dipersiapkan untuk minimal 7 hari perjalanan dipangkas menjadi 4 hari saja. Start di Yangon, Mandalay, Bagan, dan kembali lagi ke Yangon. Hanya sekali menginap saat pertama tiba di Yangon (karena sudah tidak sempat mengejar jadwal bus ke Mandalay), sisa malam lainnya dihabiskan dalam perjalanan, baik menggunakan bus maupun kereta api. Untungnya, tiket bus dapat dipesan secara online (bahkan via inbox Facebook!), sehingga bisa mengurangi beban budget yang harus dibawa. Lagipula saya anti beli tiket ala go show, males banget soalnya kalau harus buang waktu cuma gara-gara kehabisan tiket.
Tidak ada persiapan khusus lainnya, selain ponco atau jas hujan plastik untuk berjaga-jaga karena saat ini di Myanmar sedang musim hujan serta kantong plastik untuk nenteng sepatu / sandal karena untuk masuk ke pagoda-pagoda di sana harus nyeker alias melepas seluruh alas kaki, termasuk kaos kaki. Mesin ATM menurut info terakhir sudah banyak bertebaran dimana-mana, pun dengan uang dolar US yang tidak lagi harus anti noda + anti lecek + anti nekuk jika ingin digunakan. Demikian pula dengan SIM card dengan bundel paket internet untuk wisatawan yang kabarnya tersedia di bandara. Yah, despite the whole travel plan makeover, I’m excited with my upcoming journey. Semoga segala sesuatunya berjalan lancar dan sesuai rencana. Amin.
Postingan ini sendiri intinya cuma mau ngasih pemberitahuan, bahwasanya review komik serta updet sinopsis drama korea untuk minggu depan bakal libur dulu, hehehe. Nanti pasti langsung dilembur begitu sudah menjejakkan kaki kembali di rumah. Jadi jangan keburu pindah ke lain blog ya, gaes 🙂
Leave a Reply