Page 6/40
“Santet Kuntilanak” adalah film horor Indonesia besutan sutradara ternama Koya Pagayo. Lebih jelasnya, nama tersebut ternama karena banyaknya judul film horor yang telah ia sutradarai. Bukan ternama karena kualitas hasil karyanya. Dan jujur saja, melihat rekannya di departemen penulisan, saya kok pesimis film ini bisa tampil memuaskan.
Setelah hampir 1 tahun, mari kita lanjutkan lagi seri cerita Dongeng Motivasi. Masih meneruskan arc Redemption bersama dengan karakter Danillo si kuda nil. Bersama dengan dokter Tombi rusa, ia adalah satu dari empat karakter yang nantinya akan melalui perjalanan ‘penebusan dosa’ masing-masing.
“Fear Pharm” atau “Field of Blood” adalah film horor besutan sutradara Dante Yore. Merangkap sebagai penulis naskah, judul ini adalah debut penyutradaraan layar lebar beliau setelah sebelumnya sempat menangani serial TV “B-Side: Hollywood”.
Akhirnya tiba waktunya untuk membahas “A Nightmare on Elm Street“. Salah satu film horor klasik yang sukses membuat saya kini jatuh cinta pada genre tersebut. Pun begitu, untuk judul-judul lain yang merupakan sekuel dari film tersebut baru akan dibahas beberapa bulan lagi. Mungkin setelah semesta Friday The 13th tuntas.
“Raising Cain” adalah kontribusi terakhir dari Wildstorm untuk semesta Texas Chainsaw Massacre. Berbeda dengan “By Himself“, judul ini bukanlah one-shot. Melainkan miniseri dengan jumlah 3 edisi.
“P2” adalah film horor thriller, debut penyutradaraan dari aktor Franck Khalfoun. Dalam portofolionya, Franck kemudian juga menyutradarai beberapa film dengan genre serupa. Sebut saja “Maniac”, “i-Lived”, dan “Amityville: The Awakening”.