“P2” adalah film horor thriller, debut penyutradaraan dari aktor Franck Khalfoun.
Dalam portofolionya, Franck kemudian juga menyutradarai beberapa film dengan genre serupa. Sebut saja “Maniac”, “i-Lived”, dan “Amityville: The Awakening”.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film P2 beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Seorang pengusaha dikejar oleh seorang psikopat setelah dikunci di garasi parkir pada Malam Natal.
Tanggal Rilis: 9 November 2007
Durasi: 1 jam 38 menit
Sutradara: Franck Khalfoun
Produser: Alexandre Aja, Erik Feig, Grégory Levasseur, Patrick Wachsberger
Penulis Naskah: Alexandre Aja, Franck Khalfoun, Grégory Levasseur
Produksi: P2 Productions, Summit Entertainment
Pemain: Wes Bentley, Rachel Nichols, Simon Reynolds, Philip Akin, Miranda Edwards, Paul Sun-Hyung Lee, Grace Lynn Kung, Bathsheba Garnett, Philip Williams, Arnold Pinnock, Franck Khalfoun
Sinopsis / Alur Cerita P2
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Usai lembur di malam menjelang natal, Angela Bridges (diperankan oleh Rachel Nichols) hendak langsung pulang.
Kebetulan ia salah satu dari beberapa pekerja kantor yang paling akhir meninggalkan gedung.
Tiba di lantai P2 tempat mobilnya diparkir, Angela gagal menghidupkan mobilnya.
Seorang petugas keamanan bernama Thomas Barclay (diperankan oleh Wes Bentley) sempat membantu Angela men-starter aki mobil mobilnya. Namun tidak ada perubahan.
Saat hendak keluar dari kantor dan memanggil taksi melalui lantai dasar, Angela mendapati pintu gedung juga sudah terkunci.
Sementara Karl Donson (diperankan oleh Philip Akin), petugas keamanan lain yang seharusnya berjaga di lobi, tidak ada di posnya.
Kembali ke lantai P2 untuk mencari Thomas, seluruh lampu tiba-tiba mati.
Thomas muncul dari belakang Angela dan langsung membiusnya.
Angela tersadar dalam kondisi dirantai di meja makan.
Pakaiannya sudah berganti dengan gaun berwarna putih.
Tanpa merasa bersalah, dengan tenang Thomas mengajaknya ngobrol sembari menyantap makan malam.
Selama ini ia rupanya menyukai Angela dan terobsesi kepadanya.
Ia bahkan merasa dendam pada Harper (diperankan oleh Simon Reynolds), atasan Angela, yang beberapa hari lalu mabuk dan menggrepe-grepe Angela di lift.
Thomas lantas membawa Angela ke lantai P4. Ada Harper di sana, terikat di sebuah kursi.
Sembari memberikan senternya, Thomas mendorong Angela untuk memberi pelajaran pada Harper.
Mengaku Harper sudah sempat meminta maaf kepadanya, Angela menolak untuk melakukannya.
Pada akhirnya Thomas sendiri yang menghajar dan membunuh Harper dengan menabrakkan mobilnya berulangkali ke tubuh Harper.
Momen itu digunakan oleh Angela untuk kabur.
Mengetahui hal itu, dengan tenang Thomas memilih untuk menyembunyikan jasad Harper.
Angela menuju pos keamanan tempat dia sebelumnya disekap.
Ia hendak mengambil ponsel yang ada dalam tasnya.
Setelah bersusah payah menghindari Rocky, anjing milik Thomas, Angela berhasil mendapatkan ponselnya kembali. Plus kunci gedung.
Apes, ternyata tidak ada sinyal di area parkir.
Ia baru bisa mendapatkan sinyal saat menjulurkan tangannya ke luar gerbang parkir.
Tepat di saat Angela meminta bantuan pada 911, Thomas datang mencarinya.
Berniat sembunyi dari kejaran Thomas, Angela mengunci diri di dalam lift.
Thomas pun tidak tinggal diam. Ia sengaja mengalirkan air dari atap lift dan menjatuhkan tubuh Karl yang sudah meninggal.
Mengira Karl masih hidup, Angela terpaksa membuka pintu lift.
Begitu tahu Karl sudah tiada, ia pun terpaksa kembali kabur dari kejaran Thomas.
Kali ini dengan tubuh basah kuyup di tengah udara malam natal yang dingin.
Beberapa saat kemudian, Thomas memutuskan untuk berhenti mencari Angela.
Ia yakin Angela tidak bisa meninggalkan tempat tersebut.
Giliran Angela yang ogah tinggal diam.
Berbekal kapak darurat, ia menghancurkan kamera-kamera CCTV yang ada serta mulai bergerak mendekati pos keamanan.
Alih-alih menemukan Thomas, Angela malah menemukan rekaman video yang menunjukkan aksi Thomas melecehkan dirinya.
Usai melampiaskan emosinya dengan menghancurkan televisi, Angela melihat kedatangan mobil patroli polisi melalui salah satu kamera CCTV.
Hendak menemui mereka, Thomas tiba-tiba muncul dan menyetrumnya hingga tak sadarkan diri.
Setelah mengunci Angela di dalam bagasi sebuah mobil, Thomas menemui kedua polisi yang mengecek panggilan 911 dari Angela sebelumnya.
Thomas mampu meyakinkan keduanya bahwa tidak terjadi apa-apa di tempat tersebut.
Walau sukses keluar dari bagasi, Angela gagal memberitahukan keberadaannya pada mereka.
Alih-alih, Thomas kembali memburunya.
Kali ini ia bahkan melepaskan Rocky.
Sempat terpojok, Angela berhasil membunuh Rocky terlebih dahulu.
Kehilangan anjing kesayangannya membuat Thomas makin kalap.
Mendapatkan kunci mobil rental, Angela berusaha untuk kabur meninggalkan tempat tersebut.
Thomas menghadang dengan mobilnya.
Aksi kejar-kejaran membuat mobil yang dikendarai Angela menabrak tiang.
Melihat Angela tergeletak di kursi pengemudi, Thomas menghampirinya.
Tak disangka, Angela hanya berpura-pura pingsan.
Saat Thomas lengah, Angela menusuk mata Thomas, memborgolnya di pintu, dan lanjut mencekik Thomas.
Setelah mengambil kunci dan alat setrum Thomas yang terjatuh, Angela berniat untuk meninggalkan Thomas begitu saja.
Bukannya menutup mulut, Thomas justru mengata-ngatai Angela.
Tidak terima dihina, Angela menggunakan alat setrum untuk menyalakan api di bensin mobil yang bocor.
Mobil tersebut pun meledak. Bersama dengan Thomas yang tewas terbakar.
Dengan langkah gontai dan pakaian berdarah-darah, Angela akhirnya bisa meninggalkan gedung tersebut.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film P2. Yang secara mengherankan jeblok di pasaran.
Padahal menurut saya pribadi ceritanya tidak jelek-jelek amat dengan ending yang cukup memuaskan.
Kekurangannya memang ada. Dengan lingkup latar lokasi cerita yang terbatas, “P2” gagal membuat variasi dan twist yang mengejutkan.
Aksi kejar-kejaran dan sembunyi-sembunyian yang berulang membuat rasa bosan tidak bisa dihindari di beberapa titik.
Jadi penasaran dengan karya Alexandra Aja yang lain, “High Tension“. Mungkin nanti menyusul diulas.
Pada saat artikel ini ditulis, film “P2” belum tersedia di layanan streaming manapun.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply