“The Boy” adalah film horor asal negara Amerika Serikat dimana yang menjadi sosok antagonisnya adalah sebuah boneka porselen.
Walau penampilannya tidak seseram boneka Chucky, tapi sekilas memang agak creepy.
Yang jelas saya ogah memajang boneka yang bernama Brahms ini di kamar. Mending boneka Spongebob, hehehe.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film The Boy beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Seorang pengasuh Amerika terkejut bahwa anak laki-laki keluarga Inggris barunya sebenarnya adalah boneka seukuran. Setelah dia melanggar daftar aturan ketat, kejadian yang mengganggu membuatnya percaya bahwa boneka itu benar-benar hidup.
Tanggal Rilis: 22 Januari 2016
Durasi: 1 jam 37 menit
Sutradara: William Brent Bell
Produser: Matt Berenson, Jodyne Herron, Gary Lucchesi, Tom Rosenberg, Jim Wedaa
Penulis Naskah: Stacey Menear
Produksi: Lakeshore Entertainment, Huayi Brothers Pictures, Vertigo Entertainment, STXfilms
Pemain: Lauren Cohan, Rupert Evans, Jim Norton, Diana Hardcastle, Ben Robson, Jett Klyne, James Russell, Lily Pater
Sinopsis / Alur Cerita The Boy
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Greta Evans (diperankan oleh Lauren Cohan) menerima pekerjaan sebagai pengasuh di kediaman keluarga Heelshire.
Setibanya di sana ia sempat berkenalan dengan Malcolm (diperankan oleh Rupert Evans), pria yang biasa mengirimkan belanjaan untuk keluarga tersebut.
Bu Heelshire (diperankan oleh Diana Harcastle) kemudian muncul dan tanpa banyak basa basi, bersama dengan pak Heelshire (diperankan oleh Jim Norton), memperkenalkan Greta pada sosok yang harus ia rawat.
Sebuah boneka porselen bernama Brahms.
Mereka ternyata memperlakukan Brahms seperti putra mereka sendiri. Layaknya seorang manusia. Pun begitu dengan Malcolm.
Walau masih kebingungan, Greta lantas berkenalan dengan Brahms.
Bapak dan ibu Heelshire kemudian lanjut menjelaskan apa yang harus dilakukan Greta setiap harinya. Mulai dari membangunkan Brahms setiap pagi hingga memberikan ciuman selamat malam sebelum tidur.
Esok harinya, Greta dibuat terbengong-bengong melihat bu Heelshire memarahi Brahm dengan alasan membuat kamar berantakan.
Beberapa saat kemudian, bapak dan ibu Heelshire berpamitan untuk pergi selama beberapa hari ke depan.
Sebelum meninggalkan rumah, bu Heelshire berbisik meminta maaf pada Greta. Tidak paham maksudnya, Greta hanya terdiam.
Sepeninggal mereka, Greta yang sejak pertama bertemu merasa seram melihat Brahms, langsung menutupi boneka tersebut dengan selimut.
Malam harinya, Greta kaget mendapati selimut tersebut sudah terjatuh di lantai.
Tanpa mengindahkan pesan bu Heelshire, Greta lantas melemparkan Brahms begitu saja di kursi goyang.
Hari berganti. Greta sempat melihat akses menuju loteng yang tidak bisa dibuka.
Siangnya, Malcolm datang mengantarkan belanjaan dan juga gaji Greta yang dititipkan oleh keluarga Heelshire.
Malcolm lantas menceritakan tentang sosok Brahms yang asli. Tewas 20 tahun lalu di saat berusia 8 tahun.
Itu sebabnya ia tidak merasa aneh ketika keluarga Heelshire menganggap boneka porselen tersebut sebagai putranya sendiri.
Setidaknya hal itu tidak membahayakan siapa pun.
Malcolm kemudian mengajak Greta berkencan. Greta mengiyakan.
Ketika sedang bersiap-siap, Greta tiba-tiba menyadari boneka Brahms kini berada dalam posisi melihatnya dengan terbaring di tempat tidur.
Gaun dan perhiasan yang rencananya hendak dipakai juga tiba-tiba menghilang.
Melihat tangga menuju loteng kini terbuka, Greta naik untuk mengeceknya.
Setibanya di atas, tangga tersebut tiba-tiba menutup kembali dengan sendirinya.
Malcolm sempat datang untuk menjemput Greta. Namun karena Greta tidak kunjung keluar, ia mengira Greta membatalkan niatnya untuk nge-date.
Greta sendiri sudah berusaha untuk berteriak memanggil Malcolm. Namun usahanya tidak membuahkan hasil.
Satu sosok hitam mendadak muncul di hadapan Greta. Ia terkejut dan terjatuh hingga tak sadarkan diri.
Esok harinya, Greta terbangun dan menemukan album foto Brahms tersimpan di loteng.
Sesaat kemudian, tangga loteng terbuka.
Greta pun terkejut mendapati barang-barang di kamarnya berantakan. Seperti ada yang telah masuk ke sana.
Greta menceritakan apa yang terjadi pada Malcolm.
Saat memeriksa tangga loteng, tangga tersebut kembali menutup dengan sendirinya.
Keduanya pun menyimpulkan bahwa tangga tersebut memang rusak.
Greta mulai menyadari bahwa boneka Brahms bisa bergerak sendiri.
Ia juga menerima telpon dari seorang anak laki-laki yang meminta Greta untuk mengikuti peraturan yang sudah diberikan oleh bapak dan ibu Heelshire.
Ketika Greta mengurung diri di kamar karena takut, satu sosok anak kecil terlihat meninggalkan sesuatu di depan pintu kamarnya. Ia berjanji akan berlaku baik kepadanya.
Begitu pintu dibuka, Greta mendapati ada roti sandwich dengan selai kacang di sana. Makanan favoritnya.
Greta menduga arwah Brahms memang berada di dalam boneka tersebut sehingga ia tidak lagi merasa takut.
Di satu tempat, bapak dan ibu Heelshire melakukan bunuh diri bersama.
Sebelumnya mereka menuliskan surat wasiat yang dikirimkan ke rumah.
Greta kini mengasuh Brahms sesuai dengan aturan yang diberikan.
Ganti Malcolm yang kebingungan melihat sikap Greta.
Apalagi setelah Greta menolak untuk pergi dengannya karena tidak ingin meninggalkan Brahms.
Di sisi lain, Greta juga sebenarnya masih ragu apakah Brahms benar hidup atau tidak.
Belakangan ia memanggil Malcolm untuk datang kembali dan memastikan boneka tersebut benar bernyawa.
Dan benar, boneka tersebut berpindah tempat tak lama setelah ditinggalkan di dalam kamar. Malcolm pun akhirnya ikut percaya.
Greta memberitahu Malcolm bahwa ia pernah mengalami keguguran akibat kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, Cole (diperankan oleh Ben Robson).
Bisa merasakan kesedihan bapak dan ibu Heelshire membuatnya memilih untuk tetap merawat Brahms.
Malamnya, Greta dan Malcolm hendak berhubungan intim.
Karena Brahms mengganggunya, mereka pun membatalkan niatnya.
Malcolm menceritakan bahwa sebelum Brahms meninggal, teman wanitanya, Emily Cribbs (diperankan oleh Lily Pater), diketemukan tewas dengan kondisi tengkorak remuk.
Di saat polisi hendak mendatangi rumah keluarga Heelshire, rumah tersebut mendadak terbakar dengan Brahms di dalamnya. Brahms pun diasumsikan tewas.
Cole mendatangi Greta. Ia ingin mengajak Greta pulang ke rumah. Ia bahkan sudah membelikan tiket pesawat untuk Greta.
Malcolm tiba-tiba muncul.
Melihat ada Cole di sana, ia memperingatkan bahwa dalam peraturan Greta tidak diijinkan untuk menerima tamu di rumah.
Greta berjanji akan mengurusnya.
Malcolm sendiri kemudian berjaga tidak jauh dari rumah Heelshire.
Cole tetap memaksa Greta untuk ikut pulang dengannya esok hari.
Malam harinya, Greta yang ketakutan meminta agar Brahms membantunya.
Belakangan, Cole terbangun di tengah malam dan mendapati ada tiga bangkai tikus di dalam tasnya.
Juga ada tulisan darah yang memerintahkannya untuk pergi.
Boneka Brahms sendiri berada tak jauh darinya.
Keributan terjadi antara Cole dengan Greta yang mengira ia adalah pelakunya.
Mendengar dari luar, Malcolm buru-buru masuk ke dalam.
Sayangnya ia terlambat. Cole yang kadung emosi merebut boneka Brahms dan membantingnya hingga hancur berkeping-keping.
Tembok rumah tiba-tiba mulai bergetar. Terdengar suara-suara dari balik tembok.
Disusul dengan cermin yang meledak dan lubang yang menganga di belakang cermin tersebut.
Seorang pria keluar. Melihatnya, Malcolm langsung ngeh bahwa itu adalah Brahms yang asli (diperankan oleh James Russell), yang ternyata selamat dari kebakaran.
Wajahnya mengenakan topeng yang terbuat dari porselen.
Setelah membunuh Cole, Brahms lanjut berusaha membunuh Greta dan Malcolm.
Saat mencoba kabur, keduanya tanpa sengaja menemukan kamar tempat Brahms selama ini tinggal.
Ada boneka wanita dengan gaun dan perhiasan Greta yang hilang.
Surat dari bapak dan ibu Heelshire pun ada di sana. Yang tidak hanya berisi salam perpisahan pada Brahms, melainkan juga menyerahkan Greta untuk dijadikan pasangan bagi Brahms.
Setelah bersusah payah, pada akhirnya Greta bisa membunuh Brahms. Ia dan Malcolm lalu meninggalkan rumah tersebut dengan selamat.
Seorang pria terlihat memperbaiki boneka keramik Brahms.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film The Boy. Yang twist-nya lumayan mengejutkan.
Mungkin karena sudah terbiasa nonton film horor lokal yang segala sesuatunya berhubungan dengan dunia gaib, jadi lupa kalau film horor luar seringkali sumber permasalahannya adalah manusia. Bukan sosok gaib.
Alhasil tidak terpikir bakal ada twist sedemikian rupa. Not bad lah.
Film “The Boy” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply