“Meat Grinder” (เชือดก่อนชิม, Chueat Kon Chim) adalah film horor asal Thailand yang cukup menimbulkan kontroversi pada masa penayangannya.
Selain karena dianggap terlalu sadis, juga sempat diprotes keras oleh para pedagang mie di negara tersebut.
Pasalnya, judul asli dalam bahasa Thai dari film ini adalah “ก๋วยเตี๋ยวเนื้อคน” (Kuai-tiao Nuea Khon) atau berarti “Mie Daging Manusia” jika diterjemahkan.
Daripada diboiket dan didemo berjilid-jilid, pada akhirnya judul itu pun dirubah menjadi seperti sekarang ini, “Meat Grinder”.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Meat Grinder beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Seorang wanita miskin memulai sebuah restoran di mana dia membantai orang dan menyajikan daging manusia, dipotong dari korbannya.
Tanggal Rilis: 19 Maret 2009
Durasi: 1 jam 42 menit
Sutradara: Tiwa Moeithaisong
Produser: Poj Arnon, Thawatchai Phanpakdee
Penulis Naskah: Tiwa Moeithaisong
Produksi: Phra Nakorn Film Co. Ltd.
Pemain: Mai Charoenpura, Anuway Niwartwong, Wiradit Srimalai, Rattanaballang Tohssawat, Duangta Tungkamanee, Pimchanok Luevisadpaibul
Sinopsis / Alur Cerita Meat Grinder
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
But (diperankan oleh Mai Charoenpura) adalah seorang penjual mie gerobak di jalanan.
Ia tinggal bersama putrinya, Bua (diperankan oleh Jiratchaya Jirarajagit).
Suami But yang hobi berjudi sudah pergi meninggalkan mereka. Ia bahkan membuat rumah But terancam disita oleh Mogul (diperankan oleh Somlek Sakdikul) akibat dijadikan bahan taruhan dan kalah.
But berjanji akan membayarkan hutang suaminya itu.
Suatu hari, saat sedang berjualan seperti biasa, terjadi kerusuhan massa di dekat tempat But berjualan.
Beberapa orang menjadi korbannya.
Sekembalinya ke rumah, But baru menyadari ada salah seorang peserta kerusuhan bersembunyi di dalam gerobaknya. Dalam kondisi tewas.
Belakangan ia diketahui bernama Chart.
Seorang pria datang untuk mencari Aoi (diperankan oleh Atitaya Shindejanichakul), pengasuh Bua.
Ia adalah Lek (diperankan oleh Wiradit Srimalai), pacar Aoi.
But menyatakan suami But berselingkuh dengan Aoi dan mereka berdua telah pergi dari rumah.
Dagangan mie But belakangan laris manis.
Ia sampai mengubah rumahnya menjadi restoran agar bisa melayani lebih banyak pelanggan.
Tak disangka, But selama ini ternyata menggunakan daging Chart sebagai bahan masakannya.
At (diperankan oleh Rattanaballang Tohssawat), sahabat Chart, jatuh hati pada But.
Hubungan mereka semakin lama semakin dekat.
At juga mulai membantu But di restorannya.
Mogul dan 2 orang anak buahnya mendatangi restoran But.
But lantas menyuguhkan masing-masing semangkok mie.
Namun itu semua hanyalah untuk membuat Mogul dkk lengah.
Di saat ada kesempatan, dengan sadis But membantai ketiganya hingga tewas.
Bua sendiri dengan tenang menyaksikan ibunya menyingkirkan jasad Mogul dan anak buahnya. Seolah sudah terbiasa.
At datang keesokan harinya.
Melihat restoran dalam kondisi berantakan dan But yang babak belur, At mengira ada seseorang yang telah mengancam But.
Ia pun berjanji akan melindungi But dan restorannya.
Terungkap bahwa sebelumnya Bua ternyata memergoki suami But dan Aoi berselingkuh.
Suami But dan Aoi lalu menangkap Bua dan memasukkannya ke dalam wadah air di belakang rumah.
But yang mengetahui hal itu merespon dengan membunuh keduanya. Belakangan ia menggunakan daging mereka sebagai bahan masakannya.
Sayangnya, Bua sudah keburu meninggal.
Yang selama ini dilihat oleh But hanyalah halusinasi belaka.
Ia belum bisa menerima kepergian Bua sehingga menganggap Bua masih hidup dalam khayalannya.
At tidak sengaja menemukan jasad Bua yang ternyata masih disimpan di dalam wadah air.
Mau tidak mau ia melaporkan hal itu pada pihak berwajib.
Tidak mungkin menceritakan apa yang terjadi, But hanya membisu saat diinterogasi.
Polisi sendiri, karena tidak adanya cukup bukti, tidak bisa menahan But.
Sejak kejadian itu, At mulai menjaga jarak dengan But.
Ia beralih ke wanita lain bernama Nida (diperankan oleh Pimchanok Luevisadpaibul).
But yang mengetahui hal itu jadi cemburu.
Suatu hari ia mengundang Nida ke restoran dan berniat untuk membunuhnya.
Setelah membius Nida, But mengurungnya di dalam sebuah bak berisi potongan tubuh korban-korbannya selama ini.
Ada kepala Lek yang ternyata juga sudah tewas di tangan But.
Sementara itu, At yang mengetahui Nida pergi bersama But menjadi khawatir.
Ia buru-buru datang ke restoran untuk mencari Nida.
At menemukannya di dapur dalam kondisi terikat.
Melihatnya bagaimana At memperlakukan Nida, But terpukul dan pergi keluar dengan membawa pisau.
Sebaliknya, Nida justru menganggap At bersekongkol dengan But untuk membunuhnya.
Dalam kilas balik terlihat ibu But (diperankan oleh Duangta Tungkamanee) ternyata dulunya melakukan hal yang sama dengan But.
Ia membunuh orang-orang yang menyakiti dirinya dan But. Lalu menjadikan potongan tubuh mereka sebagai bahan masakan.
At akhirnya menemukan But tengah duduk di jembatan. Ia membujuk But untuk menyerahkan diri pada polisi.
But, teringat dengan semua kejadian buruk yang ia alami akibat perbuatan laki-laki, sempat berniat untuk membunuh At.
Namun, mendengar suara Bua memanggilnya dari dasar sungai, But memutuskan untuk melompat dan menenggelamkan diri di sungai tersebut.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Meat Grinder.
Mungkin karena sudah mengalami sensor yang cukup intensif, level keseramannya sedikit di bawah ekspektasi saya.
Saya yakin seandainya ada yang mau me-remake dengan tingkat gore maksimal hasilnya pasti tidak mengecewakan.
Tinggal merapikan alur di Meat Grinder ini yang lompatan-lompatannya terkadang memaksa untuk berpikir ekstra.
Tapi secara keseluruhan, judul ini jelas sangat saya rekomendasikan untuk ditonton. Terutama bagi penggemar film horor sadis.
Film “Meat Grinder” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Prime Video.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply