Alur Cerita Film Day Of The Dead: Bloodline (2018) | Tetap Umbar Nafsu Walau Jiwa Dan Ragu Tidak Lagi Satu

“Day Of The Dead: Bloodline” adalah remake kedua dari film horor klasik “Day of The Dead” yang merupakan bagian dari semesta Night of The Living Dead-nya George A. Romero.

Sama halnya dengan remake sebelumnya yang dirilis 10 tahun sebelumnya, film ini juga menghadirkan cerita secara garis besar yang berbeda dengan versi aslinya.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Day Of The Dead: Bloodline beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film day of the dead bloodline

poster film day of the dead bloodline

Sekelompok kecil personel militer dan penyintas tinggal di bunker bawah tanah saat mereka berusaha menemukan obat di dunia yang dikuasai zombie.

Tanggal Rilis: 5 Januari 2018
Durasi: 1 jam 30 menit
Sutradara: Hèctor Hernández Vicens
Produser: Christa Campbell, Boaz Davidson, Robert Franklin Dudelson
Penulis Naskah: Mark Tonderai, Lars Jacobson
Produksi: Saban Capital Group, Campbell Grobman Films, Millennium Films
Distribusi: Lionsgate Films
Negara: United States, Bulgaria
Pemain: Johnathon Schaech, Sophie Skelton, Jeff Gum, Marcus Vanco, Mark Rhino Smith, Cristina Serafini, Lillian Blankenship, Shari Watson, Atanas Srebrev, Ulyana Chan, Nathan Cooper, Vladimir Mihailov, Bashar Rahal

Sinopsis / Alur Cerita Day Of The Dead: Bloodline

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Saat merayakan pesta akhir semester bersama rekan-rekannya dan hendak mengambil tong bir yang disimpan di kamar mayat, mahasiswa medis Zoe Parker (diperankan oleh Sophie Skelton) diserang oleh Max (diperankan oleh Johnathon Schaech).

Max sendiri adalah subyek penelitiannya selama ini. Ia memiliki level antibodi 100 kali lipat lebih tinggi dari manusia biasa.

Acap berinteraksi membuat Max jatuh cinta dan terobsesi pada Zoe. Ia bahkan mentato nama Zoe di lengannya.

mau ngambil bir malah diserang

mau ngambil bir malah diserang

Ketika Max berusaha untuk memp3rk0s4 Zoe, salah satu mayat di ruangan mendadak hidup dan menggigitnya.

Tidak hanya itu, satu per satu rekan Zoe di pesta juga ikut berubah. Menyerang dan menginfeksi yang lainnya.

Zoe pun jadi satu-satunya yang selamat dalam insiden tersebut.

Belakangan, bersama penyintas lain, ia dikirim ke High Rock Emergency Bunker yang dipimpin oleh letnan Miguel Salazar (diperankan oleh Jeff Gum).


5 tahun kemudian. Zoe kini menjadi bagian dari tim medis di markas pengungsi bersama dengan Elyse (diperankan oleh Shari Watson).

Demi mencari antibiotik untuk menyembuhkan Lily (diperankan oleh Lillian Blankenship), salah satu penghuni bunker, yang terkena infeksi bateri, Zoe berniat untuk pergi ke Universitas Whittendale tempatnya dulu kuliah dan mengambil obat-obatan yang ada di sana.

Sempat tidak setuju karena jarak yang cukup jauh, Miguel akhirnya memperbolehkan. Ia memerintahkan Baca Salazar (diperankan oleh Marcus Vanco), adiknya yang juga sekaligus kekasih Zoe, untuk mengawal.

Bersama keduanya, turut pula Elyse, Frank (diperankan oleh Atanas Srebrev), Lucy (diperankan oleh Ulyana Chan), Derek (diperankan oleh Nick Loeb), Alphonse (diperankan oleh Mark Rhino Smith), dan Thomas (diperankan oleh Vladimir Mihaylov).


Di kampus, Zoe dikonfrontasi oleh Max, yang telah menjadi mayat hidup.

Walau berhasil lolos, kain milik Zoe terjatuh dan diambil oleh Max.

cinta sampai jadi zombie

cinta sampai jadi zombie

Sementara itu, Frank diserang oleh zombie dan terpaksa ditinggalkan.


Max rupanya diam-diam ‘menumpang’ di kendaraan Baca dkk hingga tiba di bunker.

Ia juga berhasil menyusup masuk ke dalam bunker.


Antibiotik yang diambil dari kampus berhasil menyembuhkan infeksi Lily.

Di sisi lain, kematian Frank membuat hubungan Zoe dengan Miguel memburuk.

Begitu juga dengan Elle (diperankan oleh Cristina Serafini), istri Frank.


Max menyergap Zoe dalam bunker. Ia berupaya untuk memp3rkos4nya.

Untunglah, Baca, Alphonse, dan Lucy datang menolong.

Menyadari zombie yang menyerangnya adalah Max, Zoe meminta agar mereka menangkapnya. Tidak membunuhnya.

Ia yakin ia bisa meneliti tubuh Max dan membuat vaksin darinya.

Miguel semula tidak setuju. Namun Elle mendukung aksi Zoe. Pada akhirnya Miguel memperbolehkan.


Dari hasil penelitian, Zoe mendapati ada hormon-hormon tertentu dalam tubuh Max yang bisa menangkal virus zombie.

Kendati demikian, ia butuh sampel darah dari zombie lain sebagai perbandingan.

Baca setuju untuk membantunya.

Bersama dengan Alphonse, Lucy, Elyse, Derek, dan Thomas, mereka mengambil sampel darah dari dua zombie yang ada di pagar pembatas.

Apes, usai melakukannya, para zombie berhasil menjebol pagar pembatas.

Thomas terbunuh sedang Elyse terinfeksi.

Miguel, yang mendapati tato Zoe di lengan Max, tanpa ragu membunuh Elyse.

Ia juga memberi waktu 12 jam bagi Zoe untuk menyelesaikan vaksinnya. Ia memastikan bakal membunuh Max tidak peduli vaksin sudah diketemukan atau belum.


Miguel memberitahu Baca mengenai tato Zoe di lengan Max.

Baca mengkonfrontasi Zoe tentang hal itu.

cuplikan film day of the dead bloodline

cuplikan film day of the dead bloodline

Zoe akhirnya menceritakan tentang aksi pelecehan yang dulu pernah dilakukan oleh Max kepadanya.

Baca syok mendengarnya.


Max diam-diam merampas kunci borgol yang mengikatnya dari Alphonse.

Di saat hanya ada Zoe di dalam ruangan, Max melepaskan diri dan menyerang Zoe.

Zoe berhasil kabur dan bertemu dengan Baca, Alphonse, serta Lucy.

Sayangnya, Max ternyata sudah tidak ada lagi di dalam ruangan.

Tanpa membuang waktu, alarm darurat untuk mengevakuasi penghuni bunker pun dinyalakan.

Lily yang tertinggal diburu oleh ibunya yang sudah terinfeksi.

Berpapasan dengan Derek, ia auto menjadi korban dari ibu Lily.

Sesaat kemudian Max muncul dan membunuh ibu Lily.


Menerima laporan apa yang terjadi, Miguel memerintahkan penghuni bunker untuk kembali ke kamar masing-masing.

Ia lalu pergi bersama Baca dan beberapa tentara lain ke pos motor untuk memeriksa kondisi di sana.

Zoe yang lebih dulu tiba di pos motor mendapati Max menyekap Lily.

Max, yang mulai bisa berbicara layaknya manusia, mengancam akan membunuh Lily jika Zoe tidak menyerahkan diri kepadanya.

Mau tidak mau Zoe melakukannya.

Sembari membawa Zoe, Max membuka pintu gerbang pos dan membuat para zombie berdatangan masuk ke dalam.

Kehadiran Baca dkk membuat Zoe bisa lolos dari Max.

Namun melihat Lily berlari keluar, Zoe memutuskan untuk mengejarnya. Tak lama Max ikut menyusul keduanya.


Kondisi dalam bunker kacau balau. Satu per satu korban berjatuhan.

Termasuk Elle, Lucy, dan Miguel.

Baca yang sudah sempat tergigit lanjut mencari Zoe dan Lily.

Sementara itu, Zoe berhasil menyusul Lily.

Tahu Max ada di belakang, keduanya bersembunyi dalam rumah kaca.

Di sana, pada akhirnya Zoe berhasil membunuh Max.


Baca berniat untuk bunuh diri. Ia tidak ingin menjadi mayat hidup.

Zoe muncul. Ia meyakinkan Baca bahwa vaksin ciptaannya pasti bisa menyembuhkan Baca.

Belakangan hal itu terbukti benar.

Baca sembuh dan kini membangun kembali bunker bersama Zoe.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Day Of The Dead: Bloodline.

Secara keseluruhan, saya lebih suka versi orisinilnya di tahun 1985.

Namun jika dibandingkan dengan remake sebelumnya, Bloodline saya rasa lebih dekat secara spiritual dengan yang asli.

Seperti adanya bentrok kepentingan antara pihak militer dengan pihak medis / sipil. Yang sama sekali tidak terlihat di remake sebelumnya.

Film “Day Of The Dead: Bloodline” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

alur cerita film day of the dead bloodline

Leave a Reply