Alur Cerita Film Cannibal Holocaust (1980) | Kebablasan Bikin Konten Berujung Hilang Nyawa Bersama Temen

“Cannibal Holocaust” jadi film kanibal yang masuk dalam kategori video nasty pertama yang dibahas di Curcol.Co.

Pun begitu, sebelum juga sudah ada “Green Inferno” yang temanya tidak jauh dari teman makan teman. Secara harfiah.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Cannibal Holocaust beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film cannibal holocaust

poster film cannibal holocaust

Selama misi penyelamatan ke hutan hujan Amazon, seorang profesor menemukan film hilang yang diambil oleh kru dokumenter yang hilang.

Tanggal Rilis: 7 Februari 1980
Durasi: 1 jam 36 menit
Sutradara: Ruggero Deodato
Produser: Franco Di Nunzio, Franco Palaggi
Penulis Naskah: Gianfranco Clerici
Produksi: F.D. Cinematografica
Distribusi: United Artists Entertainment
Negara: Italia
Pemain: Robert Kerman, Carl Gabriel Yorke, Francesca Ciardi, Luca Barbareschi, Perry Pirkanen

Sinopsis / Alur Cerita Cannibal Holocaust

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Empat orang kru film asal Amerika hilang saat syuting film dokumenter mengenai suku kanibal di pedalaman Amazon.

Mereka adalah sutradara Alan Yates (diperankan oleh Carl Gabriel Yorke); penulis naskah sekaligus kekasih Alan, Faye Daniels (diperankan oleh Francesca Ciardi); serta dua sahabat mereka yang bertugas sebagai kameramen, Jack Anders (diperankan oleh Perry Pirkanen) dan Mark Tomaso (diperankan oleh Luca Barbareschi).

Untuk mencari tahu apa yang terjadi pada mereka, dikirim tim penyelamat yang dipimpin oleh Harold Monroe (diperankan oleh Robert Kerman), seorang antropolog dari New York University.

Menduga bahwa Alan dkk diculik oleh suku Yacumo, pihak militer menangkap salah seorang warga suku tersebut. Agar nantinya bisa digunakan sebagai barter sandera.

cuplikan film cannibal holocaust

cuplikan film cannibal holocaust


Harold tiba di pos militer. Oleh letnan yang mengepalai pos tersebut, Harold diperkenalkan pada dua orang yang akan menjadi pemandunya. Namanya adalah Chaco (diperankan oleh Salvatore Basile) dan Miguel (diperankan oleh Ricardo Fuentes), asistennya.

Perjalanan menuju kampung suku Yacumo dimulai. Penduduk suku yang disandera juga ikut bersama Harold, Chaco, dan Miguel.

Setelah beberapa hari berjalan, mereka tidak sengaja melihat ada seorang pria dari suku Yacumo tengah menghukum dan membunuh seorang wanita di pinggir sungai dengan sadis.

Harold sempat hendak menolong. Namun Chaco mencegahnya. Ia berniat untuk membuntuti pria tersebut saat kembali ke kampungnya.

Chaco lantas sengaja menembakkan senapan ke udara untuk menakut-nakuti pria tersebut.

Sesuai rencana, pria tersebut kabur ke kampungnya. Harold dan yang lain pun menyusul.


Miguel dikirim sebagai perwakilan untuk melakukan barter.

Melihat ada rekan mereka, suku Yacumo akhirnya mempersilahkan Harold dkk untuk masuk ke kampung.

Terungkap bahwa ada salah satu warga suku Yacumo yang ditembak mati oleh Alan dan teman-temannya.

Sebagai permohonan maaf, Chaco memberikan pisau lipat.

Kagum akan pisau lipat tersebut, permohonan maaf diterima. Harold dkk pun kini disambut dengan baik di kampung Yacumo.


Harold menduga kelompok Alan melanjutkan perjalanan ke tengah hutan dan ditangkap oleh suku Yanomamo atau suku Shamatari. Kedua suku yang saling berperang itu terkenal sadis.

Dalam lanjutan proses pencarian, Harold, Chaco, dan Miguel bertemu dengan suku Shamatari.

Membuntuti mereka, sejumlah suku Shamatari ternyata tengah menyerang warga suku Yanomamo.

terjebak perang antar suku

terjebak perang antar suku

Demi meraih simpati, Harold dkk membantu suku Yanomamo mengalahkan suku Shamatari.

Sama seperti sebelumnya di kampung suku Yacumo, mereka lantas diterima di kampung Yanomamo.

Sayangnya, kelompok Alan ternyata tidak ada di sana.

Di sisi lain, penduduk suku tersebut juga belum sepenuhnya percaya pada Harold dkk.


Untuk meraih kepercayaan suku Yanomamo, Harold sengaja mandi t3lanjang di sungai.

Taktiknya berhasil. Beberapa wanita dari suku tersebut ikut nimbrung dan lantas memandu Harold ke sebuah kuil.

Chaco dan Miguel menyusul di belakang.

Tak disangka, ada sisa-sisa dari jasad Alan dan rekan-rekannya di sana.

Harold pun syok melihatnya.


Untuk mencari jawaban apa yang sebenarnya terjadi, Harold berusaha mendapatkan kotak film milik Alan dari tangan suku Yanomamo.

warga suku yanomamo

warga suku yanomamo

Ia mengawali dengan memberikan pemutar kaset miliknya sebagai hadiah.

Mereka menerima dan mengajak Harold, Chaco, dan Miguel untuk makan bersama. Makan daging manusia lebih tepatnya.

Mau tidak mau Harold, Chaco, dan Miguel melakukannya.

Setelahnya, kotak film Alan diberikan pada Harold.


Kembali ke New York, stasiun TV Pan American Broadcasting System menawarkan pada Harold untuk menjadi host dari film dokumenter yang berasal dari hasil rekaman Alan.

Harold baru mau melakukannya setelah ia melihat sendiri seperti apa rekaman film yang telah dibuat Alan di Amazon.

Apalagi dari film dokumenter yang pernah dibuat Alan sebelumnya, Alan acap membuat settingan agar film menjadi lebih dramatis.

Dari rekaman film Alan, ternyata Alan juga melakukan hal yang sama saat melakukan ekspedisi di Amazon.

Dengan kejam mereka memasukkan sejumlah warga suku Yanomamo ke dalam gubuk dan membakarnya. Agar seolah-olah terjadi pembantaian di sana.

Harold mencoba memberitahu pihak eksekutif TV bahwa film dokumenter tersebut tidak layak untuk ditayangkan. Namun mereka tidak peduli.

Untuk lebih meyakinkan mereka, Harold lanjut menunjukkan bagian akhir dimana baru ia sendiri yang sudah menontonnya.

Terungkap bahwa Mark dan Jack ternyata telah memp3rk0s4 seorang gadis dari suku Yanomamo.

Faye sebenarnya tidak setuju, namun Alan tidak peduli dan terus merekamnya.

Ia bahkan ikut ambil bagian setelah Mark dan Jack menuntaskan aksinya.

Setelahnya, gadis tersebut mereka bunuh dan ditancapkan di sebuah tiang. Alan bernarasi bahwa gadis tersebut telah dihukum oleh sukunya sendiri.

Perbuatan mereka dilihat oleh warga suku Yanomano yang lain.

Mereka pun tidak tinggal diam dan mulai menyerang Alan dkk.

mulai was was akibat aksinya yang kebablasan

mulai was was akibat aksinya yang kebablasan

Jack yang pertama tertangkap langsung dimutilasi.

Bukannya kabur, Alan justru memerintahkan Mark untuk merekam kejadian tersebut dari kejauhan.

Berikutnya ganti Faye yang tertangkap. Ia dip3rk0s4 beramai-ramai sebelum kemudian dipenggal.

Mark dan Alan lagi-lagi tidak berusaha menyelamatkan Faye. Melainkan merekamnya.

Keasikan merekam, keduanya lengah dan tidak sadar telah dikepung oleh suku Yanomamo.

Keduanya pun tewas dibantai.

Usai menontonnya, pihak eksekutif memerintahkan agar seluruh rekaman tersebut dimusnahkan.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Cannibal Holocaust.

Fun fact, ini adalah film kanibal pertama yang saya tonton. Waktu SMA dulu.

Jadi ya bagaimana sekarang tidak kebal menonton yang sadis sadis. Sudah terlatih sejak dini, hehehe.

Yang menarik adalah bagaimana film yang dirilis 42 tahun lalu ini dengan akurat menunjukkan sikap kebanyakan pengguna media sosial saat ini. Yang asal merekam demi mendapatkan konten tanpa lagi mempedulikan etika…

Film “Cannibal Holocaust” ini tidak tersedia di layanan streaming manapun. Kendati demikian, teman-teman bisa menontonnya di Youtube.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

alur cerita film cannibal holocaust

Leave a Reply