“Braindead” or “Dead Alive” adalah film yang menjadi bagian dari karya awal Peter Jackson, sutradara yang terkenal dengan trilogi The Lord of The Rings-nya.
Meski rugi besar saat tayang di bioskop, namun film horor bertema zombie ini mendapat banyak apresiasi dari kritikus.
Bahkan dianggap sebagai salah satu film paling mengerikan sepanjang sejarah.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Braindead beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Ibu seorang pemuda digigit monyet tikus sumatera.
Dia jatuh sakit dan meninggal, pada saat itu dia hidup kembali, membunuh dan memakan anjing, perawat, teman, dan tetangga.
Tanggal Rilis: 13 Agustus 1992
Durasi: 1 jam 44 menit
Sutradara: Peter Jackson
Produser: Jim Booth
Penulis Naskah: Stephen Sinclair, Fran Walsh, Peter Jackson
Produksi: WingNut Films, Avalon Studios Limited, The New Zealand Film Commission
Distribusi: Trimark Pictures
Negara: New Zealand
Pemain: Timothy Balme, Diana Peñalver, Elizabeth Moody, Ian Watkin, Stuart Devenie, Brenda Kendall, Jed Brophy
Sinopsis / Alur Cerita Braindead
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Di tahun 1957.
Ahli hewan bernama Stewart McAlden (diperankan oleh Bill Ralston) dan krunya mencuri hewan campuran monyet Sumatera dan tikus dari pulau Skull.
Saat melarikan diri dari kejaran suku lokal, Stewart tergigit oleh monyet tersebut.
Khawatir dengan efek yang disebabkan oleh gigitan si monyet, para kru memutuskan untuk membunuh Stewart.
Pun begitu, sesuai dengan misi, monyet-tikus tersebut tetap dikirimkan ke Wellington Zoo di Newtown, New Zealand.
Di Newtown.
Gegara ramalan tarot, Paquita Maria Sanchez (diperankan oleh Diana Peñalver), putri pemilik toko kelontong, meyakini Lionel Cosgrove (diperankan oleh Timothy Balme), putra keluarga kaya, sebagai jodohnya.
Ia bahkan tidak sungkan mengajak Lionel pergi berkencan dengannya ke Wellington Zoo. Lionel mengiyakan.
Monyet-tikus dari pulau Skull rupanya ikut dipamerkan di sana.
Tidak setuju dengan hubungan mereka, Vera Cosgrove (diperankan oleh Elizabeth Moody), ibu Lionel, diam-diam membuntuti keduanya.
Apes, tanpa disangka, Vera digigit oleh si monyet-tikus.
Ia merespon dengan memukul dan menginjaknya hingga tewas.
Mengetahui ibunya terluka, Lionel memutuskan untuk mengantarkan ibunya pulang dan meninggalkan Paquita.
Keesokan harinya, kondisi Vera memburuk.
Kulitnya bahkan mengelupas dengan sendirinya. Juga telinganya yang tiba-tiba copot. Lukanya pun semakin parah.
Hingga kemudian ia mati dan berubah menjadi zombie agresif.
Perawat yang sejatinya dipanggil untuk memeriksa Vera, McTavish (diperankan oleh Brenda Kendall), menjadi korban pertamanya.
Anehnya, usai dibunuh oleh Vera, si perawat ikut berubah menjadi zombie.
Dengan susah payah, Lionel berhasil mengurung keduanya di ruang bawah tanah.
Ia merahasiakan hal itu dari Paquita yang kebetulan datang berkunjung.
Belakangan, Lionel menggunakan suntikan hewan untuk membius Vera dan McTavish. Menjaga agar keduanya tidak berbuat ulah.
Lionel menemui Paquita. Ia lantas memperoleh kalung tolak bala dari nenek Paquita (diperankan oleh Davina Whitehouse).
Tak disangka, Vera berhasil keluar dari rubanah dan menyusul Lionel.
Saat hendak masuk ke toko Paquita, sebuah bus menabraknya. Tubuh Vera terpental masuk ke dalam toko, tepat di hadapan Lionel dan Paquita.
Lionel buru-buru menyuntik Vera untuk membiusnya.
Namun karena kemudian orang-orang berdatangan, mau tidak mau Lionel menyatakan bahwa Vera sudah meninggal.
Malam hari setelah Vera dimakamkan, Lionel berniat untuk membongkar makamnya. Untuk diberi suntikan bius.
Sekelompok orang muncul, hendak menjarahnya. Pimpinannya bernama Void (diperankan oleh Jed Brophy).
Vera kemudian bangkit dari kubur dan membunuh Void. Tak lama Void berubah menjadi zombie.
Pendeta McGruder (diperankan oleh Stuart Devenie) yang kebetulan berada di TKP pun ikut dibunuh dan ter-zombie-nisasi.
Mau tidak mau, Lionel lantas membius mereka semua dan membawanya pulang bersamanya.
Saat Lionel sibuk mengusir Paman Les (diperankan oleh Ian Watkin) yang mampir ke rumah, McGruder dan McTavish malah asik enak enak.
Hubungan satu malam itu langsung membuat McTavish hamil dan melahirkan keesokan malamnya.
Beban Lionel pun semakin bertambah.
Untuk melindungi Paquita, Lionel memutuskan hubungan dengannya.
Ia kemudian sibuk mengurus bayi zombie milik McTavish.
Ketika diajak jalan-jalan ke taman, si bayi zombie sempat kabur.
Untung Lionel berhasil menangkapnya kembali.
Setibanya di rumah, sudah ada Paman Les di rubanah. Melihat jasad Vera dan yang lain, Paman Les mengancam akan melaporkan Lionel ke polisi jika Lionel tidak menyerahkan rumah itu kepadanya.
Mau tidak mau Lionel mengiyakan.
Tanpa sepengetahuan Lionel, Paman Les mengundang teman-temannya untuk berpesta di rumah Lionel.
Padahal itu adalah jadwal Lionel menyuntik mereka.
Tidak sempat melakukannya, Void keluar dari rubanah dan mulai menyerang tamu.
Sementara itu, Paquita mendatangi rumah Lionel. Berniat mengajaknya balikan.
Kabur ke rubanah gegara hendak dilecehkan oleh Paman Les, Paquita jadi tahu rahasia Lionel.
Paquita meminta agar Lionel membunuh mereka. Namun Lionel tidak mau melakukannya. Terutama terhadap ibunya.
Kendati demikian, ia akhirnya setuju.
Lionel membius Vera dan yang lalu. Lalu mengubur mereka di rubanah.
Keluar dari rubanah, Paman Les kembali ngebet untuk menikmati tubuh Paquita.
Ia menghajar Lionel dan mengurungnya di rubanah. Paquita sendiri ia bawa ke sebuah ruangan.
Sesaat kemudian, Vera dkk bangkit. Lionel ternyata keliru membius mereka dengan racun.
Fokus menyelamatkan Paquita, Lionel membiarkan para zombie tersebut membantai semua orang yang ada di pesta.
Satu demi satu menjadi korban. Termasuk Paman Les.
Dengan menggunakan mesin pemotong rumput, Lionel sukses membunuh dan memutilasi banyak zombie sekaligus.
Paquita membantu dengan memblender potongan-potongan tubuh mereka.
Tersisa satu zombie. Vera. Yang tubuhnya sudah bermutasi menjadi sangat besar.
Kali ini Lionel tidak mau tunduk pada ibunya. Tanpa ragu ia membunuhnya.
Saat Lionel dan Paquita meninggakan rumah, terlihat si bayi zombie ternyata masih hidup.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Braindead. Yang bikin saya terbengong-bengong. Terutama di partai puncak.
Gak menyangka kalau ini adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 1992. Lebih dari 30 tahun silam.
Skenario pembantaian zombie-nya benar-benar bervariasi. Bagai kreativitas tanpa batas.
Makin bisa dipastikan bahwa teknologi canggih tidak ada artinya dibandingkan naskah skenario yang berkualitas serta teknik eksekusi yang penuh totalitas.
Soal klaim film paling mengerikan? Saya 100% setuju. Yes untuk “Dead Alive” ini.
Film “Braindead” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan / platform Prime Video.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply