Alur Cerita Film Brahms: The Boy II (2020) | Kembalinya Teror Boneka Porselen

“Brahms: The Boy II” adalah sekuel dari “The Boy” yang sudah dibahas bulan lalu.

William Brent Bell dan Stacey Menear kembali duduk di kursi sutradara dan penulis naskah di film yang bergenre horor supernatural ini.

Boneka porselen anak laki-laki yang sebelumnya diberi nama Brahms menjadi benang merah dengan film pendahulunya.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Brahms: The Boy II beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film brahms the boy ii

poster film brahms the boy ii

Setelah sebuah keluarga pindah ke Heelshire Mansion, putra mereka yang masih kecil segera berteman dengan boneka mirip kehidupan bernama Brahms.

Tanggal Rilis: 21 Februari 2020
Durasi: 1 jam 26 menit
Sutradara: William Brent Bell
Produser: Matt Berenson, Gary Lucchesi, Tom Rosenberg, Jim Wedaa, Eric Reid, Roy Lee, Richard S. Wright
Penulis Naskah: Stacey Menear
Produksi: Lakeshore Entertainment, STXfilms
Pemain: Katie Holmes, Ralph Ineson, Owain Yeoman, Christopher Convery, Daphne Hoskins, Keoni Rebeiro, Joely Collins, Oliver Rice, Anjali Jay, Natalie Moon

Sinopsis / Alur Cerita Brahms: The Boy II

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Pasca rumahnya disantroni dua orang maling, Liza (diperankan oleh Katie Holmes) dan putranya, Jude (diperankan oleh Christopher Convery), mengalami trauma.

Liza acap bermimpi buruk dan tidak berani keluar rumah, sementara Jude mengalami mutisme atau kebisuan. Ia hanya mau berkomunikasi dengan menggunakan tulisan di bukunya.

cuplikan film brahms the boy ii

cuplikan film brahms the boy ii

Karena kondisinya keduanya tidak kunjung membaik setelah berbulan-bulan, Sean (diperankan oleh Owain Yeoman) memiliki ide agar mereka pindah rumah ke pedesaan dan mencoba memulai hidup baru di sana.


Rumah baru keluarga Sean ada di pinggir hutan. Letaknya cukup terpencil.

Tak disangka, tempat tinggal mereka rupanya berada tak jauh dari mansion keluarga Heelshire.

Jude bahkan menemukan boneka porselen terkubur di hutan.

Ia pun memutuskan untuk menyimpannya. Sean dan Liza tidak keberatan.

Saat membersihkan boneka tersebut, Jude dan ibunya menemukan kertas berisi peraturan yang harus dipatuhi.

Sepeninggal mereka, bola mata boneka porselen bergerak. Menandakan bahwa masih ada roh jahat di dalamnya.


Jude mengaku boneka tersebut memberitahu bahwa namanya adalah Brahms.

perkenalan diri boneka porselen

perkenalan diri boneka porselen

Sean dan Liza tidak terlalu mempedulikan, mengira itu hanya khayalan Jude belaka.


Saat berkeliling di hutan, Liza dan Jude bertemu dengan Joseph alias Joe (diperankan oleh Ralph Ineson), penjaga di area tersebut, dan Oz, anjingnya.

Melihat boneka Brahms, raut wajah Joseph sontak berubah. Kendati demikian ia mencoba untuk menutupinya.


Sean dan Liza menguping Jude tengah berbicara tentang Oz dengan Brahms.

Namun saat mereka masuk Jude masih tetap tidak mau berbicara dengan mereka.

Pun begitu, keduanya senang karena kondisi Jude sudah membaik.

Terlebih sejak itu ia berani untuk tidur di kamarnya sendiri.


Esok harinya, Jude memberikan selembar kertas yang berisi peraturan tentang Brahms.

Belakangan Liza menemukan Mr. Brown, boneka kesayangan Jude, dalam kondisi rusak tercabik-cabik.

Ketika ditanya, Jude spontan menoleh ke arah Brahms. Ia juga membantah sudah merusak boneka tersebut.

Kedua orangtuanya tetap menganggap Jude pelakunya dan menghukumnya untuk tinggal di dalam kamar.


Joseph menghampiri Jude yang tengah berduaan dengan Brahms di halaman.

Ia menanyakan tentang Oz yang menghilang.

Sementara itu, Liza yang curiga boneka Brahms hidup mencoba mencari tahu mengenai asal usul boneka tersebut.


Sean berniat untuk mengundang keluarga Liam, kakak Sean, untuk makan malam.

Jude menolak. Mengingatkan tentang aturan Brahms bahwa tidak ada tamu yang diperbolehkan.

Apabila dilanggar akan membuat Brahms marah.

Kesal karena Jude lebih memilih mengurusi Brahms, Liza menghukumnya untuk tetap duduk di meja makan.

Saat Liza meninggalkannya ke dapur sejenak, tiba-tiba terdengar suara keras dari ruang makan.

Ia terkejut mendapati meja makan sudah terbalik dan segala sesuatunya berantakan.

Melalui bukunya, Jude memberitahu bahwa ia sudah mengingatkan agar tidak membuat Brahms marah.

Jude langsung pergi ke kamarnya bersama Brahms setelahnya.


Joseph menemukan Oz di tengah hutan. Dalam kondisi sudah tidak lagi bernyawa.


Jude kabur dari rumah. Ia meninggalkan pesan bahwa seharusnya orangtuanya mengikuti aturan Brahms.

Liza dan Sean berpencar di hutan untuk mencarinya.

Tak berapa lama, Liza tiba di mansion keluarga Heelshire.

Ia masuk ke dalam dan mencoba mencari putranya di sana.

Di sebuah ruangan ia mendapati boneka Brahms. Jude muncul belakangan dengan mengenakan topeng wajah porselen.

topeng porselen brahms

topeng porselen brahms

Tak lama Sean datang bersama dengan Joseph.

Joseph lantas menceritakan apa yang terjadi pada keluarga Heelshire. Termasuk tentang Brahms, putra pasangan Heelshire.

Sebelum berpisah, Sean menanyakan tentang Oz. Joseph pun memberitahu kabar kematian anjingnya itu.


Sejak kejadian tersebut, Jude kembali berbicara seperti dulu.

Psikiater Jude, dr Lawrence (diperankan oleh Anjali Jay), meyakini boneka Brahms sudah membantu Jude melupakan traumanya.

Ia ingin nantinya bisa bertemu langsung dengan Jude dan boneka porselen tersebut.


Liam (diperankan oleh Oliver Rice) dan keluarganya tiba. Ada Mary (diperankan oleh Joely Collins), Will (diperankan oleh Keoni Rebeiro), dan Sophie (diperankan oleh Daphne Hoskins).

Berbeda dengan Sean yang woles, Liza agak khawatir bakal terjadi sesuatu pada mereka.


Jude bermain di luar bersama Will dan Sophie.

Will mengejek Jude tidak waras karena acap berbicara dengan boneka.

Saat Will merebut topi Sophie, Jude berusaha merebutnya.

Sesaat kemudian, topi tersebut terlepas dari tangan Jude dan Will terjatuh. Tepat ke batang kayu yang ranting.


Boneka Brahms ditinggalkan di luar rumah. Jude melihatnya dari balik jendela dengan raut muka ketakutan.

Ia lalu memberitahu Liza bahwa Brahms tidak mau melepaskannya.

Ia memaksa Jude untuk tinggal bersamanya di mansion selamanya. Jika tidak, ia akan membunuh ayah dan ibu Jude.

Jude mengaku sudah berusaha mengontrol Brahms. Namun semakin lama kekuatan Brahms semakin besar.

Mendengarnya, Liza berjanji tidak akan ada yang bisa melukai mereka bertiga.


Sembari mengawasi boneka Brahms dari kamarnya, Liza gugling dan menemukan berita-berita tragis yang berhubungan dengan rumah keluarga Heelshire dan boneka tersebut.

Hampir semuanya berkisah tentang anak laki-laki yang terobsesi dengan boneka porselen dan ujung-ujungnya membunuh orangtuanya sendiri.

Di waktu bersamaan, Sean juga mendapat informasi serupa dari warga lokal yang kebetulan duduk di sampingnya di ruang tunggu rumah sakit.

Warga lokal juga menambahkan tentang Joseph, yang ternyata adalah penyewa mansion sebelum Sean.

Mendengarnya, Sean buru-buru pulang ke rumah.


Boneka Brahms dan Jude menghilang.

Saat mencarinya, Liza malah dihadang oleh Joseph.

Joseph menyatakan bahwa Jude dalam kondisi aman.

Terungkap bahwa yang sebelumnya memperbaiki boneka porselen Brahms adalah Joseph.

Ia melakukannya karena diperintahkan oleh Brahms sendiri.

Joseph juga yang sengaja menguburkan boneka Brahms di hutan agar bisa diketemukan oleh Jude.

Setelah tahu Jude ada di mansion, Liza langsung melumpuhkan Joseph, mengambil senapannya, dan bergegas menuju bangunan besar tersebut.

Suara-suara menuntun langkah Liza hingga ia tiba di rubanah.

Ada Jude di sana, mengenakan topeng wajah porselen. Berdiri di depan perapian dengan menggendong boneka Brahms.

hey jude

hey jude

Liza lalu membujuk Jude untuk menyerahkan boneka Brahms kepadanya. Jude melakukannya.

Sayangnya Liza terlambat. Jude sudah dirasuki oleh Brahms.

Ia berniat untuk menembak ibunya sendiri.

Untunglah Sean datang dan langsung menghantam kepala boneka Brahms hingga wajahnya hancur berantakan.

Jude langsung tersadar.

Joseph muncul. Ia kaget melihat kondisi boneka Brahms. Ia takut karena pasti Brahms akan menghukumnya.

Boneka Brahms mendadak bangkit. Muncul wajah mengerikan di balik wajah porselen yang dipecahkan Sean.

Perlahan ia menoleh ke arah Joseph dan mengangkat tubuhnya ke udara.

Sebuah ledakan dahhsyat terjadi. Joseph, Liza, dan Sean sama-sama terpental.

Brahms mencoba untuk kembali merasuki Jude. Sebelum itu terjadi, Jude terlebih dahulu melemparkan boneka Brahms ke dalam perapian.


Sean, Liza, dan Jude kembali tinggal di rumah mereka di kota.

Kehidupan mereka tampak normal seperti sedia kala.

Malam harinya, saat sedang sendiri di kamar, Jude mengambil topeng wajah porselen yang ia simpan di dalam lemari dan mengenakannya sembari mengucapkan selamat malam pada Brahms.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Brahms: The Boy II. Yang kurang nendang jika dibandingkan dengan prekuelnya.

Adegan puncaknya terasa hambar. Terlalu singkat dan tidak klimaks.

Padahal, dari segi premis, naskahnya cukup menjanjikan.

Tidak menggunakan mansion yang sama seperti kebanyakan sekuel. Agak digeser ke bangunan lain di area properti yang sama.

Dari segi horor juga tidak mencekam. Jauh di bawah “The Boy”. Padahal judul tersebut tidak serem serem amat. Bisa dibayangkan garingnya film ini.

Film “Brahms: The Boy II” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

alur cerita film brahms the boy ii

Leave a Reply