Setelah berselang beberapa bulan, kesampaian juga akhirnya menonton film “Bisikan Jenazah” ini.
Pasalnya, saat tayang di bioskop bulan November tahun lalu, saya tidak bisa menemukannya di bioskop-bioskop manapun di kota Surabaya tempat saya tinggal.
Film “Bisikan Jenazah” ini merupakan hasil kerjasama dua rumah produksi asal Indonesia dan Malaysia. Yaitu Bersahaja Entertainment dan Langit Terang Production.
Aldi Taher sendiri merangkap sebagai produser, sutradara, penulis, dan pemeran utama.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Bisikan Jenazah beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Aldi dan Emma, pengantin baru, hendak honeymoon ke Ipoh, akan tetapi Aldi ada pekerjaan di Kuala Lumpur beberapa hari.
Mereka pun mencari penginapan di Kuala Lumpur, namun tersesat ke rumah yang mereka belum pernah datangi.
Mereka tidak tahu bahwa rumah tersebut adalah rumah angker. Pemiliknya, Sukri, adalah penyembah setan dan anak istrinya dibunuh di rumah tersebut untuk jadi tumbal iblis.
Emma selalu di teror oleh arwah istri dan anak Sukri.
Puncaknya, Emma kerasukan arwah Sukri yang ternyata juga mati menjadi tumbal iblis.
Tanggal Rilis: 4 November 2021
Durasi: 1 jam 31 menit
Sutradara: Aldi Taher
Produser: Aldi Taher, Nur HUssein, Nurzalina Haron
Penulis Naskah: Aldi Taher, Nur Hussein
Produksi: Bersahaja Entertaiment, Langit Terang Production
Pemain: Aldi Taher, Emma Maembong, Rosita, Eka Jamaludin, Mohamad Asrol Bin Abdullah, Adam Malik, Maya Marissa, Abdul Hadi, Shyrim Husni
Sinopsis / Alur Cerita Bisikan Jenazah
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Dalam perjalanan di Kuala Lumpur, Aldi (diperankan oleh Aldi Taher) dan Emma (diperankan oleh Emma Maembong) yang baru saja menikah malah nyasar.
Menemukan sebuah homestay di tempat terpencil, Emma mengajak Aldi untuk menginap di tempat tersebut.
Walau agak ragu, Aldi akhirnya setuju.
Anehnya, saat dihubungi via ponsel, Sukri (diperankan oleh Shyrim Husni), sang pemilik homestay, mempersilahkan Aldi untuk menginap di sana secara gratis.
Masih melalui sambungan telpon, Sukri memandu Aldi dan Emma untuk masuk ke dalam homestay.
Berbeda dengan Aldi yang belum sepenuhnya yakin, Emma sama sekali tidak khawatir dengan kondisi bangunan yang tampak terbengkalai.
Menemukan gamelan di sebuah kamar, Emma tiba-tiba memainkannya dengan terampil. Tanpa ia sadari, ada satu sosok berambut panjang yang mengintipnya dari balik pintu.
Tengah malam, saat Emma hendak mengambil minum, ia mendengar suara-suara dari kamar yang di dalamnya terdapat gamelan.
Penasaran, Emma mendatangi kamar tersebut.
Ketika ia mendekati gamelan yang ada di tengah ruangan, sebuah boneka tiba-tiba muncul dari samping tempat tidur.
Ketakutan, Emma berlari ke kamar dan membangunkan Aldi.
Apes, Aldi sama sekali tidak percaya dan menganggap Emma hanya sekedar berhalusinasi.
Esok harinya, di saat Aldi pergi untuk urusan kantor, Emma merasa ada sesuatu yang mengawasinya di dalam rumah.
Ia juga menemukan sebuah buku tentang sihir.
Malamnya, Emma mendapat teror gaib dan melihat penampakan di atas kursi goyang.
Di saat bersamaan Aldi pulang. Namun lagi-lagi ia tidak percaya pada Emma.
Belakangan Aldi justru memberi Emma obat penenang. Emma jadi kesal.
Tengah malam Aldi terbangun dan tidak mendapati Emma di tempat tidur.
Alih-alih Emma justru terlihat mencangkul di halaman belakang, dekat sebuah pohon.
Ketika didekati, Emma mendadak terjatuh tak sadarkan diri.
Aldi pun membawanya kembali ke tempat tidur.
Boneka yang sebelumnya menakut-nakuti Emma tiba-tiba muncul di sofa ruang tengah.
Padahal sebelumnya Emma sudah menyimpan boneka tersebut di lemari.
Anehnya, saat lemari dicek, boneka itu masih ada di sana.
Belum hilang ketakutan Emma, sesosok hantu muncul dan membuatnya pingsan.
Aldi pulang dari berbelanja.
Ia tidak menyadari saat itu Emma tengah kerasukan.
Sebaliknya, sosok hantu berwujud anak kecil muncul dan memandunya ke sebuah kamar anak-anak.
Ada boneka yang sebelumnya ditemukan Emma serta foto seorang anak kecil di sana.
Aldi kemudian mendapati Emma tengah tertidur di kamar.
Emma lagi-lagi kerasukan. Kali ini terjadi di depan mata Aldi.
Aldi berusaha menyadarkannya namun gagal.
Alih-alih Emma malah pergi ke bangunan belakang homestay sembari membawa cangkul.
Tak disangka, ada jasad Sukri yang sudah membusuk di sana. Duduk di atas sebuah kursi goyang.
Emma sendiri langsung tak sadarkan begitu tiba di ruangan tersebut.
Terungkap bahwa Sukri adalah seorang penyembah iblis. Ia tewas setelah membunuh istri dan anaknya sendiri sebagai tumbal.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Bisikan Jenazah. Yang dibanjiri oleh adegan tidak logis dan membagongkan.
Saking masifnya, mungkin lebih sulit untuk menemukan adegan yang masuk akal ketimbang yang tidak wajar.
Yah, tidak jauh berbeda dengan mantengin aksi Aldi Taher di kehidupan nyata lah.
Yang sering bikin kita bertanya-tanya mengenai alasannya melakukan suatu hal.
Namun di balik semua kekurangannya, ada satu yang patut diberi acungan jempol.
Bahkan sangat tidak disangka-sangka. Yaitu unsur horornya.
Walau tidak menggunakan efek CGI yang aneh-aneh dan kebanyakan menggunakan tehnik manual, jump scare-nya acap sukses bikin terkejut.
Eksekusinya pun matang. Tanpa mengandalkan suara latar yang berlebihan.
Termasuk ketika kondisi tetap hening dan kursi goyang bergerak dengan sendirinya. Atau ketika sesosok hantu tiba-tiba terlihat duduk di kursi goyang tersebut.
Jujur. Ini mungkin salah satu film horor lokal *berbiaya rendah* dengan jump scare dengan eksekusi terbaik yang pernah saya tonton.
Tapi secara keseluruhan kualitasnya tetap tidak bisa mengalahkan “Kemasukan Setan“, film horor terbaik yang pernah dibintangi Aldi Taher selama ini.
Di sisi lain, yang bagi saya PALING mengganggu adalah sosok Aldi yang di awal ceramah mengenai kewajiban umat muslim untuk percaya pada hal yang gaib, namun giliran Emma mengaku melihat hantu ia sama sekali TIDAK PERCAYA.
Eniwei, berhubung film “Bisikan Jenazah” ini tersedia secara gratis dan legal di kanal Youtube resmi Bersahaja Entertainment, saya rasa tidak perlu dibeberkan lebih detil lagi mengenai kekurangannya.
Tonton saja di bawah ini dan nikmati setiap menit keanehan yang tersaji di layar.
P.S.: Adegan Aldi Taher menelpon Raffi Ahmad karena hendak nego klien untuk Rans Entertainment asli di luar ekspektasi.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply