Di cerita sebelumnya, Nami menerima lamaran Jun. Kendati demikian, ia bimbang karena saat ini sudah terlanjur mencintai pekerjaannya di bidang editorial. Terlebih setelah mendengar dari Rio bahwa Jun yang sudah membuang mimpinya demi mewarisi Horai Group pasti akan kecewa jika Nami melepaskan mimpinya. Nami pun akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Jun. Jun dengan ikhlas menerimanya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Simak jawabannya di sinopsis episode akhir Oh! My Boss! Koi wa Bessatsu de di bawah ini.
Sinopsis Oh! My Boss! Koi wa Bessatsu de Episode 10 (S1E10)
Nami berusaha move on pasca berpisah dengan Jun. Namun belum apa-apa, sikap dan penampilannya yang jauh berubah sudah langsung membuat seluruh rekan-rekan kerjanya tahu kalau ia sedang galau. Ia bahkan sampai berhalusinasi melihat semua orang seperti Jun. Untungnya, semua orang di sekitarnya mendukung Nami. Termasuk Nakazawa dan Haruka.
—
Asami memberitahu Shinichi bahwa sejak ia menjadi kepala editor MIYAVI, sudah ada 3 brand yang membatalkan kerjasama pemasangan iklan. Oleh sebab itu, ia mengajukan pengunduran dirinya dari jabatan tersebut. Terlebih, Asami mengaku bahwa ia sebenarnya hanya ingin mendapatkan apa yang dimiliki Reiko, baik itu MIYAVI maupun Shinichi. Ia yakin bahwa yang Reiko orang yang paling tepat untuk memimpin MIYAVI.
Setelah membahas hal tersebut dengan petinggi perusahaan, Shinichi membujuk Reiko untuk kembali menjadi ketua editor. Reiko menolak. Ia masih merasa bertanggung jawab terhadap kegagalannya mencegah penggabungan Penerbit Otowado.
Sementara itu, sampai kepala editor yang baru diangkat, Handa ditunjuk kepala editor sementara. Belum apa-apa sudah muncul masalah. Foto-foto model, Hinata, yang hendak digunakan di cover majalah MIYAVI edisi berikutnya bocor dan tersebar di dunia maya. Padahal Hinata adalah putri seorang aktris terkenal yang telah berusaha keras mempersiapkan debut yang sempurna bagi Hinata.
Handa dan Nami berusaha minta bantuan dari Reiko. Reiko menolak. Namun sebelum pergi ia mengingatkan keduanya bahwa kebocoran tersebut belum tentu berarti sesuatu yang buruk.
—
Kazumi diam-diam mengundang Jun agar datang di acara perayaan jabatan baru Handa. Walau terlihat bersikap biasa saja, Jun hanya mampir sebentar dan lantas berpamitan.
Nakazawa menyusul Jun dan mengajaknya menemani makan ramen. Nakazawa menanyakan apakah Jun hendak membiarkan hubungannya dengan Nami berlalu begitu saja. Jun menjawab hal itu tidaklah penting karena Nami sudah menemukan apa yang ia inginkan. Nakazawa merespon dengan mengingatkan agar Jun tetap mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya pada Nami. Jun terdiam.
Sementara itu, setelah pulang ke apartemen, Nami menghubungi ibunya dan menceritakan bahwa hubungannya dengan Jun sudah berakhir. Ibunya, dan juga ayahnya, mengatakan apa pun yang terjadi, mereka tetap akan mendukung Nami.
—
Di luar dugaan, Hinata tidak lagi mempermasalahkan bocornya foto-foto dirinya. Ia justru berterimakasih karena hal tersebut justru mengangkat popularitas grup bandnya yang baru.
Yang menjadi masalah adalah elemen kejutan dari kehadiran Hinata di edisi terbaru MIYAVI yang tidak lagi ada. Nami memberi saran agar mereka memanfaatkan kebocoran tersebut sebagai alat untuk mempromosikan MIYAVI. Setelah berdiskusi, dan terutama berkat bantuan Nakazawa, mereka menemukan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Yaitu dengan melakukan pemotretan ulang berdasarkan komentar publik yang sudah melihat foto-foto yang bocor.
Di saat Nami dan Haruka berterimakasih pada Nakazawa, Nakazawa merespon dengan kata-kata bijak. Mendengarnya, Nami memberi saran agar mereka membuat kalender yang berisi kumpulan kata-kata bijak Nakazawa. Menganggapnya bercanda, Nakazawa hanya tertawa.
—
Haruka memberanikan diri untuk mengajak Nakazawa berkencan. Nakazawa mengiyakan.
—
Reiko mendapati sampel cetakan edisi terbaru MIYAVI yang sudah selesai dibuat. Bukannya membacanya, ia langsung mengembalikannya ke departemen editorial dan menegaskan bahwa ia bukan lagi kepala editor.
Tidak mau menyerah, Nami mengambil sampel cetakan tersebut dan menyerahkannya pada Reiko sembari berkata ia sudah membuat sebuah artikel kecil di sana yang ia tulis dengan mengaplikasikan semua ilmu yang telah diberi Reiko.
Saat hendak kembali ke ruangannya, Reiko bertemu dengan Shinichi di dalam lift. Shinichi mengingatkan Reiko agar mau berbagi tanggung jawab dengan orang-orang di sekitarnya dan tidak perlu menanggungnya seorang diri. Ia juga bisa bergantung kepadanya. Reiko terdiam.
Setibanya di ruangan, Reiko akhirnya membaca sampel majalah MIYAVI. Segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk artikel buatan Nami, membuatnya tersentuh. Ia jadi teringat kembali akan masa lalunya saat memutuskan untuk masuk ke dunia fashion.
Esok harinya, Reiko mendatangi departemen editorial. Ia mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang ada di sana dan meminta untuk diizinkan bekerja bersama mereka. Tentu saja mereka semua mengiyakan.
Dengan kehadiran kembali Reiko, semua orang bekerja dengan penuh semangat. Hingga akhirnya seluruh sampel majalah usai dikoreksi dan dinyatakan siap untuk terbit.
Di saat semua orang merayakannya, Oashi tiba-tiba menghubungi Nami dan mengajaknya bertemu.
—
Jun bertemu dengan Rio untuk menemaninya operasi. Rio mengatakan akan menjalani operasi tersebut seorang diri. Sebaliknya, ia menyarankan agar Jun sekali-sekali egois dan mementingkan dirinya sendiri untuk mengejar mimpinya. Sambil menahan air mata, Rio memberi semangat pada Jun.
Keluar dari rumah sakit, Oashi menghubungi Jun. Saat diangkat, ternyata yang menelpon adalah Nami. Tanpa disangka, Nami mengajak Jun besok untuk berpura-pura menjadi kekasihnya selama 1 hari. Jun mengiyakan.
—
Nami dan Jun bertemu. Nami mengatakan hendak mengajak Jun ke suatu tempat. Alih-alih mengikuti Nami, Jun justru dengan bersemangat mengajak Nami jalan-jalan dan shopping ke tempat lain. Mereka pun bersenang-senang bersama.
Malam harinya, Nami membawa Jun ke sebuah gudang kontainer. Ia menunjukkan isi salah satu kontainer di sana. Ternyata itu adalah barang-barang Jun, yang sebelumya ia minta pada Oashi untuk disingkirkan. Sama seperti Nakazawa dan Rio, Nami meminta Jun untuk mengejar mimpinya karena ia ingin melihat Jun tersenyum.
—
Jun menemui kedua orangtuanya dan memberitahu mereka jika ia tidak bisa mewarisi Horai Group. Ia ingin menjalani karir di bidang fotografi dengan serius. Tidak peduli apakah nanti ia akan gagal atau berhasil.
Sesaat kemudian Reiko tiba-tiba muncul, meminta agar ayahnya mengizinkan Jun melakukannya jika ia ingin Jun bahagia.
Berbeda dengan dulu, ayah mereka kini mendukung apa pun itu keputusan Jun dan Reiko. Ia pun memeluk kedua anaknya dengan wajah bangga.
—
Reiko mengajukan pengunduran diri pada Shinichi. Ia berniat untuk membuat perusahaan majalah yang baru. Ia mengajak Shinichi untuk ikut dengannya. Shinichi mengiyakan.
—
Nami mendatangi Reiko yang tengah berkemas di ruangannya untuk mengucapkan terima kasih. Reiko memberitahu jika Jun hari itu juga akan berangkat ke Kamboja untuk menjadi fotografer. Mendengar hal itu, Nami hendak segera menyusul ke bandara.
Tanpa disangka, justru Jun yang mendadak muncul di departemen editorial. Ia mengatakan pada Nami bahwa ia hendak mengejar mimpinya, diawali dengan menjadi fotografer untuk NGO di Kamboja. Ia berharap Nami mau menunggunya. Nami mengiyakan. Keduanya pun berpelukan di tengah-tengah ruangan.
—
3 tahun berlalu. Nami sudah menjadi bagian dari tim editor, bukan lagi asisten. Kalender kata bijak Nakazawa ternyata teralisasi, bahkan laris dipesan.
Dalam rapat editor yang sekarang dipimpin oleh Kazumi, kepala editor MIYAVI saat ini, Nami mengucapkan terimakasihnya karena sudah dipercaya menjadi bagian dari mereka. Kendati demikian, sekarang ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Bukan karena bosan, namun untuk bergabung dengan perusahaan milik Reiko dan Shinichi.
—
Tami, yang ikut pindah ke Tokyo mengikuti Nami, menunjukkan sebuah video Youtube pada Nami. Kenya ternyata keluar dari pekerjaannya dan memilih untuk menjadi Youtuber. Melihat foto bangku di billboard yang ada di video Kenya, Nami buru-buru pergi menuju lokasi syuting video tersebut di Shibuya.
Setibanya di sana, di papan billboard untuk promosi perjalanan ke Kamboja, kecurigaan Nami terbukti. Itu adalah foto hasil jepretan Jun. Ia lanjut berlari menuju kursi di jembatan tempat ia dan Jun biasa bertemu.
Tanpa disangka, Jun benar-benar ada di sana. Ia sengaja tidak memberitahu Nami karena hendak memberikan kejutan. Ia juga baru saja menandatangani proyek fotografi besar sebagai awal dari karir profesionalnya. Nami senang mendengarnya.
Jun pun mengatakan bahwa ia sudah pulang. Nami membalas dengan ucapan selamat datang kembali. Keduanya pun berciuman.
Leave a Reply