Seperti yang sebelumnya saya bicarakan di Blog Talk minggu ini, sinopsis drama korea Naked Fireman ini akan saya gabung menjadi satu, mengingat hanya terdiri dari 4 episode dan dialog di masing-masing episodenya tidak terlalu padat. “Naked Fireman” sendiri tayang di stasiun TV KBS2 mulai tanggal 12 Januari 2017 hingga 19 Januari 2017, sebagai pengganti dari drakor “Oh My Geum-Bi” yang berakhir tanggal 11 Januari 2017. Bintang utamanya adalah Lee Joon-Hyuk yang berperan sebagai Kang Chul-Soo serta Jung In-Sun yang berperan sebagai Han Jin-A. Ceritanya tentang Chul-Soo, anggota pemadam kebakaran, yang terpaksa menerima pekerjaan sebagai model lukisan telanjang demi membantu biaya pengobatan sahabat sekaligus komandan kesatuan PMK yang terkena kanker. Nah, seperti apa cerita selengkapnya?
Daftar Isi
Sinopsis Naked Fireman Episode 1
10 tahun yang lalu. Seseorang masuk ke rumah keluarga Han Jin-A (Jung In-Sun), membunuh kedua orang tuanya, lalu membakar seluruh isi rumah. Meski sempat melihat sosok si pelaku, Jin-A yang bersembunyi di dalam lemari tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Sebagian besar ingatannya tentang kejadian tersebut pun hilang. Satu-satunya petunjuk adalah potongan ingatan yang lain dimana pada saat ia mengejarnya si pelaku, orang tersebut memiliki bekas luka bakar di punggungnya dengan bentuk seperti huruf Y.
Sekarang ini. Dengan berbagai cara, Jin-A masih berusaha untuk mencari tahu wajah si pelaku. Kwon Jung-Nam (Jo Hee-Bong), detektif yang dulu menangani kasus tersebut, masih setia membantunya. Sebagai pelukis, salah satu cara yang ditempuh Jin-A adalah memasang iklan model telanjang. Dengan cara itu, ia bisa melihat punggung mereka dengan alasan untuk mengecek apakah mereka cocok jadi model atau tidak.
Kang Chul-Soo (Lee Joon-Hyuk) adalah seorang pemadam kebakaran di Gachon. Meski caranya terkadang serampangan, tapi ia berdedikasi terhadap pekerjaannya dan selalu berusaha untuk menolong orang. Pada suatu hari, kapten timnya, yang juga merupakan orang yang ia kagumi, Jang Gwang-Ho (Lee Won-Jong), divonis terkena kanker. Chul-Soo pun berjanji akan membantunya mengumpulkan dana sebesar $10,000 untuk membayar biaya operasi.
Karena ia sendiri tidak punya uang sebanyak itu, Chul-Soo meminta bantuan sahabatnya, Oh Sung-Jin (Park Hoon), yang kemudian memberitahunya tentang pekerjaan sebagai nude model dengan bayaran $10,000 untuk 1 minggu. Kebetulan, kekasih Sung-Jin, Han Song-Ja (Seo Jung-Yeon), adalah bibi dari Jin-A. Agar identitasnya sebagai anggota PMK tidak ketahuan, Sung-Jin mempersilahkan Chul-Soo menggunakan identitas bahkan tempat tinggalnya sebagai bagian dari penyamarannya.
Chul-Soo dan Jin-A akhirnya bertemu. Di ruang workshopnya, Jin-A meminta Chul-Soo membuka bajunya karena ia ingin melihat tubuhnya terlebih dahulu. Jin-A pun kaget karena di punggung Chul-Soo terdapat luka bakar berbentuk Y yang ia cari selama ini. Saking syoknya, asmanya kambuh dan ia jatuh pingsan. Setelah tersadar, Jin-A memberitahu Chul-Soo bahwa ia diterima menjadi modelnya.
Jin-A kemudian memberitahu Jung-Nam bahwa ia sudah menemukan orang yang dicari selama ini. Jung-Nam sempat memberitahunya untuk menyerah saja karena kejadiannya sudah lama berlalu dan sudah banyak petugas kepolisian yang mencoba menyelesaikan kasus itu. Namun begitu, Jung-Nam lalu mencari informasi tentang Chul-Soo (yang menggunakan nama Sung-Jin) di database kepolisian dan kaget mendapati bahwa nama tersebut ternyata pernah ditangkap karena melakukan pembakaran di saat ia berumur 15 tahun (kurang lebih 10 tahun lalu).
Pertemuan pertama Chul-Soo sebagai model bagi Jin-A diadakan di tempat Sung-Jin. Jin-A sengaja meminta bertemu di tempat Chul-Soo karena ingin mencari senjata pembunuhan yang digunakan Chul-Soo dulu. Setelah sengaja meminta jus anggur agar Chul-Soo keluar dari rumah, Jin-A memeriksa kamar Chul-Soo. Saat sedang mencoba mengambil kotak yang ada di atas lemari, tanpa sengaja ia terpeleset, dan kakinya terluka terkena obeng. Sesaat kemudian Jung-Nam menelpon memberitahunya tentang ‘Chul-Soo’ yang pernah melakukan pembakaran. Dan tepat begitu telpon ditutup, Chul-Soo sudah berada di hadapan Jin-A.
Sinopsis Naked Fireman Episode 2
10 tahun yang lalu. Chul-Soo dan Sung-Jin menyelinap masuk ke rumah keluarga Jin-A dan mencuri beberapa lukisan mahal milik ayahnya. Tiba-tiba keluarga Jin-A kembali. Saat masuk ke kamarnya, Jin-A mendapati Chul-Soo yang sedang memanjat jendela kamarnya untuk kabur.
Sekarang. Melihat kaki Jin-A yang terluka, tanpa menanyakan apa-apa Chul-Soo membersihkan lukanya dan memperban kaki Jin-A. Meski Jin-A menolak karena takut, Chul-Soo juga mengantarkannya ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kaki Jin-A.
Usai dari rumah sakit, Jin-A menemui Jung-Nam di kantor polisi. Setelah memarahi Jin-A karena menemui ‘Sung-Jin’ (jangan lupa, Jin-A mengenal Chul-Soo dengan nama Sung-Jin) sendirian di rumahnya, Jung-Nam menunjukkan dokumen rekam kejahatan milik Sung-Jin dan meminta agar Jin-A berhati-hati dengannya.
Sementara itu, Sung-Jin dan Song-Ja ternyata punya agenda lain di balik bantuan mereka terhadap Chul-Soo. Mereka hendak mencuri koleksi lukisan mahal milik Jin-A yang tersimpan di rumahnya. Karena kamar penyimpanannya menggunakan kunci keamanan model brankas, mereka butuh waktu untuk bisa membukanya. Itu sebabnya mereka sengaja membuat Jin-A sibuk dengan Chul-Soo.
Chul-Soo diam-diam memberikan gaji pertamanya sebesar $2000 pada Gwang-Ho. Istri Gwang-Ho, yang menyadari itu berasal Chul-Soo, sengaja tidak mau memberitahu Gwang-Ho karena Chul-Soo sudah memintanya untuk merahasiakannya.
Hari berganti. Chul-Soo dan Jin-A kembali bertemu di tempat Sung-Jin. Karena tidak bisa berkonsentrasi, Jin-A mengajak Chul-Soo untuk makan siang di luar saja. Namun ia sengaja memancing Chul-Soo agar emosi karena mengingat salah satu poin dalam dokumen yang diberitahu Jung-Nam sebelumnya adalah tentang ‘Sung-Jin’ yang tidak bisa menahan emosinya. Tentu saja pancingannya gagal.
Tanpa sengaja mereka bertemu dengan Seung-Jae (Lee Doo-Seok), pria yang selalu mengejar-ngejarnya meski Jin-A sudah menolaknya. Kali ini Seung-Jae mengancam akan menyebarkan foto-foto Jin-A jika Jin-A tidak mau ikut minum dengannya. Melihat hal itu, Chul-Soo tidak tinggal diam dan meminta Seung-Jae menyerahkan ponselnya. Seung-Jae sempat kabur, namun malah apes karena mobilnya terguling dan menabrak tiang listrik.
Api mulai muncul dari mesin mobil. Chul-Soo segera berusaha untuk mengeluarkan Seung-Jae dari sana. Jin-A kemudian juga membantunya. Usaha mereka berhasil dan Seung-Jae dapat dikeluarkan beberapa saat sebelum mobilnya meledak. Dengan adanya insiden itu, Seung-Jae kini dengan ikhlas menyerahkan ponselnya pada Chul-Soo, yang lalu memberikannya pada Jin-A agar ia bisa menghapus foto-fotonya yang tersimpan di sana.
Sementara itu, setelah mencoba berbagai kombinasi angka dan juga sempat ketahuan oleh asisten rumah tangga Jin-A, Jung-Soon (Kil Hae-Yeon), Song-Ja akhirnya berhasil membuka pintu kamar penyimpanan Jin-A. Bersama Sung-Jin, mereka berdua mengganti lukisan-lukisan mahal di sana dengan lukisan imitasi yang sudah mereka siapkan.
Saat mereka hendak kabur, Chul-Soo dan Jin-A pulang. Mereka pun terpaksa bersembunyi di dalam kamar mandi. Setelah memasangkan perban pada luka di wajah Chul-Soo akibat perkelahiannya dengan Seung-Jae sebelumnya, Jin-A menghubungi Jung-Nam. Ia memberitahu Jung-Nam bahwa ia teringat akan senjata si pelaku yang unik dan kemungkinan besar disimpan dengan baik oleh si pelaku sendiri. Jung-Nam ternyata merespon dengan sangat agresif hingga membuat Jin-A sedikit heran. Ditambah lagi, Jung-Nam kemudian menginstruksikan Jin-A untuk menjebak Chul-Soo dengan cara diam-diam menyelipkan perhiasan mahal di saku Chul-Soo, lalu nantinya membuat laporan kehilangan.
Di saat itu, Chul-Soo tanpa sengaja mendapati Sung-Jin dan Song-Ja di kamar mandi. Meski tidak tahu apa yang mereka kerjakan, Chul-Soo membantu mereka keluar dari kamar Jin-A. Sayangnya, tanpa sengaja tas Sung-Jin menyenggol sebuah guci dan tutup guci tersebut terjatuh hingga pecah. Jin-A yang mendengarnya segera menutup telponnya dan menuju sumber suara. Untuk melindungi Sung-Jin dan Song-Ja yang bersembunyi di bawah tangga, Chul-Soo berdalih tidak sengaja menjatuhkan guci tersebut dan hendak mengambil tasnya yang ketinggalan di kamar Jin-A. Saat Jin-A pergi untuk mengambilkan tas Chul-Soo, Sung-Jin dan Song-Ja bergegas keluar dari rumah.
Jin-A sendiri sedang berdiri bimbang tidak tahu apakah hendak menjebak Chul-Soo sesuai perintah Jung-Nam atau tidak. Sementara itu, di rumahnya, Jung-Nam mengambil sesuatu yang ia sembunyikan di belakang lemari. Tanpa diduga, itu adalah pisau yang diduga digunakan sebagai senjata pembunuhan terhadap orang tua Jin-A.
Sinopsis Naked Fireman Episode 3
10 tahun yang lalu. Detektif Jung-Nam, yang menangani laporan pencurian di rumah keluarga Jin-A, mengenali ayah Jin-A sebagai seorang pelukis ternama. Ia juga mengaku ngefans dengannya. Beberapa saat kemudian, di saat terjadi insiden pembunuhan dan pembakaran, Jung-Nam, yang benar adalah pelakunya, sempat memeriksa lemari tempat Jin-A bersembunyi, namun tidak sempat menemukan Jin-A karena polisi dan petugas pemadam kebakaran sudah keburu tiba di TKP. Di saat itulah Jin-A melihat pisau unik yang digunakan oleh si pelaku.
Sekarang. Alih-alih menuruti instruksi Jung-Nam, Jin-A malah memberitahu Chul-Soo tentang alasan sebenarnya ia mencari model telanjang, yaitu untuk menemukan Chul-Soo yang sudah ia cari selama 10 tahun ini. Chul-Soo yang tidak mengingat Jin-A jadi kebingungan dan malah ge-er, mengira Jin-A mencari-carinya karena naksir dengannya. Saat pulang, ia menceritakan hal tersebut pada Song-Ja, dan Song-Ja pun mendukungnya.
Keakraban keduanya membuat Jung-Soon curiga dan memberitahu Jin-A tentang hal itu. Melihatnya, Jin-A juga jadi ikut curiga karena yang ia tahu Chul-Soo dan Song-Ja tidak terlalu saling mengenal. Jung-Soon kemudian juga memberitahu Jin-A tentang ulah Song-Ja yang mengutak-atik pintu kamar penyimpanannya. Menyadari ada yang tidak beres, Jin-A segera memeriksa lukisan-lukisan koleksinya dan langsung lemas mendapati lukisan imitasi di sana.
Seseorang dengan pakaian dan penutup muka serba hitam berada di kamar tempat tinggal Sung-Jin dan terlihat memasukkan sesuatu ke dalam tas Chul-Soo. Tak lama Chul-Soo dan Sung-Jin tiba di sana. Meski sempat bersembunyi, si penyusup itu ketahuan oleh Chul-Soo. Adegan kejar-kejaran pun berlangsung hingga akhirnya tiba di sebuah gang buntu. Chul-Soo tidak bisa menemukan keberadaan si penyusup di sana, yang ternyata bersembunyi di dalam selokan air.
Kembali ke tempat Sung-Jin, sudah ada Song-Ja. Chul-Soo lalu berpamitan untuk pulang kembali ke Gachon dan Sung-Jin memutuskan untuk mengantarkannya sampai ke terminal bis, meninggalkan Song-Ja di sana. Beberapa saat kemudian Jin-A tiba di sana. Song-Ja sama sekali tidak bisa mengelak mengingat lukisan-lukisan yang ia curi ada di sana. Jin-A pun menghubungi Jung-Nam untuk melaporkan hal itu dan memintanya untuk menangkap ‘Sung-Jin’.
Setibanya kembali di rumah, Sung-Jin disergap oleh beberapa orang polisi. Jin-A yang melihatnya ditangkap tanpa basa-basi langsung menamparnya. Ia pun kaget begitu mengetahui bahwa Sung-Jin yang selama ini ia tahu ternyata berbeda dengan Sung-Jin yang asli. Jung-Nam sendiri juga tidak mengetahuinya karena ia mencari informasi tentang Sung-Jin dan juga mendapat fotonya berdasarkan informasi nama dari Jin-A. Saat Jung-Nam sedang menunjukkan foto Sung-Jin yang ada di ponselnya, Jin-A melihat luka di tangan Jung-Nam. Jung-Nam, yang merupakan si penyusup sebelumnya, berdalih bahwa ia tadi terburu-buru datang ke sana hingga terluka. Setelah memeriksa kamar Sung-Jin dan tidak mendapati tas dimana ia memasukkan barang di sana, ia jadi sadar siapa yang sebenarnya menjadi model bagi Jin-A.
Di kantor polisi, Song-Ja meyakinkan detektif penyidik bahwa ia melakukan hal itu hanya untuk mengerjai Jin-A, sedang Sung-Jin hanya membantunya tanpa tahu apa-apa. Jin-A sempat tetap mau menuntut mereka, tapi Song-Ja menawarkan memberi informasi tentang Chul-Soo, yang selama ini menjadi modelnya. Jin-A pun memutuskan untuk melepaskan mereka.
Saat hendak pulang, Jin-A memberitahu Jung-Nam tentang Chul-Soo dan mulai ragu bahwa Chul-Soo benar-benar adalah pelakunya. Jung-Nam tidak peduli dan mengatakan akan tetap menangkap Chul-Soo sebagai pelaku pembunuhan. Sung-Jin yang mencuri dengar pembicaraan mereka menjadi kepikiran karena pada hari H 10 tahun yang lalu itu ia sempat melihat sosok yang mirip dengan Chul-Soo sedang kabur dari rumah keluarga Jin-A.
Di terminal bus, Chul-Soo membeli semprotan lada sebagai hadiah untuk Jin-A sekaligus permintaan maaf karena sudah membohonginya selama ini. Tak lama Sung-Jin menelponnya dan memberitahunya bahwa seorang polisi hendak menangkapnya. Di saat bersamaan, polisi yang dimaksud alias Jung-Nam tiba di hadapan Chul-Soo. Chul-Soo pun segera melarikan diri dan bersembunyi di toilet. Jung-Nam yang mengetahuinya memberitahu Chul-Soo bahwa Jin-A sendiri yang telah melaporkannya. Kaget mendengarnya, Chul-Soo keluar dari toilet dan mempertanyakan kebenaran hal itu. Begitu melihat wajah Jung-Nam, Chul-Soo langsung menyadari bahwa Jung-Nam adalah orang yang menyusup di rumah Sung-Jin sebelumnya.
Tahu identitas terbongkar, Jung-Nam berniat membunuh Chul-Soo dengan merancang skenario Chul-Soo yang melawan saat hendak ditangkap. Di saat genting, Chul-Soo teringat dengan semprotan lada yang baru saja ia beli dan segera menyemprotkannya ke wajah Jung-Nam. Ia pun berhasil kabur. Di luar terminal, ia bertemu dengan Sung-Jin yang baru saja tiba dan langsung ikut dengannya.
Di dalam mobil, Sung-Jin memberitahu apa yang sudah terjadi. Ia juga meminta Chul-Soo membuang ponselnya dan memberikan kepadanya ponsel yang tidak bisa dilacak. Chul-Soo sendiri meyakinkan Sung-Jin bahwa ia tidak berada di TKP pada saat kejadian 10 tahun lalu itu dan saat ini sedang dijebak. Ia hendak melapor ke polisi, tapi Sung-Jin mencegahnya karena dengan situasi sekarang Chul-Soo tidak mungkin akan menang.
Sementara itu, Jin-A mengusir Song-Ja keluar dari rumahnya karena yakin suatu saat Song-Ja akan melakukan hal yang sama. Jung-Soon juga tidak luput dari usiran Jin-A karena kedapatan membeli aspirin, barang yang diharamkan bagi penderita asma seperti Jin-A.
Saat melihat situs berita, Jin-A membaca berita tentang detektif Jung-Nam yang terluka saat hendak menangkap seorang kriminal (Chul-Soo). Ia jadi heran melihat Jung-Nam menyatakan luka di tangannya sebagai akibat dari perbuatan si kriminal. Penasaran, Jin-A mendatangi Jung-Nam di rumah sakit dan mempertanyakan hal itu. Ia juga kepo kenapa Jung-Nam bisa langsung tahu wajah dan keberadaan Chul-Soo sedang ia sendiri mengaku belum pernah melihatnya. Jung-Nam berdalih ia mendapat informasi tersebut dari media.
Saat hendak pulang, Jin-A yang sempat melihat kondisi wajah istri Jung-Nam yang luka dan juga anak Jung-Nam yang murung, diam-diam menanyakan apa yang terjadi pada anak Jung-Nam. Ia pun kaget begitu mengetahui Jung-Nam sering memukuli istrinya.
Chul-Soo frustrasi karena harus mengalami kejadian ini. Dalam persembunyiannya di rumahnya di Gachon, ia sempat menghubungi kapten Gwang-Ho untuk curhat. Gwang-Ho memberinya semangat dan menyatakan bahwa ia sendiri tidak percaya Chul-Soo benar-benar melakukan hal seperti yang diberitakan di media. Usai menutup telpon, seseorang tiba-tiba muncul di hadapannya. Ia adalah Jin-A.
Sementara itu, di rumah sakit, Jung-Nam memberitahu anak buahnya untuk secepatnya mengambil rekaman dash cam pada mobil yang diparkir di gang buntu tempat ia bersembunyi sebelumnya.
Sinopsis Naked Fireman Episode 4
10 tahun yang lalu. Kebakaran hebat yang terjadi di rumah keluarga Jin-A membuat petugas pemadam kebakaran kewalahan. Kapten Gwang-Ho ternyata termasuk salah satu yang bertugas di sana. Saat ia dan rekan-rekannya mengira tidak lagi ada orang di dalam, Chul-Soo datang dan menanyakan apakah mereka sudah mengevakuasi anak perempuan yang ada di sana. Karena belum, dengan menerjang api yang makin membara, Gwang-Ho kembali lagi ke dalam. Tiba-tiba rumah meledak. Untunglah beberapa saat kemudian Gwang-Ho berhasil keluar dengan menggendong Jin-A. Gwang-Ho pun menghampiri Chul-Soo dan berterima kasih kepadanya.
Sekarang. Song-Ja meminta Sung-Jin untuk tidak usah lagi membantu Chul-Soo karena akan membahayakan dirinya juga. Sung-Jin memberitahunya bahwa luka yang ada di punggung Chul-Soo adalah karena dirinya, dimana saat ia dulu melakukan pembakaran di sekolah, Chul-Soo-lah yang menyeretnya keluar meski harus menerobos api. Dengan itu, ia tidak bisa membiarkan Chul-Soo sendirian menghadapi masalah ini dan setidaknya ingin membantunya kabur dari Korea.
Untuk memastikan bahwa mereka memang diawasi oleh pihak kepolisian, Sung-Jin mengajak Song-Ja pergi ke suatu tempat di kawasan sepi. Ternyata benar, Jung-Nam dan anak buahnya membuntuti mereka dan mendapati keduanya hanya sedang makan di sebuah restoran.
Chul-Soo berhasil meyakinkan Jin-A bahwa Jung-Nam yang ada di balik semua ini dan untuk bisa membersihkan namanya ia harus menemukan barang bukti terlebih dahulu. Mengetahui Chul-Soo belum makan karena tidak berani keluar, Jin-A mengajaknya makan di restoran mewah karena percaya tidak akan ada yang ngeh seorang buronan bakal terang-terangan makan di tempat seperti itu bersama seorang wanita. Di sana, Chul-Soo memberitahu Jin-A tentang dash cam pada mobil yang ada di gang buntu, yang mungkin bisa menjadi barang bukti keterkaitan Jung-Nam.
Mereka kemudian bermalam di sebuah hotel. Jin-A sempat melihat botol semprotan lada milik Chul-Soo, namun Chul-Soo tidak mengaku bahwa ia membelikannya untuk Jin-A. Saat Chul-Soo tertidur, Jin-A pergi dengan meninggalkan pesan bahwa ia akan mengambilkan rekaman dash cam itu untuk Chul-Soo. Setibanya di sana, tanpa disangka ia bertemu dengan Jung-Nam. Karena Jin-A berdalih hendak menemui tantenya, Song-Ja, Jung-Nam meminta bantuannya untuk mengorek keterangan dari Song-Ja mengenai lokasi persembunyian Chul-Soo. Jin-A melakukannya, tapi diam-diam ia memberi isyarat pada Song-Ja untuk menjawab bahwa Chul-Soo bersembunyi di Gachon.
Jung-Nam hendak segera menuju Gachon. Sebelum berangkat, ia melihat botol semprotan lada Chul-Soo yang ada di tas Jin-A. Namun ia tidak mempertanyakannya dan lanjut menjalankan mobilnya.
Dari keluarga pemilik mobil, Jin-A mendapat informasi bahwa si pemilik mobil baru datang sekitar satu jam lagi. Saat menunggu dan melihat-lihat di sana, Jin-A curiga dengan lubang selokan air. Ia mencoba mengangkat penutupnya, namun tangannya tergores hingga luka. Goresan lukanya ternyata serupa dengan goresan luka yang ia lihat di tangan Jung-Nam.
Menoleh ke belakang, Jin-A kaget melihat Jung-Nam sudah ada di sana. Jung-Nam sendiri yang sudah menyadari kedoknya terbongkar, tanpa basa-basi langsung menangkap Jin-A dan membawanya ke rumah Jin-A karena tahu Jin-A sudah mengusir tante dan asisten rumah tangganya. Di sana, ia memerintahkan Jin-A untuk menelpon Chul-Soo dan memberitahunya bahwa ia sudah berhasil mendapatkan rekaman dash cam dan kini sedang menuju ke hotel. Jin-A melakukannya, namun ia menambahkan bahwa ia sedang lapar dan ingin makan ikan bakar seperti yang mereka makan kemarin. Ia juga memberitahu Chul-Soo untuk melihat sesuatu yang ada di tempat sampah.
Chul-Soo sempat bingung dengan perkataan Jin-A karena kemarin mereka makan daging, bukan makan ikan. Di tempat sampah, ia menemukan sebuah kertas yang berisi pesan dari Jin-A, memberitahunya bahwa apabila ia berbohong maka Chul-Soo harus kabur. Ia pun menyadari ada yang tidak beres.
Dalam perjalanan menuju ke rumah Jin-A, Chul-Soo menghubungi Sung-Jin dan memintanya untuk mengambil rekaman dash cam. Sementara itu, Jung-Nam yang tahu Jin-A tidak boleh mengkonsumsi aspirin, justru memberikan aspirin kepadanya, untuk membunuhnya. Tak lupa ia membuang semua inhaler asma milik Jin-A. Terakhir, ia mengatur agar terjadi korslet di kamar Jin-A.
Chul-Soo tiba di rumah Jin-A. Berhadapan dengan Jung-Nam, ia mencoba bernegosiasi dengannya dengan mengatakan bahwa Jung-Nam tidak perlu membunuh Jin-A karena Chul-Soo bisa merayu Jin-A untuk menyerahkan seluruh hartanya pada mereka. Chul-Soo hanya akan mengambil sebagian untuk dana kabur ke luar negeri dan membawa rekaman dash cam sebagai pegangan. Namun begitu tahu Jung-Nam sudah membuat Jin-A sekarat dan Sung-Jin tidak berhasil mendapatkan rekaman dash cam, Chul-Soo tidak membuang waktu lagi untuk menghajar Jung-Nam.
Sementara Chul-Soo bertarung dengan Jung-Nam, Jin-A tanpa sengaja menemukan sebuah inhaler asma miliknya di bawah tempat tidur. Ia pun selamat dari maut. Namun ia tetap tidak bisa meninggalkan kamar karena api sudah mulai menjalar di kamarnya akibat settingan korslet yang disiapkan Jung-Nam. Tak lama Chul-Soo masuk ke kamar Jin-A. Melihat kondisi kamar yang terbakar, Chul-Soo berusaha mematahkan sekat tirai kayu yang ada di samping tempat tidur Jin-A agar ia bisa keluar. Apes, Jung-Nam kembali datang dan perkelahian mereka berlanjut.
Pada akhirnya, Chul-Soo berhasil melumpuhkan Jung-Nam dan mematahkan sekat tirai kayu. Namun saat hendak keluar, ia memutuskan untuk kembali dan menyelamatkan Jung-Nam meski ditentang oleh Jin-A. Jin-A kemudian menyusulnya ke dalam dan saat Chul-Soo hendak memapah Jung-Nam, langit-langit kamar tiba-tiba ambruk menimpa mereka berdua.
Waktu berlalu. Jung-Nam diputus oleh pengadilan dengan vonis hukuman mati. Sementara kapten Gwang-Jo usai menjalani operasi kanker dan sepertinya kondisinya mulai membaik. Setelah menziarahi abu jenazah kedua orang tuanya, Jin-A mendatangi kantor pemadam kebakaran Chul-Soo. Di sana mereka pun saling menyatakan cinta.
Leave a Reply