Di cerita bagian pertama (baca sinopsis Love In The Moonlight episode 11), tim penggeledah menemukan hanbok Hong Ra-On (Kim You-Jung). Kasim Sung (Jo Hee-Bong) memberikannya pada ratu Kim, yang lantas memerintahkan prajurit untuk membawa Ra-On (Han Soo-Yeon) menghadapnya. Mengetahuinya, kasim Jang (Lee Joon-Hyuk) segera memberitahu Lee Young (Park Bo-Gum). Di hadapan ratu Kim, Lee Young mencoba bermain perang psikologis dengan mempersilahkan ratu Kim untuk membuka baju Ra-On jika memang ingin memeriksanya apakah benar ia wanita. Ternyata ratu Kim tidak termakan pancingannya dan benar-benar akan membuka baju Ra-On. Untungnya kasim Han (Jang Gwang) tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa perbuatan ratu Kim akan mencoreng nama departemen kasim istana. Meski geram, ratu Kim akhirnya membatalkan niatnya dan meminta Ra-On pergi. Apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis Moonlight Drawn By The Clouds episode 11 bagian kedua kali ini?
Sinopsis Episode 11 Bagian Kedua
Lee Young menemani Ra-On hingga tertidur di jahyeondang. Tak lama kemudian Kim Byung-Yeon (Kwak Dong-Yeon) masuk. Melihat mereka, Byung-Yeon menanyakan apakah ada sesuatu yang terjadi.
“Aku hanya ingin menjaga orang yang aku hargai di sisiku, tapi aku tidak kenapa hanya hal-hal buruk yang terjadi,” ujar Lee Young.
“Itu sebabnya aku bersyukur ada kamu,” lanjut Lee Young sembari menepuk pundak Byung-Yeon.
Beberapa saat kemudian, Byung-Yeon pergi menemui Kim Yoon-Sung (Jin Young). Yoon-Sung yang sudah mendengar tentang kejadian di tempat ratu Kim menanyakan apakah Ra-On dalam kondisi aman. Byung-Yeon mengiyakan, menambahkan bahwa ada Lee Young di sisinya. Mendengarnya, Yoon-Sung lantas menceritakan perasaannya terhadap Ra-On. Di tengah pembicaraan, Byung-Yeon memintanya untuk berhenti bicara.
“Simpan saja dia di hatimu,” ujar Byung-Yeon.
Yoon-Sung terdiam sejenak. Namun ia menolak dan mengatakan bahwa kali ini ia tidak akan tinggal diam karena baru pertama kalinya ia merasa ingin mendapatkan sesuatu. Giliran Byung-Yeon yang terdiam mendengarnya.
Hari berganti. Jung Yak-Yong (Ahn Nae-Sang) datang ke istana, namun ia tersesat di dalamnya. Secara kebetulan Ra-On lewat di hadapannya dan ia memanggilnya, hendak menanyakan jalan. Namun saat keduanya saling bertatapan dan sempat terdiam beberapa saat, keduanya akhirnya menyadari sesuatu. Siapa sangka, Yak-Yong ternyata adalah kakek dari Ra-On! Yak-Yong heran mengapa Ra-On malah menjadi kasim di istana. Ra-On memintanya agar tidak khawatir karena ia cukup dihormati di sana. Keduanya lantas berpelukan erat melepaskan kerinduan. Mata Ra-On berkaca-kaca.
“Sudah berapa lama?” tanya Yak-Yong. “Aku tidak menyangka kita akan bertemu seperti ini.”
“Kakekku dulu berkata, bahwa entah bagaimana, kau akan selalu bertemu orang yang memang seharusnya kau temui,” ujar Ra-On.
Yak-Yong terlihat memikirkan sesuatu saat mendengarnya. Usai berpelukan, ia teringat dulu pernah menyelamatkan Ra-On dan ibunya dari para prajurit yang sedang mencari mereka. Tiba-tiba Lee Young datang dan menanyakan mengapa mereka bisa saling kenal. Begitu tahu Yak-Yong hendak menemui Lee Young, Ra-On keceplosan mengatakan bahwa Yak-Yong adalah kakeknya. Lee Young pun kaget mendengarnya.
Kedatangan Yak-Yong ternyata untuk menunjukkan Sam Chae, tanaman yang digunakan untuk menipu raja bahwa makanannya beracun. Untuk membuktikannya, ia memakannya langsung di hadapan Lee Young. Yak-Yong heran kenapa tabib istana tidak mengetahui karena tanaman itu adalah sesuatu yang umum. Lee Young menjadi berpikir mendengar kata-kata tersebut. Di tempat lain, Kim Ui-Gyo (Park Chul-Min) dan Kim Geun-Gyo (Bang Joong-Hyun) senang karena hingga sekarang Lee Young belum mengetahui kebenaran di balik racun tersebut.
Begitu mendapat bukti kuat, Lee Young membebaskan anak penjual lentera dan ayahnya. Si anak kaget mengetahui bahwa Lee Young ternyata putra mahkota kerajaan. Lee Young pun meminta maaf kepadanya karena sudah menyebabkan masalah bagi mereka.
“Apa keinginanku untuk melihat Yang Mulia Raja menjadi kenyataan?” tanya si anak kecil.
“Ya. Aku berharap kau tidak melupakan hal yang ingin kau tanyakan kepada raja,” jawab Lee Young. Ia menambahkan, “Tolong awasi aku untuk melihat jika aku membuat bangsa yang baik.”
Anak itu mengiyakan sambil tersenyum.
Lee Young mengantar kepergian Yak-Yong hingga gerbang istana. Sebelum Yak-Yong pergi, Ra-On menanyakan apakah kakeknya mendengar kabar tentang ibunya. Yak-Yong menjawab belum. Ra-On sedih mendengarnya.
Malam harinya, Lee Young menemui king Soonjo (Kim Seung-Su). Ia sekali lagi menyatakan ketidakinginannya untuk melangsungkan pernikahan dengan orang yang tidak ia inginkan. Ayahnya lantas menceritakan pengalamannya bertahta menjadi raja semenjak kecil, yang sering mendapat kesulitan dan masalah karena tidak ada orang yang mendampinginya. Dengan asalan itu, King Soonjo memohon agar Lee Young tetap mau melangsung pernikahan tersebut.
Di perpustakaan pribadi pangeran, Ra-On mengatur buku-buku sambil teringat akan kata-kata kasim Jang, yang mengatakan bahwa pernikahan pangeran akan memberi dampak baik bagi kerajaan di masa depan. Tak lama Lee Young datang. Ra-On memintanya untuk mengantarkan ia kembali ke jahyeondang. Dalam perjalanan, Ra-On bercerita bahwa belakangan ini ia merasa bahagia apabila pangeran memanggil namanya. Lee Young mengatakan ia merasakan hal yang sama, karena pada saat memanggil nama Ra-On, ia tepat ada di depannya.
“Jadi apa lagi yang aku butuhkan. Aku tidak akan serakah untuk sesuatu yang lebih.” ujar Ra-On.
“Aku akan lebih serakah. Bukankah itu berkah kalau kau menjadi serakah saat kau menyukai seseorang?” tanya Lee Young.
“Ya, lakukan seperti yang kau inginkan karena aku sudah menjadi milikmu.” respon Ra-On.
“Tapi aku tidak ingin kau berada dalam bahaya karena aku,” Ra-On melanjutkan. “Hanya karena aku tidak bisa menjadi seorang wanita di sampingmu, bukan berarti bahwa perasaan cintaku untukmu akan hilang. Jadi…”
“Jangan mengatakan apapun,” potong Lee Young.
Ra-On mengabaikannya. Ia lalu berkata, “Jangan menolak pernikahan kerajaan lagi, putra mahkota.”
“Sudah ku katakan untuk berhenti!” bentak Lee Young sembari pergi meninggalkan Ra-On, yang tanpa ia sadari, tidak lagi bisa menahan tangisnya sepeninggal Lee Young.
Di dongungjeon, Lee Young teringat pertemuannya tadi siang dengan Yak-Yong. Ternyata, saat beberapa waktu lalu ia menemui Yak Yong, ia meminta tolong agar dibuatkan rumah bagi Ra-On hingga orang tuanya diketemukan. Siang tadi ia mengaku bahwa ia mencintai Ra-On.
“Tapi kau lihat,” respon Yak-Yong, “seseorang yang dibutuhkan anak itu bukan kau, putra mahkota.”
Esok harinya, Lee Young menemui Yak-Yong di rumahnya. Ia mengatakan ada sesuatu hal penting yang ingin ia bicarakan. Waktu berlalu, kali ini Lee Young duduk berdua dengan Ra-On sambil menikmati senja. Ra-On menanyakan kerajaan Joseon seperti apa yang diimpikan oleh Lee Young.
“Aku tidak tahu,” jawab Lee Young. “Aku berharap itu adalah dunia yang bahagia dimana anak bisa hidup sebagai seorang anak dan seorang wanita bisa hidup sebagai seorang wanita.”
Ia menatap dalam wajah Ra-On, lalu menggenggam tangannya.
“Sampai aku membuat negara seperti itu untukmu, kau bisa menungguku, bukan?” tanya Lee Young.
“Dalam Josen yang baru yang akan aku buat, kau akan menjadi seseorang yang utama untukku.”
Ra-On tidak menjawabnya, hanya tersenyum tanpa melepas pandangannya dari Lee Young.
Lee-Young terbayang pertemuannya pagi tadi dengan Yak-Yong. Entah apa yang dibicarakan, tapi Yak-Yong mengingatkan Lee Young bahwa pertemuan Ra-On dengan ibunya bisa menjadi bahaya besar bagi Lee Young. Sebaliknya, jika Lee Young berpura-pura tidak tahu apa-apa, maka ia dan Ra-On mungkin bisa hidup bahagia selamanya.
“Kalau, dan maksudku kalau, kalau kau harus melepaskan sesuatu dalam situasi yang sulit, kau tidak boleh melepaskan aku. Bisakah kau menjanjikan itu kepadaku?” tanya Lee Young.
Ra-On mengiyakan sembari memegang tangan Lee Young.
“Sekarang ku rasa keinginanku sudah menjadi kenyataan.” ujar Lee Young.
“Harapan apa yang kau bicarakan?” tanya Ra-On heran.
“Harapanku untuk membuat harapanmu menjadi kenyataan. Aku menemukan ibumu.”
Ra-On menatap Lee Young dengan tatapan tidak percaya. Matanya mulai berkaca-kaca. Lee Young melirik ke arah belakang Ra-On dan hadirlah ibu Ra-On. Keduanya saling bertatapan dengan menahan tangis.
“Ra-On, aku terlambat, bukan?” tanya ibunya, sebelum ia memeluk Ra-On.
Keduanya tidak lagi bisa menahan tangisnya.
[wp_ad_camp_1]
Leave a Reply