Di sinopsis Love In The Moonlight (Moonlight Dawn By The Clouds) episode sebelumnya, Kim Byung-Yeon (Kwak Dong-Yeon) masih belum bisa memutuskan untuk memberitahu Lee Young (Park Bo-Gum) atau tidak mengenai siapa Hong Ra-On (Kim You-Jung) sebenarnya, walau Lee Young sudah mengetahui bahwa asli Hong Sam Nom adalah Hong Ra-On. Sementara itu, untuk mencegah kecurangan, Lee Young secara mendadak mengganti soal ujian pejabat istana dan sukses membabat sarjana-sarjana dari keturunan keluarga Kim yang berniat KKN. Salah satu dari pejabat baru yang diterima adalah Tuan Muda Jung (An Se-Ha), yang kini tidak lagi mengenali pujaan hatinya princess Myungeun (Jung Hye-Seong) yang sudah sukses berdiet dan menjadi langsing. Apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis Moonlight Drawn By The Clouds (Love In The Moonlight) episode 10 kali ini?
Sinopsis Episode 10
Episode 10: Seperti Dongeng
Usai semalam Lee Young ‘berkenalan’ dengan sosok Ra-On yang sebenarnya, keesokan harinya keduanya sudah tidak sabar untuk saling bertemu. Tidak seperti biasanya, Lee Young bahkan sudah bangun sebelum pelayan-pelayannya datang, dan mondar-mandir di balik pintu menunggu kedatangan Ra-On. Ra-On sendiri datang menuju dongungjeon bersama kasim Jang (Lee Joon-Hyuk) dengan senyum tersungging di bibirnya. Saat tiba di depan pintu, sebelum kasim Jang sempat mengeluarkan suara untuk memastikan pangeran sudah bangun atau belum, Ra-On sudah lebih dahulu berteriak menanyakannya secara langsung. Begitu Lee Young mengiyakan, ia segera masuk ke dalam, meninggalkan kasim Jang yang kebingungan.
Sembari Ra-On memakaikan bajunya, Lee Young terus-terusan memanggil kasimnya itu dengan nama Ra-On. Meski awalnya senang, Ra-On khawatir juga akan ada orang yang mendengarnya. Lee Young memastikan bahwa ia hanya akan memanggilnya seperti itu jika mereka sedang berdua saja. Saat hendak melangkah keluar, tiba-tiba Lee Young menghentikan langkahnya.
“Sebagai pakar hubungan, bukankah mimpi setiap wanita adalah untuk menjalin hubungan dengan seorang pangeran?” tanyanya.
Ra-On tidak menjawab dan hanya mencibirkan bibirnya. Lee Young tersenyum lantas merangkulnya dan melanjutkan langkahnya.
Byung-Yeon akhirnya memberitahu pimpinannya di klan Hong Gyeon Nae bahwa ia tidak berhasil menemukan petunjuk mengenai anak Hong Gyeon Nae. Setelah menanyakan apa yang akan mereka lakukan jika seandainya berhasil menemukan anak tersebut — yang dijawab akan dilindungi sekuat tenaga — Byung-Yeon pamit pergi dan berjanji akan mencarinya lagi. Meski terlihat agak curiga, pimpinannya hanya diam saja dan dan membiarkannya pergi.
Di kota, beberapa orang pengikut klan Hong Gyeon Nae membagikan kertas yang isinya memberitahukan mereka bahwa saat ini sudah hampir tiba waktunya untuk merebut kekuasaan dari sang raja yang tidak kompeten dan menyerahkannya pada rakyat dengan dipimpin oleh anak Hong Gyeon Nae. King Soonjo (Kim Seung-Su) yang mengetahuinya, seperti biasa, langsung gemetar ketakutan dan mulai terlihat panik. Lee Young mencoba menenangkannya dan mengatakan ia sendiri yang akan mengurusnya. Tapi tetap saja hal tersebut tidak bisa membuat Soonjo tenang. Ia bahkan meminta prajurit untuk mulai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penghuni istana dan menangkap siapa saja yang mencurigakan. Ratu Kim (Han Soo-Yeon) diam-diam tersenyum senang melihat keadaan tersebut.
Usai bertemu dengan ayahnya itu, Lee Young menanyakan pada Byung-Yeon mengenai anak Hong Gyeon Nae. Byung-Yeon ternyata juga berbohong kepadanya dan mengatakan bahwa ia masih belum berhasil menemukannya. Lee Young memintanya untuk terus mencari karena ia ingin segera menyelesaikan konflik di antara ayahnya, perdana menteri Kim Hun (Cheon Ho-Jin), dan klan Hong Gyeon Nae. Tanpa disangka, beberapa langkah kemudian mereka berpapasan dengan Kim Hun, yang tanpa basa-basi menyalahkan Lee Young sebagai pimpinan interim yang tidak becus sehingga menyebabkan istana dalam kekacauan seperti sekarang ini. Ia menyarankan Lee Young untuk mundur dan menyerahkan segala urusan kepadanya, namun ditolak oleh Lee Young dengan sindiran halus.
“Aku tidak bisa berpura-pura buta akan adanya lumpur di kakiku hanya (karena ingin) untuk berteduh.”
Lee Young dan Byung-Yeon berpamitan pergi setelah mengucapkan kata-kata tersebut.
Pemeriksaan pun dimulai. Ra-On menanyakan pada kasim Jang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sambil berbisik-bisik, kasim Jang menceritakan tentang isi selebaran Hong Gyeon Nae dan bahwa tidak hanya kasim saja yang diperiksa, melainkan semuanya, termasuk prajurit dan pejabat istana. Malam harinya, Ra-On menyiapkan tempat tidur Lee Young dan mempersilahkan pangeran yang terlihat capek untuk beristirahat. Alih-alih tidur di tempat tidur, Lee Young justru merebahkan dirinya ke pangkuan Ra-On. Meski sempat kaget, Ra-On lalu tersenyum sembari menepuk-nepuk dada Lee Young. Ia lalu menawarkan untuk menceritakan sesuatu agar Lee Young bisa tertidur.
Cerita yang dibawakan Ra-On ternyata adalah dongeng putri duyung yang bertemu seorang pangeran dan ia menukarkan suaranya yang indah dengan sepasang kaki agar bisa bersama pujaan hatinya itu. Di tengah cerita, Ra-On melihat Lee Young sudah memejamkan matanya. Mengira ia sudah tidur, Ra-On hendak membelai wajahnya. Namun tiba-tiba tangan Lee Young meraihnya dan ia membuka matanya, menanyakan apakah wajah pangeran setampan dirinya. Ra-On tersenyum dan mengiyakan, karena seorang putri duyung saja bisa sampai jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatnya.
“Seperti kamu?” tanya Lee Young.
Ra-On tertawa kecil lalu melanjutkan ceritanya. Sementara itu, raja Soonjo menemui kasim Han (Jang Gwang) dan menceritakan kegundahannya. Ia lalu meminta kasim Han untuk memastikan pernikahan putranya tetap berlangsung dan diselenggarakan semeriah mungkin agar semua orang tahu bahwa kerajaan tetap kuat saat dihadapkan dengan masalah seperti sekarang ini. Kasim Han lantas menanyakan dengan siapa pangeran akan dijodohkan. Raja menjawab dengan memintanya untuk memanggil menteri Jo Man-Hyung (Lee Dae-Yeon). Kasim Han menghela nafas dan mengiyakan permintaan rajanya itu.
Esok harinya, Jung dipanggil untuk menghadap Lee Young. Dengan semangat 45, Jung berteriak lantang mengucapkan janji setianya pada kerajaan, yang dipotong begitu saja oleh Lee Young karena dianggap tidak perlu. Ia kemudian menugaskan Jung di Kantor Pertahanan Putra Mahkota karena kemampuan strategi yang ia tunjukkan saat ujian. Beberapa saat kemudian Ra-On masuk membawakan minuman bagi Lee Young. Tak ayal kehadiran Ra-On membuat Jung kaget. Pun demikian dengan Ra-On, yang tidak menyangka akan bertemu Jung di sana (tonton episode 1). Melihat keduanya menjadi salah tingkah, Lee Young menanyakan apakah mereka sudah saling kenal sebelumnya. Ra-On membantah, berdalih bahwa ia hanya pernah beberapa kali bertemu di pasar. Dengan tatapan curiga Lee Young lalu meminta keduanya untuk pergi.
Meninggalkan dongungjeon, Ra-On memberikan selamat pada Jung yang sudah menjadi pejabat istana. Sedangkan Jung meminta agar Ra-On tidak menceritakan rahasianya tentang Princess Myungeun. Tanpa disangka, princess Myungeun datang bersama dayangnya. Jung kaget melihatnya dan diam-diam menghilang meninggalkan mereka. Ra-On lantas memuji penampilan putri Myungeun yang berubah menjadi cantik, serta hidungnya yang kini terlihat mancung. Sambil tertawa princess Myungeun mengatakan bahwa ia sendiri juga baru tahu kalau hidungnya mancung. Setelah ia dan dayangnya pergi, tiba-tiba Jung muncul kembali dan sedih melihat perubahan pujaan hatinya. Walau demikian, ia berniat untuk menghindarinya karena takut ketahuan bahwa dirinyalah yang dulu mengirim surat cinta kepadanya.
Lee Young melihat anak penjual lampion yang dulu ditemuinya di pasar sedang berada di istana. Saat ditemui, anak tersebut mengaku sedang membantu ayahnya bekerja. Beberapa orang pelayan istana tiba-tiba datang. Lee Young memberi tanda pada mereka agar tidak memanggil namanya dan berbisik agar memberikan jatah snacknya pada anak tersebut.
Sementara itu, menteri Jo Man-Hyung menemui raja. Seperti sudah direncanakan, King Soonjo memintanya agar mau menikahkan anaknya dengan pangeran karena ia butuh orang-orang yang bisa dipercaya di dekatnya. Man-Hyung kaget sekaligus menjadi bingung harus berbuat apa, mengingat perdana menteri Kim Hun sudah terlebih dahulu memintanya untuk menikahkan anaknya dengan Kim Yoon-Sung (Jin Young), cucu Kim Hun. Berita tersebut terdengar ke telinga Kim Hun dkk. Kim Ui-Gyo (Park Chul-Min) dan Kim Geun-Gyo (Bang Joong-Hyun) mengatakan bahwa mereka harus menghentikan pernikahan tersebut. Kim Hun meminta mereka untuk tenang karena hal semacam itu tidak bisa diputuskan sendiri oleh raja, sembari menanyakan umur putri termuda Ui-Gyo.
Lee Young melihat Ra-On sedang diangkat oleh Sung-Yeol (Oh Eui-Sik) dan Do-Gi (Tae Hang-Ho). Lee Young yang cemburu langsung meminta mereka berdua untuk pergi dan memarahi Ra-On karena sudah tertawa di hadapan orang lain, juga berpegangan tangan dengan mereka. Ra-On mengatakan bahwa kakinya terkilir karena baru terjatuh dari pohon. Lee Young tidak peduli dan tetap meminta Ra-On menuruti kata-katanya. Karena Ra-On menolak, Lee Young hendak memukulnya. Namun ternyata ia hanya berpura-pura saja dan, saat Ra-On memejamkan matanya karena pasrah hendak dipukul, Lee Young mendadak mencium pipinya.
“Itu hukumanmu karena telah menolak perintah putra mahkota,” ujar Lee Young sambil tersenyum.
Setelah mengamati kondisi kaki Ra-On, ia meminta Ra-On untuk menunggunya di tempat tersebut hingga nanti ia kembali. Ra-On sempat hendak menolak, tapi Lee Young mengancam akan menciumnya lagi, sehingga akhirnya ia pun setuju. Dengan tersenyum malu-malu ia memandangi sosok pangeran yang berlalu dari hadapannya.
Man-Hyung menceritakan tentang rencana pernikahan itu kepada putrinya, Jo Ha-Yeon (Chae Soo-Bin). Tahu akan dinikahkan dengan orang yang disukainya, Ha-Yeon tetap berusaha tenang dan berbicara dengan nada bijaksana, meminta ayahnya untuk menerima rencana pernikahan tersebut demi kepentingan kerajaan. Ia juga berani menerima apapun yang terjadi di kemudian hari seandainya saja pangeran nanti menolaknya dan membatalkan pernikahan tersebut.
Kondisi berbeda dialami Lee Young, yang sudah pasti tidak setuju dengan rencana pernikahan tersebut. King Soonjo beralasan bahwa keluarga Jo adalah satu-satunya keluarga yang memiliki kekuatan setara dengan keluarga Kim, sehingga pernikahannya dengan Ha-Yeon akan memberikan kestabilan pada istana dan menenangkan hati rakyat yang bingung dengan keadaan yang ada sekarang. Lee Young tetap menolak dan mengatakan bahwa ia akan mengumpulkan orang-orang yang dapat dipercaya dengan caranya sendiri.
Ratu Kim mengungkapkan kegelisahannya terhadap rencana pernikahan putra mahkota kepada ayahnya, Kim Hun. Kim Hun memintanya untuk tenang dan fokus saja pada anak yang sedang dikandungnya, sembari mengingatkan bahwa sebelum menjadi ratu dulunya Kim hanyalah seorang kisaeng (wanita penghibur bangsawan), sehingga urusan kali ini pasti juga bisa diselesaikan oleh Kim Hun.
Untuk menenangkan hatinya, Lee Young berlatih pedang dengan Byung-Yeon. Tiba-tiba saja ia teringat akan Ra-On, yang tadi ia minta untuk menunggu. Ia bergegas menuju tempat tadi Ra-On ia tinggalkan. Saat itu hari sudah mulai gelap dan Ra-On ngambek karena pangeran datang telat. Lee Young hanya tertawa kecil lalu jongkok di hadapan Ra-On, memintanya untuk naik di punggungnya. Awalnya Ra-On menolak, namun karena lagi-lagi diancam bahwa itu sebuah perintah, maka ia pun naik ke punggung pangeran, sambil terlebih dahulu melihat kondisi sekitar.
Dalam perjalanan menuju jahyeondang, Lee Young menanyakan ending cerita putri duyung yang sebelumnya diceritakan Ra-On. Ra-On menjawab bahwa karena sudah tidak memiliki suara, maka duyung tersebut tidak bisa menyampaikan perasaan cintanya pada pangeran. Dan karena tidak tahu bahwa duyung tersebut mencintainya, sang pangeran akhirnya menikah dengan orang lain dan duyung tersebut menghilang. Lee Young menghentikan langkahnya, kaget mendengar ending cerita itu. Ia lalu memutuskan untuk tidak jadi membawa Ra-On ke jahyeondang, melainkan berbalik arah menuju dongungjeon.
Ratu Kim dan pelayannya mendatangi sebuah kamar yang terkunci. Di dalamnya ternyata ada salah satu dayangnya yang beberapa lalu menghilang setelah ketahuan hamil. Dengan wajah ketahuan, si dayang bertanya apa yang akan terjadi pada dirinya dan bayinya nanti. Si pelayan mengatakan semua akan baik-baik saja asalkan dia mau menuruti perintah mereka. Sebuah adegan flashback lantas muncul. Ternyata, bayi yang dikandung oleh ratu Kim adalah bayi perempuan, sehingga tidak mungkin bisa menjadi putra mahkota seperti yang sudah ia rencanakan bersama Kim Hun. Pantang menyerah, ia berniat untuk menukar bayinya dengan bayi si dayang, yang kemungkinan besar adalah laki-laki.
[socialpoll id=”2388918″]
Kasim Sung (Jo Hee-Bong) mendatangi ruang kasim dan meminta Do-Gi untuk membantu menyiapkan royal wedding. Ra-On menanyakan siapa yang akan menikah dan ia pun kaget mendengar bahwa yang akan menikah adalah putra mahkota. Sambil galau, ia lantas berdiam diri di bawah pohon di atas bukit. Tanpa sengaja Yoon-Sung melintas dan ia pun duduk di samping Ra-On. Setelah sempat berbasa-basi, Yoon-Sung melihat perubahan di wajah Ra-On yang seolah menahan tangis saat mereka membicarakan soal pernikahan pangeran.
“Aku ingin berpura-pura tidak tahu, tapi itu semua tertulis di wajahmu. Aku tidak punya pilihan.” ujar Yoon-Sung, yang lantas berpamitan pergi.
Beberapa langkah berjalan, Yoon-Sung berhenti dan berbalik menatap ke arah Ra-On yang mulai menangis. Dalam hatinya ia berkata (maaf, tidak diterjemahkan, soalnya kalau bahasa Indonesia rasanya jadi gak keren kata-katanya).
Be as sad as you wish,
Cry as much as you need,
Suffer from a broken heart,
Then come to me.
Lee Young menemui gurunya, Jung Yak-Yong (Ahn Nae-Sang), dan menawarkan jabatan pejabat tinggi istana. Syaratnya adalah ia harus berada di pihaknya serta bekerja keras menunjukkan bahwa ia pantas untuk mendapatkan jabatan tersebut. Lee Young juga meminta Yak-Yong agar membantunya untuk tidak kehilangan seorang wanita.
Ra-On diperintah kasim Sung untuk membawakan buku ke ruangan kasim Han. Ia terhenti sejenak melihat sulaman bunga yang ada di saputangan kasim Han. Tak lama kemudian kasim Han masuk dan menanyakan mengapa Ra-On berada di sana. Ra-On menceritakan tugasnya serta bunga sulaman di saputangan itu, yang serupa dengan bunga favorit ibunya. Kasim Han lantas mengatakan bahwa saputangan itu adalah milik sahabat lamanya, yang diberikan oleh istrinya pada saat mereka berpisah terakhir kali. Ra-On terdiam sejenak mendengarnya, lalu berpamitan pergi. Sedangkan kasim Han, mendengar cerita Ra-On tadi, menjadi terpikirkan akan sesuatu.
Sementara itu, prajurit istana menemukan surat-surat yang diduga milik klan Hong Gyeon Nae di gerobak milik anak penjual lampion. Tanpa mempedulikan anak yang terus menangis dan mengatakan bahwa ia sama sekali tidak tahu menahu tentang itu, prajurit istana tetap membawanya pergi untuk diadili sebagai pemberontak. Byung-Yeon yang melihatnya hanya bisa terdiam, sembari mengingat masa lalunya, dimana ayahnya dulu juga mengalami hal yang sama, dituduh sebagai bagian dari pemberontak dan dipenggal hanya karena memberi makan pada orang-orang yang kelaparan. Dan di saat itu, pada saat ia menangis, seorang pria datang menghampirinya dan mengulurkan tangan padanya.
Kembali ke kasim Han. Ia teringat kembali akan percakapannya dengan Ra-On beberapa waktu lalu saat Ra-On hendak dibawa ke Qing. Ia menjadi makin curiga dengan identitas Ra-On. Sedangkan Lee Young, saat itu mencoba untuk merubah keputusan raja yang sudah menetapkan hukuman mati bagi si anak penjual lampion. Namun raja tidak bergeming pada pendiriannya dan meminta Lee Young untuk menghukum anak tersebut seberat-beratnya.
Usai menghadap raja, Lee Young berpapasan dengan Yoon-Sung, yang ternyata sengaja menunggunya. Ia pun meminta untuk berbicara berdua dengannya. Dan yang ia bicarakan adalah tentang Ra-On. Mengira Lee Young menikah demi keinginan pribadinya, Yoon-Sung mengaku bahwa ia mencintai Ra-On dan tidak akan membiarkan Ra-On patah hati hanya karena keserakahan Lee Young.
Sementara itu, Byung-Yeon menemui pimpinan klan Hong Gyeon Nae. Tanpa disangka, beberapa orang klan menyergapnya. Pimpinannya muncul dan menyebut nama ‘Hong Ra On’. Ia mempertanyakan mengapa Byung-Yeon tidak menceritakan hal tersebut kepadanya. Byung-Yeon beralasan bahwa ia tidak ingin Ra-On merasakan apa yang ia rasakan selama ini. Ia ingin agar mereka membiarkan saja Ra-On menjalani hidupnya tanpa perlu mengetahui latar belakangnya. Bos Byung-Yeon tidak terima dengan jawaban tersebut karena sedari awal ia mengirimnya untuk mendampingi Lee Young dengan perjanjian agar Byung-Yeon harus melakukan apa yang sudah ditugaskan tanpa mempertanyakannya. Tanpa menunggu lama, ia segera menebaskan pedangnya ke arah leher Byung-Yeon!
“Hentikan!”
Sebuah suara terdengar dari arah luar bangunan dan seseorang masuk ke dalam, seseorang yang sepertinya pimpinan tertinggi klan karena semua orang di sana segera menyarungkan pedangnya begitu melihat sosoknya. Dan orang itu adalah master Han, pimpinan dari Baekwoon Group, orang yang dulu mengulurkan tangan pada Byung-Yeon.
“Aku sudah memperhatikanmu,” ujar master Han. Ia melanjutkan, “Pada hari dimana pertemuan Baekwoon Group diselenggarakan, di depan semua orang, aku akan membawa putri dari Hong Gyeon Nae.”
Saat itu, ‘putri dari Hong Gyeon Nae’ sedang berada di sebuah tempat menunggu kedatangan Lee Young. Tak lama kemudian, pada pertemuan yang diatur oleh Yak-Yong itu, Lee Young pun datang. Ia mempertanyakan mengapa Ra-On berpura-pura tidak terjadi apa-apa di hadapannya. Ra-On menjawab bahwa ia tahu tidak ada lagi yang bisa Lee Young lakukan untuk merubahnya, sehingga ia juga pasrah dengan keadaan. Lee Young lalu menanyakan apakah ia berniat untuk pergi dari istana setelah ini. Ra-On hanya terdiam.
Sembari menyerahkan secarik kertas, Lee Young mengatakan bahwa ia sudah menemukan sebuah cara untuk membuat Ra-On tetap di sisinya sebagai seorang wanita.
“Aku tidak suka dengan cerita yang kamu ceritakan kepadaku. Aku akan merubah akhir ceritanya. Keduanya hidup bersama bahagia selamanya. Seperti kita.”
Ra-On tersenyum mendengarnya.
Isi surat tersebut adalah rencana pangeran yang ia beberkan pada Ra-On, dimana yang pertama kali harus ia lakukan adalah menemui seseorang pada pukul 7 pagi di dekat pagar istana. Ra-On yang tiba terlebih dahulu menunggu dengan riang. Seseorang tiba-tiba datang di belakangnya. Mengira itu adalah Lee Young, ia membalikkan badannya dengan bersama. Ternyata orang itu adalah kasim Han.
“Aku telah menghabiskan waktu lama untuk mencarimu,” ujar kasim Han. “Aku ada sesuatu yang harus ku sampaikan padamu, Ra-On.”
Ra-On bingung sekaligus ketakutan mendengarnya. Kasim Han lantas melangkah mendekatinya.
“Bagaimana kamu bisa tahu nama itu?”
Tiba-tiba Lee Young muncul dari belakang kasim Han. Kasim Han kaget melihat kedatangannya, sekaligus kaget mengetahui Lee Young sudah mengetahui bahwa kasim Hong adalah Ra-On.
[wp_ad_camp_1]
An Nisa Istiqamah
Judulnya Preview Episode 11. Isinya preview ep 10.
Dini bo gummie
Yups…still no result for eps 11….really really can’t hardly wait for the next episode n hopefully will be happy ending..everybody loves happy ending..really love this drama..fightiiiingg..!!!.