Drama korea “Jealousy Incarnate” (baca profil pemain dan daftar sinopsis selengkapnya) yang dibintangi oleh Kong Hyo-Jin (sebagai Pyo Na-Ri) dan Cho Jung-Seok (sebagai Lee Hwa-Shin) ini adalah pengganti dari drama “Wanted” yang usai tayang minggu lalu. Ceritanya mengambil latar dunia penyiaran. Episode perdananya ini bahkan sebagian mengambil lokasi di Bangkok, salah satu kota di Asia yang bikin saya betah berlama-lama. Nah, bagaimana sinopsis selengkapnya? Simak langsung deh di bawah ini.
Sinopsis Episode 1
Pyo Na-Ri (Kong Hyo-Jin) adalah seorang pembawa berita ramalan cuaca di stasiun TV SBC. Saat ini ia sedang melakukan tugasnya, dengan arahan dari Choi Dong-Gi (Jung Sang-Hoon), produser berita. Dengan alasan agar sesi tersebut terlihat ‘lebih menarik’, Dong-Gi berulang kali menginstruksikan Na-Ri untuk mengatur posisi dada dan pantatnya. Setelah acara berita selesai, Na-Ri sibuk memberi ucapan terima kasih pada staff yang ada sekaligus melayani orang-orang yang memiliki jabatan di atas. Mulai dari menyiapkan sepatu ganti hingga mengambilkan kopi.
Sementara itu, di Bangkok, Lee Hwa-Shin (Cho Jung-Seok), seorang koresponden SBC, sedang mencari angle yang tepat untuk syuting mereka yang berikutnya. Usai mendapatkan lokasi yang dirasa cocok, ia mampir ke sebuah bar dan, dengan bahasa Thailand yang fasih, ia sempat mengganggu sepasang kekasih yang menurutnya tidak memiliki kemeja yang keren. Setelah mereka pergi dengan kesal, seorang bule di belakang Hwa-Shin menyentuh lengannya dan mengomentari kemeja Ha-Shin yang bagus.
Kembali ke Seoul. Na-Ri mampir ke ruang siaran berita dan mencoba duduk di kursi pembawa acara, membayangkan dirinya menjadi mereka. Tiba-tiba bosnya memberitahu bahwa itu bukanlah tempatnya, sehingga Na-Ri bergegas meninggalkan panggung set siaran. Saat melewati ruangan bosnya, ia melihat Dong-Gi sedang mengajukan permohonan anggaran untuk acara syuting di Bangkok. Bosnya berat untuk menyetujuinya karena Dong-Gi minta untuk membawa banyak kru. Mendengarnya, Na-Ri memberanikan diri untuk nimbrung dan mengajukan diri sebagai kru make-up dengan biaya separuh harga. Karena di akhir pekan tidak ada sesi ramalan cuaca, ditambah dengan bosnya yang ingat bahwa skill make-up ada di portofolio Na-Ri saat melamar, ia pun menyetujuinya. Tidak itu aja, Na-Ri bahkan diminta untuk merangkap menjadi hair stylist, fashion stylist, hingga direktur. Dong-Gi yang sebenarnya tidak setuju hanya bisa melongo mendengar keputusan bosnya tersebut.
Dalam perjalanan menuju ruang locker, beberapa orang teman Na-Ri mencegatnya. Mereka menanyakan mengapa Na-Ri mau melakukan ini dan itu padahal gajinya tidak seberapa. Mereka heran mengapa Na-Ri tidak memilih untuk mencari pekerjaan paruh waktu dan malah menghabiskan waktunya di stasiun TV, termasuk diam saja ketika ‘dilecehkan’ oleh Dong-Gi saat membawakan ramalan cuaca. Na-Ri menjawab bahwa meski sekarang yang ia lakukan terlihat bodoh dan tidak ada untungnya, tapi suatu saat ia yakin akan bisa sukses dan mendapatkan banyak uang dari SBC.
“Jika kita bertindak seperti penyiar, akankah orang akan memperlakukan kita seperti penyiar?“, tanya Na-Ri yang membuat teman-temannya terdiam.
Beberapa saat kemudian lewat Bang Ja-Young (Park Ji-Young) dan Geum Soo-Jung (Park Hwan-Hee), dua pembawa berita top, serta rekan-rekannya. Saat bertatapan mata dengan Soo-Jung, Na-Ri teringat saat mereka berdua menerima putusan akhir dari hasil tes masuk di SBC, dimana Soo-Jung diterima sebagai pembawa berita, sedang Na-Ri ditolak, namun bisa menjadi pembawa ramalan cuaca dengan sistem kontrak apabila diinginkan.
Na-Ri dan teman-temannya memberi hormat pada mereka. Saat itu Soo-Jung menyadari bahwa Na-Ri menggunakan penopang pinggul. Ia lantas membisikkan hal tersebut pada Ja-Young, yang lalu melihat Na-Ri (dan pinggulnya) dengan tampang jijik.
Di sebuah tempat les, Pyo Chi-Yeol (Kim Jung-Hyun), adik Na-Ri, dicegat keluar oleh petugas di sana karena belum membayar uang les. Chi-Yeol tidak terima karena dituduh mencuri, sehingga ia pun membuka bajunya dan meminta si petugas menggeledahnya apabila memang ia mencuri. Tak lama Na-Ri datang dan memintanya berhenti, sembari menyerahkan uang les pada si petugas.
Esok harinya, Na-Ri dan Dong-Gi berangkat menuju Bangkok. Di pesawat, Na-Ri duduk di sebelah seorang pria tampan berkelas yang membuat Na-Ri terpana. Setibanya di Bangkok, Dong-Gi meminta Na-Ri untuk menjaga barang-barang mereka selagi ia ke toilet. Melihat si pria tampan melintas, Na-Ri segera mengikutinya. Namun baru beberapa langkah berjalan, ia bertabrakan dengan Hwa-Shin, yang ternyata adalah pria yang pernah ia taksir beberapa tahun lalu. Dengan canggung, Na-Ri menyapa Hwa-Shin yang tetap bersikap cool.
Tak lama mereka pun menuju ke lokasi syuting di pinggir sungai Chao Phraya. Hwa-Shin sempat heran karena tempat yang ia ajukan ada di Silom, tapi Dong-Gi pura-pura tidak mendengarnya. Saat Hwa-Shin menanyakan tentang kru syuting lainnya, Dong-Gi berdalih bahwa mereka akan langsung bertemu di lokasi syuing. Ia lalu mengalihkan pembicaraan dengan membahas hubungan Na-Ri dengan Hwa-Shin sebelumnya.
Pria tampan yang disukai Na-Ri, Ko Jung-Won (Ko Gyung-Pyo), ternyata adalah sahabat Hwa-Shin. Ia sengaja datang ke Bangkok untuk ngobrol dengan Hwa-Shin setelah hampir 2 tahun tinggal di Itali. Hwa-Shin sendiri saat itu sudah sampai di lokasi syuting. Saat ia meminta naskah pada Dong-Gi, dengan segera Dong-Gi meminta Hwa-Shin untuk berganti pakaian terlebih dahulu.
Di kamar hotel Hwa-Shin, Na-Ri datang menemuinya. Karena ingin cepat mulai syuting, Hwa-Shin meminta agar bagian make-up segera masuk. Na-Ri mengiyakan, keluar dari kamar, dan kembali masuk dengan membawa alat make-up. Meski sempat kaget, Hwa-Shin tetap berusaha tampil tenang. Hal yang sama terjadi lagi saat Hwa-Shin meminta bagian penata rambut dan fashion untuk masuk, sehingga ia pun akhirnya tertawa geli.
Melihat baju yang disediakan tidak sesuai dengan seleranya, Hwa-Shin memilih untuk menggunakan bajunya sendiri. Namun Na-Ri melarangnya karena takut dimarahi bosnya. Mereka pun saling berebut membuka dan menutup kemeja Hwa-Shin, hingga tanpa disengaja kuku Na-Ri melukai dada Hwa-Shin hingga berdarah. Na-Ri segera mengambil kapas dan mencoba mengeringkan darah tersebut. Namun saat sedang melakukannya, ia malah penasaran dengan dada Hwa-Shin yang bidang dan kenyal. Hwa-Shin yang menjadi risih meminta Na-Ri untuk keluar. Saat hendak keluar, Na-Ri masih sempat-sempatnya mencoba memegang dada Hwa-Shin sehingga membuat Hwa-Shin kesal.
Usai berganti pakaian, Hwa-Shin pun menuju lokasi syuting. Dong-Gi tetap berusaha menyembunyikan naskah yang ia bawa, namun Hwa-Shin berhasil merebutnya. Setelah mengetahui bahwa skrip naskah tidak sesuai dengan yang ia ajukan, ia menjadi kesal dan memilih untuk menemui Jung-Won yang sudah datang di sana dengan membawakan minuman. Tanpa mempedulikan Dong-Gi yang kebingungan, Hwa-Shin dan Jung-Won duduk di taman tidak jauh dari lokasi syuting. Saat sedang saling menanyakan kabar, Na-Ri datang dengan membawakan obat antiseptik dan mencari keberadaan Hwa-Shin untuk ia obati.
Begitu melihat Hwa-Shin sedang duduk bersama dengan Jung-Won, Na-Ri menjadi salah tingkah dan berjalan menghampiri mereka dengan perlahan. Hwa-Shin yang ge-er mengira Na-Ri akan menemuinya menjadi keki karena Na-Ri justru langsung berhenti di depan Jung-Won dan mengucapkan terima kasih padanya. Ternyata, di pesawat tadi ia sempat curhat mengenai karirnya pada Jung-Won, yang ternyata juga terkadang melihatnya di layar TV. Kesal melihatnya, Hwa-Shin pun pergi mengajak Jung-Won pergi meninggalkan lokasi syuting.
[wp_ad_camp_1]
Malam itu juga Dong-Gi dan Na-Ri kembali ke Korea. Esok harinya, saat Chi-Yeol sedang membasuh mukanya, Na-Ri mengamati dadanya dan minta ijin untuk memegangnya. Chi-Yeol menolaknya dan menyuruh kakaknya untuk mencari pasangan agar tidak perlu melakukan hal tersebut kepadanya.
Setelah bersiap, mereka berdua pergi dengan diantarkan oleh Kim Rak (Lee Sung-Jae), pemilik gedung yang mereka tinggali yang di lantai bawahnya adalah restoran masakan Itali milik Rak. Selain mereka berdua, ada juga Lee Bbal-Gang (Mun Ka-Young) dan Oh Dae-Goo (An Woo-Yeon), teman sekelas Chi-Yeol. Saat menurunkan Na-Ri di dekat kantornya, Bbal-Gang sempat melihat sosok seseorang yang mirip pamannya. Orang yang ia maksud tersebut adalah Hwa-Shin, yang pagi itu baru saja tiba di Seoul.
Saat sedang menunggu lampu penyeberangan, Na-Ri menyadari bahwa pria di sebelahnya adalah Hwa-Shin. Hwa-Shin berpura-pura cuek dan bergegas menyeberang. Meski kesal dengan gayanya, Na-Ri segera menyusulnya dan menawarkan membawakan salah satu kopernya. Saat Hwa-Shin menolaknya, Na-Ri justru kembali memegang-megang dada Hwa-Shin. Kejadian tersebut terus berulang hingga akhirnya Hwa-Shin menanyakan apakah Na-Ri masih menyukainya, karena jika iya, baginya itu adalah hal yang menakutkan.
Ja-Young masuk ke dalam lift dan mendapati Kye Sung-Sook (Lee Mi-Sook), pembawa acara top lainnya, menggunakan baju yang sama persis dengannya. Keduanya pun saling menyindir dan meminta salah satunya melepaskan pakaian tersebut. Karena tidak ada yang mau mengalah, pada akhirnya mereka tetap menggunakan pakaian kembar itu.
Kim Rak kembali ke rumahnya dan mendapati ayah Bbal-Gang baru saja terjatuh dari tangga. Karena kondisinya parah, ia pun harus segera dioperasi. Rak lantas menjemput Bbal-Gang di sekolahnya dan membawanya ke rumah sakit. Chi-Yeol dan Dae-Goo tak lama menyusulnya karena khawatir, tanpa mempedulikan ujian yang saat itu sedang berlangsung.
Bbal-Gang sedang mencoba menghubungi pamannya ketika di TV diputarkan secara perdana iklan penerimaan pembawa acara baru di SBC. Ternyata, syuting yang dilakukan oleh Hwa-Shin adalah untuk iklan tersebut. Bbal-Gang kaget melihatnya. Apalagi setelah itu berturut-turut muncul Sung-Sook (mantan istri Hwa-Shin) dan Ja-Young (kekasih Hwa-Shin saat ini). Karena kesal melihatnya, tanpa sadar Bbal-Gang melemparkan ponselnya ke layar TV.
Di lobi kantor, Hwa-Shin melihat iklan tersebut dan merasa cukup puas dengan hasilnya, walau baginya akan lebih sempurna jika bajunya bukan seperti yang dibawakan saat itu. Saat mengatakan hal tersebut, ia mengira Na-Ri masih ada di sebelahnya. Ternyata tidak, saat sedang menoleh ke kanan ke kiri untuk mencarinya, tiba-tiba muncul tangan Na-Ri dari belakang punggungnya, kembali memegang-megang dadanya. Dan kali ini Na-Ri tidak hanya sekedar memegang, ia juga mengatakan bahwa dada Hwa-Shin mirip dengan dada ibunya dan neneknya, dimana keduanya terkena kanker payudara. Na-Ri mengira Hwa-Shin pun mengidap kanker tersebut. Tidak bisa lagi menahan emosinya, Hwa-hin pun membentak Na-Ri.
[wp_ad_camp_3]
Leave a Reply