Ini dia, episode terakhir dari drama korea Doctors. Di cerita sebelumnya (baca sinopsis ep 19), Jin Seo-Woo (Lee Sung-Kyung) yang akhirnya mengetahui soal hubungan ayahnya, Jin Myung-Hoon (Eom Hyo-Seop), dengan Yoo Hye-Jung (Park Shin-Hye) memilih untuk berpihak pada Hye-Jung dengan memberikan rekaman rahasia Myung-Hoon pada Hye-Jung. Ia juga meminta maaf pada Hye-Jung atas segala yang terjadi selama ini, termasuk atas kesalahan ayahnya. Hal tersebut membuat Hye-Jung memutuskan untuk tidak lagi berusaha menjatuhkan Myung-Hoon dan mengundurkan diri dari rumah sakit Guk Il. Rasa senang Hye-Jung berlipat setelah Hong Ji-Hong (Kim Rae-Won) melamarnya untuk menjadi istinya. Namun demikian, karena dianggap cara menyampaikannya kurang romantis, Hye-Jung meminta Ji-Hong untuk mengulanginya lagi di lain waktu sebelum ia menjawabnya. Nah, bagaimana akhir kisahnya?
Sinopsis Episode 20
Bukannya Myung-Hoon, yang menentang Ji-Hong menjadi dokter operasi Myung-Hoon ternyata justru istrinya sendiri, Yoon Ji-Young (Yoon Hae-Young). Ia beralasan jika Ji-Hong yang mengoperasi suaminya maka harga dirinya akan hancur. Seo-Woo menimpali ibunya dan mengatakan bahwa operasi ayahnya lebih penting ketimbang soal harga diri. Pun demikian dengan Myung-Hoon, yang pada saat Kim Tae-Ho (Jang Hyun-Sung) datang untuk mengabarkan hasil pemeriksaan — yang tidak berubah dari kondisi sebelumnya — ditanyai mengapa bukan dokter Ji-Hong yang menangani penyakitnya.
Ji-Hong sendiri ternyata sudah diangkat kembali menjadi dokter sejak sehari sebelumnya. Hye-Jung yang memanggilnya ke UGD bahkan tidak mengetahui hal tersebut. Ji-Hong lalu mengulangi keraguannya sebelumnya, bahwa dengan hubungan antara dirinya dengan Myung-Hoon yang menjadi intens dalam beberapa hari terakhir, sulit baginya untuk menjadi dokter operasi Myung-Hoon. Tak lama Tae-Ho menghubunginya dan memintanya datang ke ruang VIP tempat Myung-Hoon dirawat. Ia lantas meninggalkan mereka berdua untuk ngobrol dan menyelesaikan masalah yang ada di antara mereka.
Sepeninggal Ji-Hong, Hye-Jung pun kembali ke ruangannya. Beberapa saat kemudian Seo-Woo masuk dan berterima kasih pada Hye-Jung karena telah memanggil dokter Hong meski ia tidak suka dengan ayahnya.
“Sebagai dokter aku membuat pilihan terbaik. Aku tidak menyukainya (Myung-Hoon), tapi ia tetaplah seorang pasien. Aku tidak bisa mencampurkannya dengan masalah pribadiku.“, ujar Hye-Jung.
“Aku tidak bisa melihat ayahku dari sudut pandang orang ketiga. Itu sebabnya ia ayahku.“, respon Seo-Woo. Ia melanjutkan, “Aku tahu ia menyakitimu, tapi bagiku ia adalah ayah yang berharga.”
Sementara itu, Ji-Hong membuka percakapannya dengan Myung-Hoon dengan menjelaskan mengenai kondisi tumor yang diduga sebagai ependymoma, tumor yang berada di bagian otak dan saraf tulang belakang. Kebetulan, dua tumor ganas tumbuh di lokasi yang berbahaya. Ada kemungkinan pasca operasi Myung-Hoon akan mengalami gangguan pada inderanya. Karena jika dibiarkan akan berbahaya bagi nyawanya, Myung-Hoon mengatakan bahwa ia ingin agar dokter Hong yang menangani operasinya. Ji-Hong sempat kaget mendengarnya, namun Myung-Hoon menambahkan bahwa sebagai dokter ia sangat menghargai skill Ji-Hong dan percaya bahwa ia bisa melakukannya.
“Tapi ada satu masalah,” ucap Ji-Hong. “Asisten operasi adalah dokter Yoo Hye-Jung. Jika tidak melakukannya bersama dokter Yoo, aku tidak bisa melakukan operasi tersebut.”
“Apakah kamu berusaha untuk mengusikku gara-gara persoalan pribadimu denganku?“, kata Myung-Hoon.
“Ini adalah operasi berbahaya.“, jawab Ji-Hong. “Aku dan dokter Yoo telah konek dalam beberapa operasi terakhir. Tingkat keberhasilannya akan lebih baik. Sebagai dokter, aku ingin menyelamatkan semua pasien.”
Myung-Hoon terdiam dan mengangguk, sebelum kembali merasakan pusing di kepalanya.
Setelah kembali diam-diam melihat ayahnya, Yoo Min-Ho (Jung Hae-Kyun), berobat, Hye-Jung mengajaknya untuk bertemu. Setelah berbasa-basi, Hye-Jung menanyakan mengapa ayahnya menerima uang ganti rugi atas kasus mal-praktek yang membuat neneknya meninggal.
“Tidak ada lagi yang bisa aku lakukan saat itu.“, jawab Min-Ho. “Aku tidak tahu bagaimana untuk memulainya atau apa yang harus dilakukan. Aku bahkan meminta mereka untuk menunjukkan catatan medis dan aku melihatnya. Tapi apa yang bisa aku lakukan dengan itu? Aku tidak tahu cara membacanya, dan jika kita membawanya ke pengadilan, kasus tersebut pasti akan berakhir begitu saja.”
“Kalau begitu seharusnya engkau setidaknya tidak menerima uang ganti rugi yang diberikan. “, respon Hye-Jung.
Min-Ho dengan cepat menjawab, “Untuk kebaikan siapa? Pada akhirnya, hal tersebut hanya akan menguntungkan rumah sakit. Dalam situasi seperti itu, apa yang seharusnya aku lakukan?“. Ia melanjutkan, “Aku harus makan untuk bertahan hidup dan memikirkan jalan keluarnya. Aku merasa hampir meledak. Tapi itu adalah hal terbaik yang bisa aku lakukan. Apalagi yang bisa aku katakan?“.
“Kamu tidak punya rasa kasih sayang terhadap kehidupan.“, ujar Hye-Jung. “Biasanya, dalam hubungan antara orang tua dan anak, ada hal-hal yang tidak bisa dilupakan. Tapi seberapa keras aku mengingatnya, aku tidak punya memori yang baik bersamamu, ayah.”
Min-Ho terdiam mendengarnya. Hye-Jung pun melanjutkan perkataannya, “Anehnya, meskipun aku tidak menyukaimu, setelah mendengar engkau sakit, aku menjadi sangat khawatir. Jika engkau menjadi sakit dan lemah, aku rasa aku akan menolongmu. Jika jika bukan seperti itu kondisinya, akan lebih baik bagi kita jika tidak bertemu.”
“Aku ingin membuat keluarga. Tapi jika aku tidak menyelesaikan urusan di antara kita, aku rasa aku tidak bisa memulainya. Itu sebabnya aku minta bertemu denganmu.”
Dengan tersenyum Min-Ho bertanya, “Apakah kamu akan menikah?”
Hye-Jung mengangguk dan berkata, “Aku yakin ya suatu hari nanti. Aku mungkin tidak akan menghubungimu. Hiduplah dengan sehat.”
“Maafkan aku. Sebagai ayah, aku tidak bisa mempertahankan tanggungjawabku kepadamu.”
Hye-Jung kembali mengangguk sembari berucap, “Terima kasih telah meminta maaf.”
Setelah Min-Ho berpesan agar Hye-Jung hidup bahagia, pembicaraan mereka pun berakhir. Hye-Jung lantas menemui Myung-Hoon yang memanggilnya untuk membicarakan masalah asisten operasi. Ternyata Hye-Jung menolak untuk melakukannya. Karena dari awal Myung-Hoon pun enggan untuk dioperasi oleh Hye-Jung, ia meminta Hye-Jung untuk menyampaikannya langsung pada dokter Hong.
Tumor Myung-Hoon ternyata berposisi di bagian lehernya, yang merupakan pusat dari syaraf tubuh. Seo-Woo galau memikirkan hal tersebut, terlebih dengan sidang pengadilan kakeknya, Jin Sung-Jong (Jeon Kuk-Hwan), yang segera akan dimulai dalam waktu dekat. Jung Yoon-Do (Yoon Gyun-Sang) yang datang ke ruangan Seo-Woo mencoba menenangkannya dengan merangkul pundaknya dan mengatakan bahwa ia akan membantunya. Tiba-tiba Pi Young-Kook (Baek Sung-Hyun) masuk. Melihat Yoon-Do sedang merangkul Seo-Woo, ia pun segera berpamitan keluar lagi.
Keluar dari ruangan, Young-Kook ternyata sudah menunggu Yoon-Do. Ia mempertanyakan perasaan Yoon-Do yang sebenarnya pada Seo-Woo. Yoon-Do tidak menjawabnya, sebaliknya, ia bertanya tentang perasaan Young-Kook terhadap Seo-Woo. Setelah Young-Kook menjawab bahwa kini perasaannya terhadap Seo-Woo adalah lebih dari teman, Yoon-Do memberikan dukungannya apabila ia berkencan dengan Seo-Woo.
Di ruang staff, Choi Kang-Soo (Kim Min-Suk) sedang membaca komentar-komentar terhadap komiknya bersama dengan Kang Kyung-Joon (Kim Gang-Hyun). Ada komentar negatif dari netizen berinisial KJ, yang dalam beberapa waktu terakhir sering berkomentar buruk terhadap komiknya. Kang-Soo curiga bahwa orang tersebut adalah Kyung-Joon karena inisialnya mirip. Kyung-Joon membantahnya karena masih banyak orang dengan inisial tersebut. Tapi ia lantas keceplosan dan secara tidak langsung mengaku bahwa memang orang tersebut adalah dirinya.
Kyung-Joon ternyata khawatir bahwa kepopuleran Kang-Soo sebagai penulis komik akan membuatnya fokus sebagai penulis dan tidak lagi bekerja di rumah sakit. Dengan tertawa Kang-Soo mengatakan bahwa webtoon hanyalah sekedar hobi baginya. Impiannya masih sama, sebagai seorang dokter bedah. Kyung-Joon pun minta maaf dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Beberapa saat kemudian Seo-Woo masuk ke ruang staff dan mencari Young-Kook. Ia mengajaknya makan dan mereka pun makan bersama di Subway. Sambil menyantap sandwichnya, Seo-Woo menanyakan mengapa tadi Young-Kook pergi begitu saja saat masuk ke ruangannya. Young-Kook mengatakan bahwa ia mengira ada hal penting yang harus Seo-Woo bicarakan dengan Yoon-Do. Seo-Woo mencoba menjelaskan apa yang terjadi, tapi Young-Kook memotongnya dan mengatakan bahwa Seo-Woo tidak perlu menjelaskannya karena ia sudah tahu semua hal tentang dirinya.
Seo-Woo tersenyum mendengarnya, Namun saat hendak lanjut menggigit makanannya, Young-Kook mengambil sandwich tersebut, meletakkannya di meja, lantas menggandeng tangan Seo-Woo dan mengajaknya pergi.
“Seo-Woo, seperti biasanya, aku selalu ada di sampingmu, kan?“, tanya Young-Kook.
“Kamu benar. Aku rasa kamu selalu ada di sampingku,” jawab Seo-Woo.
“Tapi apa yang harus dilakukan? Sekarang, aku telah berubah. Aku rasa semenjak kejadian itu, saat pertama kali aku melakukan hal jahat kepadamu.“, ucap Young-Kook. Lanjutnya, “Sejak saat itu, kamu masuk ke dalam hatiku.”
“Aku tidak tahu kapan persisnya kamu masuk ke dalam hatiku,” jawab Seo-Woo, “Tapi sejak mendengar tentang ayahku, hal pertama yang aku pikirkan adalah fakta bahwa aku ingin dihibur olehmu.”
“Segalanya akan berlalu,” respon Young-Kook sembari menggenggam tangan Seo-Woo.
Di rumah sakit, Hye-Jung mendatangi Ji-Hong untuk menginformasikan bahwa ia tidak bisa menjadi asisten operasinya. Meski tersenyum mendengarnya, Ji-Hong mengatakan bahwa ia tidak mungkin melakukannya apabila bukan Hye-Jung yang membantunya. Hye-Jung berkeras bahwa ia masih belum bisa sepenuhnya memaafkan Myung-Hoon, sehingga sulit baginya untuk menjadi asisten operasi Myung-Hoon. Tanpa menunggu jawaban Ji-Hong, Hye-Jung berpamitan untuk pergi ke ruang ICU.
Ji-Hong menemui Myung-Hoon dan memberitahukan bahwa ia tidak bisa menjadi dokter operasinya. Ia juga mengatakan akan berusaha untuk mencari dokter penggantinya yang tidak kalah kompeten. Sialnya, semua dokter yang dihubungi oleh Tae-Ho berhalangan dengan berbagai alasan. Ji-Hong menanyakan mengapa Tae-Ho tidak melakukannya. Tae-Ho menjawab bahwa ia sibuk mengingat saat ini harus menangani pekerjaan Myung-Hoon juga.
Dengan berat hati Tae-Ho menginformasikan hal tersebut pada Myung-Hoon dan mengatakan bahwa operasinya harus ditunda sembari menunggu ada jadwal dokter yang kosong. Myung-Hoon sempat menuduh Tae-Ho sengaja mengerjainya, namun dibalas telak oleh Tae-Ho dengan mengancam halus akan memberi resep obat tidur lagi. Karena sebelumnya ia pingsan gara-gara mengkonsumsi obat tidur, Myung-Hoon langsung mundur dengan teratur.
Seo-Woo mendatangi rumah tempat tinggal Hye-Jung dan Chun Soon-Hee (Moon Ji-In). Ia memohon agar Hye-Jung mau menjadi asisten operasi ayahnya karena ia percaya pada kemampuannya dan baru bisa tenang apabila Hye-Jung yang melakukannya.
Sung-Jong mendapati Myung-Hoon sendirian di kamarnya. Myung-Hoon mengaku menyuruh istri dan anaknya pulang karena merasa terganggu dengan mereka. Sung-Hong mengingatkan bahwa pada saat seperti ini keluarga adalah segalanya. Itu sebabnya sebagai seorang ayah — meski kondisi tubuhnya juga sedang tidak baik — ia datang untuk menjenguk Myung-Hoon. Sembari menangis Myung-Hoon menceritakan keresahannya, terutama karena tingkat keberhasilan operasinya yang rendah serta, jika pun berhasil, kemungkinan besar tubuhnya tidak bisa kembali normal pasca operasi. Sung-Jong memintanya agar tetap tegar dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Esok harinya, Myung-Hoon mengalami migrain hebat. Kyung-Joon yang sedang memeriksanya memanggil Ji-Hong yang bergegas menuju ke sana. Namun Myung-Hoon menolak penanganan dari Ji-Hong karena ia bukanlah dokternya. Saat meninggalkan ruang VIP tempat Myung-Hoon dirawat, ia berpapasan dengan Hye-Jung yang mengatakan bahwa ia telah memutuskan untuk menjadi asisten operasi Myung-Hoon. Ji-Hong senang mendengarnya.
Myung-Hoon sempat tidak mempercayai Hye-Jung serta curiga ia akan memotong pembuluh darahnya di saat operasi dan mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan tapi ia sudah berusaha sebaik mungkin. Hye-Jung menanggapi dengan membeberkan prosedur operasi yang akan dilakukan dan menutupnya dengan kata-kata terakhir neneknya sebelum ia masuk ke ruang operasi.
“Dokterku tahu hal terbaik yang harus dilakukan. Aku percaya padanya.”
Hye-Jung melanjutkan bahwa kini ia menyadari bahwa apapun yang terjadi pada saat itu, neneknya meninggal dalam keadaan tenang karena sedari awal ia percaya pada dokternya saat itu alias Myung-Hoon. Dan apapun yang telah terjadi, menurut Hye-Jung, Myung-Hoon telah melakukan yang terbaik untuk membuat neneknya percaya padanya dan tenang dalam menghadapi operasinya.
“Kamu adalah pasienku dan operasi ini penting untuk dilakukan. Aku ingin menyelamatkan nyawamu. Aku ingin menyelamatkanmu dan melihatmu berterima kasih kepadaku.”
Usai mengatakan hal tersebut Hye-Jung berpamitan. Saat melangkah keluar, Myung-Hoon memintanya untuk memberitahukan dokter Hong agar secepatnya menjadwalkan operasinya. Hye-Jung mengangguk.
[wp_ad_camp_1]
Dengan diawasi oleh Tae-Ho, Kook-Young, dan Ahn Joong-Dae (Jo Hyun-Sik), operasi terhadap Myung-Hoon pun dilakukan. Setelah mampir untuk menemui Seo-Woo yang menunggu di luar, Yoon-Do bergabung dengan Tae-Ho dkk. Operasinya sendiri berjalan cukup intens karena kondisi tumor yang sudah terlalu melekat (dan dekat) dengan saraf tulang belakang. Saat tumor telah diangkat, tiba-tiba terjadi pendarahan yang tidak kunjung berhenti. Ji-Hong tetap tenang dan berusaha mencari sumber pendarahan tersebut. Untunglah ia akhirnya berhasil.
Untuk merayakannya, sekaligus merayakan kedatangan kembali dokter Hong di bagian bedah saraf, Kang-Soo, Joong-Dae, dan Hyun Soo-Jin (Pyo Ye-Jin) mengajak Ji-Hong dan Hye-Jung untuk pergi minum-minum. Yoon-Do sebenarnya juga diajak, namun ia memutuskan untuk tinggal di rumah karena tidak tahan melihat Hye-Jung ada di samping Ji-Hong. Jung Pa-Ran (Lee Sun-Ho), yang seperti biasa datang ke rumahnya, menyindirnya dengan mengatakan bahwa cinta yang bertepuk sebelah tangan bukanlah cinta yang sesungguhnya.
Sembari tersenyum Yoon-Do berkata, “Jangan meremehkan perasaanku. Ketika menghadapi segala sesuatu yang mengandung kata ‘cinta’, melakukan sesuatu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali.”
Sementara itu, di kafe Soo-Hee, saat sedang bercengkrama dengan staf medis yang lain, Hye-Jung mendapat kabar bahwa air ketuban pasien Lee Hee Young (yang koma dalam keadaan hamil) baru saja pecah. Ia segera meminta perawat yang bertugas untuk menghubungi bagian ginekologi dan bergegas kembali ke rumah sakit. Setelah ngeh dengan apa yang terjadi, Kang-Soo, Joong-Dae, dan Soo-Jin segera berlari menyusul mereka. Saat Soo-Hee keluar karena bingung melihat mereka pergi tanpa membayar, Joong-Dae sempat berbalik menghampirinya dan memberikan gestur cium jauh kepadanya. Soo-Hee tersipu malu melihat tingkah Joong-Dae.
Sebelum operasi caesar berlangsung, Hye-Jung menghubungi suami Hee Young (Lee Sang-Yeob), yang segera menuju ruang operasi. Prosesnya berjalan lancar dan bayi berhasil dikeluarkan dalam keadaan selamat. Namun pasca operasi, kondisi vital Hee-Young menurun drastis dan ia sudah tidak mungkin diselamatkan. Hye-Jung yang saat dikabari sedang bersama dengan suami Hee-Young langsung memberitahukan hal tersebut kepadanya. Secepat mungkin keduanya segera berlari menuju ruang ICU.
Suami Hee-Young tiba beberapa saat sebelum ia meninggal. Namun sebelum itu ia sempat mengungkapkan rasa cintanya pada istrinya. Baik Kyung-Joon, Ji-Hong, dan Hye-Jung yang berada di sana hanya bisa terdiam melihat kejadian tersebut. Entah benar atau tidak, Hye-Jung meyakini bahwa Hee-Young sempat tersenyum sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Beberapa waktu kemudian, Tae-Ho terpilih menjadi presiden rumah sakit yang baru menggantikan Myung-Hoon, yang masih juga tidak sadarkan diri. Namun usai pelantikan Tae-Ho, Ji-Hong yang sedang memeriksanya dikagetkan dengan Myung-Hoon yang tiba-tiba tersadar. Karena ia bisa menggerakkan tangannya, Ji-Hong mengatakan bahwa Myung-Hoon bisa mulai melakukan rehabilitasi setelah ini.
Ji-Hong dan Hye-Jung berjanji akan bertemu. Saat sedang bersiap, Hye-Jung mendapat telpon dari Myung-Hoon sehingga ia mampir terlebih dahulu ke rumah sakit untuk menemuinya. Ternyata ia memanggilnya untuk mengucapkan terima kasih pada Hye-Jung, yang membalasnya dengan ucapan terima kasih karena telah bertahan pasca operasi. Keduanya pun saling melempar senyum.
Hye-Jung lantas menemui Ji-Hong di taman, yang menyambutnya dengan taburan bunga. Kali ini dengan sedikit lebih romantis Ji-Hong melamarnya. Dan kali ini, setelah sekian lama, Hye-Jung akhirnya mengatakan bahwa ia mencintai Ji-Hong. Setelah mengenakan cincin kawin yang diberikan Ji-Hong, keduanya pun saling berciuman.
Aku tidak tahu sejak kapan aku mencintainya. Aku tidak tahu sejak kapan aku mulai mencintainya, tapi aku telah mencintainya sejak lama. Ketika engkau bertemu dengan orang yang tepat, kamu akan lupa sejak kapan cinta dimulai.
[wp_ad_camp_3]
Leave a Reply