Sinopsis Detention Episode 1 & 2 (Netflix, 2020)

Setelah sempat tertunda untuk menyelesaikan sinopis dari “Alice In Borderland” dan “Sweet Home” terlebih dahulu, sekarang saatnya menuntaskan janji saya yang satu ini. “Detention” (返校, Fǎnxiào) sendiri merupakan serial berbahasa Mandarin yang diadaptasi dari game horor populer berjudul sama buah karya pengembang Red Candle Games. Setahun yang lalu game yang sama juga sudah pernah diangkat ke layar lebar. Untungnya, dari sinopsis yang sempat saya baca (saya belum menonton versi layar lebarnya), sepertinya cerita yang diangkat tidak persis sama. Baiklah, tanpa perlu berpanjang lebar lagi, yuk simak kisah selengkapnya di bawah ini.

Sinopsis Detention Episode 1 (S1E1) “Devil”

Liu Yun-Hsiang adalah siswi yang tidak suka diatur. Sikapnya tidak berubah meski setelah dipindahkan oleh ibunya ke Greenwood High School, sebuah sekolah di kota terpencil Jinluan yang terkenal akan kedisiplinannya. Banyak lulusan SMA tersebut yang meraih nilai bagus di saat ujian.

Yun-Hsiang ditempatkan di kelas 2-1. Ketua kelasnya adalah Su Chieh-Yu, sementara guru kelas mereka adalah bu Chao Di kelas tersebut ada 2 orang yang mengenakan kalung bertuliskan ‘devil’ atau iblis, Cheng Wen-Liang dan Hsu Pei-Wen. Keduanya tidak dipedulikan keberadaannya baik oleh guru kelas maupun murid-murid yang lain.

Wen-Liang sendiri adalah putra pemilik kuil satu-satunya di Jinluan, City God Temple. Ia bekerja di kuil tersebut untuk mengumpulkan sejumlah uang yang belum jelas untuk apa.

Chieh-Yu menemani Yun-Hsiang berkeliling area sekolah untuk menjelaskan fasilitas-fasilitas apa saja yang ada di sana. Ia sempat menunjukkan gedung Hancui, bangunan sekolah lama yang sudah tidak digunakan lagi pasca bencana gempa bumi. Chieh-Yu mengatakan bahwa banyak kejadian aneh di gedung tersebut sehingga sebaiknya Yun-Hsiang tidak mendekatinya.

Diberitahu sedemikian rupa, Yun-Hsiang, yang sepertinya bisa melihat hantu, justru sengaja mendatangi gedung Hancui yang terbengkalai itu. Tanpa rasa takut, ia masuk ke dalam dan menaiki anak tangga.

Sementara itu, di salah satu ruang kelas di gedung Hancui, seorang siswi bernama Li Tzu-Chi yang mengenakan kalung Iblis menangis sambil menyatakan ia sudah tidak kuat lagi. Sesaat kemudian papan tulis di hadapannya tiba-tiba bergetar hebat.

Tiba di rooftop, Yun-Hsiang duduk dengan santai dan mulai menyalakan rokoknya. Wen-Liang tiba-tiba muncul di belakangnya. Setelah berbasa-basi, keduanya mulai akrab.

Saat hendak turun, terdengar suara orang naik ke rooftop. Yun-Shiang dan Wen-Liang bergegas bersembunyi. Yang datang adalah Tzu-Chi. Tanpa disangka, Tzu-Chi lantas bunuh diri dengan melompat dari rooftop.

Yun-Hsiang syok melihatnya. Tahu urusan bakal panjang jika mereka ketahuan berada di sana, Wen-Liang segera mengajak Yun-Hsiang turun dan meninggalkan TKP.

Tanpa disadari, botol obat Yun-Hsiang terjatuh di tangga. Yun-Hsiang sendiri sempat melihat tubuh Tzu-Chi yang tergeletak bersimbah darah. Ada semacam bola berwarna putih terang yang melayang di dekat tubuh Tzu-Chi.

Belakangan, saat kelas usai, Wen-Liang membuat jimat perlindungan untuk Yun-Hsiang. Sementara itu, kepala sekolah meminta kepala keamanan Pai Kuo-Feng untuk diam-diam menyelidiki kasus bunuh diri Tzu-Chi dan sebisa mungkin menutupinya dari publik.

Yun-Hsiang yang baru menyadari bahwa obatnya terjatuh di gedung Hancui memberitahu Chieh-Yu di kamar mandi sekolah. Mau tidak mau Yun-Hsiang juga mengaku kalau kemarin ia berada di tempat tersebut. Chieh-Yu jadi khawatir karena Kuo-Feng ternyata sudah curiga ada murid lain di gedung Hancui saat Tzu-Chi bunuh diri. Pun begitu Chieh-Yu berjanji akan merahasiakan hal tersebut.

Saat pelajaran berlangsung, Kuo-Feng datang ke kelas 2-1. Ia sudah tahu bahwa Wen-Liang kemarin ada di gedung Hancui. Setelah menghukum Wen-Liang, Pei-Wen tiba-tiba memberitahu bahwa Yun-Hsiang kemarin juga ada di gedung Hancui. Ia ternyata sebelumnya tengah berada di salah satu bilik toilet saat Yun-Hsiang memberitahu Chieh-Yu.

Mendengarnya, Kuo-Feng lalu mengambil kalung Iblis Pei-Wen dan memindahkannya ke Yun-Hsiang. Sebelum pergi ia juga menghukum seluruh murid di kelas lompat kodok hingga membuat mereka membenci Yun-Hsiang.

Kejadian itu ikut membuat bu Chao membenci Yun-Hsiang. Ia bahkan menghukum Yun-Hsiang tanpa alasan yang jelas dan hendak melaporkan semua tentang Yun-Hsiang pada ibunya nanti malam.

Pulang dari sekolah, Yun-Hsiang mendatangi gedung Hancui untuk mencari botol obatnya. Ia menemukannya di dalam bilik toilet. Saat mengambilnya, pintu toilet tiba-tiba menutup sendiri.

Sesaat kemudian terdengar suara dari luar. Seorang wanita. Ia menanyakan apa yang hendak dilakukan oleh Yun-Hsiang. Awalnya Yun-Hsiang menyatakan ingin pulang ke rumah. Namun wanita itu mempertanyakan apakah ia yakin benar-benar diterima di rumah. Teringat kembali akan sikap bu Chao, Yun-Hsiang lantas menjawab bahwa ia tidak ingin melihat bu Chao lagi. Wanita di luar mengiyakan dan pintu toilet terbuka.

Yun-Hsiang tiba di rumah dan mendapati ibunya tertidur di sofa ruang tamu. Saat hendak tidur, ia teringat ketika hendak meninggalkan bangunan Hancui dan melihat bu Chao di hadapannya. Bu Chao ternyata tidak melihatnya meski berpapasan dengannya. Saat Yun-Hsiang mengikutinya, terlihat bu Chao dalam keadaan kaki sudah patah.

Sebuah suara tiba-tiba menyapanya. Seorang siswi, Fang Jui-Hsin, menyatakan bahwa berikutnya adalah giliran Yun-Hsiang membantunya.

Sinopsis Detention Episode 2 (S1E2) “Who Am I”

Sebelum mengalami insiden, bu Chao ternyata sempat menghubungi ibu Yun-Hsiang dan memintanya esok datang ke sekolah untuk membahas mengenai kenakalan anaknya.

Esok harinya, dengan alasan berhalangan, Kuo-Feng menggantikan bu Chao mengingatkan ibu Yun-Hsiang bahwa putrinya sudah melanggar aturan sekolah di hari-hari pertama ia pindah ke sana. Ibu Yun-Hsiang berjanji tidak akan membiarkan Yun-Hsiang melakukan hal itu lagi.

Kepala sekolah minta Kuo-Feng untuk memberitahu keluarga Cheng agar kembali melakukan ritual di gedung Hancui. Kuo-Feng mengiyakan. Ia sempat minta izin untuk sementara waktu menangani kelas 2-1. Kepala sekolak menolak. Ia yakin Kuo-Feng masih banyak urusan yang lebih penting. Terlebih, ia sudah punya rencana khusus untuk kelas 2-1.

Seorang pria masuk ke kelas 2-1. Ia adalah Shen Hua, guru kelas pengganti bu Chao. Belum apa-apa Shen Hua sudah terlihat memiliki metode pengajaran yang berbeda. Lebih modern dan manusiawi. Ia bahkan melepaskan kalung Iblis dari leher Yun-Hsiang.

Tugas pertama yang ia berikan adalah masing-masing murid diminta untuk menulis esai atau puisi dengan tema “Who Am I?” (siapakah saya?).

Yun-Hsiang mendatangi kuil keluarga Cheng untuk menemui Wen-Liang yang hari itu tidak masuk karena harus membantu persiapan ritual. Saat mengobrol, terungkap bahwa sebenarnya satu-satunya yang bisa melihat hantu di keluarga Cheng adalah kakeknya yang sudah meninggal. Pun begitu, Wen-Liang percaya akan keberadaan hantu.

Sebelum berpisah, Wen-Liang mengajak Yun-Hsiang untuk ikut bersamanya besok malam. Kebetulan ada beberapa murid yang hendak berkomunikasi dengan arwah di gedung Hancui dan minta ‘dikawal’.

Pada saat melakukan pemanggilan arwah, Yun-Hsiang tiba-tiba kerasukan. Dalam pikirannya, ia bertemu kembali dengan Jui-Hsin. Yun-Hsiang mengungkapkan bahwa ia ingin sembuh dari sakitnya. Jui-Hsian lalu muncul di belakang Yun-Hsiang, menutup telinganya, dan memberitahu bahwa Yun-Hsiang tidak akan menderita lagi.

Tak lama Yun-Hsiang tersadar. Kondisinya terlihat baik-baik saja. Berbeda dengan Wen-Liang yang agak khawatir dengan kejadian barusan.

Di dalam rumah, ternyata sudah ada guru Shen Hua. Shen Hua lalu berpamitan sembari memberikan pot tanaman pada Yun-Hsiang. Ia meminta agar Yun-Hsiang berbicara pada tanaman tersebut jika ia sedang galau.

Yun-Hsiang terdiam. Tanpa disangka, dulu ayah Yun-Hsiang ternyata juga pernah memberikan tanaman yang sama kepadanya dan memintanya melakukan hal yang sama. Ibunya memberitahu bahwa Shen Hua memberikan bunga tersebut karena teringat dengan Yun Hsiang Poetry Society, kelompok pembaca puisi yang seluruh anggotanya adalah wanita di masa penjajahan Jepang. Dalam sebuah pesan yang ditinggalkan di pot, Shen Hua yakin setelah ini ia akan mendengar puisi dari Yun-Hsiang.

Sementara itu, Wen-Liang ternyata juga mendapatkan bingkisan dari Shen Hua. Sebuah CD. Pun begitu, Wen-Liang sama sekali tidak tertarik untuk mendengarkannya.

Pada saat ritual dilaksanakan, Yun-Hsiang menyelinap ke gedung Hancui untuk memperingatkan Jui-Hsin. Di salah satu ruang kelas, ia menemukan Jui-Hsin yang hendak ditangkap oleh sosok arwah. Tiba-tiba Yun-Hsiang melihat ada kalung bercahaya tergeletak di lantai. Ia pun mengambilnya.

Di saat bersamaan, Wen-Liang melihat patung dewa di meja altar meneteskan air mata darah. Kaget, cambuk ritual yang ia pegang terjatuh. Buru-buru ia mengambilnya lagi walau sudah terlanjur dimarahi oleh ayahnya.

Esok harinya, sikap Yun-Hsiang di rumah terlihat berubah total. Selain bangun lebih pagi, ia juga menyiapkan sarapan untuk ibunya. Di kelas, ia membacakan puisi yang indah tentang dirinya hingga membuat Shen Hua terkagum-kagum dan mengajaknya bergabung dengan klub puisi. Di bangku belakang, Wen-Liang menyaksikannya dengan wajah khawatir.

Yun-Hsiang berdiri di depan cermin. Terlihat kalung yang ia temukan di gedung Hanchui kini ia kenakan. Berbicara sendiri, Yun-Hsiang kini sadar bahwa ia memang harus datang ke Jinluan. Dari pantulan di cermin terlihat sosok Jui-Hsin berdiri di belakang Yun-Hsiang sembari tersenyum.

Penutup

Ini pertama kalinya saya menonton serial mandarin. Jujur, kendala utama adalah menghapal nama-nama karakternya. Puyeng. Apalagi belum ada referensi lain yang mendukung. Di Wikipedia misalnya, daftar karakter yang tercantum hanya 2. Di IMDB lebih parah. Ada daftar pemain namun tidak ada nama karakter yang mereka mainkan. Semoga saja bisa lanjut menyelesaikan sinopsis Detention ini dengan lengkap sampai episode ke-delapan nantinya.

Sejauh ini ceritanya sendiri lumayan menarik. Unsur horornya biasa saja, tapi gak murahan kok. Masih nyaman untuk dinikmati. Sepertinya sudah ada gambaran bakal bagaimana alur keseluruhan nantinya, tapi saya mau menonton 2 episode berikutnya terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi.

Bagaimana menurut teman-teman?

Leave a Reply