Di sinopsis Cinderella and Four Knights episode sebelumnya, Kang Ji-Woon (Jung Il-Woo) dinyatakan cocok sebagai donor hati bagi CEO Kang Jong Du (Kim Yong-Geon). Hanya saja, tubuhnya ternyata alergi anastesi sehingga ada kemungkinan akan mengalami koma apabila ia melakukan operasi tersebut. Meski demikian, Ji-Woon memutuskan untuk tetap menjalani operasi dan meminta dokter merahasiakan hal tersebut kepada yang lain. Ji Hwa-Ja (Kim Hye-Ri) menganggap hal tersebut sebagai ancaman dan meminta rapat pemegang saham diadakan di hari yang sama dengan hari operasi, tentu dengan agenda menurunkan CEO Kang dari jabatannya dan menggantinya dengan Lee Yoon-Sung (Choi Min). Kang Hyun-Min (Ahn Jae-Hyeon), yang sudah tahu semua rencana Hwa-Ja, berusaha keras untuk mencegah itu terjadi. Apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis drama korea Cinderella and Four Knights episode 16 kali ini?
Sinopsis Episode 16
Hasil voting pemegang saham dimenangkan oleh kubu CEO Kang dimana 52% menginginkan ia tetap bertahan menjad direktur. Usai rapat, Hwa-Ja sadar bahwa Yoon-Sung telah mengkhianatinya, sehingga ia pun pergi meninggalkannya dengan penuh emosi. Hyun-Min tiba di rumah sakit tak lama kemudian. Bersama dengan Ha-Won, mereka mendengarkan penjelasan dokter yang menyebutkan bahwa operasi CEO Kang berjalan dengan lancar. Yang menjadi masalah adalah Ji-Woon yang kini mengalami koma meski kondisinya sudah tidak kritis lagi. Ha-Won syok mendengarnya dan nyaris terjatuh tak sadarkan diri. Walau demikian, Hyun-Min meminta dokter untuk tidak memberitahu kondisi Ji-Woon terlebih dahulu kepada CEO Kang.
Ha-Won sedang menemani Ji-Woon saat Kang Seo-Woo (Lee Jung-Shin) masuk ke kamarnya. Seo-Woo memintanya untuk pulang terlebih dahulu untuk beristirahat. Ha-Won menolak.
“Kamu tahu.. aku tidak pernah sekalipun berpikir Ji-Woon akan meninggalkanku.” ujar Ha-Won sembari menggenggam tangan Ji-Woon. Ia melanjutkan, “Aku hanya berpikir sudah cukup bagiku untuk menjauh darinya. Itu sebabnya aku coba untuk melupakannya dan pergi meninggalkannya begitu saja. Ada banyak hal yang belum kita lakukan bersama. Aku bahkan belum secara layak menyatakan bahwa aku suke kepadanya. Aku seharusnya mencintainya lebih. Tapi aku belum pernah melakukan sesuatu kepadanya jika dipikir-pikir.”
“Aku yakin Ji-Woon juga merasakan hal yang sama,” respon Seo-Woo.
CEO Kang menerima surat pengunduran diri Yoon-Sung. Ia juga menitipkan surat cerai untuk diberikan pada Hwa-Ja. Yoon-Sung akhirnya mengaku bahwa Hwa-Ja adalah ibunya dan dalam hal ini yang bersalah adalah Yoon-Sung. Ia pun pergi dengan meninggalkan CEO Kang yang masih kaget mendengar fakta tersebut. Di luar, Yoon-Sung sempat berpapasan dengan Hyun-Min, yang mempertanyakan mengapa Yoon-Sung masih berani menemui CEO Kang.
“Mari kita tidak usah bertemu lagi,” ujar Hyun-Min.
Ha-Won masih setia menemani Ji-Woon. Kali ini ia menemaninya sembari bercerita tentang awal mula ia menyukai Ji-Woon. Juga bagaimana sekarang ia begitu merindukannya. Tak berapa lama kemudian CEO Kang masuk dengan diantar oleh Hyun-Min. CEO Kang kini telah mengetahui bahwa Ji-woon mengorbankan diri untuknya, sehingga ia menatap Ji-Woon dengan perasaan bersalah.
CEO Kang lantas meminta Ha-Won mengantarkannya kembali ke kamar. Ia bertanya mengapa Ha-Won masih berada di sana, yang dijawab Ha-Won bahwa ia merasa bersalah karena telah membuat CEO Kang pingsan. CEO Kang menjelaskan bahwa bukan Ha-Won yang menyebabkan itu terjadi.
“Jadi.. hanya sampai Ji-Woon terbangun… Ketua, kamu tahu… aku tidak peduli pada masa depanku atau tentang uang. Aku akan mengembalikan semua uang yang aku dapat dari menjalankan misiku juga. Aku tidak punya apa-apa untuk dihilangkan sejak semula, jadi aku tidak kehilangan apapun.”, ujar Ha-Won.
“Jadi, apakah itu berarti kamu memilih Ji-Woon”, tanya CEO Kang.
“Aku ingin tetap berada di samping Ji-Woon.” jawab Ha-Won.
“Bahkan ketika kamu mendapati dirimu di posisi dimana kamu benar-benar membutuhkan uang, bahkan ketika kamu mendapat kesempatan untuk kabur dari kehidupanmu yang suram, apakah kamu berpikir kamu masih bisa menyerahkan segalanya untuk bersama Ji-Woon? Jik akamu tidak dapat bertanggung jawab atas perasaanmu terhadap Ji-Woon hingga akhir, kamu seharusnya tidak berpikir untuk berbicara seperti tadi.” respon CEO Kang.
Ha-Won tidak berkata apa-apa. Air matanya mulai menetes.
Walau demikian, dari waktu ke waktu Ha-Won masih terus merawat Ji-Woon. CEO Kang diam-diam memperhatikannya dari kejauhan. Park Soo-Kyung (Choi Eun-Kyeong) dan Choi Yoo-Na (Ko Bo-Gyeol) tiba-tiba mengajak Ha-Won bertemu. Mereka mengabarkan bahwa Eun Gi-Sang (Seo Hyun-Chul), ayah Ha-Won, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 6 juta won sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Soo-Kyung meminta Ha-Won untuk meminta uang pada orang-orang di mansion. Ha-Won terdiam, bingung harus berbuat apa.
Dalam perjalanan pulang, Ha-Won mendapat kabar bahwa Ji-Woon sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Kang sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Ji-Woon dan hanya mengintip dari balik pintu.
“Terima kasih sudah bangun, Ji-Woon. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis.
Hari berganti. Hwa-Ja menemui CEO Kang yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, Hwa-Ja mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat Yoon-Sung, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, Hwa-Ja tidak peduli apakah CEO Kang akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Kang memaafkan Yoon-Sung karena ia tetap setia menjaga CEO Kang dan perusahaan hingga akhir.
“Satu-satunya kesalahan Yoon-Sung adalah punya ibu yang menyedihkan seperti aku,” ujar Hwa-Ja sebelum pergi. Saat Hwa-Ja keluar, terlihat Hyun-Min di dekat pintu, sepertinya ia juga mendengar apa yang dikatakan Hwa-Ja tentang Yoon-Sung.
Ha-Won datang ke kantor polisi untuk menjemput ayahnya. Ia telah membayar uang tebusan yang diminta dengan menggunakan uang tabungannya. Setelah bertemu dengan Ha-Won, Gi-Sang menggandeng tangannya dan mengajaknya pulang.
Ji-Woon tiba di mansion dan tidak mendapati Ha-Won di sana. Entah bagaimana ia bisa tahu, Ji-Woon lalu menunggu Ha-Won di sebuah halte bus dan memang benar tak lama kemudian Ha-Won turun dari bus bersama ayahnya. Tahu ada hal yang ingin mereka bicarakan, Gi-Sang mengatakan akan membeli oleh-oleh sebentar untuk dibawa pulang ke rumah.
Dialog saat Ha-Won hendak meninggalkan mansion dan sempat bertemu Ji-Woon kembali terulang, yang intinya, Ha-Won menggunakan alasan misi yang sudah usai untuk meninggalkan Ji-Woon dan ia melakukan segalanya demi uang. Ji-Woon tidak mempercayainya, tapi Ha-Won terus berimprovisasi dengan kebohongan-kebohongannya.
“Aku tidak bisa hidup tanpamu. Jika aku kehilanganmu, itu sama saja dengan kehilangan segalanyam” ucap Ji-Woon.
Sambil menahan perasaannya, Ha-Won tetap pergi meninggalkan Ji-Woon tanpa berkata apa-apa. Ia baru meluapkan perasaannya saat tiba di rumah, menangis sembari mengingat semua momen kebersamaan yang telah ia lewati bersama Ji-Woon.
Maaf jika aku terus berlari. Kamu selalu menghampiriku terlebih dahulu dan…
Seo-Woo membuat keputusan untuk berkeliling Korea dengan berjalan kaki dan mengamen. Manajernya kaget mendengarnya. Sementara itu, Hyun-Min mendatangi Park Hye-Ji (Son Na-Eun) yang sudah menunggunya di sebuah cafe dan menciumnya dari balik jendela. Orang-orang di cafe jadi tersenyum melihat tingkahnya. Dengan malu Hye-Ji menemuinya di luar dan memintanya untuk tidak melakukannya.
“Aku tidak peduli,” jawab Hyun-Min. “Aku akan menciummu jika aku ingin dan juga memelukmu jika aku ingin. Dan jika aku ingin memegang tanganmu, aku akan melakukannya. AKu tidak akan melepaskanmu.”
“Aku juga tidak akan melakukannya. Selamanya.” jawab Hye-Ji.
Keduanya pun lantas berciuman.
Ji-Woon duduk sambil galau di taman mansion. Seo-woo menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi. Ji-Woon lalu menceritakan tentang Ha-Won yang sudah tidak mau menemuinya lagi. Ia merasa semua itu adalah salahnya, bukan salah kakeknya, sehingga mungkin memang seharusnya ia melepaskannya. Seo-Woo lantas bercerita bahwa wajar jika ia merasakan seperti apabila ia mencintai Ha-Won, karena Ha-Won pun juga merasakan hal yang sama.
“Ha-Won menyukaimu. Ia menyukaimu seolah-olah hanya ada dirimu di planet ini,” ujar Seo-Woo. “Pastikan kamu tidak membiarkan dia pergi lagi.”
Ji-Woon mengiyakan lalu melangkah pergi dengan penuh semangat.
“Karena kamu telah mencuri cinta pertamaku, kamu harus menjaganya dengan baik,” gumam Seo-Woo.
Tujuan Ji-Woon ternyata adalah kakeknya. Ia memohon agar hubungannya dengan Ha-Won direstui. Bahkan ia rela berlutut agar CEO Kang mau mengabulkannya.
“Aku tidak bisa bernafas tanpanya di sisiku. Ku mohon, berikan kami restumu.”
Ha-Won makan bersama Gi-Sang, Soo-Kyung, dan Yoo-Na. Meski senang, Ha-Won masih ragu-ragu dengan sikap ibu dan kakak tirinya. Ternyata keduanya sudah mulai berubah, dimana Soo-Kyung mau menyodorkan lauk pada Ha-Won dan Yoo-Na juga mempersilahkannya untuk mengambil lauk tersebut. Meski sempat kaku, mereka berempat akhirnya makan bersama layaknya sebuah keluarga bahagia.
Tiba-tiba ponsel Ha-Won berdering. CEO Kang yang menelpon, meminta Ha-Won untuk menemuinya. Saat bertemu, CEO Kang meminta pendapat Ha-Won tentan Kang bersaudara. Ha-Won pun bercerita tentang Hyun-Min dan juga Seo-Woo, yang pada dasarnya, sama-sama memiliki hati yang baik meski tidak terlalu terlihat dari luar. Saat ditanya tentang Ji-Woon, Ha-Won terdiam.
“Sekarang semua terserah kalian berdua. Aku memberikan kalian restuku.” ucap CEO Kang.
“Semua perkataanmu ternyata benar, ketua,” jawab Ha-Won. “Saat aku benar-benar membutuhkan uang, aku tidak bisa memilih Ji-Woon di atas uang. Akulah yang lari meninggalkan Ji-Woon. Ini bukan salah siapa-siapa selain diriku karena telah memilih melakukan itu. Tapi aku senang saat berada di Sky House. Aku sudah tidak lagi melakukan misiku tapi mereka semua sudah menjadi orang yang lebih baik, bukan?”
CEO Kang tersenyum mengiyakan. Ia mempersilahkan Ha-Won untuk kembali kapan saja ia mau.
Manajer Seo-Woo akhirnya mendukung keinginan Seo-woo untuk ngamen keliling. Tidak hanya mendukung, ia bahkan ikut menemaninya, termasuk mencarikan porter untuk membantu membawa barang-barang Seo-Woo. Dan porter yang dimaksud adalah Hong Ja-Young (Cho Hye-Jung), yang melakukan pekerjaannya dengan penuh semangat. Seo-Woo menatap mereka berdua dengan bahagia.
Sementara itu, usai menemui Ha-Won, CEO Kang menemui Ji-Woon dan memberitahu keputusannya untuk merestui hubungannya dengan Ha-Won. Ia juga memberikan cincin milik ayah Ji-Woon, yang berpasangan dengan cincin milik ibunya. Saat membuka kotak cincin tersebut, Ji-Woon kaget melihat bentuknya yang sama persis dengan yang dimiliki Ha-Won. Ia jadi teringat kembali kata-kata Ha-Won tentang ibunya yang meninggal di hari yang sama dengan hari ibu Ji-Woon meninggal.
Hyun-Min menemui Ha-Won yang memintanya untuk membawakan barang-barangnya yang tertinggal di mansion. Ia memberikan sepatu yang dipakai oleh Ha-Won di episode 2 (atau episode 1, ya?) saat datang ke acara pernikahan CEO Kang. Meski Ha-Won sempat menolak, Hyun-Min berkeras memberikannya pada Ha-Won, memintanya untuk menggunakannya nanti di saat ia menemui orang yang disukainya. Ha-Won terdiam mendengarnya, juga di saat Hyun-Min memintanya untuk tidak lagi menyembunyikan perasaannya pada Ji-Woon.
Ji-Woon sendiri tanpa sengaja kembali bertemu dengan Gi-Sang pada saat ia hendak mencari informasi tentang ibunya. Akhirnya Ji-Woon mengetahui fakta di balik cincin ayahnya dan Ha-Won. Gi-Sang yang penasaran menanyakan mengapa ibu Ji-Woon kepikiran untuk menitipkan cincin tersebut di saat nyawanya di ujung tanduk.
“Itu adalah cincin yang ayahku dan ibuku saling bertukar. Aku rasa ia mencoba untuk membantuku menemukan keluargaku.” jawab Ji-Woon.
Gi-Sang lalu mengatakan bahwa karena ibunya dan ibu Ha-Won meninggal di malam yang sama, kemungkinan besar upacara pemakamam mereka dilakukan di rumah sakit yang sama. Saat itulah Ji-Woon baru mengingat bahwa dulu saat waktu kecil mereka pernah bertemu. Dan untuk menghibur Ha-Won kecil yang sedang menangis, Ji-Woon kecil memberikan setangkai bunga berwarna putih, yang hingga kini selalu Ha-Won berikut untuk ibunya di krematorium. Mereka juga sempat bertukar barang sebagai media untuk saling mengingat satu sama lain, dimana Ha-Won memberikan pita rambutnya pada Ji-Woon sembari memintanya untuk nanti mengembalikannya.
Ha-Won sedang menatap sepatu pemberian Hyun-Min saat ayahnya menelpon, mengabari bahwa ia telah mengembalikan cincin kepada pemiliknya. Ha-Won langsung kaget mengetahui si pemilik cincin adalah Ji-Woon.
“Apakah.. kamu menyukainya?” tanya Gi-Sang.
“Aku tidak tahu apakah itu putaran takdir yang baik atau buruk tapi ibumu memiliki cincin itu di tangannya saat ia meninggal. Dan kamu terus menyimpannya bersamamu selama 10 tahun setelah itu. Dan fakta bahwa kita mengadakan pemakamam di tempat yang sama juga. Aku rasa ini semua bukanlah kebetulan.” ujar Gi-Sang.
Dengan menggunakan sepatu dari Hyun-Min, Ha-Won akhirnya bertemu kembali dengan Ji-Woon. Saat berhadapan, keduanya saling mengulurkan tangan dan menunjukkan barang pemberian masing-masing yang mereka simpan sejak dulu pertama kali bertemu.
“Aku agak terlambat untuk mengembalikan ini kepadamu, bukan?” ujar Ji-Woon.
“Terima kasih telah mengembalikan itu padaku,” jawab Ha-Won.
Ji-Woon lalu memasangkan cincin yang ia miliki ke jari Ha-Won sembari berkata, “Mulai sekarang, saat kamu melihat cincin ini, jangan berpikir tentang ibumu dan sebaliknya, berpikirlah tentang aku.”
Ha-Won melakukan hal yang sama dan berkata, “Kamu juga”.
Keduanya pun saling berciuman.
Hyun-Min mendatangi Yoon-Sung yang kembali menjadi pelatih judo. Ia meminta maaf karena sempat tidak mempercayainya dan memintanya untuk kembali ke mansion. Setelah berpikir sejenak, Yoon-Sung mengiyakan. Sementara itu, Hwa-Ja kembali menjadi agen asuransi. Usai ditinggal pergi calon klien yang gagal ia prospek, CEO Kang tiba-tiba mendatangi dan berlutut memberikan seikat bunga untuknya.
“Aku tidak ingin punya penyesalan,” ujarnya.
Setelah duduk, CEO Kang melanjutkan, “Aku membuat kesalahan besar dengan anakku karena berpikir aku tahu yang terbaik untuk mereka, dan aku hampir membuat kesalahan yang sama dengan cucuku kali ini. Ji-Woon menanyakan padaku apakah aku akan hidup dengan penyesalan sepanjang sisa hidupku. Ha-Won memahami diriku dan memintaku untuk kembali dan mencarimu serta mendukung hubungan asmara kita berdua.”
Hwa-Ja mulai meneteskan air mata.
“Kenapa kamu menangis?” tanya CEO Kang.
“Karena aku merasa bersalah dan berterimakasih.” jawab Hwa-Ja.
Hyun-Min dan Hye-Ji berziarah ke danau tempat abu jenazah kakak Hye-Ji ditaburkan.
“Aku telah berpikir tentangmu selama 10 tahun terakhir semenjak engkau meninggal,” ujar Hyun-Min, “tapi mulai sekarang aku hanya akan memikirkan Hye-Ji. Biarkan aku lepas dari hubungan kita. Sebagai gantinya, aku akan sangat mencintai Hye-Ji.”
Di mansion, Ji-Woon kesal melihat cincinnya tidak ada di jari Ha-Won. Ha-Won beralasan ia baru saja membantu Ms. Beogyol. Ji-Woon pun pura-pura ngambek dan menghukum Ha-Won untuk tidak bersentuhan secara fisik dengannya selama sebulan. Ha-Won menanggapinya dengan santai dan berbalik menantang kira-kira siapa di antara mereka yang tidak tahan melakukan itu. Ji-Woon akhirnya mengalah dan memeluk Ha-Won dari belakang. Setelah meminta cincin Ha-Won, ia menyelipkannya kembali ke jari Ha-Won lantas berucap, “Aku mencintaimu, Eun Ha-Won”.
“Yah… aku rasa aku juga mencintaimu” ujar Ha-Won sambil tersenyum.
Sambil bergandengan tangan mereka pun melangkah menuju taman belakang mansion. Sudah ada yang lainnya menunggu di sana: Yoon-Sung, Hyun-Min, Hye-Ji, Seo-Woo, dan Ja-Young. Dengan akrab mereka saling bercanda dan tertawa bersama.
[wp_ad_camp_1]
Leave a Reply