Momen ini sebenarnya terjadi pada bulan Mei – Juni 2018 lalu. Saya ragu untuk menuliskannya karena dokumentasi yang kurang lengkap. Malesnya ntar ada yang ngira mengada-ada. Tapi yah, daripada berjamur di daftar Draft, akhirnya saya putuskan untuk menceritakan apa adanya. Dengan dokumentasi yang juga apa adanya. Terserah yang baca mau percaya atau tidak 🙂
Jadi, sejak pertama kali datang ke gerai Fun City yang ada di Giant Maspion Margorejo dan mendapat pengalaman yang cukup baik, saya putuskan untuk mulai mengumpulkan tiket di sana. Selain adanya mesin arcade Trolley andalan saya, beberapa karyawan di sana juga memastikan bahwa proses request souvenir di sana cukup cepat dan tidak berbelit.
Sebelum dilanjutkan ceritanya, mungkin ada baiknya saya jelaskan dulu proses atau langkah-langkah melakukan permohonan souvenir di Fun City.
Customer menentukan barang yang hendak di-request, termasuk toko tempat barang ingin dibeli dan juga harga jualnya.
Customer menyiapkan sejumlah tiket berdasarkan harga jual barang yang ingin di-request.
Customer mengisi form request serta menyerahkan tiket yang sudah dikumpulkan.
Jika request disetujui, pihak Fun City akan menginformasikan kepastian jumlah tiket yang dibutuhkan serta membelikan barang yang diminta.
Customer menyerahkan sisa tiket yang dibutuhkan (jika ada kekurangan) dan menerima barang yang di-request.
Lanjut ya.
Patokan perhitungan jumlah tiket dengan harga souvenir yang ingin diperoleh cukup sederhana. Tinggal membagi harga souvenir dengan 20. Hasilnya adalah perkiraan jumlah tiket yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, jika barang yang ingin dipesan harganya adalah Rp 500.000,-, maka jumlah tiket yang harus dikumpulkan adalah sekitar 500000 / 20 = 25000 tiket. Tapi ingat, ini adalah perkiraan / patokan dasarnya saja ya. Nilai tukar aslinya nanti akan ditentukan oleh pihak Fun City dan bisa kurang atau lebih dari angka perkiraan itu.
Nah, pada sekitaran bulan Mei 2018, salah satu HP yang banyak dicari dan laris di pasaran adalah Xiaomi Redmi Note 5A. Dengan harga yang sangat terjangkau (kisaran Rp 1.300.000,-), ponsel ini memiliki spek yang tidak memalukan. Wajar jika kemudian menjadi best seller selama berminggu-minggu di berbagai kota.
Karena tujuan saya mengumpulkan tiket adalah untuk mendapatkan souvenir yang bisa dijual kembali (plus syukur-syukur mendapatkan untung), sudah pasti target saya adalah HP Redmi Note 5A tersebut. Dan dengan rumus perkiraan jumlah tiket di atas, maka saya harus mengumpulkan setidaknya 65000 tiket.
Mulailah saya mengumpulkan tiket.
Di periode awal ini, saya masih menyisihkan sedikit modal untuk mencoba jackpot pada mesin-mesin arcade selain Trolley. Permainan Space Tune dan Galaxy sebenarnya cukup menjanjikan, tapi ada faktor X di sana yang membuat saya memutuskan untuk tetap fokus pada mesin Trolley.
Dalam waktu 2 minggu terkumpul sudah 60000 tiket lebih. Karyawan di sana menyarankan untuk melakukan request saja terlebih dahulu. Sisanya bisa dikumpulkan sembari menunggu proses request disetujui. Saya setuju.
Gambar di atas adalah bukti tanda terima setoran tiket awal saat melakukan request yang KEDUA. Untuk yang pertama saya tidak mengambil dokumentasi.
Benar-benar tidak disangka, tak lama setelah saya pulang, pihak Fun City sudah menghubungi saya dan memberitahukan bahwa proses request sudah di-acc oleh pusat. Tidak itu saja, salah satu karyawan mereka bahkan sudah OTW untuk membelikan ponsel Redmi Note 5A yang saya pesan. Wow.
Esok harinya saya datang untuk melunasi sisa jumlah tiket yang dibutuhkan dan melakukan serah terima HP perdana saya dari Fun City.
Gambar di atas adalah bukti serah terima barang (lagi-lagi) untuk request yang KEDUA.
Sehari kemudian ponsel hadiah tersebut sudah berpindah tangan ke pemilik sebuah toko ponsel di WTC Surabaya, hehehe.
Singkat cerita, saya lanjut mengumpulkan jackpot tiket dari mesin Trolley hingga selama selang waktu kurang dari 30 hari bisa mendapatkan 2 buah hape Redmi Note 5A lagi. Keduanya juga langsung saya jual kembali di tempat yang sama.
Apakah untung? Untuk ponsel pertama jawabannya TIDAK. Bukan karena salah perhitungan, tapi karena saya melakukan uji coba jackpot di mesin-mesin yang lain. Walau begitu, nilai kerugiannya tidak terlalu besar, hanya sekitar Rp 100.000,- saja.
Berbeda dengan yang kedua dan ketiga. Selain sudah semakin terbiasa dengan timing mesin Trolley di sana, kebetulan juga sempat diadakan promo bonus pembelian koin. Lumayan menghemat modal. Total keuntungan dari penjualan ulang ponsel hadiah kedua dan ketiga adalah sekitar Rp 300.000,-. Lumayan, kan?
Lalu kenapa hanya tiga? Kenapa tidak berlanjut hingga empat, lima, enam, atau bahkan sepuluh?
Let’s just say, tak lama setelah mendapatkan HP ketiga, sebuah kejadian membuat saya mem-BLACKLIST Fun City Giant Maspion Margorejo dari daftar pribadi saya 🙂
anonim
kenapa di blacklist ka? maaf kepo hehehe
Cosa Aranda
Mesin Trolley-nya mereka akalin supaya gak bisa jackpot, wkwkwk. Kalo pun bisa ya cuman untung2an aja.