Apa yang terjadi pada Barbara setelah ia berhasil selamat dari zombie dalam film “Night of The Living Dead“?
Jawabannya ada pada serial komik yang satu ini, “Barbara’s Zombie Chronicles”.
Ceritanya langsung melanjutkan perjalanan Barbara pasca bergabung dengan kelompok penyintas di akhir film tersebut.
Penasaran seperti apa? Langsung simak deh sinopsis dan review singkatnya berikut ini. Cekidot!
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Daftar Isi
Tentang Night of The Living Dead: Barbara’s Zombie Chronicles
Told primarily through flashbacks to the events immediately following Night Of The Living Dead, Barbara’s Zombie Chronicles tells of how Barbara escaped from the horde of flesh-eating ghouls at the farmhouse, and hooked up with a band of survivors that have fortified an elaborate compound.
Barbara and the survivors search for a cure to the undead pandemic in Washington D.C., and board a boat to cross the Potomac River. They discover a raft filled with zombies cast adrift by an unknown source.
Barbara and the survivors locate the compound in D.C., and discover the horrifying truth behind the plague of zombies that has consumed the world.
Story: Mark Kidwell, Joel Moen
Art: Mark Kidwell (Penciller) / Mojo (Inker)
Color: Twelve Twenty-One
Letter: Michael Kelleher
Judul Edisi: Barbara’s Zombie Chronicles #1-#3
Tanggal Rilis: September 2004
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Barbara kini menjadi bagian dari kelompok penyintas yang telah mengubah sebuah kota kecil menjadi benteng perlindungan mereka terhadap para zombie.
Ia bersama timnya — Alexander Quinn, Derek Moran, Laura Martin, dan Rufus Porter — bertugas untuk secara berkala pergi berkeliling mencari bahan makanan dan persediaan lainnya.
Meski sudah bertahun-tahun tinggal di sana, Barbara masih belum juga bisa melupakan momen-momen saat ia bersama Ben dahulu. Apes, yang teringat adalah kejadian-kejadiaan saat ia nyaris mati di tangan para zombie.
Suatu ketika, saat mendatangi sebuah supermarket, Barbara bertemu dengan seorang pria bernama Peter Cooke.
Cooke mengaku sebagai bagian dari peneliti di Washington D.C. yang terdampar di kota tersebut pasca helikopter yang ia tumpangi bersama 2 rekannya kehabisan bensin di pinggiran kota. Sayangnya, kedua rekannya kini telah tewas.
Dari Cooke, sekilas terungkap bahwa penyebab manusia berubah menjadi zombie adalah substansi misterius yang berasal dari radiasi satelit luar angkasa yang jatuh ke bumi.
Pemerintah lantas membentuk tim khusus untuk melakukan penelitian terhadap sinar radiasi tersebut. Tujuan utama adalah untuk mencari penyebab serta obat zombie.
Pada prosesnya, penelitian rahasia yang dilakukan berujung pada lolosnya zombie-zombie yang menjadi subyek penelitian.
Tidak itu saja, efek samping dari penelitian tersebut adalah meningkatnya tingkat agresivitas para zombie serta kemampuan mereka untuk bisa mempelajari sesuatu.
Karena zombie-zombie mulai berdatangan ke supermarket, Barbara membawa serta Cooke kembali ke markas.
Tanpa disangka, setibanya di sana, markas mereka sudah diserbu oleh ribuan zombie.
Sempat terjadi perdebatan apakah hendak menyelamatkan orang-orang yang terkurung di dalam atau tidak.
Pada akhirnya diputuskan untuk melakukan hal tersebut keesokan harinya.
Setibanya di sana, mereka sudah langsung mendapati bukti pernyataan Cooke bahwa zombie zaman now memiliki kemampuan untuk belajar. Yaitu barikade tembok zombie yang membuat Barbara dkk sulit masuk.
Pun begitu, sedikit demi sedikit mereka mampu merangsek masuk. Sayang, orang-orang di sana ternyata telah mati. Bukan di tangan zombie, melainkan bunuh diri karena tidak ingin berubah menjadi zombie.
Barbara yang syok berniat untuk ikut bunuh diri. Pikirannya berubah begitu melihat seorang anak perempuan yang masih hidup, Sara.
Setelah menghabisi zombie-zombie yang ada di sana, timbul masalah baru.
Ada bekas luka di tubuh Sara. Derek curiga itu adalah bekas gigitan zombie. Barbara menolak percaya dan tetap bersikeras untuk membawa Sara bersamanya. Yang lain menuruti keinginan Barbara.
Cooke memberi saran agar mereka menuju ke sebuah fasilitas penelitian rahasia dengan menggunakan kapal. Ia menyatakan ada obat di sana yang bisa mencegah orang berubah menjadi zombie.
Tidak ada pilihan lain, Barbara dkk setuju.
Setibanya di dermaga, Laura yang hendak mencari tambahan perbekalan justru diserang oleh zombie dan tewas.
Tidak itu saja. Dalam perjalanan, mereka berpapasan dengan sebuah kapal yang dipenuhi zombie. Walau masih bisa lolos, giliran Rufus yang jadi korban.
Beberapa saat kemudian, mereka tiba di Dermaga Arlington. Cooke lantas memandu mereka hingga sampai di Kuburan Nasional Arlington.
Laboratorium rahasia yang dimaksud tenyata tersembunyi di balik sebuah kuburan bawah bawah tanah.
Barbara dkk langsung terkejut mendapati ada satelit luar angkasa di dalamnya. Terlihat ada pancaran sinar radiasi berwarna hijau dari dalam pesawat tersebut.
Cooke mengingatkan bahwa di dalam laboratorium tersebut masih terdapat zombie-zombie yang berkeliaran.
Pun begitu, mereka bisa tiba di ruang penyimpanan obat tanpa halangan berarti.
Setelah serum tersebut disuntikkan ke Sara, yang bisa dilakukan hanyalah menunggu.
Derek lantas menanyakan isi ruangan di belakang. Cooke menjawab bahwa isinya adalah gas radiasi beracun.
Tidak percaya, Alex dan Derek memaksa Cooke untuk membuka pintu ruangan tersebut.
Tanpa disangka, yang ada di dalam adalah pilot pesawat luar angkasa yang jatuh ke bumi. Wujudnya mengerikan.
Cooke mengklaim bahwa makhluk tersebut adalah alien. Sebenarnya ada tiga alien lain bersamanya, namun kesemuanya diketemukan dalam kondisi sudah terpotong-potong.
Ia menambahkan bahwa penyebaran virus zombie terjadi melalui udara. Hanya saja, yang akan berubah menjadi zombie adalah orang yang sudah mati. Jadi selama orang yang bersangkutan masih hidup, ia tidak akan berubah.
Cooke menutup penjelasannya dengan mengurung Derek dan Alex di ruangan tersebut.
Tanpa bisa berbuat apa-apa, Derek dan Alex hanya bisa pasrah saat Cooke membuat alien tersebut tersadar dan menyerang keduanya.
Tak lama Cooke kembali menemui Barbara.
Setelah memberitahu Barbara bahwa Sara sudah mati, Cooke menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.
Ia pun memaksa Barbara untuk membuka bajunya.
Meski melakukannya, diam-diam Barbara mempersiapkan pistol mini yang ia simpan.
Tepat di saat ia hendak menembak Cooke, zombie alien mendobrak tembok dan menyerang mereka. Barbara terpaksa mempergunakan pistolnya untuk menghabisi zombie alien tersebut.
Merasa berada di atas angin, Cooke meminta Barbara untuk melanjutkan aksi striptease-nya.
Di luar dugaan, Sara yang sudah berubah menjadi zombie tiba-tiba menggigit Cooke dari belakang.
Barbara memanfaatkan momen tersebut untuk kabur dengan menggunakan kereta api bawah tanah.
Stasiun pemberhentian ternyata tepat di halaman Gedung Putih.
Sekelompok orang bertopeng menyambut Barbara. Seorang di antaranya, mengaku sebagai pemimpin mereka, membuka topengnya.
Ia memperkenalkan diri sebagai Charlie. Terlihat ada lambang Nazi di keningnya.
Simpulan
Pertama-tama, artwork-nya secara keseluruhan sebenarnya tidak bermasalah. Cuma yang saya herankan, kenapa justru Barbara, sang karakter utama, yang wajah dan tubuhnya terlihat paling aneh dan mengerikan.
Apa mungkin Mark Kidwell punya dendam pribadi terhadapnya?
Ceritanya sendiri lumayan oke sih. Memperjelas mengenai asap berwarna hijau sebagai penyebab orang berubah menjadi zombie yang sempat muncul di “Night of The Living Dead Holiday Special“.
Kendati demikian, beberapa penjelasannya terasa membingungkan dan terlalu bertele-tele.
Di sisi lain, teori tentang zombie yang tidak berdaya di air terpatahkan di serial ini. Mungkinkah itu efek dari kemampuan mereka untuk belajar?
Eniwei, bagi yang suka dengan filmnya, sangat disarankan untuk langsung membaca saja komik “Night of The Living Dead: Barbara’s Zombie Chronicles” ini. Setelah itu baru disambi ke judul-judul lainnya yang sifatnya optional karena tidak berkaitan dengan cerita utama.
Leave a Reply