Review Komik Justice League of America: The Ray Rebirth #1 (2017)

Setelah sebelumnya DC Comics menampilkan versi Rebirth dari The Atom dan juga Vixen, sekarang giliran The Ray, superhero yang memiliki kekuatan cahaya. Kalau misalnya bisa jadi superhero, pengen nih punya kemampuan kayak The Ray, bisa jadi invisible alias tembus pandang. Mantap buat ngintip-ngintip, wkwkwk. Seperti apa kemampuan The Ray selengkapnya? Bagaimana pula asal usulnya? Simak deh ceritanya di sinopsis komik Justice League of America: The Ray Rebirth #1 berikut ini.

Sinopsis Komik *SPOILER*

SPINNING OUT OF THE PAGES OF JUSTICE LEAGUE VS. SUICIDE SQUAD! Locked indoors, raised in the dark and told his medical condition could be fatal to himself and anyone he meets, Ray Terrill is dangerous. A freak. Broken. Or is he…? Witness the amazing power of realizing your true self and stepping into the light in this moving rebirth of a long-lost hero for a new generation.

Story: Steve Orlando
Art: Stephen Byrne
Color: Stephen Byrne
Letter: Clayton Cowles
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 18 Januari 2017

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ray menghabiskan ulang tahunnya di dalam kegelapan di rumahnya. Ibunya meyakini Ray memiliki alergi terhadap cahaya. Satu-satunya sahabat Ray, Caden, juga telah meninggalkannya gegara tidak sengaja bermain kamera dan membuat tubuh Ray terkena paparan cahaya flash. Di saat itu, tubuh Ray seperti mengeluarkan cahaya kuning dari dalam dan membuat Caden syok.

Sepuluh tahun berselang, Ray yang beranjak remaja sudah tidak tahan lagi. Ia memilih untuk mengabaikan perintah ibunya dan diam-diam kabur dari rumah. Beberapa jam berlalu, tubuhnya tiba-tiba seperti meledak dan sesaat kemudian ia menghilang begitu saja. Entah bagaimana caranya, ia menjadi invisible dan tidak terlihat oleh siapapun. Sosok Ray sendiri tetap ada, bahkan bisa melayang ke sana kemari bagaikan arwah.

Kejadian tersebut membuat penduduk kota heboh. Sebagian besar ketakutan terhadap keberadaannya — yang dijuluki Night Boy — dan menganggapnya sebagai monster aneh. Empat tahun kemudian, Ray, yang masih memilih untuk tidak terlihat, mulai bisa mengontrol kekuatannya. Ia bisa menciptakan benda-benda yang ia pikirkan (mirip Green Lantern). Selama itu pula ia berulang kali menulis surat pada Caden, meski tidak yakin Caden membacanya.

Suatu hari, ia mendapati sahabatnya Caden mencalonkan diri sebagai walikota kota Vanity. Dengan gembira Ray menuju tempat Caden melakukan orasinya. Di saat itulah, seseorang yang menamakan dirinya bagian dari Sons of Liberty menyerang Caden, tidak ingin ia menjadi walikota di sini. Ray, yang melihat Caden masih tetap bersemangat menjalani hidupnya dan ternyata tidak syok semenjak kejadian dulu, akhirnya memutuskan untuk menampakkan diri dan melindungi Caden.

Susah untuk menceritakan dengan pasti apa yang dilakukan Ray terhadap si Sons of Liberty, tapi intinya ia berhasil melumpuhkannya. Meski tubuhnya sudah berubah, Caden ternyata mengenali Ray, bahkan mendukungnya untuk terus melakukan apa yang baru saja ia lakukan, membela kebenaran. Dengan suntikan moril dari sahabatnya, Ray pun kembali bersemangat dan tidak lagi mempedulikan pendapat orang tentangnya. Dan sejak itu, ia eksis menjadi superhero dengan panggilan The Ray.

Meskipun di dalam komik ini tidak disebutkan dengan pasti nama lengkap Ray, tapi berdasarkan sejarah asal usul beberapa versi The Ray sebelumnya, sepertinya yang digunakan di era Rebirth adalah versi Ray Terrill, yang pertama kali muncul di tahun 1992 dalam komik The Ray. Sebagian besar sejarahnya sama dan bagi saya sudah cukup karena versi The Ray yang lain terlalu rumit karakternya, sudah paling cucok lah intinya kalo yang dipake adalah si Ray Terrill ini.

Bagaimana dengan kemampuannya? Ternyata cukup mengerikan. Selain bisa menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi energi, ia bisa menciptakan benda padat dengan pikirannya, membuat ilusi, menjadi tidak terlihat, bergerak dengan kecepatan cahaya, dan pergi menuju angkasa. Yang lebih yahud, karena tubuhnya terbuat dari cahaya, ia juga kebal terhadap segala serangan fisik. Mantap!