Review Justice League of America (2015) [Ongoing]

Meski tidak jelas lini masa kejadian yang ada pada cerita Justice League of America (karena Bruce Wayne masih menjadi Batman dan Superman masih belum pake kaos ketat), tapi dua edisi perdana (saat artikel review ini pertama ditulis) serial komik ini ternyata cukup menghibur. Perkiraan saya sih, DC Comics memang sengaja menghadirkan beberapa judul yang tidak terpengaruh dengan continuity jagad mereka, agar pembaca yang masih belum bisa move on tidak kabur ke komik-komik terbitan tetangga sebelah. Salah satunya ya Justice League (JL) dan Justice League of America (JLA).

Jika saat ini cerita pada seri Justice League berkutat pada (persiapan) perang Darkseid melawan Anti Monitor, JLA mengisahkan misteri ramalan tentang hancurnya bumi dan datangnya Rao, dewa bangsa Krypton, ke dunia. Sejauh ini sepertinya alur cerita akan lebih berfokus pada karakter Superman. No problem buat saya, toh di time line jagad DC yang sekarang kekuatan Superman sudah nyaris hilang. Biar ada penyeimbangnya untuk mengenang masa-masa jaya Supes, hehehe. Selain itu, Rao adalah karakter yang sejak dulu disebut namanya oleh para alien Krypton — yang paling sering sih Supergirl (Kara) kalo seingat saya — tapi belum pernah dimunculkan sosoknya. Jadi jelas ini cerita yang fresh dan kayaknya bakalan epic.

Justice League of America #1 (17 Juni 2015)

jla_1

Bryan Hitch, penulis yang bertanggung jawab untuk menyutradai kisah JLA ini, membuka debut serial komik ini dengan cukup megah — bumi hancur dan Superman terlempar ke luar angkasa.

jla_ss_1

Tapi sebelum pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala akan kejadian yang (sepertinya akan) terjadi di masa depan tersebut sempat terjawab, kita dibawa ke masa sekarang, dimana Clark Kent baru saja menerima undangan dari perusahaan bernama The Infinity Corporation. Dengan X-Ray-nya, Clark mampu mendeteksi bahwa (a) undangan tersebut sebenarnya ditujukan untuk Superman; dan (b) pengirim undangan tersebut mengetahui identitas Superman.

Setibanya di kantor mereka, di New York, ia disambut oleh seorang wanita bernama Alexis Martin. Seluruh bangunan ternyata sudah didesain sedemikian rupa sehingga Superman tidak bisa melihat apa yang ada di dalamnya, termasuk ada atau tidaknya karyawan lain di sana. Wanita tersebut kemudian membawa Clark ke sebuah ruangan untuk menemui seseorang bernama Vincent. Tapi betapa kagetnya Superman begitu melihat bahwa ruangan tersebut berisi banyak tubuh Superman yang telah mati, termasuk satu lagi yang tiba-tiba “muncul” saat itu dan langsung mati setelah mengatakan “don’t trust him”.

Vincent kemudian menceritakan bahwa dunia diprediksi akan hancur dan tidak ada lagi masa depan. Tubuh-tubuh Superman yang ada di ruangan tersebut masing-masing berasal dari dimensi (universe) dan lini masa (timeline) yang berbeda, dan fakta bahwa mereka terkirim ke dimensi dan lini masa saat ini dalam keadaan mati / akan mati menguatkan kebenaran ramalan tersebut. Darimana Vincent tahu hal ini? Dari sebuah batu (bukan akik) bernama The Stones of Forever.

Nah intinya, mereka ‘mengundang’ Superman datang menemui mereka adalah agar ia dapat membantu mencegah kehancuran dunia. Salah satu cara yang diusulkan Vincent adalah apapun yang terjadi Superman jangan sampai mati. Entah ia harus bersembunyi atau apa. Karena menurutnya, kematian Superman akan menjadi titik awal dari kehancuran dunia.

Di tempat lain, tepatnya di Metropolis, anggota Justice League lainnya, minus Aquaman, sedang berada di sebuah pembangkit tenaga listrik. Masing-masing dari mereka menerima undangan dari Infinity Corporation — yang berarti Infinity juga mengetahui identitas seluruh anggota JL — untuk mendatangi tempat tersebut. Dan ternyata yang mereka harus hadapi adalah Parasite, monster yang dapat menyerap energi, termasuk energi cincin Green Lantern dan speed force The Flash.

Setelah bersusah payah akhirnya Parasite berhasil juga dikalahkan. Tapi Wonder Woman menghilang, sedang Green Lantern dan Flash terlempar masuk ke dalam wormhole. Mengetahui bahwa mereka datang ke tempat itu atas undangan Infinity Corp, Superman mengajak Batman dan Cyborg untuk menuju New York. Dan… ternyata kantor yang sebelumnya didatangi oleh Superman sudah tidak ada, berganti dengan sebuah bangunan yang bahkan belum jadi. Surprise berikutnya, saat mereka akan pergi, muncullah dewa Rao dari langit!


Wow, terlepas dari panel-panel dialog Superman dan Vincent yang agak membosankan, edisi perdana Justice League of America ini sangat menarik bagi saya. Kejutan demi kejutan muncul, dan ditutup dengan kehadiran Rao, yang namanya selama ini biasa disebutin Kara (Supergirl) kalau kaget. Puzzle misteri yang menunggu untuk dipecahkan (atau semakin dilusutkan lagi benangnya) kayaknya cukup untuk membuat penantian edisi selanjutnya terasa panjang.

Oh ya, dimana Aquaman? Ia tidak hadir bersama anggota JL yang lain karena sedang ada masalah sendiri. Yang pertama adalah ia harus menghadapi pihak pemerintah yang meminta Atlantis untuk membagikan informasi mengenai teknologi mereka. Yang kedua, ia sedang OTW menemui seseorang yang mengaku peramal dan menyatakan bahwa sang dewa sesungguhnya akan segera hadir ke dunia.

Makin seru, ya. Layak baca deh pokoknya, hehehe.

Justice League of America #2 (8 Juli 2015)

jla_2

Superman yang melihat sosok Rao langsung terbang menemuinya. Saat akan menyentuhnya, kekuatannya tiba-tiba hilang dan ia terlempar jatuh ke bumi. Namun saat akan terhempas ke tanah, Rao datang dan menangkapnya. Dan ia pun mengatakan bahwa ia datang untuk membantu menyelesaikan segala masalah yang ada di dunia ini. Agar lebih meyakinkan, ia meminta bantuan Superman untuk mengatur pertemuan dengan pemimpin-pemimpin dari berbagai negara. Dan ternyata, beberapa orang yang saat itu ada di TKP juga merasakan perubahan pada diri mereka. Termasuk seseorang yang buta tiba-tiba bisa melihat kembali.

Di Batcave, Batman dan Cyborg yang mencoba mencari informasi tentang Infinity Corporation menemui jalan buntu. Cyborg menanyakan mengenai Rao, tapi Batman meminta untuk menyerahkan masalah tersebut pada Superman. Untuk berjaga-jaga, ia memberikan Kryptonian Protocols pada Cyborg, sebuah kompilasi berbagai informasi mengenai Krypton dan alien yang berasal dari sana, dan meminta Cyborg untuk mempelajarinya, agar jika ternyata Superman ‘berubah’, mereka dapat menghentikannya.

Para pemimpin bumi dan banyak penduduk lainnya diundang ke ‘markas’ Rao, sebuah pesawat luar angkasa (lebih mirip bangunan besar) berbentuk bintang — dinamakan Cathedral oleh Rao — yang ada di langit New York sejak ia datang. Untuk membuktikan bahwa ia bisa memberikan perubahan yang lebih baik pada dunia, Rao mengirimkan pasukannya ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di New York, dan hanya dengan mendoakan pasien agar sembuh atas nama Rao, mereka benar-benar sembuh. Dan penduduk bumi pun mulai percaya padanya, seiring dengan menyebarnya ‘pasukan religi’ Rao ke negara-negara lain untuk memberikan penyembuhan.

Di Cathedral, Rao mengatakan bahwa ia datang ke bumi untuk membayar ‘hutang’ pada Kal-El karena saat planet Krpyton dulu hancur ia sedang tidak berada di sana. Mengetahui ada satu penerus Krypton yang selamat dan berada di bumi, kini ia pun datang untuk membantu mereka sebagai ganti ketidakhadirannya dulu di Krypton.

Di Atlantis, yang ditemui oleh Aquaman ternyata salah satu anak buah Rao, dan ia meminta agar Aquaman dan juga rakyat Atlantis untuk berpaling dari dewa mereka Poseidon ke Rao. Pede bahwa penduduk Atlantis tidak peduli masalah dewa mendewa, Aquaman membiarkannya untuk tinggal di Atlantis dan berbicara dengan penduduk lainnya selama ia mau.

Cerita ditutup dengan Wonder Woman yang terbangun (sepertinya di luar angkasa) di tengah puing-puing Olympus, tempat tinggal dewa-dewi Yunani.


Alur cerita di edisi #2 lebih banyak berkisah tentang Superman dan Rao, serta usaha mereka untuk meyakinkan penduduk bumi. Ada Obama juga loh, hehehe. Batman lagi-lagi menunjukkan kepiawaiannya sebagai detektif di sini, walau di sisi lain Hitch menunjukkan pula sekilas sisi gelap Bruce Wayne yang mungkin kebanyakan orang (non fans) tidak tahu. Dan belum terjawab misteri mengenai Infinity Corporation, misteri lainnya bermunculan. Seperti, apa sesungguhnya tujuan Rao datang ke bumi? Melihat ada dewa yang bertekut lutut di hadapan orang yang menyembahnya, rasanya sungguh tidak masuk akal jika benar-benar tidak ada udang di baliknya. Pertanyaan lain adalah siapa yang menghancurkan Olympus? Rao kah? Atau masih ada karakter super lain yang disimpan oleh Hitch untuk edisi-edisi mendatang?

curcol jla
Justice League of America (2015)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
4.6

Summary

Beberapa dialog terkesan agak bertele-tele, tapi tergantikan oleh cerita yang fresh, misteri yang terus bermunculan, dan kejutan yang tiada habisnya. Highly recommended!

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply