Di cerita sebelumnya, Grace Dante, saudari kembar Mercy Dante, ternyata mengalami amnesia beberapa saat setelah Mercy bunuh diri. 6 bulan berlalu dan Sela Mathers tiba-tiba muncul di hadapannya, mengajaknya untuk bertemu kembali 3 hari kemudian. Apa yang terjadi sebenarnya? Temukan jawabannya dalam sinopsis komik Grimm Fairy Tales: Inferno #2 berikut ini. Cekidot!
Sinopsis Komik *SPOILER*
With her boyfriend trying to kill her and her boss literally being a demon to work for, Grace can’t tell if she’s insane or if something really bad is about to happen. She seeks out Sela to find the truth about her past in the hopes of gaining some sanity back. But nothing can prepare her for the shocking turn of events and realization of what is really happening. Jacob’s Ladder meets The Long Kiss Goodnight in this action-packed psychological thriller from Zenescope!
Story: Ralph Tedesco
Art: Gabriel Rearte
Color: Jason Embury, Milen Parvanov
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: Issue Two
Tanggal Rilis: 4 Agustus 2010
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Dengan alasan hendak menghukum Grace yang terlambat masuk ke kantor, bossnya memanggil Grace ke ruangannya. Di dalam, tanpa basa basi lagi ia meraba-raba tubuh Grace dan menyatakan sudah tidak sabar lagi untuk menunggu hingga hari Sabtu. Grace kesal dan reflek menendangnya.
Tanpa disangka, boss Grace tiba-tiba berubah menjadi monster. Meski terkejut, Grace tidak gentar dan melawan. Ia pun berhasil membunuhnya.
Grace bergegas pulang ke apartemennya. Ia langsung mencoba menghubungi Sela, sayang telponnya tidak diangkat.
Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk. Yang ada di balik pintu adalah Radnor, pemilik apartemen. Dengan kasar ia menagih uang sewa kamar pada Grace yang sudah lewat dari batas waktu pembayaran. Grace ternyata tidak kalah garang. Ia balik mengancam Radnor jika ia berani membentak-bentar dirinya lagi. Radnor terbengong-bengong mendengarnya.
Setelah Grace menutup pintu, Sela menghubunginya. Ia meminta agar Grace menemui dirinya di sebuah bar sejam kemudian.
—
Sambil menangis Grace menceritakan semua yang barusan ia alami pada Sela. Usai Grace bercerita, Sela memintanya untuk menutup mata dan fokus pada kata-katanya. Grace mengiyakan.
—
Pada suatu waktu, ada seorang anak perempuan yang melihat dengan mata kepalanya sendiri kedua orangtuanya dibunuh. Ia memiliki seorang adik perempuan. Selama bertahun-tahun mereka terpaksa harus bertahan hidup berdua dengan si anak perempuan tersebut selalu berusaha melindungi adiknya sebisa mungkin.
Namun di usia 16 tahun, si adik sudah tidak kuat lagi. Ia memutuskan untuk bunuh diri.
Sejak kejadian itu, si anak perempuan berubah total. Ia tidak ingin lagi menahan semua kemarahan dan kebencian yang ia pendam selama ini. Ia berubah menjadi seorang pembunuh, bercita-cita untuk suatu saat nanti membalaskan dendam kedua orang tuanya. Setelah berlatih keras dan menghalalkan segala cara, perempuan itu berhasil menemukan pembunuh kedua orang tuanya.
Ia menculik si pembunuh beserta putrinya. Setelah memastikan si pembunuh melihat, perempuan itu membunuh putrinya di hadapannya. Dan perempuan itu adalah Mercy.
—
Sela menutup ceritanya dengan memberitahu Grace bahwa ia sebenarnya adalah Mercy Dante, bukan Grace Dante.
Grace a.k.a Mercy kaget dan reflek membuka matanya. Penampilan Sela sudah berubah total, tidak seperti yang ia lihat sebelumnya. Awalnya Mercy tidak percaya dengan cerita tersebut. Ia masih tetap yakin dirinya adalah Grace.
Sela meminta Mercy untuk berpikir kembali. Mercy akhirnya teryakinkan bahwa dirinya bukanlah Grace. Namun ia masih bingung kenapa dirinya tidak mati seperti seharusnya.
Hal itu tidak sepenuhnya salah. Sela memberitahu bahwa Mercy sekarang memang belum benar-benar ‘hidup’ kembali. Ia sedang terperangkap di neraka, sebagai bagian dari penebusan dosanya. Selain itu, Sela ingin agar Mercy membantunya menemukan seseorang di sana karena ia sendiri tidak bisa terlalu lama berada di neraka.
Orang yang dicari oleh Sela adalah Brian Watson (baca: Grimm Fairy Tales #15), salah satu dari 3 orang yang diubah Sela menjadi 3 ekor babi kecil. Sela merasa saat itu ia terburu-buru mengambil keputusan. Brian semestinya masih bisa berubah, tidak seperti kedua orang temannya.
Setelah Mercy setuju, Sela memberitahu bahwa Mercy harus menuju ke pusat kota yang sekaligus merupakan pusat neraka. Mereka sendiri saat ini berada di lingkaran terluar dari neraka, tempat dimana jiwa-jiwa yang tersesat berada. Semakin ke tengah kondisinya akan semakin berat. Setan-setan akan berusaha untuk membunuh Mercy dan mengambil jiwanya.
Sela lantas menyerahkan foto Brian dan meminta Mercy menemuinya 3 hari lagi di sebuah stasiun subway yang terbengkalai. Jika Mercy gagal, maka ia akan selamanya terperangkap di neraka.
Sebelum berpisah, Sela memeluk Mercy dan menginformasikan bahwa ada seseorang yang bisa membantunya di sebuah gereja terbengkalai.
Setelah Sela pergi, setan-setan (di edisi-edisi selanjutnya akan saya sebut sebagai monster) di sana mulai menghampiri Mercy dan menyerangnya. Ia sama sekali tidak kesulitan menghadapi mereka.
—
Di apartemennya, Mercy memotong pendek rambutnya dan menyiapkan pistol-pistol miliknya. Ia pun siap untuk menuju pusat neraka.
Oke, twist yang lumayan mengejutkan. Gak ada bayangan sama sekali jika Grace ternyata adalah Mercy. Saya pikir kisah Grace hanyalah pembuka dan nanti ujug-ujug Mercy muncul, hehehe. Sayang departemen artwork masih dipegang oleh orang yang sama. Dan sepertinya tidak akan berubah hingga akhir. Kali ini tidak hanya karakter tanpa ekspresi saja yang dihadirkan. Bahkan ada keajaiban, dimana si boss yang bajunya robek total saat berubah menjadi monster tiba-tiba bisa kembali berpakaian normal setelah dibunuh oleh Mercy. Udah kayak film horor lokal aja yang suka ajaib gitu…
Leave a Reply