Review Komik Grimm Fairy Tales #15 (Zenescope, 2007)

Di cerita sebelumnya, melalui dongeng “Beauty And The Beast”, Sela Mathers mencoba membantu Jenna Washington dan Drew Peirce agar hubungan keduanya, walau sudah tak lagi bersama, sama-sama berakhir bahagia. Sayangnya ia gagal. Meski menyesali perbuatannya, Drew tanpa disangka memilih untuk mengakhiri hidupnya. Tragedi itu membuat Sela kecewa karena orang yang ia bantu ternyata tidak bisa menghargai dirinya sendiri. Akankah hal tersebut berpengaruh terhadap aksi Sela di kemudian hari? Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Grimm Fairy Tales #15 berikut.

Sinopsis Komik *SPOILER*

grimm15

A chilling adaptation of the infamous story of Little Red Riding Hood as our heroin is forced to confront the insatiable hunger of terrifying beast. Combining the feel of the “Twilight Zone” with the horror of “The Howling” this is one fairy tale you must read!

Story: Joe Tyler, Ralph Tedesco
Art: Christian Duce
Color: Stefani Rennee
Letter: Artmonkeys
Judul Edisi: The Three Little Pigs
Tanggal Rilis: Juni 2007

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Brian sedang asyik bersantai dengan dua orang temannya, Mike dan Teddy. Ketiganya ternyata sudah beberapa kali melakukan aksi kriminal kecil-kecilan. Hasilnya mereka habiskan untuk bersenang-senang dan membeli narkoba.

Karena persediaan uang cash sudah semakin menipis, Teddy mengajak keduanya untuk merampok Johnson’s Market. Ia yakin hari ini banyak orang datang ke sana untuk berbelanja. Mendapatkan 10 ribu dolar sudah pasti tidaklah sulit.

Brian awalnya tidak setuju karena aksi kali ini berada pada level berbeda dengan yang biasa mereka lakukan. Pun begitu, Teddy dan Mike berhasil meyakinkannya untuk ikut serta.

Sesaat kemudian datang guru sekolah Brian, Sela Mathers. Sela hendak memberi kesempatan terakhir pada Brian — yang sudah bolos sekolah selama 2 minggu — melalui sebuah buku yang sengaja ia bawakan. Ia meminta Brian untuk mempelajari buku tersebut agar bisa terus bersekolah.

Brian menolak, merasa tidak lagi berminat melanjutkan sekolahnya. Tidak itu saja, melihat penampilan Sela yang seksi, Teddy dan Mike menghampirinya dan menggodanya.

Melihat ulah mereka, dengan muka tegas Sela menerima fakta bahwa ketiganya tidak bisa diajak ngobrol baik-baik. Setelah mendorong tubuh Teddy dan Mike hingga terjungkal, Sela memantrai ketiganya dengan sihirnya. Tiba-tiba saja wajah mereka berubah menjadi babi dan satu persatu terhisap masuk ke dalam buku dongeng, tepatnya ke halaman cerita mengenai “The Three Little Pigs”.

Di dunia dongeng, Sela mendatangi Teddy dan Mike secara berurutan. Ia memperlihatkan kembali kejahatan yang sudah mereka perbuat, lantas mengumpankan keduanya pada monster serigala yang sudah menunggu di depan rumah masing-masing.

Terakhir Sela mendatangi rumah Brian. Kali ini ia masih mencoba untuk berdialog dengannya. Tapi tidak ada yang berubah. Brian tetap merasa tidak ada yang salah dengan tindakannya. Termasuk bersekongkol melakukan tindak kriminal bersama Teddy dan Mike. Ia pun pada akhirnya mengalami nasib yang sama dengan kedua rekannya.

Kembali ke dunia nyata. Dengan berat hati Sela menerima bahwa memang ada orang-orang yang tidak ingin bertaubat dan menyesali perbuatan mereka. Melenyapkan mereka adalah satu-satunya cara agar orang-orang seperti itu tidak lagi menyusahkan orang lain.


Untuk pertama kalinya Sela menghukum secara langsung orang-orang yang tidak mau kembali ke jalan yang benar. Bahkan tidak di dunia nyata, melainkan di dalam dunia dongeng miliknya. Sebuah alur yang menyegarkan setelah di edisi-edisi sebelumnya tidak terlalu jauh berbeda polanya.

rk grimm15

Leave a Reply