Di cerita sebelumnya, Belinda lagi-lagi berhasil membuat masa depan seseorang hancur dengan memanfaatkan buku dongengnya. Tidak itu saja, sebagian masa lalu Belinda terungkap dimana ia adalah wanita yang dikutuk oleh seorang penyihir hingga berubah menjadi jin yang terperangkap di dalam lampu minyak. Agak kecewa sih mengingat sampai sekarang kita malah belum tahu asal usul kekuatan dari Sela Mathers, si tokoh protagonis. Ujug-ujug malah musuh bebuyutannya dulu yang diungkap sejarahnya. Eniwei, di akhir edisi lalu, Sela tampak sedang terperangkap. Apakah benar demikian? Atau hanya ‘kiasan’ saja? Yuk mari kita sama-sama temukan jawabannya dalam sinopsis komik Grimm Fairy Tales #22 di bawah ini.
Sinopsis Komik *SPOILER*
The soul of a young boy is at stake and only Sela can save it. Thousands of years ago a looking glass was formed from true evil and The Snow Queen has been using that evil to alter the vision of unsuspecting victims and use them as pawns in her bid to carry out her sinister plan. Fairy tale meets reality as Sela travels to Belinda’s palace of ice in an attempt to stop her once and for all.
Story: Ralph Tedesco, Joe Tyler
Art: Joe Dodd
Color: Nei Ruffino
Letter: Alphabet Soup
Judul Edisi: The Snow Queen
Tanggal Rilis: Februari 2008
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Pada jaman dahulu kala, di saat dunia masih dipenuhi sihir dan misteri, ada sebuah wilayah yang dikuasai oleh iblis jahat yang sangat kuat. Lebih tepatnya, ia adalah iblis terkuat yang pernah diketahui oleh manusia. Kebenciannya terhadap manusia pun tidak kalah besarnya.
Untuk menghancurkan umat manusia, iblis tersebut kemudian membuat sebuah cermin dengan menggunakan sihirnya yang paling sadis. Tentu saja bukan cermin biasa. Melainkan sebuah cermin dimana saat seseorang menatap ke arahnya, yang ia lihat adalah sosok tergelap dari dirinya. Alhasil, siapa saja yang menatap cermin tersebut bakal menjadi gila dan dikuasai oleh kegelapan.
Iblis tersebut lantas mengutus anak buah kepercayaannya untuk ‘memperkenalkan’ cermin itu ke tengah-tengah masyarakat. Tidak butuh waktu lama, lamban laun dunia mulai memasuki jaman kegelapan. Orang-orang saling melampiaskan nafsu mereka untuk saling membunuh.
Tapi kemudian hadirlah sosok seorang pahlawan. Melalui pertarungan sengit yang berlangsung berhari-hari, pahlawan tersebut berhasil membunuh anak buah kepercayaan iblis. Ia juga menghancurkan cermin tersebut dengan cara menjatuhkannya ke jurang, berharap cermin itu tidak lagi membuat kebatilan di muka bumi.
Yang ia tidak ketahui, meski pecah berkeping-keping, cermin iblis tersebut masih memiliki kekuatan yang sama. Bahkan bisa dibilang lebih mengerikan karena kini jumlahnya tidak hanya satu. Anak buah iblis mulai mengumpulkan pecahan-pecahan yang ada, lalu membagikannya pada para pengikut iblis. Salah satunya adalah Snow Queen.
—
Jaman sekarang, di Sibel Middle School. Timmy mengganggu April yang sedang melihat-lihat pot bunga. Tanpa ia sangka, April tidak marah. Ia justru menggoda Timmy dengan menyatakan biasanya orang yang menyukai lawan jenis bakal berpura-pura suka mengganggu. Belum usai Timmy menyatakan ketidaksetujuannya, April sudah lebih dulu mencium pipinya. Ia pun lantas meninggalkan Timmy yang tersipu malu.
—
Timmy pergi menemui Snow Queen — yang tak lain dan tak bukan adalah Belinda — di istananya. Ia mengaku berat melakukan apa yang diminta Snow Queen. Kendati demikian, Snow Queen berhasil meyakinkan Timmy untuk melaksanakan perintahnya. Atau mungkin lebih tepatnya mempengaruhi Timmy untuk menurutinya
Dengan tegas Snow Queen mengultimatum Timmy untuk melakukannya besok. Jika sudah, Timmy bisa kembali kepadanya.
—
Esok harinya, di sekolah, Timmy yang sudah terpengaruh kata-kata Belinda melihat teman-temannya bagaikan monster. Ia pun tidak ragu lagi untuk menghancurkan benda-benda di sekitarnya. Termasuk pot-pot bunga milik mereka. Seorang guru yang melihatnya lantas menghentikan Timmy dan membawanya pergi.
—
Di suatu tempat, seekor burung elang mengabarkan pada Sela perihal Timmy. Tahu rencana Belinda pasti tidak ada bagus-bagusnya, Sela bergegas menuju tempat Timmy berada. Saat itu Timmy rupanya hendak mendorong April ke jalan agar tertabrak mobil.
Untunglah kali ini Sela tidak terlambat. Ia berhasil menghentikan Timmy di saat-saat terakhir. Ia lantas meyakinkan Timmy bahwa keburukan yang ia lihat di sekelilingnya hanyalah buah pengaruh pikiran dari Belinda. Sela meminta Timmy untuk bisa melihat kebenaran di balik semua kebohongan Belinda selama ini.
Dengan suasana hati yang lebih baik serta pikiran yang kini terbuka, Timmy pun pergi meninggalkan Sela.
—
Di istananya, Snow Queen mengawasi apa yang baru saja dilakukan oleh Sela. Dengan tersenyum ia mengatakan bahwa happy ending Sela bakalan segera berakhir.
Well, sepertinya kita sudah bisa dengan aman menganggap bahwa serial Grimm Fairy Tales ini bukan lagi menyajikan cerita-cerita lepas. Cepat atau lambat semuanya, atau setidaknya sebagian di antaranya, akan saling berkaitan. Seperti hubungan Timmy dan Belinda yang masih ‘bersambung’ di akhir edisi 20 lalu, ternyata dituntaskan di edisi ini. Dengan volume 3 yang tinggal menyisakan dua edisi lagi, jadi makin penasaran dengan perseteruan antar Sela dan Belinda. Apakah akan masuk ke babak puncak? Kita tunggu saja.
Leave a Reply