Tidak sengaja menemukan komik “Eskimo Kisses” ini dan karena sepertinya masih berhubungan dengan dunia zombie, saya putuskan saja untuk sekalian dibahas sinopsisnya.
Yang sedikit bikin was was, sekilas ceritanya tidak jauh berbeda dengan “30 Days of Night“. Tentang kota kecil di daerah bersalju yang diserbu oleh sekelompok zombie haus darah.
Benarkah demikian? Saya harap sih tidak.
Tapi untuk tahu jawabannya, yuk sama-sama kita simak sinopsis beserta review singkatnya di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Eskimo Kisses
Originally, the word Eskimo came from an Agonquin term for “eater of flesh,” but that definition has been lost to the ages, until now. Present day, an isolated town in Northern Canada discovers the true origins when a stranger arrives and they are overrun by cannibalistic creatures. Along with the help of some locals, the town’s police officer and his pregnant wife must do anything they can to get out alive.
Story: Randy Stone, Christopher Sebela
Art: Henry Ponciano
Letter: Lucas Gattoni
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 18 Desember 2019
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Di Resolute Bay, kota kecil di daerah Arktik (Kutub Utara), Kanada.
Kopral Jim McNaughton ditugaskan di sana sebagai penegak hukum. Istrinya, Carla, kini tengah hamil tua.
Setelah masa tugasnya usai, Jim berniat untuk meninggalkan profesinya dan pergi bersama Carla untuk melakukan hal-hal lain yang selama ini mereka inginkan.
Suatu hari, seorang pria diketemukan dalam kondisi terluka parah. Mengira penyebabnya adalah anjing liar, Jim membawanya ke sel sementara Carla menghubungi dokter Craig.
Tidak disangka, pria tersebut tiba-tiba tersadar dan langsung bertindak agresif dengan menggigit leher Jim.
Carla spontan menghantam kepala si pria dengan telpon hingga ia terjerembab masuk ke dalam sel. Gercep Carla menutup pintu sel tersebut.
Dengan kemampuan seadanya, Carla mencoba menghentikan pendarahan di leher Jim.
Dari balik pintu tahanan, pria tadi menyatakan bahwa ia lapar. Ia lalu berteriak, atau lebih tepatnya meraung, dengan lantang.
Di luar kota, sekelompok orang mendengar raungan pria tersebut. Seolah terpanggil, mereka langsung berlari menuju kota.
Terungkap bahwa mereka adalah kaum kanibal yang hobi memangsa tubuh manusia lain.
Tahu situasi makin genting, Carla memberikan sebuah senapan pada Jim agar ia bisa mempertahankan diri. Sementara ia sendiri bakal mencari bantuan di luar.
Setelah memberi ciuman perpisahan, Carla pun mengendarai ATV menuju rumah dokter Craig. Apes, dokter Craig sudah menjadi santapan beberapa orang kanibal.
Tak lama Carla bertemu dengan Louise, yang membawanya bersembunyi di sebuah bengkel.
Dari cerita Louise yang merupakan warga lokal, diketahui bahwa kaum eskimo adalah penduduk asli wilayah tersebut. Perilaku kanibalisme mereka sudah berlangsung sejak lama.
Louise mengajak Carla untuk tetap berada di sana hingga bantuan tiba.
Carla menolak mentah-mentah. Ia memilih untuk berjuang dan mati bersama Jim ketimbang duduk manis begitu saja.
Louise akhirnya memutuskan untuk menemani Carla.
Dalam perjalanan kembali menuju tempat Jim berada, keduanya bertemu dengan Buddy.
Melihat ada telpon di dalam rumah Buddy, Carla berusaha untuk menghubungi markas pusat Jim dan meminta bantuan.
Sebelum ia melakukannya, Jim tiba-tiba terlihat di depan rumah.
Tanpa berpikir panjang, Carla keluar menemui suaminya. Ia pun terkejut mendapati tubuh Jim sudah berubah seperti kaum eskimo lainnya.
Satu demi satu kanibal mulai berdatangan.
Louise dan Buddy yang berusaha melindungi Carla malah menjadi korban mereka.
Dengan sisa-sisa kesadarannya, Jim menyatakan bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan Carla.
Carla membalas dengan mengatakan hal yang sama.
Sesaat kemudian, ia pun tewas dibunuh oleh kaum eskimo.
Simpulan
Dan…. ternyata memang sama, wkwkwk.
Meski mengganti zombie dengan kaum kanibal, namun sebelum meninggal, perawakan fisik Jim yang sudah tergigit terlihat berubah seperti kaum kanibal lainnya.
Walau Jim ujung-ujungnya memang tewas, ini menunjukkan bahwa perilaku kaum kanibal, atau di sini disebut sebagai kaum eskimo, tidak ada ubahnya dengan zombie.
Bahkan saking miripnya, sampai-sampai profesi karakter utamanya pun sama. Sebagai penegak hukum. Hadeeeh.
Not recommended. Ketimbang baca “Eskimo Kisses” ini mending baca “30 Days of Night” dan beraneka ragam sekuel serta spin-off-nya. Lebih seru.
Versi digital dari komik ini bisa diperoleh di Comixology.
Leave a Reply