Review Komik DCeased: Dead Planet #2 (DC Comics, 2020)

Di cerita sebelumnya, Cyborg berhasil mengirimkan sinyal yang pada akhirnya terdengar oleh para superhero yang kini mengungsi di planet Earth-2. Beberapa orang dikirim untuk kembali ke bumi dan mencari sumber sinyal tersebut. Keberadaan mereka lantas disambut oleh sosok Wonder Woman yang sudah terinfeksi. Pertarungan sengit berujung pada Superboy (Jonathan Kent) yang terluka parah saat mencoba mencegah Green Lantern (Dinah Drake) membunuh Wonder Woman. Akankah Superboy menghembuskan nafasnya di bumi? Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik DCeased: Dead Planet #2 berikut.

Sinopsis Komik *SPOILER*

dceased deadplanet2

The sequel to the bestselling miniseries continues! The Justice League is trapped on Earth, and they’ve discovered that life still survives on this dead planet! Survival is precarious, though-and with billions of infected still roaming the surface, death lies around every corner. But it isn’t just the anti-living our heroes have to worry about, because John Constantine, Swamp Thing, and Zatanna are about to discover another evil growing…

Story: Tom Taylor
Art: Trevor Hairsine (Pencils) / Gigi Baldassini (Inks)
Color: Rain Beredo
Letter: Saida Temofonte
Judul Edisi: Dead Planet Part Two
Tanggal Rilis: 4 Agustus 2020

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Di Chicago. Arsenal (Roy Harper) sedang berjaga di atap sebuah bangunan. Melihat kedatangan sekelompok zombie dari kejauhan, Arsenal langsung memerintahkan warga sipil yang selama ini ia lindungi untuk masuk ke dalam bangunan. Tak disangka, tiba-tiba muncul Fire (sudah terinfeksi) yang membunuh Arsenal tanpa basa basi.

Untunglah beberapa detik kemudian giliran Constantine yang muncul melalui sebuah portal. Kehadirannya diikuti oleh Blue Devil, Zatanna, Ragman, Ravager, Red Hood, dan Detective Chimp. Tanpa membuang waktu, mereka menghadapi kelompok zombie yang mulai menyerang. Termasuk juga Fire.

Dan untuk kesekian kalinya, muncul sosok lain yang tidak diduga, Swamp Thing. Setelah dengan mudahnya ia menghabisi zombie-zombie yang tersisa, Swamp Thing memberitahu bahwa selama ini ada ‘hutan’ penampungan lain selain di kota Gotham. Yaitu di wilayah Australia. Saat ini, orang-orang yang ada di sana tengah meminta pertolongan. Swamp Thing berusaha untuk masuk, namun tidak bisa. Ia berharap Constantine dan yang lain mau membantu mereka.

Constantine dkk sendiri ternyata selama ini membawa orang-orang yang mereka tolong ke hutan penampungan milik Poison Ivy dan Harley Quinn. Ia lantas memerintahkan Ravager dan Ragman untuk memindahkan warga sipil yang barusan mereka tolong ke tempat Poison Ivy sementara dirinya dan yang lain pergi bersama Swamp Thing.

Di kota Gotham. Tak lama setelah Ravager dan Ragman datang bersama orang-orang yang barusan mereka selamatkan, sebuah energi besar melesat mendekati hutan penampungan. Doctor Fate dan Mary (dari Shazam Family) segera terbang ke angkasa untuk menghadangnya. Tanpa disangka, yang datang adalah Wonder Girl (Cassie Sandsmark). Ia menggendong Superboy yang terluka parah.

Kedatangan Wonder Girl diikuti oleh pesawat yang ditumpangi Batman (Damian Wayne) dkk. Kendati demikian, Poison Ivy yang tahu Superboy kemungkinan besar sudah terinfeksi, menolak untuk menampungnya. Green Lantern pun memutuskan untuk membawanya pergi. Tidak jelas tujuannya, namun Harley sempat memberitahu ada seseorang di Arkham yang juga ‘merawat’ orang yang sudah terinfeksi virus.

Sepeninggal Green Lantern dan Superboy, Cyborg memberitahu Poison Ivy dan Harley bahwa sebenarnya ada serum yang menyembuhkan orang-orang yang terinfeksi. Ia sendiri belum tahu seperti apa serum tersebut. Yang jelas, ‘sesuatu’ itu ada pada dirinya. Doctor Fate memastikan bahwa ia dan yang lain akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya.

Batman menghampiri Wonder Girl yang galau. Ia sedih karena harus kehilangan Wonder Woman untuk yang kedua kalinya. Batman mencoba menenangkannya dan lalu menciumnya.

Di Australia. Terlihat semacam bunker raksasa yang dikelilingi oleh lahar berapi serta sekelompok zombie dalam jumlah masif. Melihat kondisi tersebut, Constantine meminta agar Zatanna membawa mereka terbang melintasi lahar dan langsung menuju bunker tersebut. Tanpa disangka, yang mereka kira lahar sebenarnya adalah tubuh Plastic Man yang mencair (namun masih bernyawa). Terinfeksi pula. Tanpa sempat bereaksi, cairan tubuh Plastic Man sudah menyerang mereka dan menginfeksi Zatanna, Blue Devil, dan Ragman. Hilangnya sihir Zatanna membuat tubuh mereka semua terjatuh ke arah mulut Plastic Man.

Sementara itu, dari salah satu pintu bunker, terlihat ada tiga orang misterius yang memperhatikan kejadian tersebut.


Suer. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya dibikin benar-benar syok dan tidak bisa berkata apa-apa saat membaca sebuah halaman komik. Tepatnya saat mengetahui cairan berwarna merah yang dikira lava ternyata adalah tubuh Plastic Man yang mencair. Apalagi setelah itu tanpa ba bi bu langsung beberapa superhero terbunuh. Termasuk Zatanna, salah satu favorit saya. Seolah belum cukup, Tom Taylor kini memunculkan sekelompok villain misterius yang sepertinya memanfaatkan keberadaan virus Anti-Life untuk bisa menguasai dunia. Gak sabar pengen tau siapa aja orang-orang tersebut.

Di sisi lain, saya suka bahwa Wonder Woman beneran tewas juga pada akhirnya. Sepertinya sudah terlalu lama doi jadi tokoh jahat di jagat DCeased. Butuh penyegaran agar tidak keburu membosankan. Untungnya Tom Taylor ngeh dengan hal itu.

rk dceased deadplanet2

Leave a Reply