Review Komik George Romero’s Dawn Of The Dead (IDW, 2004) | Ngemall Bareng Zombie

Meski tidak diterbitkan oleh Avatar Press, “Dawn of The Dead” justru merupakan sekuel resmi dari film klasik “Night of The Living Dead“.

Yang diangkat adalah sekelompok orang penyintas yang terjebak di dalam sebuah pusat perbelanjaan.

Walau bisa bertahan hidup dengan persediaan makanan yang melimpah, namun salah langkah dapat membuat nyawa menghilang akibat diserang zombie berkeliaran.

Seperti apakah cerita lengkapnya? Layakkah untuk dibaca?

Yuk simak sinopsis beserta review singkatnya di bawah. Cekidot!

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Tentang Dawn of The Dead

cover dawn of the dead

cover dawn of the dead

A group of four mismatched survivors takes refuge from a zombie plague inside a shopping mall. The sequel to Romero’s classic Night of the Living Dead now takes on new life in a comic adaptation by Steve Niles (30 Days of Night, Wake the Dead) and new art star Chee (Wake The Dead)!

Story: Steve Niles
Art: Chee
Color: Tom B. Long
Letter: Robbie Robbins
Tanggal Rilis: April – Juni 2004

Alur Cerita / Sinopsis Komik

Dengan zombie yang mulai menguasai kota, 2 orang reporter — Steven dan Francine — memutuskan untuk pergi meninggalkan kota dengan helikopter.

Belakangan diketahui Francine tengah mengandung anak dari Steven.

Mereka bergabung dengan 2 orang anggota SWAT, Peter dan Roger.

Untuk beristirahat sekaligus mengumpulkan perbekalan, helikopter mereka daratkan di sebuah pusat perbelanjaan bernama Dover Mall.

Kondisi di sana ternyata tidak jauh berbeda dengan di kota. Sudah dipenuhi oleh para zombie.

Kendati demikian, Peter mengajak untuk memeriksa situasi di dalam mall terlebih dahulu.

Terlebih, dengan pintu mall yang terlihat terkunci, ia yakin tidak banyak zombie yang ada di dalam bangunan.

Mereka lantas berbagi tugas. Steven dan Francine berjaga di gudang, sementara Peter dan Roger menghabisi para zombie.

Tak berapa lama, mendengar suara tembakan, Steven memutuskan untuk menyusul Peter dan Roger.

Setelah mengambil peta bangunan di ruang kontrol, Steven kemudian bergabung dengan Peter dan Roger.

Berkat peta tersebut, ketiganya kini bisa leluasa berpindah tempat tanpa harus melewati lorong tempat zombie berada.

Francine pun sudah ikut bersama dengan mereka kembali.

Rencana selanjutnya adalah memblokir akses pintu utama sehingga zombie dari luar tidak bisa masuk ke dalam.

Peter dan Roger menggunakan truk dari gudang untuk melakukannya.

Sayangnya, dalam aksinya Roger sempat digigit oleh zombie. Tidak mau pasrah, Roger berniat untuk tetap membantu yang lain selama ia belum berubah menjadi zombie.

Dengan menggunakan salah satu mobil yang ada di dalam showroom, keempatnya lantas berkeliling menghabisi zombie-zombie yang ada.

Walau demikian, mereka tetap tidak bisa tenang. Pasalnya, zombie di luar tidak mau pergi. Justru semakin banyak yang berdatangan ke mall.

Sementara itu, Roger akhirnya tewas. Mau tidak mau Peter membunuhnya agar tidak menjadi zombie.

Beberapa hari kemudian, sekelompok orang bersenjata tiba di seberang mall. Mereka minta diijinkan untuk ikut masuk ke dalam mall.

Steven dan Peter menolak mentah-mentah.

Mereka pun menerobos masuk dan mulai mengambil uang, perhiasan, dan sebagainya.

Tidak terima orang-orang tersebut menjarah pusat perbelanjaan, Steven dan Peter berusaha melawan.

Apes, Steven justru tewas di tangan para zombie.

Sadar tidak mungkin lagi mempertahankan bangunan tersebut, Peter lalu meninggalkan tempat tersebut bersama Francine.

Tak lama setelah lepas landas, Francine merasakan tendangan dari dalam perutnya.

Simpulan

Alih-alih komik horor, “Dawn of The Dead” lebih terasa sebagai komik komedi.

Selain karena horornya nanggung — hanya mengandalkan bagian-bagian tubuh yang terpotong — ada beberapa momen yang aneh sekaligus menggelikan.

Seperti ketika Francine dkk berganti pakaian dengan sesuatu yang terlihat keren. Bukan yang praktis untuk berhadapan dengan zombie.

Malah kayak sedang cosplay.

Beberapa hari tenang di mall juga sama sekali tidak mereka manfaatkan untuk memikirkan exit plan jika terjadi sesuatu.

Di sisi lain, latar cerita di dalam pusat perbelanjaan berhasil memberikan suasana horor zombie yang berbeda. Seandainya saja bisa dieksplor lebih dalam lagi.

Versi digital dari komik ini bisa diperoleh di Amazon.

review komik dawn of the dead

Leave a Reply