Review Komik 30 Days of Night: Return To Barrow (IDW, 2004)

“Return to Barrow” adalah sekuel dari “Dark Days“. Di dalam serial yang terdiri dari 6 edisi ini, kita diajak kembali ke kota Barrow, Alaska, dan bertemu dengan beberapa karakter baru. Termasuk sherif baru pengganti Eben Olemaun yang sudah berubah menjadi vampire dalam “30 Days of Night”. Penggarapannya masih dipegang oleh duo Steve Niles dan Ben Templesmith. Seperti apa ceritanya? Simak keseluruhan sinopsisnya di bawah ini.

Sinopsis Komik

returntobarrow

Barrow has a new sheriff, but a old problem.

When Wayne Kitka goes to Barrow, Alaska, four days before it goes dark for another winter, to learn the truth about his brother William’s death, he finds that the truth isn’t always easy to come by, and Barrow is a hell of a lot scarier than he expected! The series that revitalized horror comics continues in this sequel series!

Barrow goes dark for another long winter’s night. When you’ve survived the horror once, what do you do when it returns, worse than before? And if you haven’t experienced it and have only heard rumors… how will you make it to the dawn? Intense horror as the 30 Days of Night sequel continues!

Sheriff Kitka and his son cope in their own ways with the new dark of winter, and the accompanying onslaught of bloodcurdling terror, or do they? When the sun never rises, the horror never lets up! Steve Niles and Ben Templesmith continue their best-selling tale of humans trying to survive in the face of impossible odds.

When winter settles on isolated Barrow, Alaska, it’s there to stay, long, cold, and dark. And when the darkness has teeth that shred and kill, the lives of a new sheriff and his son can be short and filled with terror. The modern horror classic by Niles and Templesmith never ceases to amaze with its twists and turns!

As the terror mounts and war builds during Barrow’s long winter, a mysterious third party stands between humans and vampires. Who is it? and who will be standing when the sun finally rises? Steve Niles and Ben Templesmith bring this story to a horrifying close.

Story: Steve Niles
Art: Ben Templesmith
Letter: Robbie Robbins
Tanggal Rilis: Maret – Agustus 2004

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

3 tahun berlalu semenjak invasi vampire di kota Barrow. Sekitar 150 orang penduduk tewas saat itu, menyisakan hanya 19 orang saja yang selamat. Salah satu di antara korban jiwa adalah William Kitka. Dan kini, saudara kandungnya, Brian Kitka, kembali ke kota Barrow bersama putranya, Marcus.

Selain mengisi jabatan sheriff, Brian bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di kota Barrow 3 tahun yang lalu. Pasalnya, yang terlihat di rumah William, seolah-olah ia telah membunuh istri dan anak-anaknya sendiri sebelum akhirnya ia hangus terbakar. Brian yakin bahwa saudaranya bukanlah seorang pembunuh.

4 hari menjelang matahari tidak terbit untuk sebulan lamanya. Brian dan Marcus tiba di rumah mereka yang baru di Barrow. Marcus girang mengetahui rumah mereka cukup luas. Sebagian besar penduduk Barrow memang sudah mengungsi, sehingga nilai properti di sana menurun drastis.

Brian berkenalan dengan rekannya di kepolisian, deputi Donna Sikorski. Meski termasuk dari 19 orang yang selamat, Donna sama sekali tidak mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Brian.

Di luar, Brian bertemu dengan John Ikos, saudara Sam Ikos. Saat Brian menanyakan apa yang terjadi 3 tahun yang lalu, John memanggil Donna dan memintanya untuk menunjukkan sesuatu pada Brian. Walau sempat enggan melakukannya, Donna akhirnya mengambilkan sesuatu tersebut yang ternyata adalah jurnal milik William. John mempersilahkan Brian untuk membacanya jika ingin tahu kejadian yang sebenarnya.

Sepeninggal Brian, John menunjukkan tubuh 2 orang vampire yang ia tangkap (dan ia bunuh) di pinggiran kota. Ia yakin dengan semakin dekatnya bulan kegelapan, semakin banyak pula kaum vampire yang mencoba menyusup ke kota. Donna pun berharap sheriff yang baru bakal bisa diandalkan.

Marcus menemukan seorang kucing di rumahnya. Ia mengikuti kucing tersebut hingga sampai ke loteng. Terdapat beberapa kardus barang di sana. Marcus membuka salah satunya. Terdapat foto pasangan Eben dan Stella di dalamnya.

Di New Orleans. Agen Norris mendatangi tempat tinggal Georce. Agar dibukakan pintu, ia mengaku punya informasi tentang Judith. Apes bagi George, begitu pintu dibuka, Norris langsung menghajarnya.

Setelah mengaku telah membunuh Judith, Norris memaksa George untuk menceritakan segala sesuatu yang ia ketahui tentang vampire. George berdalih tidak tahu apa-apa.

Brian syok mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada William dan juga Barrow. Lebih syok lagi saat tiba-tiba seorang vampire sudah ada di hadapannya, bersiap untuk menyerangnya. Untunglah John tiba dan langsung menembak kepala vampire tersebut.

John tidak akan men-judge Brian jika Brian memutuskan untuk meninggalkan Barrow bersama putranya usai membaca jurnal William. Brian menyatakan bahwa ia tidak akan melarikan diri dari masalah tersebut.

Setibanya di rumah, Brian mendapati Marcus tengah membaca buku catatan Stella. Brian menanyakan apakah Marcus ingin tetap di sana atau sebaliknya, meninggalkan Barrow. Marcus memilih opsi kedua. Sayangnya, pesawat terakhir baru saja lepas landas dan mau tidak mau Brian dan Marcus harus menunggu satu bulan lagi hingga matahari terbit.

Bosan dengan George yang tetap tidak mau membuka mulut walau sudah disiksa, Norris akhirnya menggigit George dan mengubahnya menjadi vampire. Dengan Norris sebagai atasannya, George langsung berterus terang ketika ditanya soal vampire. George menyatakan bahwa Judith dan kelompoknya sudah tahu bahwa kaum vampire memiliki semacam rumah persembunyian yang tersebar di berbagai wilayah.

Puas dengan jawaban George, Norris pun mengajak George untuk mengikutinya.

Di Kansas City, Missouri. Dane bertemu dengan 2 orang vampire bernama Liam dan Darcy. Terungkap bahwa Lilith benar-benar sudah tewas saat Stella meledakkan rumah di “Dark Days”. Tidak hanya Lilith, vampire-vampire yang berada di dalam rumah juga ikut mati bersamanya. Dane berbohong dengan mengatakan bahwa ia tidak melihat seorang manusia pun di TKP pada saat itu. Justru sebaliknya, ada gosip yang menyebutkan pelakunya adalah sesama vampire yang sengaja ingin menyingkirkan vampire-vampire senior.

Dane menambahkan bahwa ia sudah bosan hidup sebagai vampire. Yang harus terus-terusan membunuh untuk bertahan hidup. Plus berpindah-pindah rumah persembunyian untuk, ya, bersembunyi.

Liam kemudian memberitahu bahwa kaum vampire berencana untuk menuju kota Barrow dan berpesta. Mereka ingin menuntaskan urusan mereka sebelumnya di sana. Terutama menghabisi warga yang sebelumnya selamat agar saksi mengenai keberadaan vampire terkubur selamanya.

Dengan dipimpin oleh Donna dan John, warga Barrow bersiap untuk menghadapi datangnya vampire. Mereka membagikan senjata api beserta pelurunya utnuk berjaga-jaga. Brian tidak setuju dengan hal itu karena tidak ingin Marcus melihat senjata-senjata tersebut. Sebelum pertengkaran antara Brian dan John memanas, Donna memisahkan mereka.

Tanpa disangka, seorang warga membawa seorang wanita asing bernama Iris masuk ke kota. Donna langsung menyadari bahwa Iris kemungkinan besar adalah vampire. Tanpa membuang waktu, ia mengumpulkan warga dan memerintahkan mereka untuk mencarinya. John ikut memberitahu Brian agar meminta warga untuk menyiapkan penerangan. Bukan sembarang lampu, melainkan lampu ultraviolet.

Setelah beberapa saat mencari, Brian, John, dan Marcus akhirnya menemukan Iris… dalam keadaan kepala terpenggal.

Sekelompok vampire yang dipimpin oleh Werner tiba di pinggiran kota Barrow. Ada Norris dan George di sana. Setelah tahu yang memimpin untuk sementara adalah Werner, Norris melaporkan tentang adanya pasukan pemburu vampire yang kemungkinan besar berpusat di kota Barrow. Apabila kali ini mereka bisa menghancurkan Barrow, maka pasukan tersebut bakal mengalami kekalahan telak. Werner lantas menyemangati rekan-rekannya agar tidak membiarkan seorang pun keluar hidup-hidup dari Barrow.

Seorang vampire muda tiba-tiba berlari menghampiri mereka. Greta namanya. Ia menunjukkan sesuatu tak jauh dari tempat yang lain berkumpul. Ternyata ada dua tubuh vampire yang sudah hancur berantakan. Ditambah seorang vampire lain terduduk di pohon. Vampire tersebut ternyata adalah Dane.

Kepada Werner dan Norris, Dane mengaku kedua rekannya, Liam dan Darcy, diserang oleh sosok misterius. Ia yakin bahwa yang menyerangnya adalah sesama vampire karena mampu bergerak dengan cepat. Norris terlihat curiga pada Dane, namun Werner sepertinya tidak peduli dan lanjut memimpin kelompoknya bergerak menuju Barrow.

Tak lama, kelompok vampir sampai di batas kota dan langsung melumpuhkan menara lampu pertama. Total masih ada 5 menara yang tersisa. Selanjutnya mereka menuju tempat John, Donna, dan beberapa warga lain berjaga. Awalnya John cukup pede menghadapi mereka. Namun ia terkejut begitu tahu kelompok vampire kali ini tidak datang dengan tangan hampa. Mereka juga membawa senjata api. Mati-matian John dkk berusaha untuk bertahan.

Ia nyaris berada di ujung tanduk. Untungnya Brian, setelah mengunci Marcus di gudang rumah, kembali dan menyelamatkannya. Aksi Brian dengan senapan mesin membuat kelompok vampire untuk sementara mundur.

Norris mengungkapkan kecurigaannya pada Dane. George lantas memberitahu tentang gosip tewasnya Lilith akibat bom dari Stella. Selain itu, George menambahkan bahwa aksi Stella mendapat bantuan dari seorang vampire. Tanpa banyak basa basi, Norris lalu mendatangi Dane yang tengah bersama Greta dan Werner, untuk kemudian menembak kepalanya.

Kelompok vampire dan kelompok warga Barrow saling berhadap-hadapan di menara lampu 5. Norris sepertinya punya sebuah rencana. Ia memberitahu sesuatu pada Werner. Sesaat kemudian kelompok vampire menghilang begitu saja.

Melihatnya, John dkk jadi panik. Mereka khawatir diam-diam kelompok vampire merencanakan sesuatu. Brian meminta agar mereka tetap tenang karena ia yakin kelompok vampire tidak punya pemimpin, beda dengan mereka.

Setelah paniknya reda, John menunjukkan persediaan granat yang ia miliki. Ia yakin bisa mengalahkan kelompok vampire dengan granat-granat tersebut.

Lampu di menara mendadak mati. Kelompok vampire ternyata memutus kabel listriknya. Tidak itu saja, tanpa disadari mereka sudah berada tepat di depan pagar pembatas. Lengah, satu demi satu penduduk yang berjaga di sana dihabisi oleh vampire. Kendati demikian, Greta ikut menjadi korban, gosong terkena sinar lampu ultraviolet.

Target selanjutnya adalah menara 3. John segera memerintahkan sebagian yang berjaga di menara 5 untuk membantu perlawanan di menara 3. Beberapa saat kemudian ia menyadari bahwa kelompok vampire tengah berusaha memecah mereka menjadi kelompok-kelompok kecil agar lebih mudah ditaklukkan. Brian langsung teringat pada Marcus. John mempersilahkan Brian mengecek putranya sementara ia dan yang lain tetap berjaga di menara 5.

Tak lama setelah Brian pergi, terlihat kelompok vampire mulai mengelilingi John dkk.

Beberapa vampire berdiri di depan rumah Brian. Norris menginstruksikan yang lain menunggu di luar. Ia pun mulai melangkah masuk ke dalam rumah. Seekor kucing menyambutnya, walau setelah itu ia pergi menjauh.

Norris lantas menuju ke depan pintu kamar tempat Marcus bersembunyi. Mengaku diberitahu si kucing kalau ada orang di dalam kamar tersebut, Norris meminta siapa pun yang ada di dalam untuk keluar. Marcus hanya terdiam sembari meneteskan air mata.

Tak lama Brian sampai di depan rumahnya. Melihat sudah ada beberapa vampire di sana, ia segera menyiapkan senjatanya.

Sementara itu, Norris menarik paksa pintu kamar Marcus hingga terlepas. Entah apa yang terjadi, seseorang tiba-tiba muncul di samping Norris dan membunuhnya.

Brian yang melihat kejadian itu dari luar langsung bersemangat menghabisi satu persatu vampire di sana. Ia sempat nyaris celaka, namun lagi-lagi sosok misterius itu membantunya.

Setelah kondisi aman, Brian bergegas masuk ke dalam dan menemui anaknya. Marcus memberitahu bahwa yang menolongnya adalah wanita yang fotonya ada di loteng. Yaitu Stella.

Di menara 5, John, Donna, dan yang lain berhasil mengatasi Werner dkk. Reflek John dan Donna berciuman melampiaskan kesuksesan mereka. Salah seorang penduduk kemudian memberitahu bahwa sebagian dari para vampire yang tersisa tiba-tiba mati tercabik-cabik begitu saja. Sedang sebagian lainnya melarikan diri.

John mencari Brian dan Marcus. Ia menemukan mereka di pinggir hutan. Ada 2 orang lain di hadapan Brian dan Marcus. Mereka adalah Eben dan Stella. John kaget melihatnya. Setelah menyapa John, Stella menyatakan bahwa tidak akan ada yang bisa melukai kota Barrow lagi. Ia pun kemudian masuk ke dalam hutan bersama Eben.


Ternyata benar bahwa saya sudah mulai terbiasa dengan gaya artwork Ben Templesmith. Meski dalam hati kecil masih berharap seandainya saja komik ini digambarkan dengan artwork yang lebih jelas, tapi tidak akan komplain. Dari ceritanya sendiri, awalnya gak nyangka kalau Dane bakal mau solo ngebantu warga Barrow. Belakangan ternyata ada Stella dan Eben juga di sana. Jadi wajar saja kalau Dane ngebantu mereka. Bisa jadi ia juga nanti dihidupkan kembali oleh Stella.

Untuk bulan depan kita akan me-review serial selanjutnya dari jagat 30 Days of Night. Yaitu “Dead Space”. Stay tune!

rk returntobarrow 11

Leave a Reply