Sama seperti “Oh! My Boss! Love Is A Bonus Book (TBS, 2021)“, dorama yang satu ini juga belakangan banyak mendatangkan pengunjung ke situs Curcol.Co. Lagi-lagi saya jadi ikut penasaran dan menonton episode perdana dari “Oyabaka Seishun Hakusho” a.k.a “Doting Parent Youth White Paper”. Tanpa terasa, pada akhirnya saya malah menuntaskan keseluruhan episode yang ada hingga tamat. Sayangnya, berhubung tidak ada waktu untuk membuat sinopsisnya satu per satu untuk tujuh episode yang ada, kali ini saya sajikan saja sinopsis dan review singkatnya. Seperti apa?
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sinopsis Singkat
Obika Taro, atau biasa dipanggil Gataro, adalah seorang duda berusia 40 tahun yang berprofesi sebagai penulis novel. Sejak istrinya Sachiko meninggal, Gataro seorang diri membesarkan putri mereka, Sakura. Hal itu tidak saja membuat hubungan keduanya dekat, melainkan Gataro yang menjadi posesif terhadap Sakura. Saking posesifnya, Gataro nekad ikut berkuliah di Universitas Tokyo (Todai), di kampus yang sama dengan Sakura. Di jurusan yang sama pula.
Di kampus, Sakura dan Gataro berkenalan dengan Hatakeyama, Hiroko, Negoro, dan Misako. Satu demi satu kejadian membuat mereka berenam menjadi akrab.
Keadaan mulai rumit saat Sakura dan Hatakeyama berpacaran. Gataro acap mengganggu momen-momen kebersamaan mereka dengan tujuan mereka putus. Di sisi lain, Misako justru mulai jatuh cinta pada Gataro, yang mana tidak disetujui oleh Sakura.
Belakangan terungkap bahwa tujuan utama Gataro berkuliah di Todai sebenarnya untuk mewujudkan impian terakhir Sachiko. Yaitu agar Gataro lulus dari kampus tersebut. Pasalnya, ia dulu menghentikan kuliahnya di sana karena ingin serius menekuni profesinya sebagai penulis novel. Begitu pula dengan Sachiko, yang memutuskan untuk ikut berhenti kuliah karena ingin sepenuhnya mendukung Gataro.
Pada akhirnya, Sakura mulai bisa menerima sikap Misako terhadap Gataro. Sayangnya, di saat Misako menyatakan cintanya, Gataro menolak. Ia menyatakan hingga saat ini masih mencintai Sachiko. Sejak itu hubungan Sakura dan Misako pun kembali normal.
Tanggal Rilis: 2 Agustus – 13 September 2020
Durasi: 7 episode @ 55 menit
Sutradara: Fukuda Yuichi
Produser: –
Penulis Naskah: Ichiro Anabuki
Produksi: NTV+
Pemain: Tsuyoshi Muro, Mei Nagano, Taishi Nakagawa, Yui Aragaki, Mio Imada, Junki Tozuka, Karin Ono, Shota Taniguchi, Megumi Hamada, Toru Nomaguchi
Review Singkat
Gara-gara nonton “Oyabaka Seishun Hakusho” ini saya kok malah jadi jatuh hati pada Mio Imada. Padahal jarang-jarang loh saya bisa naksir aktris Jepang. Sampai sudah saya sempatkan untuk mengulik filmografinya. Tinggal berburu saja video atau streamingnya, semoga dapat.
But eniwei, dengan mengabaikan karakter Negoro dan Hatakeyama yang ekspresinya terlihat terlalu dibuat-buat agar menjadi titik tawa, secara keseluruhan dorama ini cukup menyenangkan untuk disimak. Ceritanya fokus ada hubungan seorang ayah dan putrinya, yang sama-sama dekat dan saling menyayangi. Tidak ada emosi yang berlebihan di antara keduanya walau di saat berbeda pendapat sekali pun. Seolah sudah tahu batasan masing-masing, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak, tanpa harus diucapkan.
Intinya sih, walau terkadang Gataro over protective, namun jika diharuskan ia tetap akan menggunakan logikanya. Dan ini membuat serial “Doting Parent Youth White Paper” bebas dari adegan marah-marah yang tidak perlu.
Di sisi lain, karena ingin meng-cover kehidupan karakternya selama 2 tahun dalam beberapa episode saja, tidak bisa dipungkiri ceritanya tidak benar-benar mendalam. Terkadang bikin kaget, lah kok tiba-tiba sudah x bulan berlalu.
Ada pula satu lubang dalam cerita. Yaitu saat Hatakeyama patah hati mengira Sakura jadian dengan Negoro. Hatakeyama ditunjukkan sempat mendengar mahasiswa lain membicarakan soal Negoro dan Sakura yang tidak benar-benar jadian, hanya prank. Anehnya, di episode berikutnya, Hatakeyama malah sudah jadian dengan cewek lain dan seolah baru merasakan cinta pertama kalinya pada Sakura.
Selain ceritanya yang menarik, satu lagi yang saya suka adalah dimasukkannya tema Youtuber sebagai profesi Negoro. Tidak sekedar sambil lalu, tapi benar-benar tuntas. Mulai dari video prank settingan, obsesi untuk trending dan memiliki banyak subscriber, hingga fenomena ngartis begitu mendapatkan banyak penghasilan dari Adsense. Taste kekiniannya jadi terasa.
Dengan unsur komedi yang kental, agak susah (bagi saya) untuk menilai bagaimana akting para pemainnya. Apalagi saya bukan penggemar akting yang mengandalkan ekspresi muka aneh. No comment saja deh. Yang jelas saya jatuh hati pada Mio Imada. Titik.
Penutup
Di balik judul-judul dorama low budget yang bertebaran belakangan ini, “Oyabaka Seishun Hakusho” hadir dengan cerita yang bagus dan menyenangkan untuk diikuti. Semua karakter memiliki kepribadian yang kuat, walau sayang saya bukan penggemar humor ekspresi wajah komikal yang acap diperagakan Negoro dan Hatakeyama. Jika teman-teman menyukai yang seperti, saya yakin teman-teman bakal lebih menikmati serial ini ketimbang saya sendiri. Agak disayangkan ceritanya tidak benar-benar tuntas, masih menyimpan peluang untuk dilanjutkan di musim berikutnya. 7/10.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply