“Umma” atau berarti “ibu” dalam bahasa Korea adalah film horor yang diproduseri oleh sutradara ternama Sam Raimi.
Pun begitu, dalam film ini ia mempercayakan tugas penyutradaraan tersebut pada Iris K. Shim, yang juga merangkap sebagai penulis naskah.
Ngomong-ngomong, saya sempat su’udzon dengan film horor lokal “Oma” yang bakal tayang 2 minggu lagi. Gara-gara judulnya mirip, saya pikir ceritanya pun bakalan serupa. Untung dari sinopsisnya perkiraan saya meleset.
Nah, lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review film Umma di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sekilas Tentang
Amanda dan putrinya menjalani kehidupan yang tenang di sebuah peternakan Amerika, tetapi ketika sisa-sisa ibunya yang terasing tiba dari Korea, Amanda dihantui oleh ketakutan untuk berubah menjadi ibunya sendiri.
Tanggal Rilis: 18 Maret 2022
Durasi: 83 menit
Sutradara: Iris K. Shim
Produser: Sam Raimi, Zainab Azizi
Penulis Naskah: Iris K. Shim
Produksi: Stage 6 Films, Raimi Productions, Starlight Media
Pemain: Sandra Oh, Fivel Stewart, MeeWha Alana Lee, Tom Yi, Odeya Rush, Dermot Mulroney
Sinopsis Film / Alur Cerita
Soo-Hyun / Amanda (diperankan oleh Sandra Oh), imigran asal Korea, tinggal di sebuah peternakan di desa bersama putrinya, Chris (diperankan oleh Fivel Stewart).
Mereka tinggal tanpa menjamah teknologi modern. Termasuk listrik dan perangkat elektronik.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka menjual hasil dari peternakan tersebut. Seperti madu dan telur ayam.
Adalah Danny (diperankan oleh Dermot Mulroney) yang membantu Amanda memasarkan madu hasil peternakan. Bahkan hingga viral dan penjualannya meningkat drastis.
Suatu hari, paman Amanda, Kang (diperankan oleh Tom Yi), datang dan mengabarkan tentang kematian sang umma alias ibu Amanda (diperankan oleh MeeWha Alana Lee) beberapa bulan lalu.
Ia juga membawakan sebuah koper berisi abu jenazah ibu Amanda.
Kang menyalahkan Amanda yang telah meninggalkan ibunya sebagai penyebab kematiannya.
Ia menegaskan bahwa arwah ibunya akan terus penasaran selama Amanda tidak melakukan ‘sesuatu’ terhadap abu jenazah tersebut.
Chris berkenalan dengan River (diperankan oleh Odeya Rush), keponakan Danny.
Sementara itu, Amanda menemukan form pendaftaran universitas yang disembunyikan oleh Chris.
Amanda membuka koper pemberian Kang. Ada sebuah topeng di sana. Trauma akan kejadian masa lalu terbayang di benaknya.
Ia pun langsung menyimpan koper tersebut ke dalam lemari.
Beberapa waktu kemudian, Amanda mendengar suara Chris berteriak di luar rumah.
Saat mendatangi sumber suara, Amanda malah diganggu oleh hantu yang mengenakan topeng seperti di dalam koper.
Sesaat kemudian Chris muncul dan hantu tersebut menghilang.
Amanda mengkonfrontir Chris mengenai form pendaftaran universitas.
Chris mengaku Danny yang memberinya. Kendati demikian ia tidak mau mengaku bahwa ia sendiri ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi.
Belakangan Amanda mengetahui langsung dari Danny bahwa Chris lah yang telah meminta form pendaftaran tersebut.
Chris diam-diam mengisi form pendaftaran universitas di loteng agar tidak ketahuan oleh ibunya yang sedang bertukang di gudang.
Amanda tiba-tiba melihat ada sosok ibunya di balik jendela loteng.
Ia pun buru-buru mendatangi tempat tersebut. Hanya ada mesin ketik dan form pendaftaran Chris di sana.
Ruangan mendadak menjadi gelap, disusul dengan hadirnya sosok sang umma. Reflek Amanda mendorongnya.
Tak disangka yang barusan ia dorong adalah Chris. Ia mengenakan hanbok milik ibu Amanda yang ia temukan di loteng.
Setelah memaksa Chris melepaskan baju tersebut, Amanda menyimpannya di basemen bersama koper dari Kang. Tidak lupa ia menggembok pintu basemen.
Dalam kilas balik, terungkap bahwa ibu Amanda dulunya sering menyiksa Amanda dengan setrum. Itu sebabnya ia kini menghindari segala perangkat listrik dan elektronik.
Malam harinya, Chris diam-diam masuk ke basemen. Ia menemukan foto ibu Amanda di sana.
Amanda akhirnya menceritakan semua pada Chris. Juga tentang koper berisi abu jenazah umma-nya.
Topeng yang ada di dalam koper ternyata adalah tal, pusaka keluarga mereka.
Terdapat pula sebuah kotak musik yang membuat Amanda syok kala melihatnya.
Amanda mengundang Danny dan River untuk menghabiskan malam di rumahnya.
Saat ngobrol berdua dengan River, Chris mendapati River sedari tadi membawa ponselnya. Padahal ibunya dari dulu mengaku bakalan sakit apabila berdekatan dengan perangkat elektronik.
Chris nekat menghidupkan listrik di dalam rumah.
Sejak itu, arwah ibu Amanda terus berusaha untuk mempengaruhi Amanda dan menjadikannya seperti dirinya.
Hubungan keduanya makin runyam ketika Chris menemukan form pendaftarannya dirusak.
Amanda berusaha memberitahu bahwa pelakunya adalah ibunya. Chris tidak percaya. Ia bahkan menuduh ibunya mulai gila dan menyatakan tidak sabar untuk meninggalkan rumah.
Tidak terima, Amanda mengatakan Chris tidak mungkin bisa bersosialisasi dan bertahan hidup tanpa dirinya.
Ganti Chris yang tidak terima dan mengungkit soal Amanda yang berhalusinasi mengenai penyakit listrik.
Amanda menggali lubang dan mengubur foto ibunya beserta abu jenazah.
Marah dengan cara penguburan asal-asalan dari Amanda, arwah sang umma menyerangnya hingga ia tak sadarkan diri.
River memberikan buku planner pada Chris untuk nanti digunakan saat kuliah.
Ia rupanya sangat mendukung keputusan Chris untuk melanjutkan pendidikannya.
Arwah ibu Amanda berhasil mempengaruhi Amanda yang kesal terhadap Chris. Ia kini merasuki tubuh Amanda.
Saat Chris pulang ke rumah, ia mendapati barang-barang ibu Amanda yang selama ini disembunyikan justru dipajang di dalam rumah. Termasuk pigura dan wadah abu jenazah yang sebelumnya dikubur.
Amanda bahkan mengenakan hanbok milik sang umma.
Mengetahui kedatangan Chris, Amanda berniat menghukumnya dengan cara yang sama seperti saat dulu ibunya menyiksanya.
Chris berhasil kabur dan sempat bertemu dengan sosok kumiho di halaman.
Sesaat kemudian Amanda menyusul dan menyerangnya.
Untunglah Chris akhirnya berhasil menyadarkan Amanda dan membuat roh penasaran sang umma meninggalkan tubuh Amanda.
Amanda lantas bertemu dengan sosok ibunya. Kali ini ia tidak kabur, melainkan memilih untuk menyelesaikan salah paham di antara mereka.
Amanda memaafkan penyiksaan yang dulu dilakukan ibunya namun bukan berarti perbuatan ibunya benar. Ia sendiri meminta maaf karena sudah menelantarkannya.
Arwah ibu Amanda tampak bisa menerima penjelasan Amanda. Ia pun menghilang, menandakan rohnya sudah tidak lagi penasaran.
Amanda membuat makam yang layak untuk ibunya. Bersama Chris, mereka lalu melakukan upacara pemakaman.
Beberapa waktu kemudian, Chris berangkat untuk kuliah dengan diantarkan oleh Danny.
Tidak seperti sebelumnya, Amanda sudah bisa menerima hal itu.
Ulasan / Review Film Umma
“Umma” adalah film horor yang tidak banyak dibumbui oleh jump scare. Sayangnya, minimnya jumlah tidak dibarengi dengan kualitas yang tinggi.
Selain momen anak ayam diinjak mendadak, tidak satu pun adegan seram sukses bikin ketakutan. Cenderung klise dan membosankan.
Kemunculan kumiho, rubah mistis berekor sembilan, yang harusnya mengejutkan malah bikin puyeng. Ngapain dia tiba-tiba nongol?
Belum lagi ending-nya yang terasa antiklimaks. Tidak ada tegang-tegangnya. Ujug-ujug beres.
Akting Sandra Oh bisa dibilang satu dari sedikit nilai plus di film ini. Fivel Stewart juga tidak jelek, lumayan bisa mengimbangi Oh.
Alur cerita keseluruhan tidak istimewa. Tidak benar-benar buruk. Hanya saja tidak menghadirkan sesuatu yang baru. Apalagi berkesan.
Penutup
Menghadirkan bumbu-bumbu Korea dalam cerita, nyatanya “Umma” gagal menyuguhkan karya yang berkelas seperti umumnnya film asal negara tersebut.
Segala sesuatunya terlihat klise dan membosankan. Termasuk unsur horornya yang seharusnya bisa menjadi sorotan utama.
Akting Sandra Oh dan Fivel Stewart mungkin adalah satu-satunya nilai plus yang bisa dinikmati sepanjang durasi film ini.
1/5.
Pada saat artikel ini ditayangkan, “Umma” masih bisa ditonton di jaringan bioskop XXI.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Umma 2022
- Story
- Acting / Characters
Summary
Klise, membosankan, dan tidak menawarkan sesuatu yang baru. Horornya pun tidak seram dengan ending yang terkesan dipaksakan. Akting dua pemeran utama jadi satu-satunya hal yang menonjol dan bisa diapresiasi.
Leave a Reply