Review Film U Turn (2020)

“U Turn” adalah remake dari film India berjudul sama yang dirilis pada tahun 2016 lalu. Uniknya, dalam jeda waktu tersebut, film ini sudah 3 (TIGA) KALI di-remake. Selain “Careful” (2017), yang lain menggunakan judul serupa. Dan semuanya mendapatkan respon yang positif. Setidaknya di India. Padahal alur cerita di keempat film tersebut nyaris sama. Begitu pula dengan versi Filipina yang saya tonton di Netflix ini. Akankah sesukses keempat pendahulunya?

Sinopsis Singkat

poster uturn

U-turn follows the life of Donna, (Kim Chiu) a junior reporter who covers an incident on an abandoned highway where some people allegedly make an illegal u-turn. Strange things start to happen everyday as our protagonist slowly uncovers each insidious mystery.

Tanggal Rilis: 30 Oktober 2020
Durasi: 1 jam 38 menit
Sutradara: Roderick Cabrido
Produser: Marizel Samson-Martinez
Penulis Naskah: Cenon Palomares, Pawan Kumar
Produksi: ABS-CBN Film Productions, Clever Minds, Suraya Film Productions
Pemain: Kim Chiu, JM De Guzman, Tony Labrusca

Review Singkat

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Secara garis besar, “U Turn” adalah film horor dengan latar dunia jurnalisme digital yang menuhankan viewer. Apapun dilakukan demi mendapatkan pengunjung yang banyak, baik di situs web mereka maupun di video yang mereka publikasikan. Termasuk menggunakan click bait, melanggar peraturan, maupun hal-hal tidak etis lainnya.

Pun begitu, karena fokus utama dari film ini tetaplah pada unsur horornya, mau tidak mau elemen jurnalisme di atas tidak terlalu digali mendalam. Jadinya gemes sendiri. Apalagi dengan alur cerita utama dan karakter sentral yang tidak terlalu istimewa.

Saya tidak mempermasalahkan karakter Donna yang seenak jidatnya menyentuh dan memanipulasi kondisi orang meninggal demi mendapatkan video liputan yang lebih menjual. Memang salah, namun itu selaras dengan apa yang saya sampaikan di paragraf utama.

Yang bikin geregetan adalah bagaimana ia dengan santai memungut kalung milik korban kecelakaan dan lantas memakainya. Tanpa ada arwah penasaran sekali pun itu jelas jelas ngawur.

Kepribadian Donna terasa makin membosankan dengan sikapnya yang sok keras begitu mengalami apa yang selama ini ia lakukan kepada orang lain. Egois dan seolah tiada rasa penyesalan.

Dari segi horor — yang hampir semuanya mengandalkan pencahayaan remang-remang — “U Turn” bisa dibilang tidak jelek jelek amat. Highlight ada di 10 menit terakhir. (Sedikit) seru, (sedikit) menegangkan, plus (sedikit) mengharukan. Jadi lupa dengan twist yang mudah tertebak.

Penutup

Walau tidak spesial, “U Turn” sebenarnya tidak jelek jelek amat. Kepribadian karakter Donna memang agak mengganggu. Namun untungnya tidak ditambah dengan alur cerita yang membosankan. Setidaknya saya masih bisa bertahan duduk manis di depan layar komputer hingga akhir dan tidak nyambi nonton sambil nyuci piring. 10 menit di akhir jangan sampai dilewatkan. 5/10.

Catatan: rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

Leave a Reply