“The Secret: Suster Ngesot Urban Legend” adalah proyek perdana sekaligus film horor pertama dari rumah produksi RA Pictures yang didirikan oleh Raffi Ahmad. Selain dibintangi sendiri oleh pasangan suami istri Raffi dan Nagita Slavina, hampir semua pemainnya adalah rekan atau teman dekat mereka. Bahkan sampai asisten pribadinya, Ahmad Sadili alias Merry, ikut ambil bagian. Lalu seperti apakah hasilnya? Simak sinopsis dan review singkatnya di bawah, ges.
Sinopsis Singkat
Kanaya (diperankan oleh Nagita Slavina) kembali ke Indonesia pasca menyelesaikan studinya di Melbourne, Australia. Ia dikagetkan dengan ayahnya, Ridwan (diperankan oleh Roy Marten), yang ternyata sudah menikah lagi dengan seorang wanita muda bernama Sofie (diperankan oleh Tyas Mirasih). Sebuah insiden yang melibatkan Sofie dengan Tedi (diperankan oleh Raffi Ahmad), kekasihnya, membuat Kanaya kesal dan pergi meninggalkan rumah. Tanpa disangka, di tengah jalan ia mengalami kecelakaan. Saat terbangun dirinya sudah berada di rumah sakit dengan ditemani oleh Tedi. Meski yakin bahwa sebelum kejadian tersebut dirinya sempat menabrak seseorang, Tedi memastikan bahwa yang terjadi adalah kecelakaan tunggal. Sejak itulah kejadian-kejadian gaib mulai dialami oleh Kanaya. Apakah yang sebenarnya terjadi?
Tanggal Rilis: 26 April 2018
Durasi: – menit
Sutradara: Raffi Ahmad, Arie Azis
Produser: Raffi Ahmad
Penulis Naskah: Demas Garin, Talitha Tan
Produksi: RA Pictures
Pemain: Nagita Slavina, Marshanda, Kanaya Gleadys, Raffi Ahmad, Roy Marten, Tyas Mirasih, Kartika Putri, Wika Salim, Lia Waode, Rico Verald
Review Singkat
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sebuah kecelakaan berujung pada teror yang dilakukan oleh sosok berpakaian seperti suster yang sedang ngesot. Tidak hanya di rumah sakit, melainkan terus berlanjut hingga ke villa. Petunjuk dari orang di masa lalu pada akhirnya membuka rahasia yang sebenarnya dilakukan oleh orang dekat si tokoh utama. Begitulah kira-kira alur cerita dari film yang judulnya cukup panjang ini, “The Secret: Suster Ngesot Urban Legend”.
Memang sederhana. Sayangnya, tema yang klise dan simpel tersebut tidak berhasil diolah menjadi sebuah karya yang berkualitas. Yang hadir justru sajian yang bertele-tele dan membosankan.
Banyak sekali adegan-adegan tidak penting yang dimasukkan ke dalam film. Pangkalnya jelas, banyak karakter tidak jelas yang disertakan. Boleh lah jika niatnya sebagai jeda tawa, tapi porsinya juga jangan keterlaluan seperti itu. Film jadi terkesan berada di tengah. Mau dibawa komedi gak lucu-lucu amat, mau dibawa horor gak serem-serem amat.
Kecuali part saat Tedi berkenalan dengan dokter Bertha Ngandingin. Itu sumpah kocak banget, wkwkwk.
Saya pribadi tidak bisa menemukan mana yang menjadi sumber masalah sebenarnya. Naskah yang berantakan atau rentetan dialog yang ngawur. Memasukkan dua sesi permainan petak umpet yang memakan durasi sendiri membuktikan bagaimana kedua sutradaranya, Raffi Ahmad dan Arie Azis, tidak tahu lagi bagaimana cerita harus dikembangkan.
Oh ya, saya tidak tahu dengan di daerah lain, tapi di daerah saya, dari saya masih kecil, saat melakukan permainan petak umpet, yang mencari tidak pernah berkeliling sembari memanggil nama-nama anak yang dicari. Yang dilakukan karakter Kanaya di film ini terasa mengganggu sekali bagi saya.
Lebih parahnya lagi, semua kekacauan itu dibalut dengan akting para pemain yang sama sekali tidak meyakinkan. Tidak beliavable. Tidak ada yang terlihat serius dalam menjalankan perannya. Sebelum menulis review ini saya bahkan berpikir keras, bagaimana dua orang sosok artis yang terbiasa melakukan gimmick di TV dan konten-konten Youtube mereka secara natural bisa sedemikian kakunya saat bermain di dalam film.
Untuk twistnya boleh lah. Masih bisa dinalar dan tidak terlalu dipaksakan. Ada sebagian yang gagal saya tebak. Sayangnya, adegan puncaknya jauh dari kata memuaskan. Kanaya yang hanya berganti-ganti sudut pijakan alih-alih berkeliling mencari kekasihnya serta ayah Kanaya yang bisa tiba-tiba nongol di TKP sama-sama bikin ilfil. Seolah saking membosankannya cerita yang diusung, yang mengarahkan pun jadi ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya tanpa peduli lagi dengan hasil akhir.
Penutup
RA Pictures membuka deretan proyek film horor mereka dengan skor yang sangat jauh dari kata memuaskan. 1/10 sudah terlalu royal nilainya. Raffi Ahmad seolah hanya ingin bersenang-senang saja di “The Secret: Suster Ngesot Urban Legend” dengan mengajak kerabat serta teman-teman dekatnya untuk bermain di dalamnya. Yah, semacam opening party begitu deh untuk usahanya yang baru. Jadi, biarkan sajalah mereka dengan dunia mereka sendiri dan tidak perlu kita habiskan waktu dengan men-streaming film ini di Netflix.
Leave a Reply