Review Film The Diplomat Hotel (2013)

Beberapa bulan lagi saya sudah merencanakan untuk traveling ke Filipina. Memang belum pasti dengan kondisi dunia yang seperti sekarang ini. Tapi jika jadi, salah satu tempat yang sejak awal saya masukkan ke dalam itinerari adalah The Diplomat Hotel yang ada di kota Baguio. Posisinya kurang lebih 2-3 jam sebelah utara kota Manila. Itu adalah bekas tempat peristirahat di atas bukit yang sempat disulap menjadi sebuah hotel. Namun sejak tahun 80’an, hotel tersebut mulai ditinggalkan dan tidak lagi digunakan hingga sekarang. Pada prosesnya, bangunan terbengkalai dan dikabarkan berhantu ini malah dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai salah satu obyek wisata yang memang cukup banyak menarik wisatawan.

Ternyata oh ternyata, di tahun 2013 pernah dirilis sebuah film horor yang mengambil tema bangunan tersebut. Judulnya “The Diplomat Hotel”. Gak afdol rasanya kalau gak nonton sebelum nanti berkunjung langsung ke sana. Maka inilah, film horor Filipina pertama yang akan saya review di Curcol.Co. Seperti biasa, langsung simak sinopsis singkatnya di bawah, ya.

Sinopsis Singkat

poster thediplomathotel

Victoria Lansang adalah seorang repoter TV ternama yang dimintai tolong untuk melakukan mediasi dalam sebuah kasus penyanderaan yang dilakukan oleh seorang kakek pada cucunya. Sang kakek bahkan sudah membunuh semua anggota keluarganya. Saat sudah yakin bisa membujuknya, si kakek tiba-tiba menyatakan bahwa semua yang lakukan sebenarnya berawal dari putranya sendiri yang selama ini memperkosa cucunya. Tidak ada anggota keluarga lain yang berani bertindak. Lebih mengagetkan lagi, kakek itu ternyata juga sudah pernah menghubungi Victoria untuk meminta bantuan, namun tidak ada tanggapan sama sekali. Tanpa menunggu respon dari Victoria, kakek itu membunuh cucunya lantas bunuh diri.

Insiden itu membuat karir Victoria anjlok. Ia bahkan sempat menderita trauma mental selama setahun. Saat hendak kembali ke dunianya, satu-satunya pekerjaan yang bisa ia dapatkan adalah membuat liputan dokumentasi mengenai Diplomat Hotel yang ada di Baguio, sebuah bangunan tua yang terkenal angker dan misterius.

Bersama dengan krunya — Danny, Anna, Jake, dan Gani — Victoria pun sampai di Diplomat Hotel. Ia yang tidak begitu percaya dengan dunia gaib malah berharap agar terjadi sesuatu selama mereka menginap semalam, agar hasil liputan mereka bisa menjual.

Tanpa disangka, harapan Victoria terkabul. Sesuai rumornya, hotel tersebut benar-benar berhantu. Danny dan Gani sama-sama mendapat penampakan masa lalu yang membuat mereka tidak bisa berpikir jernih. Alhasil, Jake tewas di tangan Danny, sementara Anna dibunuh oleh Gani. Gani sempat hendak membunuh Danny namun berhasil dicegah oleh Victoria. Pun begitu, Danny yang kehabisan darah akhirnya meninggal, sementara Victoria terlihat mulai hilang akal.

Tanggal Rilis: 4 September 2013
Durasi: 1 jam 26 menit
Sutradara: Christopher Ad. Castillo
Produser: Christopher Ad. Castillo, Alemberg Ang
Penulis Naskah: Christopher Ad. Castillo
Produksi: Quantum Films
Pemain: Gretchen Barretto, Arthur Acuña, Alvin Anson, Nico Antonio, Brooke Chantelle, Mon Confiado, Sarah Gaugler, Chanel Latorre, Abe Pagtama, Joel Torre

Review Singkat

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Gemes rasanya begitu tahu bahwa sutradara dari negara Filipina pun sadar bahwa film horor bukan sekedar tentang penampakan dan jump scare. Meski minim hadirnya makhluk halus, “The Diplomat Hotel” mampu membangun suasana yang menegangkan sekaligus mencekam. Apalagi saat beberapa kali sosok astral ditampilkan sepersekian detik saja, saat Anna menjepret kameranya ke sana kemari. Dapet banget feel-nya.

Sayangnya, hal ini tidak ditunjang dengan pengambilan gambar yang baik. Sudut pandang kameranya begitu begitu saja. Dari sisi ini jelas film horor kita lebih unggul. Tapi kalau soal tata cahaya yang cenderung minim setali tiga uang sih.

Kekurangan lain adalah terjemahan alias subtitle-nya. Saya tidak tahu apakah terjemahan ini berasal dari rumah produksi atau dari pihak ketiga. Yang jelas beberapa bagian misteri jadi tidak terjelaskan gegara terjemahan yang seadanya. Jadi greget karena tidak begitu paham kaitan antara Gani dengan foto pernikahan yang ia temukan di sana. Kemungkinan besar ada hubungannya dengan ibunya. Namun tetap saja tidak paham kenapa Gani jadi kalap pasca melihat foto tersebut.

Untuk akting pemain bisa dibilang sesuai standar rata-rata lah. Tidak ada yang menonjol, tidak ada pula yang bikin emosi.

Penutup

“The Diplomat Hotel” memberikan sebuah pengalaman pertama menonton film horor Filipina yang menjanjikan. Memang masih jauh dari sempurna, tapi setidaknya tidak bikin mual apalagi muak. Masalah bahasa seperti sudah saya perkirakan menjadi kendala dalam memahami cerita. Terlebih karena terjemahan yang disematkan tidak terlalu menunjang. Oleh sebab itu, untuk review kali ini sementara tidak saya beri rating agar fair.

Catatan: rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

tf thediplomathotel

Leave a Reply