Review Film Senior (2015)

Dirilis pada tahun 2015, “Senior” (Run Phee, รุ่นพี่) adalah film horor Thailand yang bercerita tentang seorang remaja perempuan yang memiliki kemampuan mencium bau hantu. Walau sama sekali tidak bisa melihat mereka, dari baunya saja sudah cukup untuk memprediksi sifat hantu yang ada di dekatnya. Seru sepertinya, ya? Tapi apakah benar layak untuk ditonton? Biar lebih jelas, simak sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

poster senior

Adhiti / Mon (diperankan oleh Jannine Weigel) memiliki kemampuan untuk mencium keberadaan hantu di sekitarnya. Dari baunya, ia bisa mengira-ngira seperti apa karakteristik dari hantu tersebut. Di sekolah asramanya yang baru, ia bertemu dengan hantu seorang kakak kelas (diperankan oleh Phongsakon Tosuwan) yang ia panggil sebagai senior. Senior mengajaknya menyelidiki kasus pembunuhan yang beberapa puluh tahun lalu pernah terjadi di gedung asrama tersebut.

Mon juga berkenalan dengan Ant (diperankan oleh Nutticha Namwong), teman sekelasnya. Suatu ketika Ant hamil namun pasangannya, guru di sekolah tersebut, tidak mau bertanggungjawab. Ia bahkan mengancam bakal menyebarkan foto-foto erotis Ant jika Ant membocorkan rahasia hubungan mereka.

Di-bully oleh rekan-rekan sekelasnya, Ant menjadi depresi. Mon yang biasa menjadi tempatnya curhat sibuk melakukan investigasi bersama senior. Ia akhirnya tidak tahan lagi dan bunuh diri.

Pasca kejadian tersebut, Mon yang merasa menyesal meminta bantuan senior untuk menteror pasangan Ant. Usahanya berhasil. Karena ketakutan, pasangan Ant menyerahkan diri ke polisi dan mengakui hubungan terlarangnya dengan Ant.

Mon sendiri, yang hubungannya dengan senior semakin dekat, akhirnya bisa memecahkan misteri pembunuhan tersebut. Tidak itu saja, kematian senior ternyata berkaitan dengan kasus pembunuhan tersebut.

Tahu rahasianya terbongkar, si pelaku berniat menjatuhkan Mon dari rooftop gedung asrama. Senior menyelamatkannya. Sayangnya, karena ia sudah mengetahui penyebab kematiannya, sosok senior pun menghilang dan tidak bisa lagi ditemui atau dicium baunya oleh Mon.

Tanggal Rilis: 13 Januari 2015
Durasi: 113 menit
Sutradara: Wisit Sasanatieng
Produser: Anthimes Arunroj-Angkul
Penulis Naskah: Wisit Sasanatieng
Produksi: Hidden Rooster Films, M39 Pictures
Pemain: Jannine Weigel, Phongsakon Tosuwan, Sa-ad Piampongsan

Review Singkat

Saya biasanya ilfil dengan film horor yang belum apa-apa sudah pamer jump scare atau penampakan. Tapi “Senior” harus saya beri acungan jempol atas penggunaan efek CGI yang super. Tidak kacangan dan berkualitas.

Bukan sekedar di awal. Aneka penampakan yang bervariasi hingga akhir, yang hampir semuanya mengandalkan efek CGI, nyaris tidak bercela. Mungkin hanya satu dua yang terlihat standar.

Favorit saya? Wajah yang perlahan timbul butiran popcorn yang lama-lama kelamaan meletek (apa ya bahasa indonesianya?) dan memuncratkan cairan. Seru.

Yang juga patut diapresiasi adalah adanya kejelasan dari hampir semua penampakan yang muncul di layar. Deretan aksi para makhluk gaib tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan dipastikan berkaitan dengan cerita yang diusung. Tidak sekedar menakut-nakuti tanpa makna.

Ceritanya sendiri lumayan menarik walau terasa agak bertele-tele di tengah. Mungkin bisa lebih dinikmati jika durasi tayangnya sedikit dikurangi. Twist terkait misteri utama yang diselidiki Mon cukup mengejutkan.

Sebaliknya, side story hubungan persahabatan Ant dan Mon rasanya sudah tertebak sejak awal dimana ujungnya. Terlalu klise.

Sinematografi tidak terlalu istimewa. Sementara akting para pemain boleh lah, tidak mengecewakan.

Saya pribadi ‘berterimakasih’ dengan beberapa teori dunia gaib yang disampaikan oleh “Senior”. Seperti soal makhluk gaib yang hanya bisa berada di area tertentu. Atau konsep kemampuan mereka menembus tembok (atau benda padat) yang dipatahkan di sini. Benar tidaknya tidak penting. Yang penting ada sudut pandang baru, hehehe.

Penutup

“Senior” menasbihkan dirinya sebagai senior atau veteran dalam urusan eksekusi film horor yang berkualitas. Naskahnya memang sedikit tidak sempurna karena terasa dragging di beberapa bagian. Di sisi lain, segala sesuatunya terasa rapi, jelas, dan tidak membingungkan. Punya sejumlah memorable moment yang sangat jarang ditemui di genre sejenis. 8/10.

Wajib ditonton di Netflix!

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf senior

Leave a Reply