Selasa adalah jadwalnya review film horor di Curcol.Co. Tapi “Roommate” (ルームメイト, Rūmumeito) bukanlah film bergenre tersebut. Saya cuma penasaran saja dengan ceritanya karena agak jarang menonton film layar lebar dari negara Jepang. Jadi boleh lah ya break sejenak khusus untuk hari ini, hehehe. Pemeran utamanya adalah Keiko Kitagawa, aktris yang memulai debutnya sebagai Sailor Mars dalam adaptasi live action dari anime populer Sailor Moon. Ia berduet dengan aktris yang tidak kalah populernya, Kyoko Fukada. Seperti apakah film berdurasi 110 menit ini? Simak sinopsis dan review singkatnya di bawah ini. Cekidot!
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sinopsis Singkat
Harumi Hagio (diperankan oleh Keiko Kitagawa) mengalami kecelakaan. Ia tanpa sengaja ditabrak oleh mobil yang dikendarai oleh Kensuke Kudo (diperankan oleh Kengo Kora). Selama dirawat di rumah sakit, Harumi menjadi akrab dengan salah satu perawat di sana yang bernama Reiko Nishimura (diperankan oleh Kyoko Fukada). Saking akrabnya hingga mereka kemudian memutuskan untuk tinggal bersama di apartemen Harumi.
Setelah beberapa waktu, Harumi mulai melihat perubahan sikap Reiko. Kejadian-kejadian misterius juga terjadi di antara mereka. Harumi yang ketakutan memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan dari Kensuke. Ia bahkan memilih untuk pindah sementara waktu ke rumah Kensuke begitu tahu Reiko kemungkinan besar telah membunuh seseorang.
Reiko yang menyadari Harumi menjauhinya lantas bertindak agresif kepadanya. Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Reiko? Kenapa ia bersikap demikian?
Tanggal Rilis: 9 November 2013
Durasi: 110 menit
Sutradara: Takeshi Furusawa
Produser: –
Penulis Naskah: Takeshi Furusawa
Produksi: Toho Pictures
Pemain: Keiko Kitagawa, Kyoko Fukada
Review Singkat
Memasuki 2/3 cerita, tidak sulit ditebak jika film “Roommate” ini melibatkan penyakit kejiwaan Dissociative Identity Disorder (DID) atau yang dulunya dikenal dengan istilah Multiple Personality Disorder. Twist yang dipilih juga yah bisa dibilang bukan sesuatu yang mengejutkan karena sudah sering ditemui dalam film berpremis serupa, dimana berbagai karakter yang berinteraksi dengan Harumi sebenarnya adalah bentuk kepribadiannya yang lain. Saya justru berharap hanya sosok Reiko (dan Mari) saja yang berkepribadian ganda. Sepertinya bisa lebih seru.
Di sisi lain, twist tambahan dengan hadirnya ‘kepribadian’ ekstra lumayan menarik. Sebelum memasuki babak akhir sama sekali tidak terpikirkan akan ada twist semacam itu. Sayangnya ini tidak cukup untuk menutupi fakta bahwa naskah skenario yang disajikan biasa saja. Tidak ada yang istimewa.
Dari segi produksi maupun akting pemain saya pribadi merasa semuanya baik-baik saja. Namun ada satu adegan yang mengganggu. Pada saat Harumi / Reiko membunuh Shinichi Hasegawa (diperankan oleh Hiroyuki Onoue). Kelihatan sekali adegan bunuh-bunuhannya palsu, wkwkwk. Ketika wajah Hasegawa ditusuk pisau, sama sekali tidak ada bekas luka di sana. Hanya cipratan-cipratan darah di pipi dan kening. Ajaibnya, setelah tubuhnya diseret dan diletakkan di sofa, bekas tusukan pisaunya mendadak muncul.
Penutup
Babak pertama “Roommate” sebenarnya terasa menggoda. Saya jadi terbawa penasaran dengan sosok Reiko. Psikopat kah? Sayangnya, begitu muncul tanda-tanda bahwa dirinya berkepribadian ganda plus kemungkinan besar twist klise yang akan diusung, cerita jadi terasa membosankan. Twist tambahan pun tidak mampu untuk mendongkrak minat saya untuk memberikan skor lebih. 3/10.
Catatan: rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply