Setelah tertunda lebih dari seminggu karena traveling, akhirnya berkesempatan juga untuk nonton film “Qodrat”.
Penasaran karena mayoritas yang sudah menonton memujinya setinggi langit.
Di sisi lain, saya bukan penggemar film horor berbumbu ruqyah atau exorcism — baik produk dalam maupun luar negeri — karena seringkali menghadirkan adegan yang begitu begitu saja.
Yang kerasukan diikat di tempat tidur, dibacakan doa-doa, lalu tubuhnya melayang ke udara.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Dan yang terpenting, dapatkah film ini membuat saya berubah pikiran?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Qodrat di bawah ini.
Sekilas Tentang
Warga sekitar Pondok Pesantren Kahuripan mengalami banyak gangguan, mulai dari gagal panen hingga kepemilikan. Apa yang terjadi?
Tanggal Rilis: 27 Oktober 2022
Durasi: 1 jam 42 menit
Sutradara: Charles Gozali
Produser: Linda Gozali Arya
Penulis Naskah: Gea Rexy, Asaf Antariksa, Charles Gozali
Produksi: Rapi Films, Magma Entertainment, Ideosource Entertainment, Astro Shaw, Caravan Studio, Dunia Mencekam Productions
Negara: Indonesia
Pemain: Vino G Bastian, Marsha Timothy, Maudy Effrosina, Randy Pangalila, Cecep Arif Rahman, Keanu Azka, Jason Doulez Beunaya Bangun, Pritt Timothy, Whani Darmawan, Agla Artalidia, Adhelheid Bunga W., Rezca Syam, Eduward Manalu, Ricky Saldan
Sinopsis Film / Alur Cerita
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sempat terpuruk akibat gagal menyelamatkan putranya, Alif Al-Fatanah (diperankan oleh Jason Bangun), yang dibunuh oleh jin keturunan iblis Assuala, ustaz Qodrat (diperankan oleh Vino G Bastian) yang mendapatkan kesempatan hidup kedua dari Yang Maha Kuasa memutuskan untuk pulang ke pesantren Kahuripan. Tempatnya dulu menuntut ilmu agama.
Tak disangka, desa Kober, lokasi pesantren berada, ternyata tengah mengalami banyak gangguan gaib. Mulai dari gagal panen hingga warga yang mengalami kerasukan.
Bahkan kyai Rochim (diperankan oleh Cecep Arif Rahman), pemimpin pesantren, juga menderita sakit yang misterius.
Zafar (diperankan oleh Randy Pangalila), teman Qodrat yang kini mengambil alih pengelolaan pesantren, menyatakan kondisi kesehatan kyai Rochim memburuk pasca mengetahui apa yang terjadi pada Qodrat.
Belakangan, terungkap bahwa jin dari iblis Assuala masih berniat untuk membalaskan dendamnya pada Qodrat.
Pertemuannya dengan Yasmin (diperankan oleh Marsha Timothy) serta kedua putra putrinya Asha (diperankan oleh Maudy Effrosina) dan Alif Amri (diperankan oleh Keanu Azka Briansyah) membuat Qodrat menyadari ada sesuatu yang sebenarnya terjadi di pesantren Kahuripan.
Ulasan / Review Film Qodrat
Akhirnya penantian saya berakhir. Ada film tentang ruqyah yang benar benar layak untuk ditonton.
Walau masih tidak bisa lepas dari adegan klise yang membosankan, tapi setidaknya hanya dihadirkan sekali di awal. Tidak berulang.
Qodrat mungkin juga jadi film horor lokal pertama yang dengan serius menggarap unsur religinya. Tidak sekedar tempelan atau gimmick belaka.
Jangan lupa. Banyak judul dalam genre ini yang menyelesaikan segala permasalahan cukup dengan mendatangkan pemuka agama di babak puncak.
Yah, kalau pun bukan yang horor religi serius pertama, setidaknya besutan sutradara Charles Gozali ini adalah yang terbaik yang pernah saya tonton.
Pesan moral yang ada tersampaikan dengan baik. Bahwa sebagai manusia yang lemah, siapa pun itu bisa terpuruk dan kehilangan imannya. Termasuk seorang ahli agama.
Kendati demikian, pada akhirnya hanya kepada Tuhan lah kita kembali.
Tidak sekedar bawa bawa agama, hampir seluruh elemen dalam “Qodrat” digarap dengan serius. Termasuk unsur horornya.
Beberapa jump scare lumayan bikin kaget.
Terlebih, Charles Gozali tidak melulu mengandalkan efek kejut dari musik latar. Ada sebagian yang memanfaatkan ‘properti’ di lokasi adegan.
Suara keras dalam kegelapan akibat tidak sengaja berjalan menabrak meja misalnya.
Sebagai pasangan suami istri dalam kehidupan nyata, chemistry Vino Bastian dan Marsha Timothy sebagai duo pemeran utama tidak perlu diragukan lagi.
Akting Maudy Effrosina sebagai Asha sukses mencuri perhatian.
Sementara itu, Keanu Azka Briansyah sebagai aktor cilik bisa dibilang cukup menjanjikan.
Sayangnya, agar fair, perlu disampaikan kekurangan yang lumayan terpampang nyata.
Pertama, saat sang ustaz digantung dengan leher dijerat rantai, ia masih bisa berkata-kata lancar tanpa ada suara tercekik.
Kedua, Asha yang sepertinya terluka parah, ternyata baik-baik saja di adegan berikutnya.
Ketiga, dan yang sebenarnya paling mengecewakan, adalah penggunaan efek slow motion yang berlebihan.
Ada sebagian adegan yang sangat tidak perlu dihadirkan dalam mode lambat.
But overall, ini adalah film yang berkualitas dan sangat layak untuk ditonton.
Penutup
Unsur agama yang tidak main-main, beberapa momen ikonik, akting yang memukau, serta naskah yang digarap rapi menjadikan “Qodrat” sebagai film horor religi lokal terbaik dalam beberapa tahun belakangan ini.
Walau masih ada satu dua kekurangan — penggunaan efek slow motion yang berlebihan misalnya — kualitas yang disajikan tetap ada di atas rata-rata.
Sangat layak tonton. Dan kalau bisa cari bioskop yang pengunjungnya padat. Dijamin bakal heboh bareng, hehehe.
Pada saat artikel ini ditulis, film “Qodrat” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Qodrat 2022
- Story
- Acting / Characters
- Horror / Jump Scare
- Recommended Watching
Summary
Punya kekurangan tapi tertutupi oleh kelebihannya yang seabrek. Mulai dari eksekusi naskah yang (nyaris) rapi, akting pemain yang di atas rata-rata, jump scare yang tidak mengandalkan musik latar, hingga unsur agama yang tidak sekedar marketing gimmick. Definitely worth watching!
Leave a Reply