Review Film Nya (2017)

Sempat bete gegara film yang di-download di iFlix ternyata tidak muncul subtitle-nya, saya jadi nyaris melewatkan artikel rutin review film di hari Kamis. Kali ini yang saya pilih secara acak adalah “Night”, atau “Nya”, sebuah film yang berasal dari negeri Myanmar. Mengingat ini adalah pengalaman perdana menyimak karya sineas negeri tersebut, saya jadi tidak punya bayangan apa-apa. Semoga saja sih bagus. Biar gak penasaran, sama-sama deh kita simak sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

Sinopsis Singkat

poster nya

Pada tanggal 1 April, 4 orang sahabat — Nyein Thaw, Cham Min Ye Htut, Aung Ye Htike, dan Nang Khay Mo — memutuskan untuk mengerjai Nang Tracy, wanita yang tergila-gila pada Nyein Thaw. Nyein Thaw pura-pura menerima cinta Tracy, padahal tidak. Bahkan 3 hari sebelumnya ia justru baru jadian dengan May Sue Maung. Tahu bahwa semuanya hanya prank membuat Tracy kecewa, syok, dan depresi. Sampai-sampai ia berniat untuk bunuh diri, jika saja tidak dicegah oleh Natt Shein Ko.

Sementara itu, Natt Shein Ko sendiri adalah adik tiri dari Moe Ya Thaw. Sedari awal, Moe Ya Thaw yang tidak setuju ayahnya menikah lagi sudah membenci Natt Shein Ko. Sikapnya semakin menjadi-jadi pasca kematian ayahnya dan juga ibu Natt Shein Ko dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Awalnya Natt Shein Ko masih bisa bersabar. Namun tidak ketika Moe Ya Thaw memecahkan pigura foto ibunya.

Pertemuan yang tidak sengaja dengan Tracy membuat mereka sering curhat dan saling memahami kondisi masing-masing. Setelah tanpa sengaja Natt Shein Ko merekam video Moe Ya Thaw yang berhubungan intim dengan Russell, padahal Russel sebenarnya akan segera menikah dengan Myat Noe Aye, Tracy memutuskan untuk membalas dendam pada Nyein Thaw dkk. Ia pun mengatur agar Russell X Moe Ya Thaw berseteru dengan kelompok Nyein Thaw.

Usahanya berhasil. Moe Ya Thaw mengira Nyein Thaw adalah orang yang merekam video hubungan mereka. Adu argumen di antara kedua kubu yang sama-sama emosi berujung pada Nyein Thaw yang tanpa sengaja terhantam kepalanya oleh Cham Min. Tidak mau berurusan dengan polisi, Cham Min yang mengira Nyein Thaw sudah mati berpura-pura mengaku bahwa benar mereka yang menyimpan video tersebut. Ia meminta agar Moe Ya Thaw dan Russell menguburkan mayat Nyein Thaw jika tidak ingin video tersebar.

Tidak ada pilihan lain, Russell menyetujuinya. Namun di tengah jalan, Nyein Thaw tiba-tiba tersadar. Russell pun memutuskan untuk menawan Nyein Thaw hingga Cham Min memberikan video mereka.

Sementara itu, Cham Min sendiri berusaha meyakinkan Aung Ye dan Nang Khay Mo untuk tutup mulut. Awalnya mereka tidak setuju, namun ujung-ujungnya mengiyakan demi kesejahteraan ekonomi. Tanpa mereka sadari, saat insiden tadi berlangsung, diam-diam Natt Shein Ko merekamnya.

May Sue Maung yang stress karena kehilangan Nyein Thaw tanpa sengaja bertemu dengan Tracy. Mendapat kesempatan ekstra untuk membalas dendam, Tracy lantas menunjukkan rekaman video dari Natt Shein Ko. May Sue Maung yang kesal melihat teman-temannya tega melakukan hal tersebut pada Nyein Thaw dengan mudah terhasut oleh Tracy untuk ikut membalas dendam.

Cham Min menerima kiriman video insiden Nyein Thaw. Seseorang kemudian menghubunginya dan meminta bertemu di suatu tempat. Di lokasi yang dimaksud, Cham Min yang datang bersama Aung Ye ditemui oleh Natt Shein Ko. Natt Shein Ko meminta mereka untuk memberikan rekaman video Russell dan Moe Ya Thaw apabila tidak ingin video insiden Nyein Thaw disebarkan ke publik. Cham Min menyetujuinya. Tak lama setelah menerima dan mengkonfirmasi video tersebut, Russell pun membebaskan Nyein Thaw.

Atas perintah Tracy, May Sue Maung mengundang Cham Min dkk ke perayaan ulang tahunnya. Setelah berbasa-basi, May Sue Maung langsung mengkonfrontasi mereka bertiga atas insiden Nyein Thaw. Tidak bisa berkelit, ketiganya memohon ampun pada May Sue Maung. Di saat itulah mereka, termasuk May Sue Maung, baru menyadari, bahwa diam-diam Tracy memasukkan racun ke dalam gelas minuman mereka berempat.

Di saat mulai sekarat, tanpa diduga Nyein Thaw muncul. Tracy kaget melihatnya dan menjadi gila.

Sementara itu, di bandara, Russell dan Moe Ya Thaw menjemput Myat Noe Aye. Tracy ternyata sudah lebih dulu mengirimkan video hubungan intim keduanya pada Myat Noe Aye. Hubungan Russell dan Myat Noe Aye pun berakhir di sana.

Natt Shein Ko menemui Tracy di rumah sakit jiwa. Tanpa berkata apa-apa, Tracy menghampiri Natt Shein Ko dan membisikkan sesuatu kepadanya.

Tanggal Rilis: 28 Juli 2017
Durasi: 2 jam
Sutradara: Htoo Paing Zaw Oo
Produser: Yan Naing Win
Penulis Naskah: Htoo Paing Zaw Oo
Produksi: Good Old Days
Pemain: Myat Noe Aye, Aung Ye Htike, Cham Min Ye Htut, Natt Shein Ko, May Sue Maung, Nang Khay Mo, Russell, Moe Ya Thaw, Nyein Thaw, Nang Tracy

Review Singkat

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Saya tidak tahu apakah ceritanya orisinil atau tidak, tapi yang jelas, alur ceritanya keren banget dan penuh kejutan. Apalagi dengan pola cerita mundur yang membuat saya tidak perlu banyak berpikir. Tinggal duduk manis dan menikmati twist demi twist yang dihadirkan.

Walau di iFlix “Nya” atau “Night” ini masuk dalam kategori film horor, nyatanya ini adalah film thriller. Sama sekali tidak ada serem-seremnya. Jangankan setan, visualisasi darah saja minim. Di satu sisi jadi fokus pada cerita, di sisi lain agak kecewa juga karena tidak sesuai dengan ekspektasi genre. Memang seru (ceritanya), tapi masih terasa nanggung (eksekusinya).

Mengingat ini adalah pengalaman perdana menonton film dari Myanmar, saya belum bisa berkomentar banyak mengenai akting para pemainnya. Belum ada pembandingnya. Tapi sejauh ini sih tidak ada yang perlu dipermasalahkan sepertinya. Sesuai standar dan tidak ada yang terkesan berlebihan.

Salah satu bagian yang berpotensi mendatangkan kebosanan mungkin saat menceritakan tentang hubungan rahasia Russell dan Moe Ya Thaw. Ujug-ujung kita disuguhkan oleh 2 karakter baru dan ‘dipaksa’ mengikuti kisah mereka tanpa ada perkenalan terlebih dahulu. Untungnya terbalaskan begitu benang merahnya terlihat.

Yang sedikit bikin penasaran adalah lokasi syutingnya ini di bagian mana dari kota Yangon, ya? Saya sudah pernah ke sana dan rasanya gak sebagus yang digambarkan di film ini, hehehe.

Penutup

Sejujurnya “Nya” memberikan sesuatu yang di luar dugaan saya. Sama sekali tidak menyangka film dengan cerita sebagus ini bisa saya dapatkan dari negeri Myanmar. Sayangnya, dengan ketegangan yang hanya mengandalkan cerita, film ini terasa agak nanggung dan kurang nendang. Mungkin bisa jauh lebih bagus hasilnya jika ada selipan adegan ‘kekerasan’. Lha wong ini berantemnya aja lebih mirip bocah lagi ngambek-ngambekan. 6/10.

Catatan: rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf nya

Leave a Reply