Review Film Nobody Sleeps In The Woods Tonight (Netflix, 2020)

“Nobody Sleeps In The Woods Tonight” adalah film bergenre supernatural horror thriller asal Polandia yang dirilis di Netflix pada tanggal 28 Oktober 2020 lalu. Judul aslinya, jika penasaran, adalah “W lesie dziś nie zaśnie nikt”. Jangan tanya cara bacanya, saya juga gak tau, hehehe. Aktris ternama Julia Wieniawa-Narkiewicz turut menjadi pemeran utamanya. Dengan rating IMDB 4.8, kira-kira seperti apakah filmnya? Simak deh sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

Sinopsis Singkat

poster nobodysleepsinthewoodtonight

Sekelompok remaja mengikuti perkemahan selama beberapa hari di tengah hutan tanpa boleh membawa gadget. Kelima orang di antaranya, yang tergabung dalam satu kelompok, adalah Zosia Wolska, Julek Rosiejka, Aniela Turek, Bartek Sokołowski, dan Daniel Czajka. Mereka dipandu oleh seorang instruktur bernama Iza.

Melewati malam pertama, Daniel tiba-tiba menghilang. Iza mengajak Zosia dan Julek untuk mencarinya, sementara Bartek dan Aniela menunggu di kemah. Setelah berkeliling, Iza dkk menemukan sebuah rumah tua yang sepertinya tidak berpenghuni. Di basement, tanpa disangka mereka menemukan Daniel dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Sesaat kemudian, seseorang bertubuh tinggi besar terlihat memasuki rumah. Zosia dan Julek berhasil kabur. Namun Iza, yang mengetahui ada ponsel di dalam saku celana Daniel, berusaha untuk mengambilnya agar bisa meminta pertolongan. Apes, ia tewas di tangan orang tersebut.

Melihatnya, Zosia dan Julek pun lari menjauh dari rumah tua. Hingga akhirnya mereka tiba di sebuah rumah lain, yang dihuni seorang kakek tua. Darinya, diketahui diketahui bahwa orang bertubuh tinggi besar yang membunuh Daniel dan Iza itu memang tinggal di rumah tersebut bersama saudara kembarnya yang memiliki perawakan serupa. Keduanya memiliki sifat sadis dan kanibal. Si kakek juga merupakan salah satu korbannya, dimana kedua kakinya ternyata sudah tidak ada.

Sementara itu, sembari menunggu yang lain, Aniela dan Bartek berbincang di pinggir danau. Tanpa disangka, si saudara kembar sudah berada di belakang mereka dan langsung membunuh Aniela. Bartek kabur dan tiba di gereja. Ada seorang pendeta di sana, yang alih-alih percaya pada cerita Bartek, justru hendak membunuh Bartek karena tahu ia seorang gay.

Sebelum itu terjadi, si kembar yang membunuh Aniela keburu datang dan membunuh pendeta. Bartek sempat bersembunyi di dalam lemari (atau bilik pengakuan dosa?), namun ketahuan olehnya.

Tidak menemukan pilihan lain, Zosia dan Julek kembali ke rumah tua untuk mengambil ponsel Daniel. Ponsel memang kemudian berhasil diperoleh, namun baterainya habis. Julek pun menjadi korban. Zosia yang awalnya hendak kabur memutuskan untuk mengambil linggis dan membunuh salah satu dari si kembar yang sedang tertidur.

Kakek tua (yang sebelumnya didatangi Zosia dan Julek) mendengar ada orang di depan pintu yang berusaha masuk. Takut yang datang adalah si kembar, ia langsung menembakkan senapannya sesaat begitu pintu terbuka. Yang ia tembak dan tewas ternyata adalah Bartek.

Saat berlari meninggalkan hutan, Zosia bertemu dengan seorang polisi. Ia lalu melanjutkan perjalanannya bersama polisi tersebut. Di tengah jalan, mobil polisi menabrak si kembar yang lain. Si polisi turun untuk mengecek apakah yang ia tabrak masih hidup. Ternyata iya dan ia pun tewas dibunuh olehnya.

Zosia buru-buru pindah ke kursi pengemudi dan menjalankan mobil polisi tersebut. Setelah dua kali menabrakkannya ke si kembar, Zosia melaju kencang meninggalkan TKP.

Di akhir film terlihat kedua saudara kembar tersebut masih hidup dan baik-baik saja.

Tanggal Rilis: 28 Oktober 2020
Durasi: 102 menit
Sutradara: Bartosz M. Kowalski
Produser: –
Penulis Naskah: Bartosz M. Kowalski, Jan Kwieciński, Mirella Zaradkiewicz
Produksi: Akson Studio, Plan Zet, Polski Instytut Sztuki Filmowej
Pemain: Julia Wieniawa-Narkiewicz, Michal Lupa, Wiktoria Gasiewska, Stanislaw Cywka, Sebastian Dela, Gabriela Muskala

Review Singkat

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Entah apa yang memotivasi Bartosz M. Kowalski untuk membuat film slasher semacam ini. Dengan alur yang sudah pasaran, “Nobody Sleeps In The Woods Tonight” gagal menghadirkan sesuatu yang berbeda. Mencapai level standar pun tidak. Sadisnya nanggung, ceritanya nanggung, karakternya juga nanggung.

Di satu sisi, film ini memberikan asal usul ‘kelahiran’ tokoh antagonis yang cukup unik. Bukan kelainan genetik, bukan terkena radiasi atau limbah pabrik, dan sejenisnya. Tapi gegara kerasukan alien! Kurang unik apa itu.

Sayangnya, di luar itu tidak ada lagi yang bisa dibanggakan. Beberapa adegan terasa tidak penting dan hanya dimasukkan untuk menambah durasi. Latar masing-masing karakter pun tidak mampu membuat saya bersimpati terhadapnya. Termasuk juga alasan si tokoh utama, Zosia, untuk mengikuti perkemahan tersebut, yang sebenarnya tidak terlalu signifikan dengan cerita utama. Hanya sebagai benang merah untuk kalung yang ia kenakan. Tidak lebih.

Dari sisi pembantaian, film ini memang menyertakan beberapa adegan sadis. Pertanyaannya, apakah cukup sadis untuk bersaing dengan film sejenis? Jawabannya tidak. Saya masih bisa melihatnya tanpa ada rasa merinding, begidik, atau menjauhkan pandangan secara reflek. Anteng-anteng saja. Berbeda dengan saat menonton seri “Wrong Turn”, “Hostel”, atau “Saw”.

Nanggung lah pokoknya.

Penutup

Saya sebenarnya berharap banyak pada “Nobody Sleeps In The Woods Tonight”. Siapa tahu bisa menjadi pemanasan untuk reboot “Wrong Turn” yang akan hadir tahun ini. Yah, kenyataan memang sering tidak sesuai dengan harapan. Selain asal usul karakter antagonis yang unik, film ini tidak memiliki hal lain untuk diandalkan. Semuanya cenderung biasa aja. Baik dari segi cerita, karakter, maupun penyelesaian akhir. 2/10.

Eh, tapi ada ding, hal bagus di “Nobody Sleeps In The Woods Tonight”. Julia Wieniawa-Narkiewicz. Kok cakep ya dia di sini, hehehe.

Catatan: rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf nobodysleepsinthewoodtonight 1

Leave a Reply