Diadaptasi dari novel karangan Adam Nevill, “No One Gets Out Alive” adalah film bergenre horor yang baru saja rilis secara global di layanan streaming Netflix minggu lalu.
Film ini disutradarai oleh Santiago Menghini dimana penulisan naskahnya dikerjakan oleh Jon Croker dan Fernanda Coppel. Christina Rodlo, yang sebelumnya sempat bermain dalam “Miss Bala” dan serial “Too Old to Die Young” didapuk menjadi pemeran utamanya.
Seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton? Yuk simak sinopsis dan juga review singkatnya di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sinopsis Singkat / Alur Cerita No One Gets Out Alive
Pasca ibunya meninggal, Ambar (diperankan oleh Christina Rodlo) berimigrasi dari Meksiko ke Amerika. Tepatnya ke Cleveland. Ia tinggal di sebuah apartemen murah khusus wanita yang dikelola oleh Red (diperankan oleh Marc Menchaca) dan saudaranya, Becker (diperankan oleh David Figlioli).
Sejak tinggal di sana, Ambar acap mengalami kejadian misterius dan mendengar suara-suara gaib. Salah seorang penghuni apartemen juga tiba-tiba menghilang.
Ketakutan, Ambar berniat untuk pindah dari apartemen tersebut. Apes, rekan kerjanya Kinsi (diperankan oleh Moronke Akinola) membawa kabur uang simpanan Ambar yang seharusnya digunakan untuk membayar jasa pembuatan kartu identitas palsu.
Sepupu Ambar, Beto (diperankan oleh David Barrera), kebetulan juga tengah berada di luar kota.
Mau tidak mau Ambar menghubungi Red untuk meminta uang deposit sewa apartemen dikembalikan. Setelah bertemu di sebuah cafe, Red mengaku sudah menyiapkan uang deposit tersebut di apartemen.
Sekembalinya Ambar, terungkap bahwa Red dan Becker selama ini telah membunuh wanita-wanita penghuni apartemen. Lebih tepatnya ditumbalkan sebagai korban ritual untuk menyembuhkan penyakit Becker. Ritual tersebut berkaitan dengan dewi Aztec kuno Ītzpāpālōtl yang bentuknya mirip kupu-kupu.
Setelah bertarung sengit, pada akhirnya Ambar berhasil membunuh Becker. Melihat Red masih hidup walau sudah terluka parah, Ambar memutuskan untuk menumbalkan Red pada Ītzpāpālōtl.
Tak lama saat Ambar hendak meninggalkan apartemen, luka pada tubuhnya mendadak pulih. Termasuk pergelangan kakinya yang sempat dipatahkan oleh Becker.
Menyadari efek dari ritual yang telah ia lakukan, Ambar mulai berpikir untuk memanfaatkannya demi kepentingan pribadi.
Tanggal Rilis: 29 September 2021
Durasi: 85 menit
Sutradara: Santiago Menghini
Produser: Jonathan Cavendish, Will Tennant
Penulis Naskah: Jon Croker, Fernanda Coppel
Produksi: The Imaginarium
Pemain: Cristina Rodlo, Marc Menchaca, Victoria Alcock, David Figlioli, David Barrera
Review Singkat
To the point saja. Seandainya dalam salah satu adegannya Ambar tidak menemukan buku tentang Mesoamerican Ritual yang sudah pasti berkaitan dengan misteri di dalam apartemen yang ia tinggali, mungkin saya tidak akan melanjutkan menonton “No One Gets Out Alive” hingga tuntas.
Ceritanya terlalu biasa, membosankan, dan bisa ditebak. Sama seperti kebanyakan film barat bergenre horor belakangan. Itu sebabnya banyak yang ujung-ujungnya tidak saya review di sini meski sudah menontonnya. “Aftermath” misalnya.
Sempat mencari referensi mengenai ritual suku Aztec sebelum melanjutkan menonton, yang dihadirkan dalam film ini ternyata di luar ekspektasi. Tidak semenarik referensi yang saya baca.
Di sisi lain, penampakan makhluk penghuni kotak batu yang merupakan perwujudan dari dewi kuno Ītzpāpālōtl lumayan keren. Sayangnya saya tidak atau belum menemukan korelasi atau makhluk tersebut dengan permainan pikiran yang terjadi sepanjang film.
Mungkin ada yang bisa memberi pencerahan.
Secara eksekusi, “No One Gets Out Alive” tidak bisa dipungkiri cukup berkualitas. Naskahnya rapi dan minim lubang kejanggalan. Sinematografinya mantap. Akting pemainnya pun tidak mengecewakan.
Jump scare juga patut diberi acungan jempol. Nyaris tidak mengandalkan efek suara dadakan hanya demi mengagetkan penonton.
Masalahnya ya itu tadi. Rata-rata film horor barat menurut saya pribadi sudah mulai terjebak pada tema yang begitu begitu saja. Bagi yang jarang menonton film sih mungkin oke oke saja. Beda dengan yang hampir setiap hari berkutat dalam genre tersebut seperti saya…
Penutup
Tidak ada yang salah dengan “No One Gets Out Alive” sebenarnya. Dari kacamata umum, ceritanya menarik. Eksekusinya pun apik.
Sayangnya, jika dilihat dan dibandingkan dengan film=film bergenre serupa dalam beberapa tahun terakhir, apa yang disajikan oleh film ini tidaklah istimewa. Sama saja seperti kebanyakan.
Ceritanya cenderung membosankan dan mudah ditebak. Padahal saya berharap banyak pada tema ritual Mesoamerican yang diusung. Ujung-ujungnya malah lebih mending nonton ritual babi ngepet.
Namun jika Anda jarang-jarang menonton film horor, masih oke sih buat ditonton.
5/10.
Film “No One Gets Out Alive” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply