Ini pertama kalinya saya tahu ada film layar lebar yang mengangkat tema hantu lokal asal Kalimantan, Kuyang. Dari judulnya saja sudah tertebak, “Kuyang The Movie”.
Dirilis pada tanggal 20 Mei 2021 lalu, dengan jadwal bioskop di Surabaya yang agak berantakan pasca boleh beroperasi kembali bulan lalu, saya baru mengetahui eksistensinya 4 hari kemudian. Langsung gercep deh.
Kuyang sendiri, menurut Wikipedia, adalah:
Mitos tentang siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi atau darah wanita setelah melahirkan.
Untungnya, salah satu dari tiga bioskop yang menayangkannya adalah Delta XXI. Bisa sekalian melipir ke Element di WTC E-EMall untuk nyicil berburu tiket, hehehe.
Nah, lalu seperti apa filmnya? Simak deh sinopsis dan review singkatnya di bawah untuk tahu jawabannya.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Alur Cerita / Sinopsis Singkat
Adi (diperankan oleh Arie Dwi Andika) adalah dokter PNS yang baru saja ditugaskan di sebuah desa di pedalaman Kalimantan. Ia datang bersama istrinya, Reni (diperankan oleh Zora Vidyanata), yang tengah hamil 7 bulan.
Belum ada beberapa jam menempati rumah dinas, Reni sudah melihat penampakan seorang anak laki-laki misterius. Terjadi pula sebuah insiden yang mengakibatkan salah satu patung jurong di kamar pecah.
Menteng, petugas puskesdes yang mendampingi Adi, memberitahu agar jurong tersebut merupakan penolak bala. Ia menyarankan agar Adi memasang patung jurong lain sebagai pengganti yang rusak. Adi menolak dengan alasan tidak percaya takhayul.
Waktu berlalu. Mendekati tanggal persalinan, Adi memanggil dukun beranak Mayang dan memintanya untuk sementara waktu tinggal di rumah agar bisa langsung bersiap jika nanti Reni melahirkan.
Sejak itu, Reni beberapa kali mengalami kejadian aneh di rumah. Pun begitu dengan Adi, yang tiba-tiba melihat tulisan gaib “Hutang Darah” di ruang tugasnya.
Terungkap bahwa sebelum menikah, Reni sebenarnya sudah sempat hamil. Tidak ingin karirnya sebagai dokter hancur di tengah jalan, Adi memaksa Reni untuk menggugurkan kandungannya. Besar rasa cintanya, Reni menuruti keinginan Adi dengan berat hati.
Teringat hal tersebut, Adi akhirnya mau mendengarkan kata-kata Menteng. Terlebih setelah diingatkan akan adanya hantu Kuyang yang acap memangsa darah bayi maupun perempuan yang baru melahirkan.
Di saat Reni hendak melahirkan, terungkap bahwa Mayang sebenarnya adalah hantu kuyang yang menyamar. Ia berhasil mencuri bayi dalam kandungan Reni.
Dengan bantuan Menteng dan kepala adat, perburuan terhadap kuyang pun dilakukan. Reni yang terpisah dari rombongan dikonfrontasi olehnya. Untungnya ia berhasil mengalahkannya sehingga bayinya kembali ke dalam kandungan.
Nasib apes diterima Adi, yang tewas di tangan kuyang.
Tanggal Rilis: 20 Mei 2021
Durasi: – menit
Sutradara: Sonny Gumelar
Produser: Sunarti Sain
Penulis Naskah: Fajar Syuderajat
Produksi: 786 Production, Max Anderson
Pemain: Arie Dwi Andhika, Zora Vidyanata, Anne J Coto
Review Singkat
Walau “Kuyang The Movie” adalah film pertama tentang kuyang yang saya tonton, saya sadar mungkin ini bukan film pertama tentang hantu tersebut. Kendati demikian, rasanya perlu disetujui bahwa sosok makhluk gaib ini masih jarang diangkat ke layar lebar.
Dengan kondisi yang sedemikian rupa, film ini sama sekali tidak berupaya untuk memberi penjelasan mengenai kuyang maupun mitos-mitos lain yang terkait. Mulai dari jurong hingga aksi-aksi perlu dilakukan untuk mengusir hantu tersebut.
Bahkan pembahasan mengenai kuyang terasa sangat dipaksakan. Diceploskan oleh Reni secara tiba-tiba di pertengahan durasi, tanpa sama sekali ada sentilan sebelumnya.
Maka tidak usah kaget begitu secara ajaib baik Reni maupun Adi tiba-tiba juga jadi paham cara menghadapi si hantu berwujud kepala manusia dan organ bagian dalam melayang tanpa tubuh.
Walau sebenarnya masih bisa diakali dengan properti fisik, penampakan setan yang sedemikian rupa disajikan melalui efek CGI. Sayangnya, eksekusinya jauh dari kata matang. Terlihat low budget.
Untung levelnya masih di atas rajawali Indosiar, hehehe.
Menghadirkan beberapa momen jump scare, “Kuyang The Movie” merusak kengerian yang berpotensi hadir dengan musik scoring yang mengganggu. Tidak hanya di saat ada penampakan. Penggunaan musik scoring di hampir semua bagian terasa tidak pas.
Di sisi lain, film ini sebenarnya memiliki modal karakter yang cukup kuat. Akting para bintang utamanya pun di atas rata-rata.
Termasuk chemistry antara Arie Dwi Andhika dan Zora Vidyanata. Serta ke-creepy-an pemeran sosok Mayang.
Bahkan jika mau dieksplor lebih dalam, dibanding menghadirkan hantu CGI murahan, karakter Mayang bisa jauh lebih menyeramkan.
Saya juga suka sekali dengan kepiawaian Arie Dwi Andhika dalam memerankan Adi yang punya kepribadian ganda. Mau bersikap pemarah, romantis, maupun kekanakan, semuanya sama-sama tersampaikan. Tiada kesan dibuat-buat.
Cerita secara keseluruhan bisa dipahami. Namun tidak bisa dipungkiri penggarapan naskahnya masih jauh dari kata sempurna. Terkesan berantakan dengan lubang di sana sini.
Penutup
Punya modal karakter yang creepy, “Kuyang The Movie” justru memilih fokus pada penampakan hasil efek CGI murahan serta suara-suara yang menggetarkan gendang telinga. Hasilnya bisa ditebak. Membosankan dan garing di departemen horor.
Sutradara juga seharusnya bisa memanfaatkan hantu kuyang yang masih jarang diangkat ke layar lebar dan menjadikan film besutannya sebagai patokan standar untuk tema tersebut. But nope, he didn’t do it.
Cerita yang tidak rapi dan berbagai lubang kejanggalan mewarnai pengalaman menonton dari awal hingga akhir. Fortunately, alurnya masih bisa dipahami walau tidak dibarengi oleh rasa nyaman. Akting para bintang utamanya pun cukup memukau.
3/10.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Kuyang The Movie (2021)
- Story
- Horor
- Character / Acting
Summary
Punya modal karakter dan mitos yang kuat, “Kuyang The Movie” justru menyia-nyiakannya dengan menyuguhkan naskah yang berantakan, eksekusi yang tidak rapi, serta elemen horor membosankan. Keseluruhan cerita masih bisa dipahami, walau bukan berarti ada rasa nyaman saat menonton hingga akhir.
Stone
Maaf untuk penulis, ada koreksi untuk review ini bahwa Anne J Coto bukan berperan sebagai Mayang tapi sebagai istri pak Menteng..
Terima kasih
Cosa Aranda
Sudah diralat, Thanks infonya.
Kuyang Asli
Film horor paling tidak jelas dan cringe yang pernah saya tonton
rating pribadi: 2/10